Sebuah mobil BMW berhenti didepan sebuah gedung yang cukup besar. Gedung itu adalah gedung milik keluarga Adam. Dari dalam mobil , Keluarlah seorang lelaki dengan memakai setelan jas hitamnya yang memperlihatkan ketampanan serta kegagahannya. Karena ketampanan serta kegagahannya itu sehingga membuat banyak kaum hawa yang tergila gila dengannya. Ditambah lagi dengan kedudukannya sebagai CEO termuda di Perusahaan ayahnya, Adams Group membuat ia semakin digilai gadis seusianya ataupun lebih tua darinya. Ia berjalan dengan gagahnya masuk kedalam gedung tersebut. Charlie Adam. Walaupun banyak sekali wanita yang menggilainya, tapi tak ada satupun yang cocok dengan charlie. Itu menurut Charlie . Charlie mulai berjalan menyusuri koridor gedung itu hingga sampai didepan lift. Selama perjalanan banyak sekali pegawai-pegawai nya yang menegurnya. Charlie yang dibilang mempunyai sifat dingin dan cuek hanya membalas dengan senyuman tipis. Bahkan bisa dibilang sangat tipis , hingga hanya beberapa saja yang dapat melihatnya. Setelah sampai didepan lift , Ia lalu masuk ke dalam dan menuju ke ruangannya.
Charlie telah sampai didalam ruangannya , tanpa basa basi ia langsung menduduki kursi yang disediakan untuknya. Ia duduk sejenak , tatapannya kosong. Ia masih mengingat kejadian semalam. Perkataan Papanya semalam masih terngiang-ngiang didalam pikirannya, terlebih otaknya. Tidak mungkin dalam secepat itu ia mendapatkan seorang gadis , tapi ia juga tak mau dijodohkan. Ia lebih memilih tidak menikah dibandingkan harus dijodohkan. Ia memutar otaknya namun tidak ada satu ide pun yang terlintas didalam pikirannya. Setelah beberapa saat berpikir , sebuah ide muncul dikepala Charlie . Ide itu terbilang cukup gila dan beresiko. Takut takut jika orang tua Charlie mengetahuinya. Ia berencana akan menyuruh sekertaris nya , Kaylie untuk mencarikan seorang gadis yang akan dia nikahi , tapi akan ada surat perjanjian atau disebut pernikahan kontrak. Pernikahan itu hanya sebuah alibi agar Charlie tidak dijodohkan. Ia hanya akan bertahan didalam pernikahan itu selama 3 bulan. Setelah 3bulan berakhir ia dan perempuan itu akan bercerai dengan alasan yang akan ia pikirkan nanti. Setelah dirasa ide itu bagus , ia kemudian menelepon kaylie dan menyuruh ke ruangannya.
*Flashback*
Charlie baru saja memasuki rumahnya , saat sampai di ruang tamu ia melihat kedua orangtuanya masih belum tidur. Saat ingin menyapa mereka berdua , Mamanya , Marry Anabelle memanggilnya untuk duduk bersama sama dengan mereka. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh kedua orangtuanya.
"Charlie kemarilah , ada hal penting yang ingin Mama dan papa bicarakan denganmu."kata Mamanya , Marry
"Ada apa Mah ? Pah? Tumben kalian belum tidur , biasanya saat aku pulang kalian sudah tertidur nyenyak."
"Kapan kamu menikah charlie? Mama dan Papa sudah sangat ingin menggendong cucu charlie. Bagaimana dengan pacar? Apa kamu sama sekali tidak mempunyai pacar? Apa ada yang salah denganmu?"
Lagi lagi charlie mendengar kata kata ini. Jika dihitung-hitung sudah lebih dari 5kali kedua orangtuanya mengatakan ini. Charlie memang ingin sekali menikah , tapi bukan sekarang. Bahkan ia sama sekali belum memiliki pasangan yang akan menemaninya seumur hidupnya nanti.
Charlie hanya diam. Ia memilih diam daripada harus membahas hal yang tidak penting dengan kedua orangtuanya.
"Kamu jangan hanya diam charlie. Ayo jawablah. Bukan hanya sekali kami bertanya tentang ini Charlie." Lanjut Marry
"maaf pah mah tapi charlie belum menemukan perempuan yang cocok dengan charlie , mah pah "
"Sudah basi jawabnmu Charlie , bahkan mama dan papah sudah tau jawaban kamu sebelum kamu mengatakannya."
"Charlie , Papah sudah cape menunggu , jika dalam kurun waktu 3hari kamu belum mengenalkan seorang wanita kepada mama dan papa , papa akan menjodohkan kamu dengan anak dari teman rekan bisnis papa."
Charlie terkejut. "Gk bisa begitu pah, Charlie janji Charlie akan menikah dan memberikan mama dan papa cucu tapi bukan sekarang."
" Papa tidak menerima alasan apapun. Ingat hanya 3hari."ucap Mike Adam , Papanya Charlie dengan penuh penekanan.
*Flashback off*
Kaylie melihat Charlie sudah datang , ia kemudian mulai melihat apa saja jadwal dan kegiatan charlie hari ini. Rencananya ia akan pergi ke ruangan bosnya itu untuk memberitahukan apa saja jadwalnya hari ini. Saat ia berdiri , telepon dimejanya berbunyi. Ia lalu mengangkatnya. Terdengar suara serak khas Charlie. Charlie menyuruh kaylie ke ruangannya.
"Selamat pagi pak Charlie , ada yang bisa saya bantu?" tanya kaylie.
"Ke ruangan saya sekarang!" ucap Charlie dengan singkat dan tegas.
Baru saja kaylie ingin membalas perkataan Charlie namun, telepon telah dimatikan sepihak oleh charlie. Kaylie mendengus sebal. Terkadang Charlie memang menyebalkan namun kaylie hanya bisa mengatainya dibelakang tak berani berbicara langsung. Bisa gawat kalau kaylie berbicara langsung didepan Charlie. Bisa-bisa Kaylie dipecat.
"Resiko punya bos yang sifatnya dingin kayak gini deh , baru aja mau jawab ehh udah dimatiin aja tuh telepon. Ga papa deh dia sifatnya gitu , yang penting gue dapet gaji tiap bulan plus dapat keindahan mata setiap hari deh."ucap kaylie. Ia lalu berjalan menuju ruangannya charlie. Keindahan mata yang dimaksud Kaylie adalah dapat melihat ketampanan pak Charlie.
Tak butuh waktu lama akhirnya Kaylie sampai di ruangan Charlie. Tempat Kaylie berada didepan ruangan Charlie sehingga Kaylie tidak perlu berjalan cukup jauh untuk bertemu charlie. Tempat Kaylie berada didepan ruangan Charlie agar saat ada orang yang ingin bertemu dengan Charlie harus terlebih dahulu menemui kaylie , agar kaylie dapat memberitahukan kepada Charlie. Setelah menemui Kaylie dan mendapat ijin untuk menemui Charlie barulah orang itu bisa bertemu dengan Charlie. Terdengan rumit yah , namanya juga bertemu dengan bos besar.
Kaylie mengetuk pintu dan membukanya. Ia lalu mengucapkan salam dan menanyakan apa yang sedang dibutuhkan oleh pak Charlie.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya yang ditunggu Charlie pun datang. Ia mendengar suara ketukan pintu. Ia tahu itu adalah sekretaris nya. Setelah mengetik pintu , kaylie pun masuk. Ia cukup gugup. Memang setiap kaylie berhadapan langsung dengan bosnya itu kaylie merasa gugup. "Sungguh indah ciptaanmu Tuhan" ucap kaylie didalam hati. Ia bergitu tercengang dengan penampilan Charlie. Ia hanya bisa menelan ludah saja.
"A-ada yang bisa saya bantu pak?"tanya kaylie dengan gugup.
"Carikan saya seorang gadis. Saya ingin menikah."ucap Charlie dengan tegas.
Kaylie kaget. Ia tercengang dengan perkataan Charlie. Ia kebingungan. Biasanya saat Charlie memanggilnya itu hanya sekedar menanyai jadwalnya saja. Namun, hari ini berbeda. Charlie menyuruhnya mencarikan seorang gadis untuknya? Ingin sekali ia berkata biar dia saja yang menjadi gadis itu. Ya , Kaylie juga termasuk dalam komplotan gadis gadis yang tergila-gila dengan charlie. Namun Charlie hanya menganggap kaylie sebatas sekretaris saja . Lagipula kaylie bukanlah tipenya.
"Ma-maaf Pak , apa bapak tidak salah berbicara?"tanya kaylie memastikan.
"Jika dalam waktu tiga hari kamu tidak memberikan saya gadis , kamu saya pecat!"
***
Bersambung