Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 7 - MEMBUJUK CHARLOTTE

Chapter 7 - MEMBUJUK CHARLOTTE

Kaylie yang telah selesai bersiap hendak pergi ke depan namun ia kaget saat Charlotte masuk kedalam dengan raut wajah yang kesal. Saat ia sampai di ruang tamu ia melihat Charlie. "Pantas saja Charlotte terlihat kesal."ucapnya didalam hati. Ia lalu menghampiri Charlie yang sedang duduk.

"Ada apa ya pak. Kok pagi pagi bapak sudah ke rumah saya?"tanya Kaylie.

"Saya tidak ingin bertemu dengan kamu. Saya hanya ingin bertemu dengan temanmu saja." ucap Charlie.

"Ingat Kaylie , ini sudah masuk hari ke-tiga , sampai malam nanti kamu belum berhasil membujuk Charlotte maka kamu saya pecat." Ancam Charlie lagi.

Kaylie mendengus kesal."mengapa harus aku yang menanggung semuanya?"ucapnya dalam hati. Charlie lalu berpamitan untuk pergi. Sore hari ia akan kembali lagi ke rumah Kaylie untuk membujuk Charlotte lagi.

Setelah kepergian Charlie , Kaylie masuk dan menghampiri Charlotte. Sebenarnya sedari tadi Charlotte sedang menguping pembicaraan Kaylie dan Charlie. Ia tidak menyangka Charlie mengancam Kaylie hanya karena dirinya.

"Maaf ya Kay. Gara gara gue kerjaan lo diancam"ucap Charlotte.

"Udah gak papa char, santai aja. Lo udah siap kan? Yuk gue anter cari kerjaan."ucap Kaylie

Charlotte hanya menganggukan kepalanya. Ia dan Kaylie bersama sama keluar dari rumah. Mereka lalu pergi ke beberapa caffe dan juga beberapa toko , namun hasilnya nihil. Tidak ada satu pun yang sedang membuka lowongan. Keduanya pun beristirahat sejenak. Sudah berapa banyak caffe dan toko yang mereka berdua jumpai. Saat mereka sedang beristirahat, tiba tiba handphone Charlotte berbunyi. Ternyata pihak kampus yang meneleponnya.

"Bentar yah Kay, gue angkat telepon dulu."

"Iyah Char"

"Hallo Selamat pagi , apa benar ini dengan Nona Charlotte Graciella ?"

"Iyah benar pak , ada apa ya?"tanya Charlotte.

"Maaf nona, saya hanya mau memberitahukan kalau uang kuliah kamu harus segera dibayar karena akan ada ujian kenaikan semester. Kalau dalam beberapa hari kedepan kamu tidak melunasi, dengan berat hati kami tidak akan membiarkan nona mengikuti ujian dan untuk semester ini nona dinyatakan tidak lulus."jelas pihak kampus.

Lagi lagi Charlotte kaget, bahkan sekarang ia tidak memiliki uang sepeser pun. Ia bertambah bingung. Air matanya tiba tiba jatuh. Kaylie yang melihatnya pun bingung. Charlotte hanya mengiyakan saja. Ia lalu mematikan teleponnya.

"Baik pak , dalam beberapa hari kedepan saya akan melunasi semuanya."ucap Charlotte.

Charlotte lalu mematikan teleponnya. Ia menghadap kepada Kaylie. Ia menceritakan semuanya kepada Kaylie.

"Ada apa Char?"tanya Kaylie.

"Hiks hiks. Kay , tadi yang nelpon pihak kampus , mereka nyuruh gue buat lunasin uang kuliah gue soalnya mau ada ujian semester. Kalo gue gak lunasin , pihak kampus gak bakalan ngijinin gue buat ikut ujian dan otomatis ia tidak lulus semester ini gue gak lulus. Gimana dong Kay."

Kaylie juga bingung, ia juga tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya diam saja. Charlotte mulai memutar otaknya. Tiba tiba saja ia teringat dengan Charlie. Sepertinya ia membutuhkan Charlie. Tidak salah bukan jika hanya menikah kontrak? Lagi pula hanya dalam waktu 3bulan. Perkataan Charlotte kemarin ia makan sendiri. Semua hal yang bertentangan dengan perkataan Charlie ia telan sendiri. Ia seperti memakan omongannya sendiri. Ia sudah hilang akal. Ia tidak peduli lagi. Lagipula ia hanya sebagai status saja , ia juga tidak perlu memberikan anak kepada Charlie. Setelah ia rasa ini memang jalan yang terbaik, ia memberitahukan kepada Kaylie dan memintanya mengantarkannya kepada Charlie. Awalnya Kaylie melarang , hanya saja pikiran Charlotte sudah buntu. Mau tidak mau ia harus mau menikah kontrak dengan Charlie.

"Kay gue boleh minta sesuatu gak sama lo?"tanya Charlotte.

"Boleh dong. Mau minta apa emangnya?"ucap Kaylie.

"Anterin gue ke kantor lo. Gue mau ngomong sama Charlie. Kayaknya gue bakalan nikah sama dia deh. Otak gue udah buntu."ucap Kaylie.

"Lo beneran Char? Lo yakin?"tanya Kaylie

"Beneran Kay. Lagian gue juga nanti buat perjanjian sama dia. Jadi lo tenang aja."ucap Charlotte

"Lebih baik jangan deh Char, gue bakalan bantuin lo buat cari kerjaan. Lo jangan aneh aneh deh."ucap Kaylie. Ia tidak mau Charlotte menikah dengan Charlie.

"Kay, gue udah denger semuanya. Lo bakalan dipecat kan kalo lo gak berhasil buat gue mau nikah sama Charlie?"ucap Charlotte.

Kaylie kaget karena Charlotte telah mengetahui semuanya. Ia hanya tersenyum kepada Charlotte. Mungkin ini memang sudah jalannya Charlotte untuk menikah dengan Charlie.

"Yaudah Char, terserah lo aja. Yang penting kalau lo ada apa apa gue orang pertama yang harus lo ceritain. Walaupun Charlie itu bos gue tapi kalo dia sampe macam macam sama lo dia harus berurusan sama gue."ucap Kaylie.

Charlotte hanya tertawa saja , "yakin lo berani sama bos lo?"ucap Charlotte. Ia sengaja menggoda Kaylie. Kaylie hanya tertawa saja.

Charlotte lalu mengajak Kaylie untuk segera menemui Charlie. Mereka berdua pun bergegas ke kantor Charlie. Saat mereka sampai didepan kantor , Charlie juga ingin keluar , saat melihat kedatangan Charlotte dan Kaylie Charlie pun menghampiri keduanya dan menanyakan apa maksud kedatangan keduanya ke kantornya.

"Apa yang kalian berdua lakukan disini?"tanya Charlie. Sebenarnya tadi Charlie ingin pergi menemui Charlotte lagi. Ia akan membujuk Charlotte lagi. Tapi , karena saat ia keluar ia melihat Charlotte dan Kaylie jadinya ia tidak jadi pergi menemui Charlotte.

"Maaf pak, boleh kita bicara di dalam saja? Soalnya ini urusan pribadi dan tidak boleh ada yang mendengarnya."ucap Kaylie.

Charlie yang menyadari banyak orang disini langsung mengiyakan perkataan Kaylie. Ia lalu membawa Charlotte dan juga Kaylie ke ruangannya.

"Sepertinya saya sudah tau maksud kedatangan kaliab berdua kesini."ucap Charlie. Dari perkataan Kaylie tadi ia sudah paham betul kalau Charlotte mau menikah kontrak dengannya.

"Baik lah kalau begitu pak , tapi Charlotte bilang harus ada surat perjanjian nya pak. Dan harus ditandatangani diatas meterai supaya tidak ada yang melanggarnya."lanjut Kaylie.

Charlie berbalik memandang Charlotte. Ditatapnya kedua mata Charlotte."tentu saja. Bagaimana kalau sekarang saja kita membuat suratnya?"tanya Charlie.

Kaylie dan Charlotte bertatapan. Charlotte menganggukkan kepala pertanda setuju.

"Baik pak , sepertinya Charlotte menyetujuinya"ucap Kaylie.

Charlie beranjak dari tempat duduknya , ia mengambil laptop yang terletak dimejanya. Ia lalu mengetikkan sesuatu. Setelah itu, ia beranjak pindah ke samping Charlotte. Ia lalu meletakkan laptop itu didepan Charlotte dan menyuruh Charlotte mengetik beberapa hal yang dibutuhkannya serta hal yang tidak boleh dilakukan Charlie saat nikah nanti.

"Ini. Tulislah hal hal yang kamu butuhkan dan hal hal yang tidak boleh saya lakukan saat kita nikah nanti. Setelah kamu tulis, saya juga akan menulis beberapa hal yang kamu harus lakukan nanti saat kita menikah, saat kamu merasa itu benar dan tidak merugikan siapapun, saya akan memprintnya dan kita berdua akan menandatangani nya." jelas Charlie.

***

Bersambung