Chapter 10 - CURHAT

Kaylie sedari tadi menunggu kepulangan Charlotte. Ia begitu khawatir dengan Charlotte. Hari sudah makin larut namun tanda tanda kepulangan Charlotte pun tidak ada. Tiba tiba ia mendengar suara mobil. Cepat cepat ia pergi kedepan untuk mengeceknya. Ternyata itu adalah mobil Charlie. Dari dalam mobil , Charlotte pun turun. Kaylie melihat Charlotte turun , tapi Charlotte terlihat berbeda , tidak seperti tadi. Kemeja putih serta rok span hitam yang tadi ia pakai hilang entah kemana. Kini Charlotte terlihat memakai dress putih. Ia terlihat sangat cantik. Saat Charlotte turun, Charlotte dan Charlie sempat berbicara sebentar. Lalu Charlie pun pergi. Saat Charlie pergi , Kaylie buru buru masuk. Ia takut Charlotte tau bahwa ia baru saja mengintip mereka.

Charlotte telah sampai dirumah Kaylie. Ia ingin segera tidur. Tubuhnya terasa sangat capek. Ia lalu mulai berjalan masuk ke dalam rumah Kaylie. Saat ia sampai diruang tamu , tiba tiba ada yang berbicara kepadanya. Ternyata itu adalah Kaylie.

"Hebat ya lo , seharian jalan sama bos gue , sampe sampe sahabat sendiri gak dikasih kabar"ucap Kaylie

Charlotte terdiam. Ia baru sadar seharian tadi ia sama sekali tidak memegang handphone.

"Sorry Kay , sumpah dari tadi gue gak pegang hp. Gue berani sumpah deh."ucap Charlotte sembari mengangkat jari telunjuk dan jari tengah nya sehingga membentuk "piece".

"Iyah deh calon istri CEO" ledek Kaylie.

"Cuman nikah kontrak Kay, lagian juga bukan selamanya, cuman 3 bulan."

"Ah gak penting. Yang tau kalian nikah kontrak kan cuman gue. Sedangkan orang diluaran sana taunya kan kalian nikah beneran."ucap Kaylie.

"Terserah lo deh Kay."putus Charlotte

Charlotte tidak mau beradu mulut dengan sahabatnya itu. Ia lebih baik mengalah saja. Ia sudah cukup capek seharian ini. Ia lalu ingin pergi kekamar nya untuk beristirahat namun dicegah oleh Kaylie. Kaylie masih ingin Charlotte bercerita apa yang ia lakukan seharian ini bersama bosnya yang dingin itu. Ia juga ingin tahu apakah Charlie masih dingin dan pelit bicara juga saat bersama Charlotte atau tidak. Charlotte hanya pasrah saja. Mau ditolak pun Kaylie akan tetap menyuruhnya untuk bercerita. Ia pun mengajak Kaylie untuk duduk di sova ruang tamu dan ia mulai bercerita.

"Udah ya Kay gue istirahat dulu"pamit Charlotte.

"Ehhhh bentar dulu. Lo ceritain dulu ke gue . Seharian ini lo ngapain aja sama bos gue"

"Iya, gue ceritain. Tapi sambil duduk ya Kayy , kaki gue udah pegel nih."kata Charlotte.

Mereka berdua pun duduk di sova yang ada di ruang tamu.

"Jadi seharian ini lo berdua kemana aja?"tanya Kaylie.

"Jadi tadi habis dari kantornya , dia ngajak gue ke butik gitu. Trus dia nyuruh gue nyobain banyak banget dress. Semuanya udah gue cobain dan lo tau apa kata dia? Dia bilang gak ada yang cocok. Untung aja masih ada sisa satu nih yang gue pake ni. Pas gue pake trus gue liatin ke dia. Dia natap gue gitu, gue kira gak cocok gue udah balik mau ganti eh dianya manggil. Katanya dress ini cocok banget sama gue. Trus gue juga didandanin sama pemilik butik itu dan gue jadi cantik deh kayak gini."ucap Charlotte

"Terus abis dari butik kalian kemana? Gak mungkin langsung pulang dong. Secara kan lo udah didandanin tuh jadi cantik banget kaya gini masa iya langsung pulang sih."ucap Kaylie.

"Gak. Gak langsung pulang Kay, ternyata dia ngajak gue ke butik plus nyuruh orang dandanin gue itu buat gue ketemuan ama orang tuanya"

"Trus bokap sama nyokapnya Charlie gimana sama lo? Trus mereka ngomong apa aja sama lo?"

"Nyokap sama bokapnya baik banget sama gue. mereka kelihatan seneng banget pas gue dateng , kayaknya Charlie gak pernah bawa cewek deh ke rumahnya. Soalnya nyokap sama bokapnya keliatan seneng banget. Dan lo tau gak? Masa awalnya bokapnya nyuruh gue sama Charlie nikah besok. Untung aja gak jadi kalo gak bisa gila gue "

"Hahahahaha kenapa lo bisa gila Char? Kan enak jadi istri CEO muda , udah kaya ganteng lagi siapa sih yang gak mau. Gue aja mau Char"ucap Kaylie.

"Lo yang bener aja. Besok nih Kay. besokkk. Gue belum siap kalee"ucap Charlotte

"Hahaha canda Char. Trus jadinya lo sama Charlie nikahnya kapan?"tanya Kaylie

"Kata nyokap sama bokapnya sih minggu depan"

"Cie cie yang bentar lagi udah mau jadi nyonya Adam"ledek Kaylie.

"Apaan sih lo , udah ah gue mau mandi trus istirahat, gue capek. Besok gue banyak kegiatan lagi"ucap Charlotte.

Charlotte berlalu meninggalkan Kaylie. Badannya sudah terasa lengket. Ia lalu menuju kekamar mandi. Setelah selesai mandi ia merebahkan badannya diatas kasur. Ia mulai berpikir sebentar. Ia tidak menyangka beberapa hari lagi ia akan menjadi seorang istri. Walaupun cuman kontrak namun ia akan menikmati nya.

Charlie telah sampai dirumahnya. Saat ia sampai , kedua orang tuanya telah tertidur. Ia lalu berjalan masuk ke dalam kamarnya. Ia merebahkan badannya diatas kasur king size miliknya. Ia berpikir tentang Charlotte. Sebenarnya ia telah jatuh cinta dengan Charlotte saat ia melihat Charlotte di caffe itu . Namun, Charlie tetap berusaha menyembunyikannya didepan Charlotte. Ia tidak mau Charlotte sampai tau kalau ia telah jatuh cinta padanya. Ini baru pertama kalinya Charlie merasakan jatuh cinta. Menurutnya, Charlotte adalah seorang gadis yang kuat. Ia tetap kuat menghadapi semuanya padahal orang tuanya telah meninggalkannya. Charlotte sempat bercerita perihat kepergian orang tuanya kepadanya , itu membuat Charlie merasa iba kepadanya. Menurutnya juga Charlotte adalah perempuan cantik yang ia temui setelah ibunya. Wajah mungilnya itu membuat Charlie Gemas dengannya. Menikah kontrak dengannya hanyalah sebuah alibi agar ia bisa semakin dekat dengan Charlotte. Ia yakin , dalam waktu 3 bulan ia dapat meluluhkan hati Charlotte. Kalian tidak tau saja , dibalik sifat dingin dan cueknya Charlie , ada sifat manja dan peduli yang Charlie berikan kepada orang orang terdekatnya. Mungkin Charlotte adalah orang selanjutnya. Ia terlalu serius memikirkan Charlotte sehingga ia tidak menyadari bahwa waktu semakin larut. Ia pun segera tidur. Ia sudah tidak sabar untuk besok.

Charlie terbangun dari tidurnya. Dilihatnya jam menunjukkan pukul 06.00 pagi , ia lalu bangun dan mandi. Selesai mandi ia turun ke bawah untuk sarapan. Saat ia turun kedua orang tuanya telah berada di meja makan. Charlie lalu mengambil roti yang telah disiapkan oleh ibunya. Ia tak duduk bersama kedua orang tua nya. Ia hanya mengambil roti dan langsung pergi. Hari ini ia akan menemani Charlotte pergi membayar uang kuliahnya. Setelah itu ia dan Charlotte juga harus pergi ke butik untuk fitting baju pengantin. Ia tidak mau terlambat menjemput Charlotte. Ia lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Maaf ya , Pah mah Charlie gak bisa sarapan bareng mamah sama papah soalnya Charlie harus jemput Charlotte. Kita berdua mau ke butik buat fitting baju."ucap charlie

"Iyah gak apa apa. Hati hati, Nak."

***

Bersambung