Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 11 - KE KAMPUS BERSAMA

Chapter 11 - KE KAMPUS BERSAMA

Suara ayam berkokok membuat Charlotte terbangun, ia melirik ke arah jam di nakas. Terlihat pukul 06.00 pagi . Ia lalu bergegas untuk mandi. Setelah mandi ia pun bersiap siap. Setelah selesai bersiap siap , ia pun keluar dari kamar . Saat ia keluar dari kamar , ia melihat Kaylie sudah rapi. Hari ini Kaylie kembali bekerja seperti biasanya sesuai perintah Charlie kemarin. Mereka berdua pun sarapan. Saat mereka sedang sarapan tiba tiba pintu diketuk. Charlotte sudah tahu yang datang pasti Charlie. Mereka berdua sudah membuat janji kemarin.

"Udah gue aja. Itu pasti Charlie soalnya kemaren dia ama gue udah buat janji , kayaknya dia udah dateng buat jemput gue"kata Charlotte.

Charlotte pun pergi membukakan pintu dan benar saja ternyata yang datang adalah Charlie. Ia mempersilakan Charlie untuk masuk dan duduk sebentar. Charlotte lalu kembali ke meja makan. Ia menghabiskan sarapannya. Setelah sarapannya selesai ia berpamitan kepada Kaylie. Kaylie juga ikut mengantarnya ke depan. Saat sampai ke depan justru Charlie memberi Kaylie tumpangan.

"Kay gue berangkat dulu ya "kata Charlotte

"Iyah gue anterin kedepan. Pagi pak"ucap Kaylie.

"Kamu mau ke kantor kan? Udah ikut aja."ucap Charlie.

"Beneran pak? Yaudah tunggu saya ambil tas dulu ya pak."

Kaylie lalu pergi mengambil tasnya. Setelah mengambil tas , ia pun langsung bersama sama dengan Charlotte masuk ke dalam mobil Charlie. Ini baru pertama kalinya ia naik mobilnya Charlie. Selama ia bekerja , ia tak pernah menumpang dengan Charlie. Beberapa menit berlalu akhirnya sampai di kantor , Kaylie lalu turun. Sedangkan Charlotte dan Charlie langsung pergi menuju ke kampus Charlotte.

Saat mereka sampai di kampusnya Charlotte banyak sekali yang menatap mereka berdua. Dari mahasiswa maupun dosen. Ada juga beberapa celotehan yang mengarah kepada mereka berdua.

"Eh itu kan Pak Charlie Adam. CEO Adams Group, kok bisa sama Charlotte?

"CEO tampan itu ngapain sama si Charlotte"

"Uuhh Charlie kamu begitu tampan sayang"

"Jangan bilang mereka berdua ada apa apa lagi. Gak , gak boleh, Charlie gak cocok sama Charlotte , Charlie cocoknya sama gue"ucap seorang mahasiswi dengan alis yang tebal ditambah kawat yang dipasang di gigi serta lipstik merah merona. Charlie hanya menunjukkan muka datarnya ke arah mahasiswi itu.

Mereka berdua tak menghiraukan celotehan celotehan itu. Tujuan mereka datang kesini hanya untuk membayar uang kuliah Charlotte. Mereka akhirnya pun sampai di ruang dosen, Charlotte lalu mencari dosen yang beberapa hari lalu menelepon nya. Ia membawa Charlie bersamanya. Ia telah menemukan dosen yang beberapa hari lalu menelepon nya. Ia lalu memberitahukan maksud dan tujuan ia datang menemui dosen itu.

"Maaf pak , kemarin bapak yang nelpon saya kan?"tanya Charlotte

"Nama kamu siapa?"

"Nama saya Charlotte Graciella pak"

"Oiyah Charlotte , uang semester kamu semuanya yang belum dibayar sebesar 10juta rupiah. Mau dibayar sekarang atau gimana?"

"Sekarang aja pak" Charlotte lalu berbalik kearah Charlie. Ia mengisyaratkan untuk Charlie memberinya uang tersebut.

"Maaf pak , nomor rekening bapak berapa? Biar saya transfer saja."ucap Charlie. Ia tidak membawa uang cash saat itu. Ia juga tidak terbiasa membawa uang cash. Hanya beberapa lembar saja yang ia taruh di dompet nya , sedangkan yang lain ia taruh dibank.

Dosen itu kemudian memberikan nomor rekening kepada Charlie. Setelah Charlie selesai mentransfer Charlie memperlihatkan bukti transfer tersebut. Selain datang untuk membayar uang kuliah Charlotte , Charlie juga datang untuk meminta izin kepada pihak kampus . Ia ingin Charlotte diijinkan beberapa hari tidak masuk kuliah karena akan mengurus pernikahan mereka berdua. Pihak kampus pun mengijinkan , dan boleh masuk ketika pernikahan mereka telah selesai.

"Gini pak , selain buat bayar uang kuliah Charlotte, saya juga mau minta ijin agar Charlotte diijinkan tidak masuk beberapa hari ini dikarenakan sibuk mengurus pernikahan saya dan Charlotte."

"Iyah pak , sebelumnya semoga lancar sampai hari pernikahan nanti"ucap dosen itu.

"Baik pak , saya dan Charlotte permisi"

Charlie dan Charlotte pun berpamitan. Mereka harus segera ke butik untuk fitting baju pengantin. Charlie dan Charlotte sampai di parkiran kampus Charlotte. Charlie lalu mengambil mobilnya , Charlotte pun masuk ke dalam mobil. Charlie lalu menancapkan gas meninggalkan kampus dan menuju ke butik langganan keluarganya.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan, mereka pun sampai ke butik , ternyata tanpa sepengetahuan Charlie, Marry telah menelepon pemilik butik itu sehingga saat mereka sampai , pemilik butik itu telah mempersiapkan semuanya. Mereka berdua disambut oleh seorang pelayan disana. Ia lalu membawa Charlie ke ruang tunggu sedangkan Charlotte ke ruang ganti. Sesampainya diruang ganti , sudah ada pemilik butik disana , ia sedang merapikan beberapa gaun. Ia lalu menyuruh Charlotte memilih beberapa untuk dicobanya. Charlotte bingung, semuanya terlihat sangat bagus. Ia tidak tau ingin memilih yang mana. Pemilik butik yang melihat Charlotte kebingungan paham dengan sikap Charlotte. Ia lalu menyuruh Charlotte mencoba semuanya. Charlotte menghela napas kasar. Kejadian kemarin terulang lagi. Dengan terpaksa ia menurutinya.

"Hai Charlotte."

"Hai Tante, gaunnya banyak sekali tante"

"Haha sekarang kamu pilih saja yang mana yang menurutmu paling bagus dan cocok dengan kamu"

Melihat Charlotte yang kebingungan, pemilik butik hanya tersenyum. Ia lalu menyuruh Charlotte mencoba semua gaun yang ada dihadapannya.

"Ya sudah , kamu coba saja satu per satu. Kalau kamu sudah menemukan yang cocok dan pas buat kamu barulah kamu berhenti mencobanya."

"Iyah tan"

Charlotte mulai mencoba satu per satu. Ia ingin memperlihatkan kepada Charlie namun ia takut Charlie malah menolaknya dan menyuruh nya mencoba semuanya. Padahal sebenarnya ia sedang mencoba semuanya. Beberapa gaun ia coba , hingga saat ia mencoba satu gaun, ia terlihat sangat cantik , pemilik butik takjub dengan kecantikan Charlotte. Ia menyuruh Charlotte untuk memperlihatkan kepada Charlie namun, Charlotte menolak nya. Tapi , pemilik butik itu terus saja memaksa , akhirnya dengan terpaksa ia memperlihatkan kepada Charlie. Sama seperti kemarin, Charlie menatapnya dari atas sampe bawah. Ia sama sekali tidak mengedipkan matanya. "Cantik sekali"gumamnya.

"Maaf Charlie, saya tau ini tidak cocok. Saya akan mencoba yang lain."

"Tidak. Gaun itu terlihat sangat cocok denganmu, sungguh. Kalau gitu saya mau kamu pakai gaun itu saat pernikahan nanti,"

"Baiklah jika itu kemauanmu,"

Charlotte kembali ke ruang ganti. Disana tante pemilik butik itu tersenyum, lalu berkata "Benarkan apa kata tante? Sudah tante bilang , Charlie pasti senang melihat kamu memakai gaun ini. Kamu cantik banget, " Charlotte hanya tersenyum pasrah. Ia kembali mengganti bajunya dengan baju yang tadi ia kenakan. Ia lalu keluar menemui Charlie.

***

Bersambung