Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 12 - ALBUM-ALBUM KECIL

Chapter 12 - ALBUM-ALBUM KECIL

Charlie dan Charlotte telah selesai dari butik. Mereka berdua berencana untuk pulang. Namun, Charlie ternyata tidak mengantar Charlotte pulang ke rumah Kaylie melainkan ia membawa Charlotte ke rumahnya.

"Loh ini bukan jalan ke rumah Kaylie pak. Putar balik lagi pak. Harusnya belok ke sana" ucap Charlotte

"Kita kerumah saya dulu. Tadi saat kamu sedang berada di dalam, mama menelepon dan ingin bertemu kamu, sekaligus makan siang bersama."jelas Charlie.

Charlotte hanya ber-ohria saja. Mau menolak pun tak bisa. Jadi ia hanya mengiyakan saja. Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai dirumah Charlie. Charlie memasukkan mobilnya ke dalam garasi , ia lalu mengajak Charlotte masuk ke dalam rumahnya. Ketika mereka berdua sampai , kedua orang tua mereka telah menunggu mereka sedari tadi. Ralat , hanya menunggu Charlotte.

"Mamah sama papah udah nungguin kita dari tadi?" tanya Charlie.

"Gak kok. Mamah sama papah baru aja turun"ucap Marry berbohong. Sebenarnya ia dan Mike sudah menunggu mereka sedari tadi. Ia ingin sekali bertemu dengan calon menantunya itu.

"Yaudah , ayo makan. Mumpung masih hangat"lanjut Marry.

Marry mulai menyendokkan makanan ke piring suaminya. Sementara Charlotte dan Charlie mengambil secara masing masing.

"Ohia Charlie, papah hampir lupa. Dua hari lagi kamu sama Charlotte tunangan. Dan setelah itu kalian nikah deh. Papah sama mamah udah siapin pakaian buat kalian berdua. Jadi kalian tinggal siap siap aja"ucap Mike papahnya Charlie.

Charlie dan Charlotte bertatapan. Mengapa harus ada pertunangan lagi? Tapi mereka berdua tidak ada hak untuk membantahnya, sebenarnya bisa saja Charlie membantahnya namun , ia tidak mau membuat kedua orang tua yang ia cintai itu sedih.

"Iyah pah , papa siapin aja semuanya , iya kan Char?"

"Eemm iyah , iyah papah sama mamah siapin aja"

Charlotte hanya mengiyakan saja. Ia juga tidak terlalu memikirkannya yang terpenting sekarang hanyalah ia harus mengurus kuliahnya sampai selesai. Masalah pernikahan sudah ada yang mengaturnya.

Charlie dan Charlotte selesai makan , Charlie meninggalkan Charlotte dirumahnya sesuai perintah Marry. Ia harus pergi kekantor sekarang karena tadi Kaylie menelepon nya untuk segera datang ke kantor karena ada meeting mendadak. Selama Charlie pergi , Charlotte bercerita banyak bersama Marry . Dari masa kecilnya , kedua orang tuanya , kepergian orang tuanya yang secara mendadak serta musibah ia alami. Marry merasa iba dengan Charlotte.

"Kamu boleh menganggap mamah seperti mamah kandung kamu kok"

"Terimakasih mah". Marry lalu memeluk Charlotte. Ternyata Charlie tidak salah memilih wanita.

"Kamu mau lihat foto Charlie saat ia masih kecil?"tanya Marry

"Memangnya boleh mah?"

"Boleh dong"

Marry bangun dari tempat duduknya. Ia lalu masuk ke kamarnya dan membawa beberapa album foto.

"Ini semua isinya foto foto Charlie mah?"tanya Charlotte

"Iyah Char, ini foto dari Charlie masih didalam perut mama , sampai Charlie besar seperti sekarang ini."

Marry Ia lalu mulai menunjukkan foto Charlie dari Charlie masih berada didalam perutnya , hingga Charlie besar seperti sekarang ini.

"Ini waktu Charlie umur sekitar 3 atau 4 bulan. Lihat nih , lucu sekali kan. Kamu tau gak Char , ini papahnya Charlie yang fotoin pas Charlie lagi ngambek sama mamah. Mukanya ditekuk gitu. Pokoknya lucu banget. Nah kalo yang ini waktu Charlie udah 7 atau 8 bulanan gitu deh. Mamah juga agak lupa, ini dia udah tambah pinter banget. Kalau yang ini dia udah setahun berapa bulan deh mamah lupa. Ini waktu mamah ngajarin dia buat makan sendiri, waktu itu , dia makannya sangat berantakan. Setiap sesendok yang masuk ke mulut ia tumpahkan di lantai. Mamah sampai repot sekali mengurusnya."

"Ternyata Charlie dulu lucu juga yah mah, boleh aku lihat sebentar?"

"Boleh dong Char."

Marry lalu memberikan album foto foto kecil Charlie kepada Charlotte. Charlotte mulai melihat foto foto Charlie pada saat kecil. Tanpa ia sadari kedua bibinya terangkat , ia tersenyum. Charlie pada saat kecil sangat imut. Hidung yang mancung , kulit yang putih serta mata coklat pekat membuat ia terlihat sangat tampan. Setelah selesai melihat foto foto kecil Charlie, Marry lalu menunjukkan foto foto Charlie yang lain. Ia mulai menunjukkan foto foto Charlie semasa Charlie sekolah. Marry juga menunjukkan foto saat pertama kali Charlie masuk sekolah. Disitu terlihat Charlie yang sedang menangis karena tidak mau ditinggal sama mamahnya. Marry dan Charlotte seketika tertawa melihat tingkah Charlie dulu.

Saat mereka sedang tertawa , tiba tiba Charlie datang. Ia tahu mamahnya sedang memperlihatkan foto fotonya kepada Charlotte.

"Ehmm"Charlie berdehem

Charlotte dan Marry seketika langsung menoleh ke arah Charlie. Marry hanya tersenyum kepada Charlie.

"Eh anak mamah udah pulang , sini sayang duduk di dekat mamah , mamah lagi nunjukkin foto foto kamu waktu kamu masih kecil sama Charlotte.

"Jadi yang tadi kalian tertawakan itu adalah saya?"tanya Charlie

" Heheheheheh iyah sayang"ucap Marry

Charlie tiba tiba langsung menggelitiki Marry" mamah ah saya malu sama Charlotte, masa Charlie dipermaluin didepan Charlotte"ucap Charlie.

"Gak kok sayang. Malah Charlotte bilang kamu waktu kecil lucu banget, iya kan Char."

"Eee-emm iyah mah"

Charlotte heran dengan sikap Charlie, didepan ia dan Kaylie Charlie sangat cuek dan pelit berbicara. Sementara didepan ia dan mamahnya Charlie bersikap seperti anak kecil.

"Itukan , bener apa kata mamah. Jadi , kamu jangan berpikir kalau mamah malu maluin kamu didepan Charlotte."

"Iyahhh deh mahh"kata Charlie. Ia lalu memeluk Marry. Ia sangatt menyayangi Marry , ia juga bersyukur Charlotte bisa akrab dan dekat dengan Marry walaupun ia dan Charlotte menikah hanya sebatas kontrak saja.

"Udah mah , Charlie bersih bersih dulu. Capek abis kerja " ujar Charlie. Ia lalu pergi meninggalkan Charlotte dan Marry

Hari telah sore , Charlotte ingin pulang. Namun, Charlie belum keluar dari kamar sedari tadi. Ia ingin menghampiri Charlie namun ia takut. Akhirnya ia hanya menunggu saja. Marry menghampiri Charlotte, tadi ia meninggalkan Charlotte karena harus ke kamar mandi. Tapi ia bingung mengapa Charlie tak menemaninya.

"Mamah lama yah?"

"Gak kok mah"

"Charlie belum keluar kamar dari tadi?"

"Iyah mah "

"Bentar mamah cek dulu yah."

Marry lalu bangun dari tempat duduknya. Ia melangkahkan kaki menuju kamar Charlie. Ia mengetuk pintu beberapa kali namun tidak ada jawaban dari dalam sana. Marry lalu membuka pintu. Ia lalu tersenyum , ternyata Charlie tertidur bahkan masih dengan pakaian yang sama. Berarti sedari tadi Charlie tidak mandi melainkan tidur. Marry berpikir, mungkin Charlie capek sehingga ia ketiduran. Marry tak mau mengganggu Charlie. Biarlah Charlotte menunggunya hingga ia bangun , dengan begitu mereka bisa makan malam bersama.

***

Bersambung