Charlie baru saja tiba dirumah nya , saat ia masuk , ia mendengar seperti suara tertawa. Ia mengikuti suara itu , ternyata suara itu berasal dari taman belakang. Disana ada ibunya , Marry dan Charlotte yang sedang tertawa puas. Seketika itu juga matanya beralih pada album foto yang dipegang Charlotte. Ia tahu apa isi dari album foto itu. Album foto itu berisi tentang foto foto masa kecilnya. Sekarang, ia tahu mengapa Charlotte dan ibunya tertawa sampai sepuas itu. Ternyata mereka menertawai dirinya. Charlie sempat menghampiri mereka . Ia juga sempat bercanda dengan ibunya. Namun, badannya terasa lengket dan harus segera dibersihkan. Ia pun pamit untuk bersih bersih. Ia lalu masuk ke kamarnya. Ia berencana untuk mandi , namun ia ingin beristirahat sebentar. Ia membaringkan tubuhnya ke kasur king size miliknya. Dan akhirnya ia ketiduran.
Charlotte kembali menyendiri. Ia menyalakan handphonenya dan melihat jam , jam menunjukkan pukul 18.00 ia ingin segera pulang. Ia lalu bangun dari tempat duduknya , ia ingin menyusuli Marry , namun Marry sudah terlebih dahulu datang. Tapi ia sendiri tak bersama Charlie.
"Loh mah Charlie nya mana?"
"Charlie ketiduran sayang , kayaknya dia capek banget. Kamu disini dulu aja yah. Tunggu sampai Charlie bangun. Sekalian makan malam"
"Tapi mah badan Charlotte lengket. Belum mandi , mana bau lagi.
"Yaudah mandi aja disini. Nanti mama suruh pembantu buat siapin baju kamu."
Charlotte ingin menolak namun ia tahu Marry akan tetap memaksanya.
"Iyah mah , Charlotte mandi dulu yah mah"
Charlotte langsung pergi ke kamar mandi. Setelah selesai mandi ia ingin mengecek apakah Charlie sudah bangun atau belum namun Marry sudah terlebih dahulu mengajaknya untuk makan malam. Ternyata disana sudah ada Charlie. Setelah Charlotte pergi untuk mandi tadi , Marry memilih untuk membangunkan Charlie. Ia tidak mau Charlotte menunggunya terlalu lama.
"Tadi waktu kamu mandi , mamah udah bangunin Charlie. Biar kamu gak ditinggalin sendirian lagi"ucap Marry menyindir Charlie.
"Mamahhh kan udah Charlie bilang Charlie ketiduran."rengek Charlie.
Charlotte hanya tersenyum saja melihat kelakuan Charlie. Sepertinya Charlie memang mempunyai kepribadian ganda.
Setelah beberapa menit, makanan yang berada di atas meja makan itu habis dilahap mereka semua. Setelah selesai makan, Charlotte mengkode Charlie agar segera mengantar ia pulang. Namun Charlie tak menghiraukannya dan membuat Charlotte kesal.
Mereka semua bubar dari meja makan, Charlotte berjalan menuju teras rumah Charlie. Ia memandangi pemandangan langit dimalam hari. Seketika ia teringat dengan kedua orang tuanya.
"Ayah , ibu sebentar lagi Charlotte bakal jadi istri orang , yah walaupun cuman sebentar saja. Tapi ini sesuatu yang baru buat Charlotte. Ayah sama ibu doain Charlotte ya biar Charlotte bisa ngejalanin ini semua. Terus Charlotte juga bisa cepat cepat selesai kuliahnya dan wisuda"ucap Charlotte didalam hati.
Tanpa ia sadari ada Charlie yang melihatnya dari belakang. Charlie awalnya ingin mengajaknya untuk pulang. Namun , saat ia datang ia melihat Charlotte sedang menatap ke arah langit dengan raut wajah yang sedih.
"Kamu mau pulang kan?"
Charlotte kaget saat mendengar suara Charlie menyapanya.
"Iyah Charlie"
Kemudian Charlie berjalan masuk ke dalam rumah disusul oleh Charlotte. Mereka lalu berpamitan kepada kedua orang tua Charlie.
"Mah , pah , Charlotte pulang dulu yah"
"Iyah Char, hati hati di jalan"
"Mah pah , Charlie pamit juga yah , mau anterin calon istri"
"Hahahha iyah sayang. Jagain tuh calon istrinya , jangan tinggalin dia sendirian lagi."ucap Marry.
"Iyahh mamah bawel"
Charlie dan Charlotte keluar dari rumah , mereka pergi ke garasi untuk mengambil mobil Charlie. Setelah Charlotte masuk ke mobil, Charlie lalu menancapkan gas meninggalkan rumahnya. Sepanjang perjalanan mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Suasana begitu hening dan mencekam. Charlie yang sedari tadi ingin tahu apa yang terjadi dengan Charlotte pun mengalah. Ia membuka suaranya terlebih dahulu.
"Kamu ada masalah, ya?"
"Tidak Charlie"
"Baguslah , saya harap saat kita sudah menikah nanti tidak ada lagi kebohongan antara kita berdua. Aku tidak suka da yang ditutup-tutupi,"
Charlotte hanya diam saja tanpa memberi respon. Ia cuma berharap agar cepat cepat sampai ke rumah Kaylie, lalu beristirahat.
Mereka berdua akhirnya sampai ke rumah Kaylie. Sebelum Charlotte turun , Charlie menyempatkan diri untuk mengatakan sesuatu kepadanya.
"Besok saya jemput jam 7 pagi dan kamu sudah siap. Saya tidak suka menunggu"
"Memangnya besok kita mau kemana Char?bukannya besok udah istirahat aja ya. Kan lusa kita tunangan."
"Kamu siap saja. Tidak usah bertanya banyak. Saya pergi"
Charlie lalu menyalakan mobilnya dan menancapkan gas berlalu dari rumah Kaylie. Charlotte sangat kesal. Ia mendengus sebal.
"Tadi aja didepan orang tuanya , ceria ngomongnya gak pelit pelit , ketawa ketawa lagi. Nah sekarang udah cuek pelit ngomong ditambah dia nunjukkin muka datarnya lagi"
Kaylie yang mendengar bunyi mobil langsung keluar , saat keluar ia mendapati Charlotte yang sedang mengomel sendirian.
"Eh lo sakit ya Char, ngomong ngomong sendirian. Awas lo ntar kemasukan loh. Gue takut bye"ujar Kaylie dan langsung berlari masuk ke dalam rumahnya. Ia memang senang meledeki Charlotte.
"Dasar. Gak bos gak sekretaris sama aja nyebelin nya."ujar Charlotte. Ia lalu mengikuti Kaylie masuk ke dalam rumah.
Charlotte masuk ke dalam rumah. Ia lalu duduk disamping Kaylie. Ia mendengus sebal. Kaylie yang melihatnya merasa aneh.
"Lo kenapa Char. Jangan jangan lo emang udah kemasukan lagi. Jauh jauh ah dari gue."ucap Kaylie dan langsung mendorong bahu Charlotte.
"Lo mah. Lo tau gak , bos lo itu. Masa di depan orang tuanya dia baik , ketawa ketawa , gak pelit ngomong. Ehh pas sama gue sendiri dia cuek banget , trus dia pelit lagi ngomongnya. Gue kan kesel Kay. Coba aja gue gak butuh uang. Mungkin udah gue usir dia jauh jauh dari hidup gue"
"Kalau di depan lo dia nunjukkin sifat asli lo berarti lo itu spesial buat dia Char , jangan benci benci amat ntar jadi cinta lo"ujar Kaylie
"Idih amit amit. Gak sudi gue jatuh cinta sama orang muka datar kek dia. Udah datar pelit ngomong lagi"
"Gak cinta tapi nikah ahahahahah"ledek Kaylie
"Cuman sebatas perjanjian Kaylie. Au ah gue mau istirahat capek. Besok masih ada kegiatan lain lagi, bye Kay."ujar Charlotte. Ia lalu berlalu meninggalkan Kaylie sendirian. Kaylie masih belum tidur. Ia masih memeriksa beberapa berkas yang tadi Charlie berikan kepadanya. Sementara Charlotte ia sudah tidak bisa menahan kantuknya lagi. Tubuhnya sudah sangat capek. Sebelum ia tidur , ia bersih bersih dan mengganti baju dulu. Setelah itu barulah ia tidur.
***
Bersambung