Marry dan Charlotte pun keluar dari kamar. Saat mereka keluar Mike dan Charlie pun telah selesai bersiap siap. Charlie melihat Charlotte. Ia menatap Charlotte tanpa berkedip sedikitpun. Charlie terpukau dengan kecantikan Charlotte. Gaun yang terlihat cocok di tubuhnya, ditambah make up yang sedikit tebal tapi terasa begitu pas dengan wajahnya. Sungguh sempurna. Charlotte yang menyadari dirinya sedang ditatap oleh Charlie seketika salah tingkah. Ia mulai melihat lihat dirinya dari atas hingga bawah. Ia takut jika dirinya tidak cocok dengan apa yang dipakai oleh dirinya saat ini.
"Mandang calon istri gak sebegitu nya juga kali, liat tuh Charlotte salah tingkah"bisik Mike
Charlie yang mendengar bisikkan Mike hanya tersenyum saja."Papah bisa aja"ucap Charlie.
Marry dan Charlotte berjalan mendekati Mike dan Charlie.
"Ayo berangkat, nanti terlambat "ucap Marry
"Ayuk"
"Yuk"
"Yuk"
Mereka lalu memasuki mobil yang telah dipersiapkan. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di gedung tempat mereka akan melakukan ijab kabul serta melakukan resepsi. Marry digandeng oleh Mike sedangkan Charlotte digandeng oleh Charlie. Mereka memasuki gedung dengan sangat romantis. Mereka lalu duduk ditempat yang sudah disiapkan. Sesampainya mereka disana ternyata para tamu undangan serta uztad yang akan menikahkan Charlie dan Charlotte telah hadir. Tanpa menunggu lama , mereka pun memulai acara tersebut.
"Saya nikahkan dan kawinkan kamu saudara Charlie Adam binti Mike Adam dengan saudari Charlotte Graciella binti Richardo Fransesco dengan mas kawin 12M rupiah serta seperangkat alat sholat dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya Charlotte Graciella binti Richardo Fransesco dengan mas kawin sebesar 12m rupiah serta seperangkat alat sholat dibayar tunai"
"Bagaimana para saksi? Sah?
"Sah"
"Sah"
Alhamdulillah. Charlotte dan Charlie mengucap syukur kepada Allah. Mike dan Marry pun begitu juga. Mereka terus bersyukur, akhirnya putra semata wayang mereka berdua telah beristri sekarang. Ternyata dengan ancaman Mike akhirnya Charlie bisa tergerak untuk mencari pacar dan sekarang telah resmi menjadi istrinya. Mereka berdua tidak henti hentinya mengucap syukur kepada Allah.
Charlie terus saja berterimakasih kepada Allah. Ia berhasil menikah dengan perempuan yang ia cintai. Walaupun hanya sebatas perjanjian namun, ia yakin dengan ia serumah dengan Charlotte pendekatan antara ia dan Charlotte akan semakin besar. Walaupun ia dan Charlotte akan pisah kamar nantinya namun ia tetap bersyukur ia bisa bersama sama dengan Charlotte. Tapi tidak bagi Charlotte. Bagi Charlotte pernikahan ini adalah kutukan baginya. Bagaimana tidak? Ia akan serumah nantinya bersama lelaki yang bahkan baru ia kenal belum lama. Ia juga bahkan tidak mencintai lelaki itu. Ia hanya pasrah saja. Semoga kelak tidak akan terjadi apa apa yang akan membuat terjadinya masalah baru.
"Maafin Charlotte ayah , ibu , Charlotte udah main main sama pernikahan. Charlotte janji setelah perjanjian ini selesai Charlotte dan Charlotte selesai wisuda, Charlotte bakal cari kerja yang bener biar ayah sama ibu bangga sama Charlotte. Untuk sekarang Charlotte belum bisa bahagian kalian tunggu yah , sekarang Charlotte jadi istri kontrak dulu. Charlotte terpaksa Ayah ibu. Charlotte minta maaf"
Charlotte mencium tangan Charlie. Begitupun dengan Charlie, ia mencium kening Charlotte. Mereka berdua tampak sangat serasi, namun dibalik kebahagiaan itu tersimpan beberapa perjanjian yang hanya diketahui oleh keduanya serta sahabat Charlotte, Kaylie.
Charlie dan Charlotte berdiri dan menyalami para tamu undangan satu persatu. Banyak sekali para tamu undangan yang mengucapkan selamat kepada mereka berdua. Mulai dari rekan bisnis Charlie, rekan bisnis Mike, teman teman Marry serta para karyawan dikantor Charlie juga diundang. Charlotte sampai kelelahan karena terlalu lama berdiri. Setelah tidak ada orang lagi yang mengucapkan selamat , Charlotte cepat cepat duduk. Kakinya sangat pegal. Charlie yang melihat Charlotte kecapekan merasa kasian dengan Charlotte. Ia lalu menghampiri Mike dan memberitahukan kepada Mike kalau ia dan Charlotte butuh istirahat. Mike sempat bercanda dengan Charlie namun tidak dihiraukan oleh Charlie yang terpenting saat ini hanyalah Charlotte.
"Pah , saya dengan Charlotte istirahat sebentar. Kasian Charlotte sepertinya dia kecapekan"
"Iyah dehh pengantin baru"
Melihat Charlotte yang telah duduk dan sedikit merasa lega membuat Charlie senyum seketika. Saat Charlotte berbalik menghadap kepadanya ia lalu buru buru menampilkan muka datarnya lagi. Charlotte baru saja duduk. Saat ia duduk , ia melihat Charlie menghampiri Mike, namun ia tidak tahu apa yang dibicarakan keduanya. Ia hanya melihat Mike tersenyum kearahnya. Setelah itu Charlie kembali duduk bersamanya. Saat ia membalikkan badannya menghadap ke arah Charlie, ia kaget karena Charlie tersenyum kepadanya namun, senyuman itu tak bertahan lama. Baru saja Charlotte ingin menikmatinya namun sudah berganti dengan muka datar yang sangat menjengkelkan itu.
"What , dia senyum ke arah gue? Tumben sekali. Ah baru aja sedetik yang lalu dia senyum tiba tiba sudah tergantikan dengan muka datar balik aja deh"
Tak terasa hari telah semakin larut. Sedikit demi sedikit tamu meninggalkan gedung itu. Hingga akhirnya tersisa Charlie, Charlotte dan kedua orang tuanya saja. Mereka lalu pulang. Charlotte ikut pulang bersama Charlie. Hari ini mereka akan menginap dirumah orang tua Charlie. Besok , baru mereka akan mulai pindah ke rumah baru mereka.
"Pah , mah pulang yuk"
"Ayo Charlie"
"Yuk"
"Yuk, mamah juga udah cape. Pengen istirahat."
Charlie lalu mengambil mobil yang tadi mereka pakai , ia lalu membawa mobil itu ke depan gedung. Charlotte serta kedua orang tua Charlie langsung menaiki mobil itu. Setelah itu , Charlie langsung menancapkan gas meninggalkan gedung itu dan menuju ke rumahnya. Tak sampai 30 menit mereka sampai dirumahnya. Charlie langsung mengajak Charlotte untuk kekamarnya. Charlotte ingin memprotes namun Charlie mengisyaratkan agar Charlotte mengikuti nya saja. Ia akan menjelaskan semuanya saat ia sampai dikamar.
"Mah , pah , Charlie sama Charlotte istirahat duluan yah"
"Jangan langsung istirahat dong. Buatin mamah sama papah cucu dulu"
"Iya bener kata mamah"
Charlie dan Charlotte hanya saling pandang saja. "Udah ah mah , Charlie udah capek. Liat muka Charlotte juga udah capek bye mah, pah" ucap Charlie dan langsung menarik tangan Charlotte dan membawanya kekamarnya.
Sesampai keduanya dikamar Charlie. Charlie lalu buru buru menutup pintu. Charlotte hanya melihat Charlie dengan tatapan tajam.
"Kamu tidak perlu melihat saya dengan tatapan seperti itu , saya tidak akan melakukan apapun kepada kamu sesuai perjanjian kita"
"Iyah"
"Kamu boleh tidur di tempat tidur saya. Saya tidur di sofa saja" ucap Charlie. Ia lalu melepaskan jas serta kemejanya didepan Charlotte dan menampilkan badannya yang sixpack. Charlotte yang kaget reflek menutup matanya.
"Maaf, saya tidak sengaja" ucap Charlie. Ia lalu membaringkan tubuhnya diatas sova didalam kamarnya itu.
***
Bersambung