"Beneran dia gak dingin sama kamu Char? Jangan coba-coba bohong kamu,"tanya Marry lagi.
"Nggak kok mah , Charlie baik sama Charlotte perhatian banget. Sifatnya juga gak dingin kok , dia juga gak irit ngomongnya . Bahkan dia cerewet banget malah. Mamah kan biasa liat kalau Charlie ngomong ke Charlotte kayak gimana. Nilai aja sendiri" jelas Charlotte
"Mungkin karena kamu spesial dihatinya , makanya dia gak dingin sama kamu Char" ucap Marry menggoda Charlotte.
Charlotte tersenyum, namun hatinya sedikit kecewa. Entah apa yang membuat hatinya kecewa, ia juga bingung. Tidak biasanya ia merasakan hal seperti ini. Charlotte merasakan ada sesuatu yang janggal.
"Mungkin juga sih mah, hehehheeh "ucap Charlotte.
"Charlie kan dingin plus irit banget ngomongnya sama gue , berarti gue gak spesial dong buat dia. Ahhhhh, Charlotte lo mikirin apa sih? Ingat ini cuman nikah kontrak. Jangan bego!"ucap Charlotte di dalam hati. Dia mulai berspekulasi yang tidak-tidak.
Marry melihat Charlotte melamun lagi. Ia kembali memanggil manggil Charlotte namun tidak ada sahutan dari Charlotte. Ia terus memanggil Charlotte, setelah beberapa panggilan barulah Charlotte menjawabnya.
"Char?"
Char?"
"Charlotte.."
"Charr"
Charlotte tersadar dari lamunannya karena panggilan Marry.
"Eeemm iyah mah"jawab Charlotte
"Kamu dari tadi ngelamunin apa sih, Char? Kamu ada masalah? Atau, ada kendala apa gitu? Kamu bisa cerita cerita sama mamah, kan mamah udah bilang, kamu harus anggap mamah kayak mamah kandung kamu. Supaya kamu gak canggung terus," ujar Marry.
"Enggak kok mah , Charlotte gaada masalah apa apa , Charlotte cuman gugup aja tambah kepikiran buat ujian besok kok"jawab Charlotte
"Beneran hmm?"tanya Marry kembali memastikan
"Beneran mah , Charlotte janji deh , kalau Charlotte ada masalah pasti mamah orang pertama yang Charlotte bakal cerita "ujar Charlotte.
"Terimakasih sayang"
"Sama sama mah".
Dikamar Charlie
Charlie baru saja selesai memeriksa beberapa berkas yang masuk ke emailnya. Ia lalu membaringkan badannya di atas kasur big size nya itu. Hampir tiga jam ia duduk dan mengotak atik laptop nya itu. Sambil berbaring , ia mulai memikirkan liburan bersama Charlotte nanti. Ia akan pastikan saat ia dan Charlotte kembali , Charlotte telah hamil anaknya , walaupun ia juga sebenarnya belum tau Charlotte mau atau tidak. Tapi , ia yakin ia bisa membuat Charlotte jatuh cinta kepadanya dan mengandung anaknya , cucu keluarga Adam. Ia terus memikirkan kebersamaan antara ia dan Charlotte disana. Bahkan ia juga sudah memikirkan apa saja yang akan dibuat mereka berdua disana. Dari jalan jalan berdua , makan berdua , berfoto foto berdua dan lain lain. Charlie terlihat sangat senang sekali. Ia bahkan sudah membayangkan betapa bahagianya mamah dan papahnya saat mereka pulang nanti dan membawa kabar baik ini. Saat ia sedang berbaring, ada yang mengetuk pintu. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Mike ayahnya . Ayahnya menanyakan dimana keberadaan Charlotte dan Marry namun , Charlie sendiri juga tidak tahu.
Tok tok tok tok tok..
"Charlie? Kamu didalam?"tanya Mike
"Iyah , siapa ya ?"tanya Charlie
"Ini papah nak"
"Oh papah , bentar yah pah"ujar Charlie.
Charlie lalu bangun dari tempat tidurnya, ia lalu berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk papahnya.
"Kenapa pah?"
"Charlotte lagi sama kamu?"tanya Mike
"Enggak pah , Charlie sendiri. Tadi kan , kata Charlotte dia mau sama mamah keliling rumah."jawab Charlie
"Itu dia Charlie, papah kira Charlotte udah balik ke kamar kamu. Ternyata belum "
"Iyah belum pah."
"Yaudah , papah gak dibolehin masuk nih?"
"Eh enggak pah , masuk aja"
Charlie lalu mempersilahkan Mike masuk ke kamarnya. Ia lalu mengajak Mike untuk duduk disova yang tergeletak didalam kamarnya.
"Ada apa pah? Tumben papah dateng ke kamar Charlie"
"Kamu bahagia sama Charlotte?"
"Bahagia dong pah , masa sama istri sendiri gak bahagia. Emangnya kenapa sih pah?"
"Bagus kalau misalnya kamu bahagia, papah cuman mau bilang papah liat liat Charlotte itu perempuan baik. Dia juga kayaknya gak matre kayak perempuan perempuan lain. Sikapnya baik , dia juga sopan santun. Papah harap kamu bisa bahagiain dia sama kayak papah bahagiain mamah , papah juga harap kamu bisa jaga dia sama seperti papah jaga mamah , juga kamu harus setia sama dia sama kayak papah setia sama mamah. Ingat Charlie , perempuan yang akan sama seperti Charlotte. Jadi , pesan papah kamu harus buat dia merasa bahagia sama kamu , merasa dia adalah segalanya bagi kamu dan juga kamu harus buat dia merasa kalau dia adalah rumah bagi kamu. Jangan sekali-kali buat dia kecewa, sekali dia kecewa sulit untuk dia maafin kamu"ujar Mike.
"Papah tenang aja, Charlie bakalan buat Charlotte menjadi perempuan paling bahagia di dunia. Pokoknya sekarang kebahagiaan Charlie udah bertambah. Dari yang cuman mamah sama papah menjadi mamah , papah , dan juga Charlotte. Charlie juga janji bakal jaga dia semampu Charlie. Charlie juga bakal setia sama dia. Papah gak usah khawatir, semua aman terkendali sama Charlie "ucap Charlie
Mike tersenyum, ia senang dengan jawaban putranya itu , ia juga merasa bangga putra semata wayangnya itu kini telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang suami.
"Good boy🥰"
"Yaudah , papah keluar dulu yah. Mau nyari mamah sama Charlotte dulu , udah sore mau nyuruh mereka berdua mandi , oh iyah papah lupa. Tadi sekretaris kamu , temennya Charlotte dateng. Katanya mau nganterin bajunya Charlotte. Papah lagi nyuruh pembantu dibelakang buat nyetrika , ntar selesai nyetrika dia langsung bawa kesini dan masukin kedalam lemari kamu kok"ujar Mike.
"Udah papah mandi aja dulu , biar Charlie yang nyari mamah sama Charlotte. Terimakasih pah."
"Yaudah deh , papa mandi dulu yah"
Mike bangun dari duduknya. Ia lalu berjalan menuju pintu , namun ia berhenti sejenak. Ia berbalik dan kembali mendekati Charlie. Ia lalu membisikkan sesuatu ditelinga Charlie.
"Papah lupa , jangan lupa buatin papah sama mamah cucu yang lucu lucu"ujar Mike berbisik.
"Hahahah , siap pah" balas Charlie
Mike juga tertawa, ia lalu berbalik badan dan berjalan menuju keluar kamar , ia lalu menuju kamarnya. Ia akan mandi.
Charlie hanya tersenyum, ia senang sekali akhirnya ia bisa membuat kedua orang tuanya bahagia. Ia lalu keluar dari kamar. Ia ingin mencari Charlotte dan mamahnya.
Charlie berjalan menuju dapur, ia kemudian bertanya kepada beberapa pembantu yang sedang memasak untuk makan malam , untung saja salah satu dari mereka melihat Charlotte dan Marry tadi berjalan naik ke lantai dua. Charlie langsung menyusul mereka.
Saat Charlie naik ke lantai dua , ia melihat Charlotte dan Marry sedang asik bercerita. Ia lalu berjalan menuju ke arah mereka.
***
Bersambung