Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 31 - KOPER YANG SALAH?

Chapter 31 - KOPER YANG SALAH?

Charlie dan Charlotte pun sampai di apartemen. Mereka akan menginap disana selama mereka berada di Australia. Sesampainya disana Charlotte langsung mencari kamar kosong yang akan ia tempati, dan benar saja disana ada 3 kamar. Charlotte pun memilih kamar utama. Yaitu kamar yang paling dekat dengan ruang tamu. Setelah itu ia lalu mulai membuka kopernya dan membereskan barang-barang nya. Namun , saat ia membuka koper miliknya yang disiapkan oleh mertuanya itu ia sontak langsung kaget. Bagaimana tidak , didalam koper ini menurutnya tidak ada pakaian yang layak ia pakai, didalam koper itu hanya diisi dengan banyak sekali lingerie. Membayangkan ia memakai baju itupun ia tak sanggup. Ia lalu meninggalkan kopernya begitu saja diatas tempat tidur , ia lalu membaringkan badannya diatas tempat tidur. Badannya sangat capek. Bagaimana tidak capek, selesai ujian tadi ia langsung berangkat ke Australia. Dan sekarang apa? Koper yang disiapkan mertuanya ternyata salah. Charlotte sedikit bingung. Ia pun menutup matanya perlahan. Mungkin ia akan tidur sejenak, masalah pakaian akan ia selesaikan nanti. Tanpa disadari ia pun terlelap.

Charlie memilih kamar yang dekat dengan dapur , ia lalu masuk kedalam kamar, ia memasukkan kopernya kedalam kamar. Hal pertama yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah mandi , badannya tidak enak. Ia lalu membuka kopernya untuk mengambil handuk dan pakaian untuk dipakainya nanti setelah sehabis mandi. Namun, setelah ia membuka kopernya itu ia sangat terkejut. Didalamnya tidak ada baju serta celana. Hanya ada beberapa boxer yang terletak didalam koper itu. Ia lalu membongkar bangkir koper itu , ia mengeluarkan semua boxer yang ada didalam koper itu. Ia berharap masih ada beberapa baju yang layak ia pakai namun , tidak ia malah mendapati sebuah kertas dengan beberapa tulisan disana. Ia pun membaca nya dengan seksama. Setelah selesai membaca kertas itu , ia terkejut. Ternyata ini semua adalah ulah kedua orang tuanya. Ia lalu kepikiran dengan Charlotte, sepertinya Charlotte pun merasakan hal yang sama. Ia langsung buru-buru pergi ke kamar Charlotte, sampai didepan pintu kamar Charlotte. Ia pun mengetuknya dengan perlahan.

Tok tok tok

Charlie mengetuk beberapa kali, namun tidak ada jawaban dari dalam sana. Ia lalu mencoba membuka pintu kamar. Ternyata tidak dikunci , ia lalu masuk ke dalam kamar secara perlahan. Ia lalu melihat Charlotte sedang tertidur pulas di atas tempat tidur. Ia lalu mendekati Charlotte perlahan.

" Bahkan , saat kamu tertidur pun kamu terlihat begitu cantik Charlotte, ternyata saya tidak salah memilih kamu menjadi istri saya , tapi sayangnya kamu hanya menganggap saya hanya sebagai suami kontrak. Saya harap selama kita berada disini , saya bisa membuat kamu mencintai saya. Dan menjadi istri saya yang sesungguhnya"ucap Charlie. Ia terus menatap wajah cantik milik Charlotte. Ia menatap hingga tanpa ia sadari tangannya ingin mengelus pipi mulus milik Charlotte, namun seketika ia sadar dan kembali mengurungkan niatnya. Ia tak mau Charlotte bangun karena dirinya, ia tahu Charlotte sangat capek hari ini. Tiba tiba matanya beralih ke koper yang terletak disamping tubuh Charlotte, koper itu tertutup namun ada beberapa pakaian yang keluar. Sepertinya koper itu baru saja di acak-acakan oleh Charlotte. Ia lalu mengingat sesuatu, ia lalu berjalan ke samping tempat tidur dan mulai membuka koper itu. Dan benar saja dugaannya. Didalam koper itu banyak sekali lingerie, tak ada satupun baju atau celana yang layak dipakai oleh Charlotte. Ia lalu membongkar kembali koper itu , dan ia pun menemukan kertas yang sama dengan apa yang ia temukan didalam koper miliknya. Ternyata kedua orangtuanya telah merencanakan ini semua. Makanya itu , orangtuanya lah yang menyiapkan koper untuk mereka berdua. Sepertinya orang tuanya sangat menginginkan sekali untuk mempunyai cucu darinya. Ia tak ingin menyalahkan kedua orangtuanya, menginginkan seorang cucu dari seorang anak memang keinginan semua orang tua. Namun , yang dapat Charlie lakukan hanyalah berdoa kepada Tuhan. Ia sebenarnya juga mau mempunyai anak. Tapi , ia sadar. Ia dan Charlotte hanyalah pernikahan kontrak. Dan salah satu pernyataan yang tidak boleh dilanggar oleh Charlie adalah mereka tidak boleh melakukan apa yang seharusnya suami istri lakukan. Charlie tak bisa apa-apa. Ia lalu merapikan kembali lingerie lingerie itu , dan menutup kembali koper milik Charlotte. Ia memilih keluar dari kamar Charlotte. Ia akan menunggu sampai Charlotte bangun , barulah ia mengajak Charlotte membeli pakaian yang baru. Namun , saat ia ingin melangkah keluar dari kamar Charlotte, Charlotte pun bersuara. Ternyata Charlotte sudah bangun.

"Ngapain kamu disini Charlie?"tanya Charlotte

"Emm, maaf apa saya mengganggu tidurmu?"tanya Charlie

"Tidak, tidak sama sekali. Tapi apa yang kamu lakukan disini?"tanya Charlotte

"Baguslah , tadi , rencananya saya mau mandi. Tapi saat saya buka koper saya, ternyata isinya hanyalah boxer dan ya tidak ada pakaian yang layak untuk saya pakai. Saya kepikiran kamu, makanya saya datang buat cek apakah koper kamu berisi pakaian yang layak atau tidak. Saya takut mamah dan papah saya juga membawakan kamu pakaian yang tidak layak untuk dipakai"jelas Charlie.

Charlotte tercengang, baru kali ini Charlie berbicara begitu panjang dengannya. Biasanya , Charlie hanya akan mengeluarkan satu sampai lima kata. Tidak lebih dari itu.

"Kenapa kamu bengong?"

"E-em enggak Charlie. Terus , kamu sudah cek koper saya?"

"Sudah , dan benar dengan tebakan saya. Sekarang kamu siap siap kita belanja baju baru"ucap Charlie

"Tapi saya belom mandi , sedikit bau asem"

"Tidak apa apa saya juga belom mandi. Kalau kamu mandi nanti kamu pakai baju apa lagi?"

"Eh oiyah benar juga , yaudah ayo Charlie. Saya sudah selesai"ucap Charlotte sambil bangun dan berjalan mengambil tasnya

"Kamu gak mau cuci muka dulu?"

Charlotte terdiam. Ia berjalan ke arah meja rias dan melihat wajahnya didalam kaca. Benar saja , wajahnya terlihat begitu lusuh.

"E-em saya cuci muka dulu sebentar ya"ucap Charlotte, ia lalu meletakkan kembali tasnya diatas meja rias dan menuju ke kamar mandi yang ada didalam kamarnya. Setelah selesai mencuci muka, ia lalu mengelap mukanya sampai bersih. Ia kembali melihat wajahnya di dalam kaca , sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya. Charlotte memang tak biasa make up. Dengan wajah yang natural pun Charlotte sudah terlihat sangat cantik. Karena wajah naturalnya itu yang membuat Charlie jatuh cinta kepadanya.

"Sudah Charlie, ayo berangkat"

"Ayo"

Mereka berdua pun berjalan keluar dari kamar dan menuju ke loby apartemen. Charlotte akan menunggu di lobby sedangkan Charlie akan mengambil mobil yang mereka pakai di dalam tempat parkir apartemen. Tak sampai beberapa menit Charlie pun datang. Charlotte langsung menaiki mobil dan mereka berdua pun perlahan meninggalkan apartemen itu.

***

Bersambung