Charlotte telah selesai makan , Charlie masih tetap pada posisinya duduk sambil memandangi Charlotte makan. Jujur saja Charlotte sangat malu saat itu, tidak biasanya Charlie seperti ini. Ia senang, namun ada juga rasa yang tidak percaya pada dirinya. Ia cukup sadar diri. Tidak mungkin Charlie jatuh cinta kepada gadis seperti dirinya itu. Charlotte mulai membereskan piring piring yang dipakai makan keduanya tadi. Ia lalu mencuci piring itu dan menyusunnya di dalam rak piring. Di apartemen ini hanya mereka berdua , jadi Charlotte lah yang mengerjakan pekerjaan rumah. Awalnya, Charlie ingin menyewa pembantu. Namun , Charlotte melarangnya. Buang buang uang katanya. Setelah selesai membereskan piring piring itu. Charlotte pun mengajak Charlie untuk tidur. Charlie dan Charlotte pun berjalan masuk ke kamar masing-masing. Sebelum masuk , lagi lagi Charlie memberikan perhatian yang tidak diduga oleh Charlotte.
"Langsung tidur ya , jangan begadang lagi. Gak baik buat kesehatan kamu. Besok bangun aku ajak jalan jalan biar gak bosan"ucap Charlie kepada Charlotte
"Aku masuk duluan ya , selamat tidur. Have a nice dream. Night princess❤️"ucap Charlie dan langsung buru buru masuk ke dalam kamar.
Charlotte benar benar kaget sekaligus senang. Ia masih terdiam ditempat, ia masih tidak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh Charlie tadi. Ia sangat kaget. Ia langsung buru buru menuju ke kamarnya. Sampai dikamarnya , ia langsung berteriak. Ia seperti tidak percaya dengan semua ini. Namun, ia juga bingung. Apa yang sedang terjadi dengan Charlie? Baru sehari mereka berada di Australia namun , sikap Charlie sudah berubah 50% dari biasanya. Charlie yang awalnya cuek dan pelit ngomong, berubah menjadi Charlie yang perhatian dan banyak bicara. Jujur saja Charlotte senang sekali dengan perubahan Charlie. Namun, ia juga harus tetap biasa saja. Ia tak boleh terlalu mendalaminya. Ia tak mau sampai jatuh cinta dengan Charlie. Ia sadar diri , ia hanyalah seorang anak yatim piatu yang bertahan hidup dengan menikah kontrak dengan CEO tampan. Tak mungkin ia cocok dengan Charlie. Ia dan Charlie bagaikan langit dan bumi , sangat jauh. Dan tidak akan pernah bisa bersatu. Ia dan Charlie sangat berbeda.
Charlotte pun menepikan rasa senangnya itu, ia tak mau menghayal terlalu jauh , mungkin saja Charlie sedang ada masalah atau apapun itu sehingga ia berubah. Charlotte memilih tidur , mungkin besok semua sudah kembali seperti semula. Charlie akan kembali dengan sifat cuek dan dinginnya.
Sedangkan didalam kamar Charlie sedang malu setenga mati. Ia merasa dirinya tak punya harga diri lagi. Bahkan sekarang ia sangat malu. Baru pertama kalinya mengatakan seperti itu kepada perempuan. Sebenarnya, sebelum mereka datang ke Australia Charlie sempat mencari beberapa artikel tentang cara mendekati perempuan. Dan salah satu hal yang harus ia lakukan adalah memberikan perhatian, makanya Charlie mati matian memberikan perhatian kepada Charlotte. Namun, menurut Charlie Charlotte biasa saja. Tak merasa spesial atau apapun itu.
Selain memberikan perhatian, ada juga cara lain untuk mendekati perempuan, dari memasak untuk mereka, membelikan apa yang mereka mau. Dan yang paling penting selalu ada saat mereka membutuhkan apapun. Oleh karena itu , Charlie bertekad besok ia akan membuat kan sarapan untuk Charlotte. Walaupun Charlie tidak tau memasak , namun demi Charlotte ia akan berusaha.
Charlie memilih untuk tidur, badannya yang cukup lelah membuat rasa kantuk yang begitu berat datang. Ia langsung merebahkan badannya diatas kasur king size itu. Sebelum tidur , ia sempat memikirkan sarapan apa yang akan dibuatkannya untuk Charlotte besok. Mungkin, ia akan membuat nasi goreng. Setelah yakin akan apa yang ia buat untuk sarapan bersama Charlotte besok ia pun memutuskan untuk tidur. Ia tak ingin besok pagi bangun telat. Sebelum tidur , ia menyetel alarm tepat jam 05.00 pagi. Setelah itu barulah ia tidur.
Tett.tett.tett.tett.
Alarm berbunyi, Charlie pun terbangun. Ia menatap ke arah jam yang terletak diatas nakas. Tepat pukul 05.00 pagi. Ia langsung buru buru bangun dan berjalan ke arah kamar mandi , ia pun mulai mencuci muka. Setelah selesai mencuci muka ia lalu berjalan ke arah dapur tak lupa ia membawa handphone miliknya. Ia lalu mulai membuka aplikasi YouTube dan mencari resep nasi goreng terenak, setelah didapati nya itu , ia langsung menontonnya sambil menyiapkan bahan bahan untuk membuat nasi goreng. Setelah semua bahan selesai ia ambil , ia lalu mulai membuat nasi goreng.
Charlotte terbangun, ia terbangun karena ia mendengar suara berisik dari dapur. Ia melirik ke jam yang terletak diatas nakas , tepat pukul 06.30 ia bingung. Siapa yang sudah bangun jam segini? Apa Charlie sudah bangun?tapi buat apa ia didapur. Oh mungkin dia lapar , tapi masa Charlie lapar saat jam begini? Saat dirumahnya saja Charlie tak biasa makan sepagi ini. Pikirnya, ia lalu memberanikan diri untuk melihat ke dapur. Ia lalu berjalan dengan mata yang masih sedikit mengantuk. Ia berjalan keluar dari kamar , dan menuju dapur. Ia berjalan dengan pelan sambil mengendap endap. Saat ia sampai di pintu dapur , ia sangat kaget. Bagaimana tidak kaget? Ia melihat Charlie sedang memasak , dan dapur itu terlihat sangat berantakan atas ulah Charlie. Kulit telur berserakan dimana mana , bungkusan bungkusan bumbu bumbu instan pun berserakan dimana mana. Sendok serta piring banyak yang kotor. Charlotte hanya bisa menahan amarahnya saja. Ia ingin sekali pergi ke Charlie dan memarahinya, namun ia masih menahannya. Charlotte masih terus mengamatinya, ia pun ingin tau apa yang sebenarnya Charlie lakukan didapur pagi pagi begini. Saat ia sedang menatapi Charlie dari kejauhan, tiba tiba indera penciuman nya mencium sesuatu, ya itu adalah bau nasi goreng. Ternyata Charlie sedang memasak nasi goreng. Mungkin Charlie lapar. Pikirnya. Ia pun kembali ke kamarnya. Ia tak ingin menganggu Charlie. Ia lalu berjalan kembali ke kamarnya. Ia ingin tidur kembali namun niat itu ia urungkan kembali. Ia melihat jam dan jam menunjukkan pukul 07.15 pagi. Ia lalu membereskan tempat tidurnya. Setelah itu ia bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka. Saat ia sedang mencuci muka , ia mendengar suara pintu kamarnya diketuk. Ia lalu mencuci muka dengan cepat lalu keluar. Saat ia keluar, ternyata Charlie lah yang mengetuk pintu.
"Ada apa Charlie?"tanya Charlotte
"Ayo sarapan , aku udah buatin kamu nasi goreng spesial"ucap Charlie.
Charlotte berpikir sejenak, ternyata Charlie rela bangun pagi hanya untuk memasak nasi goreng untuknya? Ah Charlotte tak mau terlalu percaya diri. Ia lalu mengiyakan perkataan Charlie, dan ia mengikuti Charlie ke meja makan.
***
Bersambung