Chereads / KAWIN KONTRAK DENGAN CEO TAMPAN / Chapter 39 - SEPIRING NASI GORENG PENUH CINTA

Chapter 39 - SEPIRING NASI GORENG PENUH CINTA

Charlotte pov.

Aku tahu mood ku akhir-akhir ini berubah begitu sangat terlihat sehingga aku membuat suamiku merasa begitu sangat tidak nyaman. Bahkan disaat sikapku seperti itu ya masih begitu baik padaku dan membuatku seperti masih seorang putri padahal aku sudah menikah dengannya seharusnya aku menjadi istri yang baik akan menjadi perempuan yang masih memikirkan ego diri sendiri.

Hal itu membuatku merasa begitu sangat merasa bersalah pada diri pria itu sehingga sekarang aku berusaha untuk menenangkan diriku dan semalam aku bisa tidur dengan nyenyak kemudian setelah itu aku segera terbangun di pagi hari melihat bagaimana pria di sampingku belum terbangun. Aku kemudian segera berjalan turun perlahan ke bawah untuk memasak sesuatu untuknya karena aku ingin menebus semua kesalahan yang telah aku buat karena sudah melakukan semua yang salah di matanya bahkan aku merasa bahwa sebagai istri aku sama sekali tidak pernah membuat hal yang baik.

Iya terlalu menganggap ku bahwa aku hanya ceroboh dan juga sangat tidak bisa mengalah sehingga sekarang aku hanya ingin saudara membuat sepiring makanan untuk suaminya makan sebagai sarapan. Aku kemudian segera memotong beberapa bumbu pelengkap dan setelah itu aku segera menaruh semua bumbu itu di tempat lain setelah itu aku sekarang mengambil minyak dan menuangkannya ke wajan yang telah panas.

Setelah itu aku kemudian segera berpikir bagaimana aku bisa memasak padahal aku selalu saja melihat beberapa resep di majalah ataupun di acara memasak di televisi. Tetapi untuk menyenangkan hati pria itu aku hanya ingin agar membuat dia begitu bahagia pagi ini terlebih aku sudah sangat membuat dia pusing belakangan ini karena moodku yang tidak jelas.

Memang aku selalu saja bertingkah seperti itu tapi biarlah pria sabar yang selalu mengerti bagaimana keadaanku bahkan ia selalu saja membuatku tertawa bahkan saat aku tidak ingin tertawa. Yang membuatku begitu sangat nyaman terlebih sekarang bahkan setelah ia tahu bagaimana aku marah padanya dan juga tidak ingin ia dan di hadapanku dia masih saja memelukku dan juga masih mengatakan bahwa ia akan terus bersamaku sehingga hal itu membuatku begitu sangat senang dan juga bahagia.

Untuk menebus kesalahan yang telah aku lakukan maka sekarang aku harus membuat makanan yang menjadi kesukaannya yaitu nasi goreng yang membuat dia begitu sangat menyukai hal itu. Aku masih terus menumis beberapa bumbu yang telah aku iris tipis-tipis tadi sehingga sekarang yang bisa kulakukan dalam menunggu bawang serta bumbu yang lainnya itu matang dan setelah itu aku akan memasukkan nasi.

Aku sama sekali tidak pernah memasak sehingga sekarang bahkan aku hanya masih mengingat detail yang aku tonton di televisi kemarin. Aku juga merasa membuat sepiring nasi goreng makan bukanlah hal yang sulit lalu mengapa aku masih takut.

Aku kemudian segera berjalan ke arah banyak bumbu di atas rak. Aku segera melihat bagaimana rak itu sangat tinggi tapi aku terus berusaha hingga pada akhirnya aku mendorong satu kursi makan ke arah di mana aku memasak di situ sehingga aku bisa naik ke atasnya dan setelah itu aku berhasil mengambil bumbu itu.

Aku tidak peduli apapun yang aku pedulikan adalah aku bisa menyelesaikan masakanku walaupun aku melihat begitu sangat kotor di sini yaitu beberapa bekas kulit kupasan bawang dan juga beberapa kulit bumbu yang aku buang begitu saja sehingga aku berpikir bahwa ini bukan menebus kesalahan tetapi aku malah menimbulkan masalah baru lagi.

Tetapi sekarang aku hanya ingin membuat suamiku bahagia dan juga aku hanya ingin agar dia menjadi pria yang bisa memaafkan semua kesalahanku bahkan saat ia sepertinya tidak akan pernah mengatakan apa kesalahanku tetap saja aku merasa begitu sangat tidak enak padanya. Dan aku kemudian segera mencampurkan bumbu-bumbu yang lain ke dalam masakanku setelah itu aku mengaduknya perlahan menambahkan kecap manis dan juga bumbu lainnya setelah itu aku segera mengambil satu piring di rak piring dan menaruh isi dari masakanku ke atas piring itu.

"Done!"

Aku menghapus keringatku walaupun ini masih pagi tetapi aku merasa bahwa aku sudah bekerja keras sehingga bahkan keringatku sampai menetes begitu banyak. Aku masih menghias piring itu dengan cantik bahkan aku menambahkan dua buah sosis dan juga satu buah telur mata sapi bahkan aku juga menambahkan mentimun dan juga tomat.

Aku merasa ini sudah siap tetapi saat aku berbalik dan menatap ke arah dapur itu sangat berantakan dan aku berniat untuk memberaskan semuanya tetapi tiba-tiba suara langkah kaki terdengar di tangga dan aku tidak sempat untuk membereskan semua yang berserakan di dapur itu.

Aku segera berjalan keluar membawa sepiring nasi goreng ini dan ingin memberikannya pada suamiku terlebih aku yakin pasti ia sudah bangun sekarang dan kemudian segera aku duduk menunggu dengan manis di meja makan.

Dan benar saja pria itu benar-benar sudah bangun dan kemudian ia segera turun dan melihat bagaimana aku duduk di meja makan sembari terus menatap nasi goreng yang ada di hadapanku itu.

"Charlotte? What are you doing?"

Ketika ia bertanya hal itu aku hanya masih diam dan kemudian aku memberi kode padanya bahwa untuk segera datang saja ke sini.

Ketika ia sampai di meja makan ia melihat ada sepiring nasi goreng di atas meja sehingga aku kemudian berkata padanya.

"I make this for you,"

"For what?"

"To say sorry about yesterday, sorry babe"

Aku mengatakan hal itu bahkan aku sama sekali merasa ini bahkan tidak sepadan dengan apa yang aku lakukan kemarin bahkan aku marah-marah dan juga bertingkah seperti sangat tidak tahu diri sebagai seorang istri. Aku kemudian meminta agar pria itu segera duduk di kursi dan mencoba masakanku.

"Aku akan pergi ke dapur mengambil saus Nn ya babw"

Aku mengingat bagaimana dapur sangat berantakan sehingga aku kemudian berkata pada pria itu.

" Just eat this babe. Please, i was make this with love"

Iya kemudian tersenyum malu-malu padaku seakan iya begitu bahagia padahal aku hanya ingin ia tidak masuk ke dapur karena aku sangat berantakan sehingga aku tidak akan membuat dia merasa begitu berpikir bahwa aku benar-benar tidak tahu masak dan juga aku hanya menyusahkan dirinya saja. Sekarang bahkan yang terjadi adalah aku masih berusaha untuk menatap suamiku makan dengan lahap.

"Enak Char?"

"Sangat enak! Tiap pagi apa boleh aku minta ini?"

Aku terdiam seketika bagaimana jika setiap pagi aku harus membuat dapur berantakan seperti itu bahkan aku sekarang hanya ingin mencuri waktu sedikit untuk pergi ke dapur dan membersihkan semua hal yang berantakan itu.

***

Bersambung