Charlotte mulai mengetik beberapa hal yang dibutuhkannya. Semua yang ia butuhkan ia tuliskan di situ. Dari Charlie yang harus membiayai kuliahnya serta Charlie yang harus memberikan ia 20jt setiap bulannya. Disini Charlotte terkesan matre , namun Charlotte telah membuang jauh jauh rasa gengsinya itu. Ia tidak mau mengecewakan kedua orang tua nya. Ia mau melihat kedua orang tuanya bangga dengannya walaupun dengan cara yang salah. "Maafkan Charlotte ayah , ibu, tapi Charlotte terpaksa melakukan ini semua"ucap Charlotte didalam hati. Tak lupa Charlotte juga menuliskan hal yang tidak boleh dilakukan oleh Charlie, dari Charlie yang tidak boleh melakukan apapun kepadanya setelah menikah. Ia juga tidak mau hamil. Charlie juga tidak boleh melarangnya untuk kuliah. Serta Charlie yang harus membeli rumah baru untuk mereka berdua tempati sendiri. Charlotte tidak mau tinggal bersama sama dengan orang tua Charlie. Dan saat mereka sudah tempati rumah baru mereka , Charlotte tidak mau sekamar dengan Charlie. Mereka berdua harus tidur di kamar yang berbeda. Setelah menulis beberapa hal yang ia butuhkan dan beberapa hal yang tidak boleh Charlie lakukan kepadanya ia memberikan laptop itu kepada Charlie. Charlie lalu membacanya , ia merasa tidak ada yang merugikan baginya. Semua dapat ia kendalikan.
Sekarang , giliran Charlie yang menulis hal yang ia inginkan dari Charlotte. Charlie tidak mau banyak , ia hanya mau Charlotte menemaninya kemanapun ia pergi. Charlotte tidak boleh menolak apapun alasannya. Charlie juga mau Charlotte bersikap seperti seorang istri biasa. Ia mau setiap kali ia pulang , ia disambut oleh Charlotte. Ia juga mau Charlotte masak untuknya setiap hari. Setelah menulis itu , laptop Charlie berikan kepada Charlotte. Charlotte mulai membacanya. Ia kaget karena Charlie hanya menuliskan beberapa kata, sedangkan ia menuliskan banyak sekali kalimat disana. Charlotte membacanya secara teliti. Ia merasa permintaan Charlie sangat tidak merugikannya. Toh, hanya sekedar itu saja. Charlotte mengembalikan laptop ke tangan Charlie. Ia pun setuju dengan itu semua.
"Gimana? Kamu setuju dengan apa yang saya tulis?"tanya Charlie.
"Emm, setuju kok"ucap Charlotte. Ia sedikit gugup.
"Baguslah"balas Charlie.
Charlie lalu mulai mengetik kembali semuanya itu dan membentuknya hingga jadi seperti surat perjanjian. Ia lalu memprintnya menjadi dua lembar. Yang satu untuk dipegang Charlotte, dan yang satu untuk dirinya sendiri. Tak lupa ia juga mengambil empat meterai serta pulpen. Ia lalu menempelkan dua meterai itu dan menyuruh Charlotte menandatangani nya. Charlotte pun menandatangani nya. Sebelum menandatangani nya Charlotte sempat berdoa didalam hatinya. Semoga saja setelah ini tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan keduanya.
"Silahkan tanda tangan disini nona"ucap charlie
Setelah Charlotte menandatangani nya, giliran Charlie yang menandatangani lagi , Charlie lalu memberikan selembar kepada Charlotte.
"Ini untukmu, simpan baik baik"ucap charlie.
Charlotte menerimanya. Ia tak menyangka ia akan terjebak didalam pernikahan kontrak ini. Kaylie yang melihatnya hanya terdiam saja. Ia lalu mengambil surat perjanjian pernikahan kontrak Charlie dan Charlotte lalu membacanya. Kaylie tersenyum. "Gue kira bos cuek + dingin ini nyari kesempatan dalam kesempitan eh ternyata dia hanya butuh seseorang untuk menemaninya"ucap Kaylie dalam hati. Ia tidak menyangka bosnya yang dikenal sebagai orang yang cuek dan pelit berbicara ini ternyata butuh seorang pendamping juga. Ia melihat ke arah Charlie, sedangkan Charlie hanya melihatnya dengan wajah datar.
"Karena sekarang kamu telah resmi jadi calon istri saya, walaupun kontrak kamu harus mau ikut saya untuk saya kenalkan kepada kedua orang tua saya."ucap Charlie.
"Kapan bapak mau membawa saya menemui kedua orang tua bapak?"tanya Charlotte.
"Malam ini"ucap Charlie
Charlotte dan Kaylie kaget. Secepat itukah Charlotte akan menemui kedua orang tua Charlie? Charlotte pun bingung , ia tidak mempunyai baju yang bagus. Ia tahu keluarga Charlie bukanlah keluarga sembarangan. Tidak mungkin kan ia pergi menemui keluarga Charlie dengan hanya menggunakan kemeja serta celana levisnya?
"Ma-maaf pak , tapi saya belum sempat membeli baju"ucap Charlotte.
"Berhenti memanggil saya dengan kata "bapak" saya ini calon suami kamu. Cukup panggil saya dengan nama, Charlie."ucap Charlie , ia merasa risih saat Charlotte memanggilnya dengan sebutan"bapak" ia merasa seperti sudah sangat tua , padahal umurnya baru saja mau menginjak 23 tahun.
"E-em maksud saya , maaf Charlie tapi saya belum sempat membeli baju."ucap Charlotte.
"Kamu ikut dengan saya. Dan kamu Kaylie ini uang untuk kamu pulang. Besok kamu sudah harus masuk kantor. Charlotte aman bersama saya."ucap Charlie.
"I-iya pak"ucap Kaylie.
Kaylie lalu mengambil uang itu dan berjalan keluar dari ruangan Charlie. Tapi , Kaylie belum pergi begitu saja. Ia masih mengintip dari balik pintu. Ia takut Charlie berbuat macam macam terhadap Charlotte. Ia terus menempelkan telinganya ke pintu agar ia bisa mendengarkan apa yang dibicarakan Charlie dengan Charlotte. Ternyata dugaan Kaylie salah. Mereka berdua tidak membicarakan apapun. Saat Charlie dan Charlotte keluar dan membuka pintu , Kaylie terjatuh. Ia ketahuan menguping. Charlie dan Charlotte kaget karena saat mereka membuka pintu , Kaylie terjatuh ke arah mereka untung saja dengan secepatnya mereka mundur sehingga tidak ditimpali oleh tubuhnya Kaylie.
"Apa yang kamu lakukan Kaylie"ucap Charlie marah
"Ma-maaf pak , saya hanya ee-emm"Kaylie tidak tau ingin menjawab apa.
Charlotte yang melihatnya langsung saja menjawab"tidak Charlie, tadi saya yang menyuruhnya untuk tetap berada disini. Saya takut kamu berbuat yang tidak tidak kepada saya"ucap Charlotte. Kaylie menghembuskan napas lega. Ia menatap matanya ke arah Charlotte seraya berterima kasih. Charlie beralih memandang Charlotte.
"Buang pikiran kotormu itu"tegas Charlie. Ia lalu menarik Charlotte dan mereka berdua pun berlalu pergi meninggalkan Kaylie.
Charlie dan Charlotte telah sampai di depan kantor. Mobilnya pun sudah ada didepan sana. Ia lalu mengajak Charlotte untuk naik ke mobilnya. Saat Charlotte sudah naik , ia juga naik. Ia lalu membawa Charlotte ke butik langganan keluarganya. Saat mereka sampai , pemilik butik langsung menyambut mereka berdua , ralat. lebih tepatnya menyambut kedatangan Charlie. Pemilik butik heran biasanya jika keluarga Charlie ingin membeli baju , mereka hanya menyuruh orang untuk datang dan mengambilnya. Tapi sekarang, Charlie yang datang sendiri ke butiknya.
"Selamat siang Tante"kata Charlie
"Selamat siang Charlie, tumben sekali kamu kesini. Ada yang bisa tante bantu?"tanya pemilik butik itu.
"Tolong berikan saya dress yang paling bagus disini. Dan saya minta tolong tante dandanin dia secantik mungkin."ucal Charlie.
"Baiklah Charlie". Ia beralih menghadap ke arah Charlotte. "Hallo cantik nama kamu siapa. Ayo ikut tante "
Charlotte berjalan mengikuti pemilik butik dari belakang. Ia lalu dibawa ke ruang tempat mengganti pakaian. Pemilik butik itu lalu menyuruh beberapa pelayan untuk membawakan beberapa dress. Charlotte disuruh menunggu beberapa menit. Akhirnya, pelayan itu datang membawakan beberapa dress , Charlotte mulai mencobanya satu persatu. Dress pertama ia coba, ia lalu memperlihatkan kepada Charlie, namun charlie menolak dan berkata dress nya tidak cocok dengan Charlotte.
***
Bersambung