Chapter 3 - RIP

"Beneran ya, Kay. Air infus gue habis, gue udah boleh pulang."

"Beneran dong Char. Ga mungkin bohongan. Ya, udah lo istirahat aja dulu."

Charlotte akhirnya mengalah. Ia lalu berisitirahat. Setelah beberapa menit kemudian, jarum infus yang dipasang dokter ditangan Charlotte dilepas sungguhan. Itu tandanya Charlotte diperbolehkan untuk pulang. Sebelum pulang, Charlotte harus pergi ke kamar mayat untuk melihat mayat kedua orang tuanya serta membawa pulang untuk dikuburkan. Charlotte ditemani oleh kaylie , teman masa kecilnya itu. Charlotte dan kaylie sudah berteman sejak kecil. Mereka berdua adalah anak tunggal dari dua pengusaha yang dibilang cukup sukses. Sejak kecil , mereka berdua sangat dimanja oleh orang tua mereka. Namun, kedua orang tua kaylie meninggal beberapa minggu setelah ia wisuda. Orang tua kaylie meninggalkan kaylie begitu banyak warisan namun karena sikapnya yang sangat ceroboh dan terlalu boros harta itu habis tak ada sisa. Karena itu , dengan berbekal ijazah ijazahnya ia melamar di beberapa kantor, hingga akhirnya ia diterima di kantor Charlie sebagai sekretaris.

Mereka berdua akhirnya sampai di kamar mayat. Setelah jenazah kedua orang tua Charlotte dimandikan , jenazah itu dibawa ambulance menuju ke rumah Charlotte.

Sepanjang perjalanan Charlotte hanya menangis dipelukan kaylie. Ia merasa hidupnya sangat hancur. Menurut nya dunia sangat sangat tidak adil. Kaylie hanya bisa menguatkan Charlotte. Ia tau bagaimana hancurnya Charlotte. Ia pernah berada di posisi Charlotte. Ia juga pernah merasakan apa yang dirasakan Charlotte.

Setelah beberapa menit, ambulance masuk ke dalam kediaman keluarga Charlotte. Petugas dibantu oleh beberapa kerabat keluarga membopong jenazah kedua orang tua Charlotte masuk kedalam rumah untuk didoakan. Charlotte berlari masuk kedalam rumahnya. Ia ingin memeluk jenazah kedua orang tuanya.

Jenazah kedua orang tua Charlotte akhirnya dikuburkan. Charlotte menangis hingga ia pingsan beberapa kali. Namun , mau bagaimana lagi ini adalah takdir.

Beberapa hari setelah kematian kedua orang tuanya Charlotte memilih untuk berdiam diri dikamar. Bahkan ia tidak makan apapun. Dirinya acak-acakan , ia terlihat seperti tidak mengurus dirinya. Mata yang sembab ditambah warna kehitaman dibawah matanya. Hidung yang merah akibat menangis sepanjang malam. Daj tubuhnya yang sedikit kurus karena tidak makan beberapa hari ini. Tak ada satu pun yang bisa menenangkannya. Ia mengunci dirinya dikamar. Ia merasa ia tidak berguna lagi ada didunia ini. Kebahagiaan nya telah hilang. Orang yang membahagiakannya sudah tiada. Dalam pikirannya ia ingin menyusul kedua orang tuanya. Ia ingin sekali bunuh diri. Rasa itu perlahan-lahan datang dan terus menyuruhnya untuk bunuh diri. Ia lalu lari keluar dari kamar dan menuju dapur. Ia lalu mengambil pisau dan hendak melukai dirinya sendiri. Saat ia ingin memotong urat nadinya Kaylie datang dan merampas pisau itu.

"Lo udah gila ya?"bentak kaylie.

"Udahlah Kay, gue udah gak berguna didunia ini lagi. Nyokap bokap gue udah gk ada lagi. Kebahagiaan gue udah hilang Kay."ucap Charlotte dengan tangisan.

"Lo kira lu ngelakuin ini nyokap bokap lo bahagia diatas sana? Gak Char! Malah mereka makin sedih. Liat deh muka lo itu. Lo gak seharusnya kayak gini Char. Lo liat gue. Gue bisa ngejalanin ini semua walaupun gue sendiri. Lo liat gue bisa nerima semuanya . Lo harus belajat ikhlas Char. Semua orang didunia ini tidak ada yang abadi. Tenang Char , lo masih punya gue. Kita berdua bisa kok berjuang sama sama."

Charlotte terdiam. Dipikirannya benar juga apa yang dikatakan kaylie. Ia tidak boleh menyerah. Ia harus kuat. Ia harus belajar ikhlas.

Charlotte tersenyum. Ia lalu memeluk sahabatnya itu.

Keesokknya harinya , Charlotte bangun dengan semangat. Ia akan melanjutkan kuliahnya yang beberapa hari ini tertunda. Ia tau orang tuanya akan bangga jika ia bisa kuliah dengan baik dan wisuda dengan nilai yang memuaskan.

Charlotte sudah selesai bersiap siap. Ia turun dari kamarnya dan pergi ke meja makan. Saat ia sedang sarapan , pembantu dirumahnya memberitahu bahwa ada orang yang ingin bertemu dengannya. Charlotte mengentikan acara sarapannya itu , ia lalu bergegas menuju ke ruang tamu. Disana, ada beberapa lelaki berbadan besar yang sedang duduk.

"Ada apa ya?"tanya charlotte.

"Maaf dek , rumah dan mobil disini akan kami sita karena utang ayahmu tidak pernah dibayar. Silahkan kosongkan dalam waktu 1×24 jam. Kalau dalam waktu 1×24jam tidak dikosongkan juga maka kamo terpaksa untuk menyitanya secara paksa."tegas seorang lelaki yang badannya paling besar diantar yang lain.

Charlotte kaget. "Oh Tuhan mengapa selama ini ayah tidak memberitahuku kalau ayah memiliki hutang" ucap Charlotte didalam hati. Ia hanya terdiam. Baru saja ia ingin memulai harinya dengan ceria , sudah dipatahkan lagi dengan masalah baru. Mau tidak mau Charlotte harus mengosongkan rumah ini. Begitu banyak kenangan bersama kedua orang tua nya dirumah itu harus ia tinggalkan. Ia dibantu pembantu dirumah itu untuk membereskan barang-barang nya. Setelah selesai membereskan barang-barang nya Charlotte keluar dari rumahnya. Tapi , ia bingung ingin kemana. Ia lalu menelepon kaylie , ia berharap kaylie bisa membantunya. Ia berharap Kaylie bisa membantunya.

"Hallo Char, ada apa?"tanya kaylie

"Lo di rumah gak? Gue kesana ya , ada yang pengen gue omongin."ucap Charlotte.

"Iya datang aja , kebetulan hari ini gue gak dateng ke kantor soalnya ada tugas baru sama sih bos".ucal Kaylie.

"Oke deh gue otw"jawab Charlotte.

Charlotte mulai berjalan kaki keluar dari kompleks rumahnya. Setelah sampai di jalan raya , ia mulai menyetop angkot yang mengarah ke rumahnya kaylie. Setelah beberapa menit , akhirnya Charlotte tiba dirumah kaylie , ia mengetuk pintu dan Kaylie pun keluar. Charlotte tak dapat menahan air matanya lagi saat bertemu dengan Kaylie. Ia langsung memeluk kaylie dan menumpahkan semua tangisannya. kaylie bingung , seingatnya kemarin dirinya sudah menyemangati Charlotte dan Charlotte pun sudah merasa lebih baik. Ia juga melihat Charlotte datang membawa kopernya. Ia membawa Charlotte masuk ke dalam rumahnya , ia lalu menenangkan Charlotte dan menanyai dia secara perlahan.

"Lo kenapa Char? Ada masalah apa?trus , ngapain lo bawa koper segala?"tanya kaylie.

Charlotte berusaha menghentikan tangisnya. "Rumah , mobil , semua harta bokap gue disita bank Kay, bokap gue ternyata ada hutang besar dan belum dilunasi sampai sekarang, makanya tadi orang bank dan beberapa koleptor datang buat nyita rumah beserta semua aset aset bokap gue. Gue bingung Kay. Gue bingung gue harus gimana. Rumah aja gue gak punya lagi kay. Uang sepeser pun gue gak ada Kay, gimana dengan kuliah gue Kay. Gue bingung Kay."ucap Charlotte panjang lebar.

***

Bersambung