Seorang pria dan wanita sedang melarikan diri dan bersembunyi. Di tengah pelarian mereka, wanita itu terjatuh dan tergeletak lemas.
"Tolong aku..."
"Bertahanlah aku akan melindungimu..."
"Sudahlah kita akan mati, ini konsekuensinya!"
"Tidak! Aku tidak percaya konsekuensi. Aku akan melindungimu!"
"Tapi kita sudah di ujung tanduk!"
"Tidak kita bisa..."
Diantara pertengkaran itu datanglah Mahkluk besar dengan api dan gelepan menjadi tubuhnya. Mata merahnya terpancar kebencian dan suara terikannya terdengar jelas kepada dua insan itu.
"Dia datang,"
"Belum kalah juga rupanya..."
"Kita menyerah saja!"
"Tidak, aku bisa..."
"Tenaga dan Kekuatanmu sudah habis!"
"Tidak! Kita akan hidup dan melarikan diri dari tempat sial ini..."
Di tengah pembicaraan mereka cahaya yang sangat terang datang menghampiri mereka. Kedua orang itu menutup mata mereka dan semuanya mulai sunyi.
"Kring... kring.. kring..."
"Kring... kring.. kring..."
"Kring... kring.. kring..."
"Tlak.."
"Dasar alarm bodoh! Karenamu aku tidak tahu akhir ceritanya lagi..." keluh seorang pria dengan rambut yang berantakan dan kaos dalamnya yang longgar. mata ngantuk pria itu membangkitkan tubuhnya dari ranjang dan pergi ke kamar mandi.
Bahkan di saat mandi pria itu masih memikirkan mimpinya itu. Bukan karena dia ingin tahu akhir mimpi itu, seperti yang dia ucapkan pada alarmnya itu. Melainkan karena pria itu masih belum puas melihat wajah cantik wanita di mimpinya itu.
"Ah sial gara-gara weker sial itu aku gagal menikmati kecantikan wanita itu..." keluh pria itu sambil menyikat giginya dan membiarkan air shower terus membasahi tubuhnya.
Beberapa saat kemudian pria itu telah berpenampilan rapi. Rambut berantakannya sudah tertata rapi. Mata kantuknya kini telah segar. Kaosnya dalamnya kini telah menjadi kemeja tangan panjang yang rapih dengan celana pencil di atas mata kaki. Pria itu sungguh berbeda dengan penampilannya di saat tidur.
Pria itu mengunci pintu Apartementnya dan dia siap berangkat kerja.
"Selamat Pagi Alexander," sapa pria tua itu padanya.
"Ya, Tuan Bobby pagi yang indah!" jawab pria itu tersenyum manis, lalu dia segera menuju parkiran di basement.
Saat tiba di basement, pria itu melihat seorang wanita tua kesulitan mengangkat barang bawaannya. Pria itu pun tak tega dan membantu wanita tua itu.
"Biar saya bantu nyonya shallman," sapa pria itu sembari membawa barang wanita tua itu dan memasukkan ke Mobil.
"Terima kasih Alex, kau anak baik. Ingin tahu ramalanmu pagi ini," ucap wanita tua itu sambil mencubit pipi pria yang di anggapnya seperti anak kecil itu.
"Karena aku anak baik, aku rasa... aku tidak ingin mendengar ramalan pagi ini..." jawab pria tampan itu santai lalu segera masuk ke dalam mobilnya.
Sebelum berangkat pria itu mengatakan pada nyonya tua itu untuk berhenti pada hobinya yang suka meramal. Namun, ucapan wanita tua itu justru membuatnya terdiam.
"Bagaimana aku bisa meramalkan nasib seorang penguasa masa lalu dan masa depa... an... " ucap wanita tua itu tersenyum dengan wajah yang menyeramkan.
Pria itu pun tersentak dan segara melanjutkan perjalanannya.
"Penguasa masa lalu dan masa depan? Memangnya aku Dewa dasar wanita gila!" umpatnya dalam mobil.
Sesampainya di kantor pria itu segera mengisi absen dengan kartunya. Dan pergi menuju tempatnya.
Pria itu bekerja sebagai programmer dari sebuah perusahaan website yang yang cukup terkenal bernama Oucall.
"Selamat pagi Tuan Alex, kau sudah lihat yang kukirim padamu pastikan program pusat Oucall tidak terkena oleh virus sialan itu..." ucap seorang pria baru baya berbadan besar bernama Ludo Manyer. Presiden directur dari Oucall Management.
"Sudah Tuan Manyer, sudah sejak tadi malam aku tidak pulang hanya untuk menghilang virus itu. Oucall sudah aman.." jawab pria itu lesu.
"Bagus!" jawab pria paru baya itu Angkuh lalu pergi meninggalkan pria itu sendirian.
Lalu seorang pria dengan wajah konyol dan penampilan yang berantakan datang menghampiri pria itu dan bertanya.
"Hoi ada apa dengan wajahmu pagi-pagi sudah cemberut..." ejek pria urakan itu. Pria urakan itu adalah Draco, seorang teman yang bekerja bersama dengannya dalam satu divisi.
"Tuan Manyer, menyuruhku untuk tugas yang sudah aku selesai tadi malam La-gi. L-A-G-I, lagi...." jawab pria itu lesu.
"Kau harus liburan kawan! ke desa atau semacamnya..." pria urakan itu memberi saran agar temannya mengambil cuti dan pergi liburan.
"Ayolah untuk apa uangmu. kau hidup sendirian! sedekah sudah... belikan orang taumu rumah sudah, jadi ayolah kawan nikmati liburanmu...." ajak pria urakan itu pada temannya.
"Tidak Tuan Manyer akan marah jika, aku mengambil cuti..." jawab pria itu menolak.
"Aih.. kau hanya tidak mau mengeluarkan uangmu untum tempat jelek... aku paham, baik coba tebak aku menemulan tiket bagus untuk pergi ke Azthariland...." tawar pria urakan itu.
"Tempat sihir itu? tidak, tidak mau pulau itu terlalu mistis. Aku akan kehilangan muka dengan tetanggaku Nyonya Shallman..." tolak pria itu.
"Siapa Nyonya Shallman, Ah! Persetan kau harus pergi ke Azthariland mereka sudah tidak seperti dulu.... Ayolah Xander..." ajak pria urakan itu lagi.
"Tidak, aku tidak mau menyia-nyiakan hidup pergi ke tempat seperti itu. lagipula biaya hidup disana mahal akan terlalu ba..."
"ba.. apa?" tanya pria uraka itu.
"Uang bodoh. aku tidak pernah cuti selama 10 tahun itu ada alasannya. Ada sesuatu yang harus aku ketahui dan dengan uang itu akan pergi keseluruh tempat untuk mencarinya.. tapi tidak akan pernah ke pulau mistis gila... dan sangat ku..."
"Ada wanita seksi, banyak!" ucap pria urakan itu menutup mulut sahabatnya.
"Hah! Kenapa tidak katakan dari tadi,Hawai aku datang!" jawab pria itu senang.
Alexander Triffor, Kharismatik, Genius, santum kepada orang tua, Pekerja keras. Dermawan. Sayang otaknya setengah mesum karena terlalu lama hidup sebagai Jomblo.
Akhirnya setelah 10 tahun mengabdikan diri pada perusahaan dengan tidak pernah cuti dari kerjanya, karena sayang uang dan hanya ingin menggunakan uang untuk amal. Akhirnya memutuskan cuti hanya untuk melihat gadis sexy.
Sungguh Kasihan....
Bagaimana kelanjutnnya apakah Alexander berhasil menemukan gadis sexy atau justru bertemu dengan masalah.
Hanya dia Azhura dan 4 Penjaga Suci!
Intro...
Zaman Dahulu kalah, ada seorang pria yang di jadikan perisai kematian untuk mempertahankan sebuah pulau agar tetap utuh dan dia di beri julukan Azharu. Untuk melindungi pulau.
Sudah turun temurun para Azharu hidup untuk menjadi perisai kematian. Mereka senjata terampuh untuk menjaga keutuhan pulau. Hingga suatu Fajar seorang Azharu terbaik lahir dari cahaya para Dewa. Dan membagikannya kekuatanya kepada 4 orang yang terpilih.
Setiap Azharu memandu para penjaga suci menuju jalannya. Bahkan meski harus mengobarkan hidup mereka.
Merekalah para penjaga suci....