Hagai dan Alexander pun sampai ke gua itu. Dan seperti yang dikatakan pria Hipster itu Alexander pun mendapatkan kembali tenaga sesampainya di gua itu.
"Hm.. bisa aku turun sekarang," pinta Alexander yang sudah siuman dari pingsannya itu.
"Ya, silahkan.." Hagai menurunkan Alexander.
"Nah, sekarang dekatkan tubuhmu ke pintu gua ini!" perinta Hagai.
Alexander pun menuruti perintah Hagai dia pun mendekati gua itu. Dan dirinya samgat terkejut. Melihat pintu gua itu menunjukkan sebuah ukiran simbol-simbol di area pintu gua.
"Sekrang ikuti kata-kataku!" perintah Hagai.
"Baik," jawab Alexander.
"Madros!"
"Madros!"
"Ophela!"
"Ophela!"
"Masyre!"
"Masyre!"
"Alothoe Syonye Agustha, katakan dengan lantang dan sentuh pintu gua itu!" perintah Hagai.
"Alothoe Syonye Agustha!" Alexander mengucapkan mantra dengan lantang sambil menyentuh pintu gua.
"Sre... Drek!" Simbol- simbol itu mulai menyala dan pintu gua pun terbelah membuka jalan bagi mereka.
Alexander dan Hagai menyaksikan bagaimana pintu-pintu dan semua jebakan yang di dalam gua itu mulai terbuka dan dimatikan.
Dua orang itu langsung memasuki gua ketika melihat semua jalan sudah dibuka. Di sepanjang perjalanan Hagai terus menatap takjub dengan keajaiban yang disaksikannya.
Sedangkan Alexander hanya diam sepanjang perjalanan dan berjalan dengan kepala yang menunduk, mengingat phobianya akan sihir dan sulap.
"Wow!!" takjub Hagai.
"Bisa minta obatku, kepalaku sakit melihat semua sihir dan cahaya bahkan bau tempat ini seperti peralatan sulap..." ucap Alexander yang tidak merasa senang dengan apa yang dilihatnya.
"Oh ya phobiamu, ini minumlah dengan airku," Hagai memberikan obat pada Alexander. Dan Alexander pun langsung meminum obat tersebut.
"Boleh ku bertanya.." ucap Hagai.
"Ya," jawab Alexander singkat.
"Seperti apa bau peralatan sulap? Karena selama 200 tahun aku hidup aku tidak pernah mencium bau alat sulap..." ujar pria hipster itu pernasaran.
"Seperti bau parfum pria dewasa yang terbuat dari cendana dan debu gilter yang penuh dan tumpah," jawab Alexander.
Hagai yang pernasaran mulai mencium bau seikitar gua. Dan dirinya tidak menyangka jika apa yang di katakan oleh Alexander adalah benar.
"Ya, kau benar! Bau tempat ini seperti parfum cendana dan debu gliter," takjub Hagai.
"Ya...," sahut Alexander tak acuh.
Dan mereka pun terus berjalan hingga sampai pada inti gua dan kini Alexander pun ikut takjub karena di hadapan telah ada wanita yang sangat canti menanti di inti gua itu.
"Wow!" takjub Alexander.
"Tempat ini bagus sampai kau pun takjub, bukan begitu Alexander..." rayu Hagai yang senang melihat temannya mulai tertarik akan sihir.
"Ya.. ya tempatnya sangat indah," jawab Alexander berbohong.
"Selamat Datang yang Tuanku yang Agung !" sapa wanita itu dengan suara bulat nan lembut.
Alexander terus memandangi wanita yang ada di hadapan itu. Mulai dari mata bulat wanita itu, bibir yang sexy, pusar dengan mengenakkan anting.
Dan kain sutra biru tipis yang membalu dada dan pinggul wanita itu membuat Alexander sangat terpesona hingga melotot matanya. Wanita ini memiliki rambut putih emas yang bergelombang dengan mata biru yang sangat cerah.
Wanita ini bahkan, lebih cantik dari yang dia temui di mimpinya.
"Aku adalah Monner, siap melayanimu wahai yang terpilih!" sambul wanita molek itu.
"Ah manis sekali bahasa mu semanis anggur dimalam hari.." puji Alexander terpesona.
"Aku tercipta dari hasratmu tuanku, Pendahuluku bernama Yhusiner, karena Tuan yang dahulu menyukai gadis dengan nama yang abstrak dan berseni tinggi. Namun, sekarang karena Tuan menyukai wanita dengan nama simple dan Astetik maka hamba di panggil Monner..." ungkap wanita molek itu.
"Maaf, apa!?" tanya Alex bingung.
"Akulah hasratmu Tuanku," jawab wanita itu.
"Hasrat dari apa?" tanya Hagai pernasaran.
"Jasmani, Pikiran dan sexualitas, sesuai keinganan Tuannya. Dan dari semua para Agung Tuanku bisa membuat Hasrat mereka dalam jiwa mereka..." jawab wanita itu dengam suaranya yang penuh dengam kesexyan dari seorang wanita.
"Wow Alexander, kau pasti sangat hebat hingga bisa menghasilkan pasangan hidupmu sendiri..." Hagai memuji Alexander.
"Pasangan hidup!!" Alexander terkejut pipinya memerah dan menunduk malu.
"Apaan ini Hagai pasti akan tahu jika aku sangat mesum lihat wanita indah itu. bahkan bentuk tubuhnya pun sempurna dengan ukuran buah dada yang pas," batin Alexander.
"Ya, mereka ini adalah Uthir, atau yang disebut banyak orang sebagai wujud pasangan idaman, dimana mereka muncul dari kekuatan sihirmu sangat besar hanya penyihir hebat yang punya. Jadi saat sihirmu terlalu besar bagi tubuhmu sihir akan terbagi dengan wujud pasangan idamanmu..." jawab Hagai.
"Kau bisa menemukan mereka di gua atau mereka yang akan menghampiri mu karena saat Uthir terbentuk dia akan di letakkan di arah selatan dari posisimu. Kau tahu hotel kita ke gua ini merupakan posisi teoat utara dan selatan!" lanjut Hagai.
"Serius!" Alenxander terkejut.
"Ya, sebagai simbol sejauh apapun 2 sejoli mereka akan bisa bersatu oleh ikatan cinta. Dan kau beruntung karena mereka hanya akan mencintaimu seumur hidup mereka dan sekedar info Tuan dalam Azthariland berarti suami..." Terang Hagai.
"Wow! keren, menakjubkan..." ungkap Alexander takjub.
"Baguslah Hagai tidak menyadari sifat mesumku ini..." batin Alexander.
Namun, melihat bagaiman sempurna wanita ini Alexander justru merasa bersalah karena telah mununtut terlalu berlebih. Apalagi saat melihat betapa indah bentuk tubuh wanita itu.
"Maaf ya, aku sepertinya terlalu banyak menuntut..." ucap Alexander pada wanita itu.
Mendengar ucapan Alexander wanita itu pun menggelangkan kepalanya dan mengatakan bahwa dirinya tidak banyak menuntut.
"Tidak Tuanku yang Agung dan manis, dari semua para Agung yang membentuk Uthir dengan hasrat yang besar. Namun, hanya Anda yang paling tidak bemuluk-muluk, itulah sebabnya aku membentuk diriku sesempurna mungkin untuk memberikan yang terbaik dari keserdehanaanmu..." ungkap wanita itu.
"Jadi para penyihir agung itu lebih mesum dariku..." batin Alexander.
"Baiklah Monnerku, bisa tunjukkan padaku dipilih untuk apakah aku ini?" tanya Alexander yang mengingat tujuan utama dirinya dan Hagai datang ke gua ini.
"Yang Agung engkau terpilih untuk membebas 4 Penjaga Suci di Bukit utara sebrang pulau Anyoloe...." jawab Monner.
"Wow pengetahuanmu luas sekali..." takjub Alexander terus memuji wanita yang akan menjadi istrinya itu.
"Dan Melawan Yhunmant," ucap wanita itu.
"Dan inilah kesengsaraannya! Apa itu Yhunmant?" tanya Alexander bingung.
"Yhunmant adalah kegelapan yang diciptakan oleh Dewa kutukan Arete, Karena penduduk Azthariland yang telah membunuh Azharu pertama dan mengunakannya sebagai senjata perang manusia..." jawab wanita itu.
"Kini setiap beberapa ratus tahun sekali setiap dosa penduduk ini semakin banyak Yhunmant akan lahir dan hanya 4 Penjaga suci yang bisa mengalahkan mereka..." lanjutnya.
"Hm... maaf bukankah Azharu selalu membantu 4 penjaga suci?" tanya Alexander.
"Azharu mati 500 tahun lalu, dan mereka hanya lahir 1000 tahun sekali. Kita akan mati jika harus menunggu 500 tahun lagi..." jawab wanita itu.
"Okkay," Alexander pasrah.
Alexander akan terus menghadapi masa takutnya.
Namun, dengan teman yang baik...
Serta pasangan hidup yang sexy, cantik dan cerdas.
Mungkin, Dia akan baik-baik saja....
Mungkin....
Tunggu Chapter selanjutnya jam 0.00 malam hari selasa.