Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 13 - Aquasye!

Chapter 13 - Aquasye!

"Tuan, bertemu dengan dia..." jawab Willtyanu terkejut.

"Tidak mungkin!" ucap Ethalind.

"Dia siapa?" tanya Monner khawatir.

"Aquasye, dari Athurma!" jawab Ethalind.

"Siapa dia!?" jawab Monner tidak tahu.

"Aquasye pemimpin Athurma, Athurma adalah laut di Azthariland. Dia adalah penguasa semua air di Azthariland...." terang Hagai.

"Ini Aneh, seharusnya bukankah dia menghilang bersama Raja Khalil!?" tanya Hagai.

"Apa!!" Monner cemas.

Disisi lain Alexander sedang berhadapan dengan saling bertukar pikiran dengan sang duyung.

"Jadi bagaimana aku bisa menyampaikan pikiranku ke pikiranmu," tanya Alexander.

"Kerena kau Azharu!" jawab duyung itu.

"Tapi, aku bukan! Aku sang Agung..." ucap Alexander.

"Jadi dia benar-benar mati dan akan lahir 1000 tahun lagi?" tanya duyung tersebut.

"Ya begitulah yang mereka katakan tapi sekarang hanya tinggal 500 tahun lagi," jawab Alexander.

"Bagaimana wajahmu bisa persis dengan sang Azharu?" tanya duyung tersebut.

"Apa maksudmu?" tanya Alexander tidak mengerti.

"Apa kau tahu, Khalil Azthari adalah sang Azharu!" jawab duyung tersebut.

Alexander pun terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh wanita setengah ikan itu. Dia sama sekali tidak memperkirakan jika Raja dari pulau Azthariland itu merupakan seorang Azharu.

Karena tidak ada satu pun dari orang yang di kenalnya yang mengatakan hal itu. Bahkan para penjaga suci tidak mengatakan sepata kata pun tentang Raja Khalil dan Azharu.

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Alexander tidak percaya.

"Aku adalah tunangannya, apakah kamu tidak ingat pernah melihat wajahku di suatu tempat Khalil... ingatkah kamu. Dengan wajah yang kamu lindungi dengan nyawamu ini!" ucap duyung ini wanita beramput hitam ini berenang ke arah Alxander dan menyentuh wajah pria itu dengan kedua tangannya.

"Bisakah kamu merasakanku, Khalil!"

Alexander merasakan sengatan yang luar biasa pada seluruh tubuhnya,penglihatan mulai menghilang dan Alexander mengalami sakit kepala yang luat biasa.

Beberapa kemudia sakit kepalanya pun berhenti. Alexander membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Dia melihat tempat yang sangat tidak asing baginya.

"Ini..." Alexander berpikir keras dengan terus memperhatikan sekelilingnya.

Saat menyadari tepat dimana keberadaannya ini Alexander terkejut. Mata membulat dan pikirannya menjadi kosong.

"Ini Istana yang selalu berada dalam mimpiku itu..." batinnya.

"Lalu sebentar lagi, seorang wanita cantik akan datang menghampiriku..."

Dan benar seperti yang di perkirakan Alexander. Seorang wanita datang menghampirinya dan betapa terkejutnya dia ternyata duyung kecil adalah wanita cantik yang selalu muncul di mimpinya itu.

"Kau!" ucap Alexander terkejut.

"Sudah ingat sekarang...." ucap wanita otu memetikkan jarinya.

Pikiran Alexander serasa melayang-layang dan dirinya kembali ke kolam istanah tempat mereka semula berada.

"Kamu ingat sekarang?" tanya duyung itu.

"Ya, aku adalah reikarnasi dari Azharu!" jawab Azharu.

"Bukan, kau adalah manusia biasa yang di rasuki oleh Khalil. Alexander Khalil berada dalam tubuhmu. Dan kau harus mengusirnya, karena jiwa murnimu akan mati jika, dia terus berada dalam tubuhmu!" perintah duyung itu.

"Kau adalah Azharu berikutnya, Khalil adalah Azharu Linnes. Azharu Linnes berenkarbasi 500 tahun sekali, dan bukan 1000 tahun!" terang duyung itu.

"Tidak mungkin, bagaimana kau tahu! Jika Raja adalah Azharu. Aku tahu kau tunangannya, tapi itu...."

Di tengah pembicaraan mereka, sebuah tombak melesat cepat dan hampir mengenai mereka berdua. Dua orang itu menengok ke arah asal panah tersebut dan dia melihat Ethalind berenang dengan menghampiri Alexander dan melempar pria itu kembali ke daratan.

Elthalind melempar tubuh Alexander hingga samgat jauh hingga Alexander terpental jauh dari tepi kolam.

"Ah!" Alexander meringis kesakitan.

Para teman-temannya itu pun menghampiri Alexander dan melepaskan ikatan pada tubuh pria itu.

"Elthalind wanita sialan! beraninya dia melemparku seperti peluru pada permainan tolak peluru!" Alexander kesal.

"Alexander, apa yang di katakan Aquasye padamu?" tanya Hagai cemas.

"Siapa Aquasye?" tanya Alexander bingung.

"Wanita setengah ikan yang Anda lihat itu!" jawab Willtyanu.

"Ah, dia...." Alexander menghentikan kata-katanya dan berpikir apakah dia harus mengatakan apa yang di katakan oleh duyung itu atau tidak.

Alexander merasa sangat berbahaya jika sampai teman-temannya itu tahu apa yang terjadi pada dirinya. Bahkan, dengan fakta bahwa dirinya sebenarnya adalah Azharu.

Karena Alexander sendiri pun masih belum mempercayai apa yang dikatakan oleh wanita setengah ikan itu.

"Dia hanya bertanya apa aku Azharu, lalu ku jawab bukan..." jawab Alexander berbohong.

Mendengar jawaban Alexander, Monner terus memandangi wajah pria itu seakan-akan dia tahu apa yang terjadi sebenarnya.

"Hoi Willtyanu, bukankah sudah ku bilang kau jangan memasuki pikiranku! Sekarang kau malah mengawasiku, cari mati ya..." ucap Alexander kesal.

"Aku tidak memasuki pikiran Anda, Tuan..." jawab Willtyanu membela dirinya.

"Lalu bagaimana kau tahu, jika aku beetemu dengan seseorang kolam itu sangat dalam dan terlindungi oleh sihir. seharusnya kau tidak akan bisa melihat apapun yang berada di dalam kolam itu...." ujar Alexander tidak percaya.

"Aku hanya merasakan sihir yang tidak asing dari bawah kolam dan aku pun mencari sihir teesebut dan karena itulah aku tahu tentang keberadaan Aquasye," terang Willtyanu.

"Baiklah, aku juga tidak merasakanmu masuk ke dalam pikiranku..." sahut Alexander.

"Xander, bagaimana dengan Ethalind, mengapa gadis itu keluar dari kolam lama sekali?" tanya Hagai mencemaskanEthalind yang sejak tadi tidak keluar dari kolam.

"Mana ku tahu! Gadis sialan itu melempar kami dengan tombak. Lalu, dia melemparku ke keluar kolam...." jawab Alexander tidak peduli.

"Blash!!" suara ledakan terdengar dari dasar kolam.

Alexander dan teman-temanya pun menghampiri kolam dan untuk memeriksa apa yang terjadi di kolam tersebut.

"Willtyanu, gunakan kekuatanmu dan lihatlah apa yang terjadi dibawah sana!" pinta Alexander.

Willtyanu mengaktifkan kekuatannya dan melihat apa yang terjadi di dalam kolam.

"Oh.. tidak! Elthalind bertengkar dengan Aquasye," terang Willtyanu pada Alexander.

"Apa yang benar saja!" ucap Alexander terkejut.

Pria itu berlari dan menyelam kearah kolam, menghampiri dua wanita yang saling bertengkar itu.

Namun, karena kekuatan dari keduanya yang seimbang. Sehingga kekuatan dari kedua membentuk sebuah pusaran air yang tak bisa dimasuki.

Alexander mencobanya berkali-kali namun, tubuhnya selalu terpental oleh pusaran air tersebut.

"Ah! Apa yang mereka lakukan," batin Alexander.

"Tunggu, aku akan memanggil wanita itu...." pikirnya.

"Hoi... duyung, Aquasye! Kau dengan aku..." panggil Alexander lewat pikirannya.

"Aku sedang sibuk Khalil!" jawab wanita itu.

"Wah! Berhasil, Aku berhasil..." seru pria itu senang.

"Apa yang terjadi?" tanya Alexander.

"Biasalah persaingan cinta," jawab duyung tersebut.

"Yang benar saja!" umpat Alexander.

"Begitulah hidup tampan!" ucap sang duyung.

"Ijinkan aku masuk!" pinta Alexander.

"Tak bisa, wanita pengendali Elemen gila itu yang membuat pusarannya. Aku hanya ikut terbawa dengan perasaan dari kekuatan yang gila itu...." sahut duyung itu.

"Hm... bisakah aku memasuki pikiran Ethalind?" tanya Alexander.

"Kau adalah Azharu, kau dapat melakukan apa pun pada penjaga suci ini. Mereka hidup darimu!" jawab duyung itu.

Alexander pun memfokuskan pikirannya, dan terus memikirkan Ethalind. Pikiran hanya terfokus pada dan Ethalind, lalu dia mulai mencoba untuk memanggil gadis itu.

"Ethalind!" panggil Alexander dengan pikirannya.

"Ethalind jawab aku!" panggil Alexander lagi.

"Ethalind!" panggil Alexander lebih keras.

Sudah tiga kali Alexander mencobanya namun, dirinya gagal memanggil gadis itu.

"Baiklah aku akan masuk, persetan apa yang akan terjadi padaku,mereka harus di hentikan!" bantin Alexander.

Alexander berenang ke arah yang berlawanan dengan jarak yang sangat jauh dari pusaran itu.

Lalu pria itu membaliknya arah renang dengan gerakan yang sangat cepat menuju pusaran itu. Dan pusaran itu berhasil di tembusnya, dengam tubuhnya yang terpental mendekati arena pertarungan dari kedua wanita itu.

Pandangannya teralihkan dengan perhatiannya terhadap dalam pusaran air yang ternyata merupakan tanah yang kering.

Namun, dirinya mengingat jika dia harus menghentikan pertarung di antara kedua wanita itu. Langsung fokus memperhatikan tindakan keduanya, yang sama-sama saling menyerang dengan kekuatan yang besar.

Melihat kedua wanita itu saling menyerang. Dan Alexander berteriak meminta kedua untuk berhenti.

"Berhenti kalian berdua!" pinta Alexander namun, permintaannya itu tak kunjung di dengar oleh kedua wanita yang sedang fokus untuk saling membunuh.

"Hoi!"

"Oi!"

"Dasar kalian wanita sinting, sialan!" umpat Alexander.

"Berhentilah bertengkar!" teriak Alexander sangat kencang.

Alexander menghentikan teriakannya, dia merasakan ada sesuatu yang salah. Karena tak di dengarnya suara serangan atau gerakan apapun. Dan saat melihat ke arah kedua wanita itu.

Alexander terkejut dengan gerakan kedua wanita itu yang membeku seperti patung.

"Apa.. yang terjadi!!" Alexander terkejut.

Apakah yang terjadi pada kedua wanita itu?

Siapakah penyebabnya?

Hanya dia Azharu dan 4 penjaga suci....