Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 17 - Sang Mantra!!

Chapter 17 - Sang Mantra!!

Alexander menghampiri teman-temannya yang terus mengawasi kolam.

"Hoi!" panggil Alexander.

"Tuanku!" sahut Monner berlari menghampiri pria yang di anggap suaminya itu.

"Monner..." panggil Alexander lembut, mata pria itu terus memandangi Utharinya itu tanpa henti. Seakan-akan dirinya ingin mengatakan sesuatu.

"Ada apa Tuanku?" tanya Monner.

"Sekarang aku tahu siapa kamu," ucap pria itu datar.

"Apakah yang anda maksud Tuanku?" tanya Monner.

"Kau adalah fantasi yang ku buat untuk mengingatnya, kau ku manfaatkan untuk kepentinganku. Agar aku terus mengingat wajahnya..." terang Alexander lirih.

"Ya, hamba tahu Tuanku! Namun, adalah tugasku untuk menjadi seperti yang tuan inginkan. Seorang pendamping, seorang pelayan, tugas saya hanya memenuhi keingan tuanku..." ujar Monner Lirih.

"Monner..."

"Tak apa, saya memahami. Berapa kali pun Tuanku mencintai wanita. Bahkan, menjadikan mereka pasangan Anda. Bahkan, meskipun hati anda adalah milik orang lain. Namun, hanya nona Ethalind satu-satunya wanita yang memiliki tubuh Anda ini bukan..." ujar wanita moelek itu tersenyum.

"Ethalind.... Etha.. Ethalind!" Alexander hampir lupa jika perempuan yang merupakan istrinya itu, sedang bertempur dengan tunangan dari kehidupan sebelumnya.

Alexander melihat ke dalam kolam itu dan mencari keberadaan Ethalind. Namun, pria itu tetap tidak menemukan keberadaan perempuan gila itu.

"Ethalind!!" teriak Alexander.

"Bluzzh.... dar!" Air dalam kolam mengeluarkan ledakan yang sangat dasyat. Dan ledakan itu membawa Ethalind ke permukaan.

Perempuan berada di permukaan dengan keadaan basah di seluruh tubuhnya. Warna rambut dan seluruh tubuh perempuan itu berubah menjadi biru muda.

"Kau, berubah warna seperti bunglon!" takjub Alexander melihat Ethalind.

"Ethalind!" Panggil tiga saudaranya itu girang, menghampiri kakak sulung mereka.

"Apa-apaan, bagaimana tiba-tiba air membawaku kemari?" tanya Ethalind bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Ethalind sang pengendali elemen, ditarik paksa oleh air kembali ke permukaan. Bagaimana mungkin, seorang pengendali element tidak bisa mengendalikan air.

"Hei kau Etha! Kau pikir kau bisa lari dari ku..." celetuk sosok wanita cantik yang juga keluar dari permukaan kolam.

"Aquasye!" Alexander terkejut, bagaimana tidak ini adalah kali pertama pria itu melihat wanita cantik ini, menggunakan kakiknya setelah 500 tahun.

"Hah! Lari dari pecundang sepertimu? Jangan gila wanita ikan. aku sendiri juga tidak tahu bagaimana aku bisa disini...." bela Ethalind, dirinya sangat tidak terima di rendahkan oleh kaum ikan seperti perempuan di hadapannya ini.

"Kau tidak, tahu pria di sampingmu ini, telah memerintahkan air untuk menarikmu ke sini!" terang Aquasye menunjuk Alexander.

"Apa maksudmu aku tidak melakukan apa-apa, dia muncul sendiri, Bahkan aku tidak mengucapkan satu mantra pun..." ucap Alexander.

"Hahaha.., jadi setelah banyak ingatan yang kau dapat! Kau tetap tidak paham kekuatanmu sendiri..." keke Ratu negeri Laut itu.

"Apa maksudmu Sye!?" tanya Alexander.

"Kau adalah mantra, kau tidak perlu mengucapkan mantra untuk melakukan apa yang kau inginkan. Tubuhmu adalah sihir pulau ini. dan bukan hanya pulau ini namun, juga pulau Athurma. Batu emas itu hanya wujud dari kekuatanmu. Namun, sebenarnya batu kristal itu hanga tipuanmu belaka!" terang duyung cantik itu.

"Kau adalah sang mantra Alexander, kau hanya butuh fokus pada apa yang kau inginkan. Dan kau bisa membunuh Yhunmant! Namun, kau punya kelemahan..." lanjut duyung cantik itu.

"Apa maksudmu?" tanya Alexander tidak paham.

"Hamethakha Uazhru!" ucap duyung itu.

"Apa maksud dari yang wanita licik itu katakan Tuan Hagai?" tanya Ruqztira bingung.

"Seperti yang kamu pahami, Hamethakha berarti kamu dan Uazhru yang berarti Azharu. Hamethakha Uazhru, kamu Azharu," jawab Hagai datar.

"Tapi, bagaimana mungkin!? Azharu sebelumnya sudah.."

"Tidak," sela Hagai datar.

"Hoi Nona!" panggil Hagai pada Aquasye.

"Apa!" sahut wanita bermata mera muda itu kesal.

"Asal kau tahu, selama ini kita mengira bahwa di dunia ini ada hanya Azharu Linnes. padahal hanya ada satu yaitu Archimiki Azharu, putra dari sang Azharu.." ungkap Hagai.

"Untuk apa kau mengatakan hal tidak berguna itu Omma...." ucap wanita itu.

"Hanya agar bangsa Athurma tahu, bahwa pria yang kau katakan sebagai seorang bajingan selama 15000 tahun itu. Tidak pernah bersetubuh dengan wanita lain selain Ethalind Azharu!" jawab Hagai sinis.

Elthalind tertegun, karena setelah 15000 tahun dirinya kembali disebut sebagai Elthalind Azharu. Dirinya merasa sangat bahagia bisa mendengar pernyataan bahwa dirinya masih menjadi istri dari pria yang sangat dicintainya itu.

"Ethalind!" batin Alexander lirih memandangi wajah Elthalind yang tersenyum kecil, seakan-akan kenangannya kembali seperti saat dirinya masih menjadi suami Elthalind.

Perempuan itu memasukan jarinya ke sela-sela jari tanganya dan memberi kecupan kecil pada tanganya. Saat itu adalah momebt paling bahagia dalam hidupnya.

"Jika aku bisa mengulang waktu Elthalind, aku tidak akan pernah meinggalkanmu," batin Alexander.

"Hm, lalu jelaskan padamu ku mengapa dia selalu lenyap saat putranya lahir!" pinta duyung itu.

"Karena aku tidak menemukan apa yang aku cari," celetuk Alexander menatap ratu Athurma itu sinis.

"Aku Azharu, Monne, Willtyanu, Adirantu, dan Elthalind istriku. Aku Azharu, aku tidak ingat apa alasannya namun, ada alasan aku membiarkan mereka seperti itu... Elind, monehksye mour mรจ," Alexander menjelaskan semuanya pada teman-temannya dan meminta maaf pada Ethalind.

"Hamethakha! Aqirkthar... ptena mmour," ucap perempuan itu tersenyum.

"Kau memaafkan aku!?" tanya Alexander terkejut.

"Ya, kau adalah suamiku. tapi kau itu hanya reinkarnasi. Kau bodoh dan tidak tahu apa-apa. Sudah mengingatku, meminta maaf padaku, adalah suatu hal luar biasa yang sudah kau lakukan untuk menebus kesalahnya mu..." jawab Elthalind.

"Elthalind, akan aku cari tahu kenapa! Dan ketika aku sudah mengetahuinya. Aku janji akan kuselesaikan semuanya di kehidupa ku yang ini. Sehingga ketika nanti aku benar-benar mati. Dan ijinkan lahir kembali sebagai Azharu atau manusia yang sempurna dan tak bercacat. Elthalind, aku akan membangunkan tidurmu dan menjadikanmu istriku..." ucap pria itu menatap perempuan cantik itu dengan tatapan penuh harapan.

Perempuan cantik itu tersenyum kecil, melihat mata penuh harapan dari pria yang merupakan reinkarnasi dari suaminya itu.

Namun, tetap saja rasa balas dendam dalam dirinya. Membuat peremluan cantik itu ingin menurunkan semangat dari pria tidak berdosa itu.

"Bagaimana, aku percaya? Seorang seperti kamu bisa memperbaiki semuanya. Kamu bahkan lebih bodoh dan tolol, serta idiot dari pendahulumu. Kebodohanmu itu bahkan paket lengkap dengan kelakuanmu yang seperti udang tanpa otak!" ketus Ethalind.

"Memangnya aku separah itu ya..." keluh Alexander.

"Percuman saja, kau merupakan sang mantra! Ketololanmu itu sudah over dosis! Ingat kata pepata. Konsumsilah ketololan secukupnya, karena jika cukup akan menolongmu. Jika berlebihan kau akan mati konyol seperti mati karena keselak kismis atau sebagainya..." jawab Elthalind ketus.

"Kau kejam! Lagipula siapa orang gila yang membuat pepatah setan yang panjang itu.." keluh Alexander.

"Kau!" ketus Elthalind.

"What the fuck!" umpat Alexander.

"Sudah cukup basa-basinya sekarang kau akan melalui latihan selanjutnya! Kau siap Azharu mmoer!" ucap Elthalind genit.

"Si.. siap!" jawab Alexander dengan pipinya yang memerah itu.