Terlahir sebagai orang yang berbeda dengan yang lain. Hyun Ern adalah perempuan yang sejak kecil dikaruniai kelebihan. Tapi menurutnya itu bukan sebuah karunia. Itu adalah sebuah beban yang membuat dirinya dijauhi oleh semua temannya. Mereka bilang ia adalah cucu dari nenek sihir. Hyun Ern tertawa pertama kali mendengar cibiran temannya. Ia ada di zaman modern dan semua temannya membicarakan nenek sihir? ah Itu sangat lucu. Bagaimaa mungkin mereka mengatakan hal aneh yang sama sekali tidak masuk akal.
Sejak SD ia memang sudah merasakan bahwa dirinya berbeda dengan yang lain. namun ia tidak bisa mengontrolnya. hyun ern sering menjerit tiap kali sesuatu dalam benaknya terlintas hal buruk,ia bahkan sering ketakutan,mendelik dengan sendirinya bahkan menangis.
"Ibumu akan meninggal! cepat pulang kerumahmu!" bentak Ern dengan suara kecilnya kepada teman sebangkunya.
"Tolong jangan pergi dengan ibumu! kau akan meninggal," tangis Ern pecah seketika di depan temannya.
"Dasar pembunuh!!" bentak Ern kepada gurunya sendiri. Semua yang dikatakannya adalah benar terjadi. Hingga akhirnya kepala sekolah meminta agar Hyun Ern di bawa ke sebuah sekolah khusus. Karena semua tindakan aneh Ern sangat menganggu siswa lain. Mendengar kabar itu Hyun Ern berlari meninggalkan kakaknya yang sejak tadi berbincang dengan kepala sekolah.
"Hyun Ern!" teriak kakaknya yang melihat adik kecilnya berlari kencang. Ern sama sekali tak menggubris kakaknya. Namun beberapa detik benaknya terlintas kejadian buruk. Kakaknya akan meninggal di tabrak oleh sebuah bus. Seketik itu hyun ern menjerit sangat keras hingga semua orang melihatnya. di jalan itu. Tepat di belakangnya. Kakaknya terlindas bus yang melaju kenjang. Kakaknya tewas seketika di tempat. Sejak saat itu dan seiring waktu ternyata apa yang dikatakan teman temannya adalah benar. Ya, dia adalah cucu nenek sihir. Ia seakan menyihir semuanya dan terjadilah hal buruk.
Pembawa sial lebih tepatnya. Semua yang di sayanginya meninggal. Pertama ibu dan ayahnya. mereka tewas bersama saat melakukan panjat tebing. Ia masih ingat saat itu berumur 5 tahun. Sebelum kedua orang tuanya melakukan olahraga ekstrim itu. ia bermimpi rumahnya roboh dan kedua orang tuanya meninggal. Ternyata itu adalah sebuah tanda dan terjadilah. Orang yang paling di sayanginya meninggal tertimbun oleh tebing besar.
Kini ia bersama neneknya tinggal di sebuah kota besar di amerika. Karena hanya neneknya keluarga yang tersisa. ia rela meninggalkan kota kelahirannya di jepang. Ia berharap jika nanti neneknya akan meninggal, Semoga dirinya tidak akan mendapat sebuah tanda. Ia takut akan menyalahkan dirinya sendiri. Sejauh ini ia tak pernah menemukan firasat buruk terhadap neneknya. Mungkin karena neneknya sering pergi ke gereja.
Kini lima tahun sudah ia berada di Amerika. Namun ia tetap tak mendapatkan seorang teman di sekolah menengah ke atas. Ia fikir setelah pindah. Semuanya akan berubah, ternyata tidak.
Entah siapa yang menyebarkan kabar bahwa ia adalah cucu nenek sihir. Hyun Ern tidak tahu mengapa satu sekolah bisa tahu bahwa dirinya aneh. Padahal ia tak pernah menceritakannya kepada siapapun kecuali neneknya.
Satu bulan pertama di Amerika ia dapat mengendalikan semua firasat buruknya. Ia belajar mengontrolnya. Ia tidak pernah berkata spontan seperti waktu kecil dulu. Bahkan ketika guru kesayangannya akan meninggal. Ia tidak berkata apapun. Ia menahannya. Walau sangat susah. Ia menangis sendiri di kelas. terus menerus. Sampai membuat semuanya muak kepadanya. Sungguh ia tak bisa menahan tangisannya. Karena firasatnya sangat dan paling buruk yang pernah ia rasakan. Bahwa guru kesayangannya akan mati terbunuh dengan sadis oleh muridnya sendiri. Dan terjadilah. Sejak saat itu semua satu sekolah menghindar kepada Hyun Ern.
Semua temannya percaya bahwa ia adalah cucu nenek sihir. Sempat ia ingin mengakhiri hidupnya. Untuk apa ia hidup. Rasanya tak berguna. Ia seperti sebuah manusia penjaga gerbang kematian. Rasanya semua yang mengenalnya akan mati tragis dan cepat. Penderitaan yang ia hadapi sangat sempurna. Orang-orang akan sangat dengan mudah mengenalinya karena ia berbeda. Ia adalah orang jepang yang bersekolah di Amerika. Matanya berbeda dengan yang lain. kulitnyapun berbeda. Tubuhnya pun kecil dan di tambah beban oleh firasat-firasat aneh dan pasti akan terjadi. Itulah hal yang akan sangat mudah untuk menjauh dari seorang Hyun Ern.
Sebagian orang mendekatinya hanya untuk meramalkan sesuatu. Ia bisa meramal apa yang akan terjadi. Namun ia hanya bisa meramal untuk kejadian yang buruknya saja. sedangkan hal yang menyenangkan ia tak bisa meramalnya. Bahkan ia pernah dipaksa meramalkan sepasang kekasih. Sadisnya ia malah di bully habis habisan. Ia di seret di lapangan ketika jam sekolah berakhir. Semua teman kelasnya berkumpul mengelilinginya. Tasnya di ambil paksa semua isisnya di muntahkan. Wajahnya di coret coret dengan spidol. Cacian makian dilontarkan. Ia tak bisa melawan karena suatu hari ia bermimpi bahwa jika ia menyakiti orang lain. Ia akan mati oleh orang yang di sakitinya. Dan ia meyakini hal itu. Karena ia tak ingin mati di usia mudanya. Ia juga takut akan kematian. Ia juga kasihan dengan neneknya.
"Dasar cucu nenek sihir!"
"Kau pikir ramalanmu itu akan terjadi hah!"
"Pergi ke neraka sana!"
"Brengsek kamu!"
"Anak iblis!"
"Temui ajalmu Hyun Ern bodoh!"
Sepasang kekasih itu pergi di iringi oleh teman temannya, yang tersisa hanya makian yang masih terngiang di telinga Hyun Ern. Ia menangis sejadinya. Jika saja ia terlahir tak seperti ini. ia sudah hidup enak dan tenang. percuma saja orang tuanya mewarisi banyak kekayaan. Tapi ia tak bisa hidup tenang. hampir sebagian kekayaanya di gunakan untuk mengobati dirirnya. Bersama neneknya ia mondar mandir dari kota ke kota untuk menghilangkan kemampuannya meramal. Namun hasilnya nihil.
***
Pagi datang dengan sangat sempurna. Sinar matahari menembus kaca jendela perpustakaan. Wajah manis milik Hyun Ern menghadap sinar matahari yang hangat. Batinnya bersyukur masih bisa merasakan nafas yang tuhan berikan. Setidaknya walau ia tak bisa menikmati hari bersama seorang teman untuk tertawa. Ia bisa menikmati alam. Menurutnya itu bisa membuatnya merasa tak lagi sepi. Matanya masih tertutup menikmati hawa segar. Wajahnya sangat apik. Kulit putih pada wajahnya sangat indah untuk di lihat. hidung kecil namun tetap mancung serta bibir tipis merah miliknya dan dagu manisnya begitu manis. Dengan rambut sangat lurus terlihat cantik dan ternyata seseorang di luar jendela menyadarinya. Lukisan nyata yang di ciptakan oleh tuhan kini terlihat di depan mata. Justin. anak muda pindahan dari sekolah lain. tak berfikir lama justin segera masuk kedalam perpustakaan dan mendekat kepada Hyun Ern. Justin masih memperhatikan Hyun Ern. Bahkan kini sangat dekat