Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 22 - Azthari dan Athurma

Chapter 22 - Azthari dan Athurma

Pada zaman dahulu bangsa Azthari dan Athurma saling berperang selama 5000 tahun lamanya. Mereka berperang untuk membuktikan bangsa mana yang lebih unggul.

Athurma dengan laut dan langitnya dan Azthari dengan pulau mereka. Selama 5000 tahun mereka berperang satu sama lain. Hingga akhirnya mereka menyadari bahwa pulau ini hidup dari satu sumber yang disebut Azharu. Dan akhirnya pun mereka memutuskan untuk berdamai.

Namun, terjadi keretakan pada kedamaian itu saat para kaum Azthari memutuskan untuk mencari Azharu dan memeras kekuatannya.

Sedangkan para kaum Athurma menginginkan agar Azharu dibiarkan bebas tanpa dimanfaatkan. Karena menurut kaum Athurma kontribusi Azharu sudah cukup banyak pada kemajuan wilayah masing-masing.

Dan hal itulah yang membentuk perjanjian Leenthian, yang dalam bahasa Athurma Lee berarti suci, thi berarti janji, hian berarti kesepakatan. yang jika disatukan berarti Janji suci yang di sepakati.

Dimana seluruh kaum bersepakat untuk menjaga Azharu dan tidak digunakan sembarangan.

Sampai, kaum Azthari melanggar janji mereka dan memanfaatkan Azharu seenaknya. Dan bersama dengan Ommathius bangsa Athurma berperang melawan kaum Azthari selama 10 ribu tahun lamanya.

Pertempuran pun di akhiri dengan kaum Athurma yang memenangkan pertandingan. Dan untuk mempertahanlan perdamaian, Ommathius membuat perjanjian diaman Azharu berada dalam penjagaan kaum Athurma.

Dan kaum Azthari hanya dapat mengunakan Azharu hanya jika mendapatkan izin dari Athurma, yang dimana ijin tersebut tidak bisa diberikan tanpa persetujuan Azharu dan Ommathius. Namun, berkat kebaikkan hati Azharu bangsa Azthari selalu dapat mengunakan kekuatan Azharu seenaknya.

Dan hal itu membuat Dewa memutuskan untuk memberi wujud manusia terhadap Azharu. Agar tidak ada yang dapat menggunakan kekuatannya seenaknya namun, hal itu tidak bekerja berkat hasil dari kelicikan kaum Azthari. Mereka berhasil menciptakan para penjaga dengan kekuatan yang hampir menyamai Azharu bila disatukan.

Dan para penjaga itu dijuluki Para Penjaga Suci, hal itu pun membuat Dewa sangat murka. Namun, kemurkaan itu berhasil ditahan oleh bangsa Athurma dan Ommathius.

Akan tetapi melihat tingkah kaum Azthari yang semakin menjadi membuat Para Dewa tinggi memerintahakan Dewa Arete untuk mengutuk bangsa Azthari yang akan dibinasakan oleh seorang monster yang di sebut Yhunmant.

iblis dari kekuatan jahat dan hanya memiliki satu tugas. Menghancurkan pulau Azthari dan membunuh 4 Penjaga suci yang di buat dengan cara yang tidak seharusnya.

Namun, karena Azharu yang terlalu baik hati dia ingin melindungi pulau itu dan meminta bantuan pada kaum Athurma dan Ommathius untuk membantunya menolong teman-temannya.

Dan sejak saat itulah dibuat tradiri Edhante dimana semua Azharu akan datang kepada kaum Athurma untuk membangun kekuatan mereka.

"Ya, begitulah kisahnya..." ujar Aquasye.

"Hoamm.... bola-bola ini enak sekali meledak didalam mulutku," jawab Alexander asal.

"Sialan kau! Ku suruh kau dengarkan kisahnya bukan cuman makan doang dasar orang tolol sialan..." maki Aquasye.

"Masalahnya tidak, seperti itu yang kubaca di kitab Athrulith!" terang Alexander.

"Itu karena kekuatanmu masih cetek, kau tahu kenapa si Ommathius yang memiliki kitab tolol itu. Alasanya adalah untuk membuat kebenaran dalam kitab itu tidak ternoda. Karena jika lepas dari tangannya makan itulah yang terlihat semua kata-kata bohong itu..." terang Aquasye.

"Ta.. pi, benarkah mereka separah itu?" tanya Alexander sendu.

"Ya, mereka adalah kaum-kaum bajingan tengik! Jadi kau jangan terkejut mereka itu haus akan kekuatan bebeda dengan kami," jawab Aquasye.

"Mengapa kamu, tidak haus kekuatan juga?" tanya Alexander pernasaran.

"Kau adalah Azharu, kami yang menamaimu itu. Dalam bahasa kami artinya Kehidupan, kau memberi kami kehidupan. Itulah sebabnya kami tidak ingin memeras kekuatanmu," terang Aquasye.

"Terima kasih ya.." ucap Alexander sendu.

"Ya,cepat habiskan makananmu kita akan berlatih sekarang.." ajak Ratu Athurma itu.

"Heh..! tapi aku sudah janji pada Tua..."

"Mereka akan menyusul, jadi tenang saja!" sela Aquasye.

"A.. apa!!?" Alexander tidak mengerti.

"Kau lihat saja nanti," balas Aquasye.

Alexander pun mengikuti Aquasye mereka berjalan bersama menuju tempat untuk latihan. Dan sepanjang perjalanan Alexander membeli banyak sekali jajanan, sehingga ketika merrka tiba di sana pria itu terlihat membawa banyak sekali makanan pada tangannya.

"Selamat datang Tuan... ku," sapa Monner bingung melihat Alexander yang membawa banyak makanan.

"Hoi Xander, aku tahu kau lapar.., tapi yang benar saja!" Aquasye mengomel.

"Biarkan saja, anak itu! Dia jarang sekali makan. Bahkan, saat dia punya kesempatan untuk melakukannya dia lebih memilih memberikan makanannya kepadaku," pinta Shallman.

"Wow kau berubah banyak ya.. sejak reinkarnasimu yang lalu. Kau tahu dulu kau sering menyakiti perasaanku..." ujar Aquasye.

"Aku minta maaf," Alexander lirih.

"Aneh melihat perubahanmu yang begitu besar," ujar Aquasye.

"Tentu saja, berbeda! Tunanganmu itu hanya memiliki kekuatannya bukan jiwanya sedangkan jiwanya hidup sebagai manusia selama bertahun-tahun, makanya sifatnya berbeda. Dan dia juga mengalami banyak perubahan sifat sejak menjadi manusia..." terang Shallman.

"Wuow!! Alexander kau sudah punya pacar?" goda Aquasye menaruh jarinya pada bibir Alexander.

"Aku punya Ethalind, dia licik menyebalkan dan menyakitikku. Namun, dia tetap istriku bukan.." jawab Alexander.

"Nope, kau pernikahanmu dengan dia itu masa lalu carilah pasangan baru..." goda Aquasye.

"Jika aku cari istri aku akan cari yang bentuk tubuh dan dadanya lebih baik darimu!" ketua Alexander.

"Hieh!! Dasar kau mesum, sejak 500 tahun lalu sifatmu tidak berubah.." maki Aquasye.

"Sudahlah cepat kita mulai latihannya!" seru Hagai.

"Ha.. gai kau disini!" Alexander terkejut.

"Hahah.. tenang aja aku sudah tahu kau seperti itu, aku juga tahu kalau kau pura-pura. Kau dulu memang mesum, tapi kau yang sekarang hanya pura-pura mesum..." sahut Hagai tertawa kecil.

"Apa maksudnya tidak mesum lihat penilainya tentang dadaku!" tunjuk Aquasye tidak percaya.

"Utharinya adalah codong pandangan dan prespektifnya tentang wanita. Dan Monner sangat anggun dan santun, itulah yang membuat Alexander berbeda..." terang Hagai.

"Hoi Xander," tegur Aqusye.

"Hm.." sahut Alexander yang masih menikmati makanannya.

"Monner kemarilah dan coba ini, ini namanya popball!" terang Alexander menawari makanannya pada Utharinya itu.

"Dengan segala maaf Tuanku yang termulia. Akan tetapi, tubuh hamba ini tidak perlu makan.." jawab Monner menolak.

"Tapi ini sangat enak, makanan ini dibuat dari tepung beras yang di kukus dan dibalur gula galus dan diisi kacang kedelai dan sebuah cairan berasa yang akan meledak ketika masuk kedalam mulut kita.." rayu Alexander.

"Tuanku, aku..."

"Aku mengizinkanmu," ucap Alexander.

"Ba... baik," Monner mengambil 1 biji dari buah bola meledak itu dan mencobanya.

Seketika itu juga Monner merasakan kenikmatan yang luar biasanya dari rasa yang diberikan popball itu. Hingga membuatnya tersenyum dan wajahnya memerah saat mencicipi betapa nikmat rasanya.

"Enakkan..." goda Alexander.

"Bisakah saya...."

"Ini semuanya untukmu!" ucap Alexander memberikan 1 kotak popball itu pada Monner.

"Terima kasih! Anda adalah Tuan terbaik untuk para Uthari," puji Monner.

"Ya, aku ingin mulai latihan doakan berhasil ya..." wajah Alexander memerah, jantungnya berdebar-debar mendengar dirinya di puji oleh wanita sesexy dan secantik Monner.

"Haih... aku jauh lebih dari cantik dari Monner brengsek, Ah sudahlah... kita mulai latihannya!" perintah Aquasye.

"Baik, kita mulai!" seru Alexander.

"Okkay Alexander sekarang aku hanya minta fokuskan tujuanmu! Apa tujuanmu ingin melakukan latihan ini?" tanya Hagai.

"Aku ingin menjadi kuat hingga kita, tidak perlu mencari batu sialan itu untuk menghentikan Yhunmant!" jawab Alexander tegas.

"Tuanku..." Monner terharu.

"Kalau begitu kau harus pertahankan tujuan itu dalam hatimu dan pikiranmu lalu, bentuklah Manaamu itu dengan sempurna!" ucap Aquasye

"Bentuk Manaamu adalah medan waktu bentuknya seperti gelembung tipis dengan pinggiran cahaya emas dan putih. Medan dapat mengulang dan memajukan pertumbuhan sebuah benda atau apapun yang kau ingikan." terang Hagai.

"Untuk perawalan kau harus mencoba pada bunga lily ini!" ujuk Shallman.

"Baiklah aku mengerti!" jawab Alexander.

Alexander mulai membentuk manaanya dia terus memikirkan tentang tujuannya dan fokus akan itu.

"Aku ingin mengalahlan Yhunmant, tanpa mengorbankan Monner.." batin Alexander.

"Aku ingin mengalahlan Yhunmant, tanpa mengorbankan Monner.."

"Aku ingin mengalahlan Yhunmant, tanpa mengorbankan Monner.."

Alexander terus memikirkan tujuannya terus menerus. Hingga seluruh manaa keluar dari tubuhnya namun, yang berbeda adalah manaa tersebut masuk dalam tubuh Alexander dan keluar melalui tangannya sebagai bentuk manaanya.

"Loidonta Ithimoe!" ucap Alexander melempar Manaanya kearah sebuah kuncup bunga dan mempercepat pemekaran bunga tersebut.

"Wow!!" Alexander takjub.

"Selamat Tuanku, Anda berhasil!!" puji Monner bangga akan Tuannya itu.

"Selamat Xander," puji Hagai memeluk pria itu.

"Hahaha... sudah ku nilang fokus pada hati dan pikiranmu!" ucap Aquasye.

"Kau anak yang cepat berkembang Alexander," puji wanita tua itu bangga.

"Baiklah aku siap untuk latihan selanjutnya!" ucap Alexander yakin.