Chereads / Azharu dan 4 Penjaga Suci / Chapter 12 - Latihan!

Chapter 12 - Latihan!

Pagi pun tiba, semuanya sudah bangun mulai dari Alexander, Hagai, Monner, dan Ruqztira. Sedangkan 3 penjaga suci lainnya masih tertidur.

"Hoi bangunlah pemalas! Kalian ini penjaga suci atau penjaga malam," ejek Alexander membangunkan mereka.

"Hoam.., kau tahu selama 500 tahun itu kami terbangun tanpa jiwa. Yang benar saja!" protes Adirantu.

"Persetan lihatlah kakakmu sudah bangun!" ucap Alexander menunjuk Ruqztira.

"Dia itu adik kami," jawab Willtyanu.

"E... ya kalau begitu kalian kakak yang menyedihkan!" balas Alexander mengejek mereka.

"Tapi, dia adik siapa kakak tertuanya?" tanya Alexander pernasaran.

"Sesuai urutan kemunculan dalam bumi Tuanku," jawab Monner.

Alexander pun berpikir sejenak dan terkejut.

"..."

"..."

".."

"Hah! Gadis sialan itu yang tertua," Alexander terkejut.

"Ya, tentu aja Alam, Binatang, Supranatural, Ilmu Pengetahuan. Semua sesuai urutan..." Jawab Willtyanu.

"Hah, tapi kelakuannya..." ucap Alexander tidak terima.

"Jika asal kau tahu saja jika dia sudah memimpin semuanya akan berjalan baik dan dia akan terlihat berbeda saat serius," bela Adirantu.

"Terserah di mana perempuan liar itu?" tanya Alexander kesal.

"A.. ku di sini dengan wajah cantik seperti biasanya!" sahut Ethalind meriah dengan wajah cantik dan tubuh indanya.

Melihat Elthalind, Alexander merasa ada sesuatu yang salah dengan gadis itu.

"Tunggu dimana, rambut apimu?" tanya Alexander pernasaran.

"Aku menyamarkan kau tahu kamk berempat bisa berubah seperti manusia biasa juga, lihat kupingku tidak lancip lagi!" jawab Elthalind bangga.

"Hanya yang butuh menyamar wujud kami normal!" sahut Willtyanu.

"Benarkah adakah manusia dengan rambut cahaya macam kau anak sialan," balas Elthalind tidak terima.

"Ya setidaknya kupingku berada disamping kepalaku bukan di atas seperi dia!" ucap Willtyanu menunjuk Adirantu.

"Ya... setidaknya aku tidak di kelilingi asap dan menggunakannya sebagai busana seperti anak bodoh yang sedang memasak itu..." bela Adirantu menunjuk Ruqztira.

"Itu benar, tapi setidakanya aku tidak menunjuk orang lain seperti sekumpulan pengecut.." ketus Ruqztira.

Perkataan Ruqztira menusuk 3 Penjaga Suci lainnya dan membuat Alexander tertawa puas.

"Tepat di wajamu!" ejek Alexander.

"Ruqztira, aku mulai menyukaimu!" puji Alexander.

"Terima kasih Tuan, siapkah anda untuk latihan!" tantang Ruqztira.

"Kapan saja!" jawab Alexander bersemangat.

"Baiklah akan memulainya hari ini, bersiaplah Alexander!" sahut Willtyanu.

Mereka bertujuh pun pergi meninggalkan Hotel dan Mencari tempat terbuka untuk latihan.

"Nah disini, bocah sinting kau akan mulai latihan denganku," cakap Elthalind.

"Terserah, tapi kita ini ada dimana. Dan kita mulai dengan apa?" tanya Alexander.

"Pertama Kita ada di Orenndlli Istanah Raja Khalil!" jawab Elthalind.

"Raja Khalil?" Alexander pun teringat akan mimpinya tentang sebua gua yang di lihatnya bersama wanita sexy itu.

"Apa kau tahu di sini ada sebuah terowongan, semacam gua tapi berbeda!?" tanya Alexander.

"Maksudmu terowongan Althllmuldha itu sudah punah bersama istananya," jawab Hagai sambil membaca Kitab Athrulithnya.

"Yang benar, saja!" keluh Alexander.

"Ada apa Alexander?" tanya Hagai.

"Aku... aku, ah sudalah lupakan saja!" Alexander kesal.

Dia tahu ada sesuatu di dalam terowongan itu namun, terowongan tersebut sudah menghilang.

"Batu emas ini, aku ingin tahu apakah ini batu Azharu..." batin Alexander dalam hatinya.

"Baiklah Alexander, kita mulai dengan tes fisik larinya selama yang kau bisa sekitar tanah kosong ini..." perintah Ethalind.

"Tidak, kau harus melatihku sesuatu yang..."

"Tidak, seorang ahli sihir harus memiliki fisik yang kuat. Kau adalah sang Agung dan menurutku kau lemah!" sela Elthalind.

"Ah... baiklah!" ucap Alexander pasrah.

Alexander pun mulai berlari dia mengelilingi sebuah 158.000 m² itu dengan sangat sangat cepat. Anehnya semakin dia mengitari tanah yang dua kali lipat sebesar Istanah Buckingham itu. Semakin kencang larinya bahkan, pria itu tidak merasa lelah sama sekali.

Alexander merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya dan dia pun menghentikan larinya.

"Hei kenapa kau berhenti! Berhentilah ketika kau lelah..." ucap Elthalind kesal.

"Tapi sudah putaran ke 15 dan aku tidak lelah ini Aneh!" jawab Alwxander.

"Idiot, kau itu penyihir! Ya meskipun kau itu setengah manusia kau adalah penyihir super. Bukan penyihir biasa tubuh itu perlu waktu yang lama untuk lelah! Pendahulumu lelah setelah 300 putaran..." ujar Elthalind.

"Yang benar saja! Tapi ini bukan kerena Monner kan!?" tanya Alexander.

"Hal tolol macam apa itu, tentu saja tidak! kekuatan tubuhmu lebih besar dari gadis itu. Ya.. walaupun dia bisa mengandalikan pikiranmu. Namun, itu hanya terjadi pada penyihir yang kesepian dan hidup dalam kehampaan dan kenestapaan...." jawab Elthalind.

"Hidupku penuh nestapa dan Kehampaan!" ujar Alexander kesal, mendengar pernyataan Elthalind.

"Ouh, aku berduka! tapi tidak...." ucap Elthalind tidak peduli.

"Tidak Tuanku, sejak tadi aku tidak membantu Anda..." sahut Monner.

"Benarkah!" Alexander gembira sekali karena hal itu dapat dilakukannya atas usaha sendiri.

"Tolol! Kan kubilang juga begitu tadi," sahut Elthalind kesal.

"Dasar budak cinta yang tolol!" Elthalind mengejek Alexander kesal.

"Sialan kau! Kau hanya iri karena hanya hidup dengan saudaramu selama berabad-abad!" balas Alexander tidak terima dengan ejekkan Elthalind.

Ethalind menghentikan catatannya, dan menatap Alexander dengan tajam. Gadis itu menghampiri Alexander dan memandang mata pria itu dengan sangat dalam.

"Hoi! mau apa kau!?" Alexander menghindari tatapan Elthalind.

"Aku adalah istri dari Azharu pertama yang memiliki wujud manusia, Lalu setelah bertahun-tahun kami bersama... Azharu meninggal karena kehabisan energi.... dan aku melahirkan anakku tanpa seorang Ayah. Namun kamu tahu disaat Azharu mati dan penerusnya sudah lahir disitulah para penjaga suci di ambil jiwanya dan harus kembali ke Penne di Anyole," ungkap Elthalind.

Alexander mendekati Elthalind dan menepuk pundak gadis itu.

"Jadi kamu ini seorang ibu ya.." ucap Alexander.

"Jiwaku diambil kekuatanku ditarik, aku bangun dengan tubuh seorang gadis. Itulah sebabnya julukan ku adalah Elthalind sang gadis yang abadi. Sejak itu aku tidak pernah menikah lagi. Bahkan, beberapa Azharu mencintaku. tapi aku menolaknya karena kekuatan mereka bukan reinkarnasi dari suamiku, melainkan putraku," terang Elthalind.

"Kamu harus tahu ada dua jenis kematian dan kelahiran Azharu. Yang pertama mati karena kehabisan daya kekuatan yang dimana itu terjadi saat usiamu seratus tahun atau kamu akan memiliki seorang anak. Sehingga ketika kamu mati...."

"Anakmu akan lahir sebagai Azharu linnes, yaitu yang diturunkan menjadi Azharu dan kekuatan itu butuh 100 tahun untuk tumbuh. Kau tidak akan memiliki kekuatan yang sama dengan Azharu sebelumnya karena kau memiliki tubuh dan jiwa yang berbeda. Kekuatanmu lah yang di wariskan. Biasanya jika usianya 100 tahun akan di wariskan pada generasi keempat dari sang Azharu...."

"Lalu yang mati tebunuh, kelahiran mereka paling luar biasa. Azharu yang mati terbunuh biasanya belum menikah. Karena jika nyawa Azharu yang sudah menikah terancam maka, bayinya akan mati dan kekuatan anak itu akan masuk kembali ke tubuh sang Azharu...."

"Walau semuanya lebih memilih mati dan menjadikan anak mereka sebagai Azharu Linnes. Namun, bagi yang belum menikah tubuh mereka akan hancur menjadi sebuah kekeuatan yang tak bisa dirasakan oleh siapapun dan akan mencari pewaris berikutnya selama 1000 tahun. Mencari sosok dimana jiwa sang pemilik sebelumnya akan di lahirkan. Dan itu adalah jiwa sang Azharu pertama, suamiku.." terang Elthalind.

Mendengar penjelasan Elthalind, Alexander pun berdecak kagum. Karena orang yang selama ini dipikirnya hanyalah pembuat onar ternyata merupakan seorang yang berpengatahuan luas dan dewasa.

"Benar kata adikkmu, kau terlihat berbeda saat memimpin dan serius..." puji Alexander pada Elthalind.

"Jangan memujiku dan Lanjutkan larimu dasar keledai malas!" ucap Elthalind mencabuk Alexander dengan batang daun yang di keluarkan dari tangannya.

"Ya, ya.. dasar gadis sialan! ku puji sedikit langsung tinggi hati!" keluh Alexander kemudian berlari kembali mengelilingi tempat itu.

Alexander sukses dengan berhenti pada 150 putaran di hari pertama. Dan Selanjutnya Elthalind menyuruh pria itu untuk menenggelamkan dirinya di dalan kolam istanah yang sedalam 1000 km. Dengan diikat oleh batu seberat 1 Kilogram.

"Katakanlah padaku kalau kau mau membunuhku! Tidak begini caranya sialan," maki Alexander mulai kesal.

"Diamlah!" ucap Elthalind dan mendorong pria tersebut ke kolam.

Alexander memasuku kolam istanah dan dia terkejut dengan apa yang di saksikannya seluruh indranya terangsang demgan sempurna dia dapat melihat air dengan pengelihatan yang jernih. Dan telinga dapat mendengar suara aliran air serta para ikan yang sedang bicara.

Lalu Alexander melihat dari kejahuan ada sosok yang menghamprinya dan itu adalah seorang duyung. Manusia setengah ikan yang hidup dibawah laut. Alexander tampak sangat bingung karena Hewan tersebut hidup di dalam kolam Istana.

Duyung itu terlihat sangat cantik dan memikat dengan rambut hitamnya yang bergelomban, mata mera muda yang bersinar dengan bibis yang tipis dan hidung mancung putri duyung ini terlihat sangat cantik. Meskipun dengan bentuk tubuh yang hanya rata-rata seorang perempuan langsing pasa umumnya.

"Apa kau Azharu?" tanya Duyung cantik itu.

Alexander terkejut mendengar suara dari Duyung itu pasalnya dirinya tidak melihat mulut little mermaid itu terbuka. Namun, anehnya dirinya dapat mendengar suara duyung cantik itu.

"Bagaimana cara dia melakukannya" pikir Alexander.

"Ini namanya telepathi," ucap duyung itu.

Alexander pun terkejut karena perempuan setengah ikan yang ada di hadapan sedang menanggapi kata-katanya.

"Kau bisa mendengar pikiranku?" tanya Alexander lewat pikiran.

"Ya," jawab duyung cantik itu.

"Bagaimana caranya?" tanya Alexander lagi.

"Seperti yang kamu lakukan..." jawab duyung itu.

"Ah Sial!" umpat Alexander.

Keduanya pun saling bicara lewat pikiran satu sama lain. Sedangkan yang lain sibuk memeriksa apakah Alexander baik-baik saja.

"Elthalind!" panggil Willtyanu, dirinya merasakan sesuatu yang aneh terjadi di bawah kolam.

"Ada apa?" tanya Elthalind santai.

"Tuan, bertemu dengan dia..." jawab Willtyanu terkejut.

"Tidak mungkin!" ucap Ethalind.

Apakah yang terjadi?

Apakah ada sesuatu yang salah dengan pertemuan Alexander dengan duyung tersebut.

Hanya di Azharu dan 4 Penjaga Suci....