Setelah Alexander menyembuhkam para anggotanya yang terluka. Alexander dan geng kembali ke markas dengan tubuh yang lusuh sehabis bertarung.
Baru saja tiba di tempat itu mereka semua langsung membaringkan tubuh lelah mereka ke lantai rumah Alexander.
"Lelahnya!!" ucap mereka membaringkan tubuhnya di lantai.
"Hoi!! Lantai rumahku bukan tempar tidur, tidurlah ditempat yang memang harus ditiduri....." Alexander mengusir mereka.
"Lupakan lantaimu sangat dingin dan terasa bersih berapa kali kau mengepelnya?" tanya Hagai pernasaran.
"Hanya 4 kali sehari," jawab Alexander polos.
"Serius!!" Mereka semua terkejut.
"Tanya saja Zura," Alexander menunjuk Zura.
Mereka semua langsung menatap kearah Zura dan Jin dalam lampu itu langsung mengangguk mengiyakan kata-kata Alaxander.
"Wah kau ini gila kebersihan sekali.." sahut Aquasye.
"Tidak segila itu, mungkin.. sediki hehehe...." bela Alexander.
"Berapa kalipun kamu bereinkarnasi, meskipun dengan banyak perubahan beberapa kebiasaanmu akan selalu sama ya... Xander," ujar Hagai terkekeh.
"Ya.. begitulah," sahutnya
"Ya, berdiamlah kalian disini! Aku akan mandi jadi kalian nikmati saja waktu kalian terlebih dahulu." ujar Alexander lalu pergi meninggalkan mereka.
Saat Alexander pergi Aqusye menghampiri Hagai dan bertanya.
"Sudah sejak dulu dia begini?" tanya Aquasye.
"Ya, apalagi saat dulu dia bereinkarnasi sebagai penjaga perpustakaan hahaha.. seluruh buku disusun sesuai urutan warna dan abjadnya. Kau tahu perpustakaan Mercia terkenal karena siapa. Karena dulu dia bereinkarnasi hm... siapa namanya...."
"Munchus Oplela," cela Shallman.
"Ya, itu dia cukup terkenal!!" sahut Hagai.
"Wah!! Iyasih saat menjadi Khalil dia juga begitu, tapi kenapa dia bisa begitu?" tanya Aquasye.
"Hm... itu ada hubungannya dengan Renaya, karena sejak Renaya pergi dia jadi begitu. Sayangnya aku tidak tahu apa, karena si Ethaling itu mengelabuhi banyak pikiran orang sedangkan aku sendiri sedang tidak ada disana saat kejadian itu," terang Hagai.
"Hm... aku juga tidak ingat mengapa dia seperti itu," guman Shallman.
"Ya, karena dari semua orang kau yang dia manupulasi paling banyak!" celetuk Aqusye.
"Kau bilang apa?" tanya Shallman
"Kau yang dimanupulasi paling banyak, kau tahu kenapa? Karena kau menyiksa Alexander dengan ingatannya sebagai suami Ethalind!!" tegas Aquasye.
"Bahkan, aku curiga kau kerja sama drnganya untuk menghancurkan Azharu. Benar!!" geram Aquasye.
"A.. aku tidak..."
"Mengaku saja, untuk apa kau ada disini. Hah! Kau selalu mengatakan Alexander adalah suami yang jahat terhadap Ethalind namun, ternyata itu adalah hasil dari manupulasi ingatan. Satu-satunya manusia yang menyadari itu hanya Hagai. Namun, dia tidak berbuat sesuatu yang mengancam nyawa Azharu. Lalu kau, kau malah mengingatkan dia. Kau ini musuh dibalik selimut!!"
"Plak!!" satu tamparan Shallman mendarat di pipi Aquasye. Tidak mau tinggal diam Aquasye mebalas tamparan wanita tua itu.
"Diam kau!! Seorang pendosa jangan banyak mulut di hadapanku," sinis Aquasye.
"Hoi Preyinta tenanglah!!" rerai Hagai.
"Bagaimana aku bisa tenang saat aku serumah.Hagai apa kau tidak pernasaran mengaoa dia yang paling memojokkan Alexander dulu...." tutur Aquasye.
" Aquasye, begini kau salah paham. Shallman itu tidak bergabung dengan kami sejak awal. Dia baru bergabung dengan kami. Saat Azharu sudah di manupulasi pikirannya. Dan dia hanya mempercayai apa yang dia lihat saat itu. Dia juga sangat terkejut begitu tahu dengan kenyataannya...." terang Hagai.
"Hahaha.. kalian berasal dari jaman yang sama, semua orang pasti akan tahu. Kau jangan mau tertipu Hagai. Dia itu penjahat peninggalan si Ethalind!!" tunjuk Aquasye.
"Diam kau nona muda jangan asal bicara jika tidak tahu," ketus Shallman tidak terima.
"Hahaha.., Sialan kau wanita tua!!" umpat Aquasye lalu pergi meninggalkan mereka.
Aqusye pergi keluar dari rumah Alexander dan baru menyadari jika rumah pria itu dekat dengan sebuah danau.
"Ya, sebaiknya aku pulang!! Sudah larut juga bukan begitu," gumannya berjalan ke arah danau.
Saat Aquasye hampir masuk ke dalam Danau itu seseorang menahan lengannya.
"Danau itu buatan, jadi tidak akan bisa mengantarmu pulang," ucap orang itu.
"Zura!!" Aquasye terkejut, ya memang sejak dulu Aquasye mengetahui betapa seringnya jin dari lampu itu muncul tiba-tiba.
"Nona, ada masalah?" tanya Zura.
"Terserah, aku hanya kesal mengapa Hagai percaya pada wanita tua bajingan itu. Padahal dia tahu sendiri, dari yang terlihat Shallman itukan sangat memihak Ethalind," geram Aquasye kesal.
"Hm.., aku akan menyelidiki itu untuk anda Nyonya muda. Sementara itu redakanlah emosi Anda terhadap Shallman," tutur Zura menenangkan Aquasye.
"Kau masih memanggilku dengan panggilan itu Zura, di kehidupan ini aku bukanlah siapa-siapa dari Tuanmu," ucap Aquasye sendu.
"Aku tahu akan tetapi sebelum Tuan pergi dia mengatakan. Jika aku harus tetap memperlakukan Anda seperti saat Tuan masih hidup," sahut Zura tersenyum.
Mendengar pernyataan Zura, Aquasye merasa sedikit berdebar-debar di dadanya. Namun, dapam sekejap dirinya langsung tersadar dan berpikir tidak mungkin Khalil Azthari yang sombong itu peduli akan keselamatannya.
"Bohong kau!" ketus Aquasye.
"Tidak, ingin ku perlihatkan memorinya?" tanya Zura.
"Biasakah?" tanya Aquasye pernasaran.
"Ya, tidak perlu dengan sihir lihatlah di dalam danau itu. Danau ini adalah tempat yang di bangun oleh Tuan Khalil untuk Anda Nyonya Muda," jawab Zura.
"Tempat ini, bukankah Alexander yang membangunnya?" tanya Aquasye.
"Rumah itu ya, memang buatan Tuan Alexander akan tetapi danaunya dibuat oleh Tuan Khalil tanpa sihir. Dengan tangamnya sendiri dia menggali dan dengan tangan sendiri juga dia mengisi air di danau ini...." terang Zura.
"Serius si gila kebersihan dan kerapihan itu mau merepotkan dirinya untukku?" tanya Aquasye tidak percaya.
"Masuklah kedalam danau itu, tapi sebelum masuk ucapakan kata-kata ini. Hummile Aquasye, nanti danau itu akan memperlihatkan semuanya kepada Anda Nyonya Muda," tutur Zura.
Aquasye yang pernasaran saran langsung berlari menjauh dari danau itu. Kemudian dia berhenti dan berlari menuju danau tersebut sambil melompat dan menyebutkan keras-keras kata-kata yang diperintahkan Zura kepadanya.
"HUMMILE AQUASYE!!!" teriak wanita itu.
Dan benar saat dirinya memasuki danau seluruh air yang berada di danau itu mengalir dengan arus melingkar mengelilingi Aquasye dan menghasilkan manaa yang menunjukkan seluruh memori Khalil saat bersamanya.
Dan dari seluruh memori itu ada satu yang membuat dirinya pernasaran. Aquasye menyentuh memori itu dan air itu menariknga masuk ke dalam memori itu.
Aquasye yang panik langsung berteriak namun, dia menahannya saat melihat bayangan Khalil tepat berada disampingnya.
"Pria gila itu banyangannya saja membuatku ngeri," guman Aquasye.
Aquasye melihat Kahlil menghampiri dirinya yang sedang tertidur. Dia melihat pria itu mengelus lembut kepalanya dan mengecup pipi lembut. Lalu mengucapkan kata-kata manis yang tidak pernah diucapkan pria itu pada ya saat dia membuka mata.
"Tidurlah yang lelap wahai jantung hatiku, karena hiduppun akan terasa mati tanpa kehadiranmu. Selamat malam aku ucapkan, untuk diriku wahai Adindaku yang rupawan nan indah bagai sina rembulan malam..." ucap pria itu mengecupnya lagi lalu pergi.
Saat melihat memori itu Aquasye merasa sangat kesal dan marah. Dan dia juga merasa bahwa ini ilusi optik dia langsung keluar dari memori itu dan naik ke permukaan danau.
"Bagaimana Nyonya Anda senang?" tanya Zura lembut.
Melihat wajah Zura yang polos semakin membuat Aquasye kesal. Dia lalu keluar dari danau menarik kerah Zura dan mengomel sendiri.
"Ini pasti air hipnotis atau sesuatu, ouh aku tahu ini air hilusinasi. Pasti si Khalil sialan itu berbohong padamu. Agar dia bisa mengerjai aku hahaha.. tidak mungkin dia sebaik itu padaku ya kan..." Aquasye tidak percaya dengan apa yang disaksikannya.
Melihat reaksi Aquasye, Zura pun menjadi pernasaran dan menanyakan apa yang dilihat oleh Nyonya Mudanya itu.
"Apakah Anda lihat Nyonya Muda?" tanya Zura pernasaran.
"Sesuatu yang tidak mungkin Khalil Azthari itu lalukan untukku. Mustahil, Impposible, Ulle, Moe'i!!" umpat gadis itu.
"Mungkin yang Anda lihat itu yang menyebabkan Tuan Khalil masih ada dalam tubuh Tuan Alexander," tutur Zura.
"Heh!!" Aquasye kikuk.
Intro
Athurma.
Ulle: tidak mungkin
Azharu kuno
Moe'i : Tidak mungkin