Pria itu pun merasa bosan, dia melirik kearah penumpang sebelahnya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Bukankah... itu," ucap pria itu terkejut, melihat jika istana yang ada di mimpinya itu. terpampang di halaman buku penumpang yang berada sebelahnya itu.
"Hm... ya," jawab orang itu.
"Tempat apa ini?" tanya Alexander terkejut.
"Ini adalah Istana menghilang milik Raja Khalil," jawab orang itu.
Mendengar jawaban penumpang yang di sebelahnya itu Alexander pun sangat terkejut. Pikiran mendadak kosong seakan-akan mimpinya itu terhubung dengan dunia nyata.
"Maaf Hilang! Kenapa?" tanyanya pernasaran.
"Tidak ada yang tahu pasti mengapa, atau apa alasan dari hilangnya istana ini. Kerena hal itu terjadi begiti saja...." jawab orang itu.
"Apakah Anda tahu dimana lokasi Istana itu?" tanya Alexander pernasaran.
"Ya, tentu aku tahu...." jawab orang itu.
"Namaku Hagai," ucap orang itu mengajak Alexander berkenalan.
"Alexander," jawabnya bersalaman dengan pria itu.
"Alexander??" orang itu bertanya-tanya.
"Ya, kenapa?" tanya Alexander bingung.
"Apakah kau tahu jika namamu berada dalam ramalan Kitab Athrulith?" ungkap orang itu.
"Tidak," jawab Alexander datar, tidak perduli dengan segala hal tentang sihir di pulau itu.
"Mau ku bacakannya ramalannya..." tawar orang itu.
"Ti...."
"Saat bulan purnama kedua di bulan ke kedelapan seorang pria bernama Alexander Triffor akan datanh ke pulau ini dan dialah yang berikutnya...."
Betapa terkejutnya Alexander saat Namanya di sebut dalam sebuah kitab yang bahkan telah ada sebelum dirinya lahir.
Jika hanya dikatakan nama Alexander mungkin dirinya bisa mengelaknya. Namun, jika di katakan dengan jelas begitu bagaimana mungkin dia bisa mengelak.
"Siapa nama lengkapmu bung?" tanya orang itu.
"Alexander Bluerint," jawab Alexander berbohong, dia tidak ingin bahwa orang yang berada disebelahnya itu mengetahui namanya aslinya.
Karena dirinya merasa adalah yang salah dari pria yang berpenampilan seperti hipster tanpa janggut itu serta, dengan tubuh kurus, kacamata bulat dan rambut panjang yang berantakkan.
Hal itu membuat Alexander takut untuk mendekati pria yang di anggapnya setengah sinting itu.
"Ah... bukan kau rupanya," keluh orang itu.
"Mengapa?" tanya Alexander pernasaran.
"Kau tahu kitab ini hanya mengatakan bahwa Tuan. Triffor ini adalah yang berikutnya tapi, tidak ada penjelasan sama sekali untuk apa. Dan mengapa, apa kamu tidak merasa curiga...." jawab orang itu menunjukkan isi kitab tersebut.
Alexander membaca kitab tersebut dan benar tidak ada petunjuk atau satupun kata, yang menunjukkan untuk apa dirinya itu. Berikutnya dalam apa, untuk apa, di tujukan untuk menjadi apakah dirinya ini.
"Ya... aneh tapi, darimana kamu mendaptkan kitab ini?" tanya Alexander lebih bingung lagi. Karena bahkan tanpa menyentuhnya pun Alexander bisa tahu betapa mistis dan Langkanya Kitab tua itu.
"Aku menemukan pada ekspedesiku, jangan terkecoh oleh wajahku. Aku awet muda kengini karena tidak sengaja tenggelam ke dalam Air Mancur Awet Muda...." jawab orang itu.
"I.. itu nyata!" Alexander terkejut dan pastinya sekarang dia sangat ingin tahu berapa usia orang yang berada di sampingnya ini.
"Berapa usiamu?" tanya Alexander pernasaran.
"200 tahun," jawab orang itu.
"A... apa!" Alexander terkejut.
"Ya nak, sebenarnya aku sudah mati dibunuh pada abad ke-18 akibat korban perang. Saat itu usiaku tujuh puluh tahun. Namun orang-orang itu membuang mayatku bukan ke air terjun yang mengilir ke Air Mancur Awet Muda itu.... "
"Dan akupun menjadi buga kembali dan kehilangan.... Janggut besarku yang Indah. Aku seperti hipster tanoa janggut...." ungkap orang itu.
"Ouh jadi dia sadar dengan rupanya itu..." batin Alexander terkejut.
"Tidak, pak penampilan itu cocok untuk Anda..." hibur Alexander.
"Benarkah?" tanya orang itu berharap.
"Ya, seleraku bagus. Anda bisa pastikan hal itu," ungkap Alexander.
"Ya.. terlibat penampilanmu sangat modis, apa yang dilakukan anak muda seperti mu di pulau mistis seperti ini..." tanya orang itu.
"Aku.... temanku mendapatkan tiket liburan dan dia tidak ada pekerjaan mendadak. Jadi aku harus menggantikan atau dia harus membayar 5000 ilta pada hotel tersebut...." jawab Alexander dengan nada cepat.
"Ah begitu, kebanyakan anak muda zaman sekarang datang kemari untuk para gadis. Kamu tahu, wanita di pulau Azthariland sangat-sangat cantil. Bahkan jandanya terlihat seperti gadis..." cerita orang itu.
"Wah aku baru tahu soal itu," jawab Alexander berbohong, dia tidak ingin tujuannya yang tidak mulia itu diketahu orang banyak.
"Ku beri tahu selain gadis yang sexy, pulau ini menyedia banyak makanan dan destinasti wisata yang Indah. Seperti Loe'athalu atau disebuh lokasi dari Istama yang hilang...." cerita orang itu.
"Istana yang hilang?" tanya Alexander pernasaran.
"Ya, aku akan pergi ke sana... esok hari. tahukah kamu sepagi apapu kamu datamg ke pulau ini. Kamu akan selalu tidak pada malam hari. Meskipun jara lokasi dekat dengan pulau Azthariland...."
"Bisakah aku ikut?" tanya Alexander, ada sesuatu yang menarik baginnya di pulau itu. Dan dirinya harus ke sana untuk memastikannya.
"Boleh jika kamu tidak sibuk, kamu menginap dimana... kebetulan aku belum memesan kamar saking bersemangatnya untuk datang ke pulau ini...." ucap orang itu.
"Anda bisa sekamar denganku, kebetulan hotal yang temanku pesan cukup luas...." tawar Alexander.
"Tidak membuatmu repot?" tanya orang itu.
"Tidak, justru aku senang sekali...." jawab Alexander bersemangat. Sebenarnya dirinya hanya ingin mengawasi pria yang berpenampilan seperti hipster tanpa janggut ini. Karena orang itu terlihat sangat mencurigakan di mata Alexander.
"Baiklah hoho... terima kasih!" ucap orang itu senang.
Intro...
Bulan purnama kedua di bulan kedelapan Alexander Triffo akan yang menjadi yang berikutnya untuk menjadi yang terpilih
Dan Bulan purnama emas akan menjadi pertandanya bahwa ia lolos pada ujian yang berikutnua dan seterusnya.
Masalah akan datang namun, hati yang baik akan menyelamatkan jiwa yang gelap. Seperti Cahaya mengusir kegelapan. Dan api menghangatkan hari yang dingin.
"Akulah.... dia yang kamu cari, aku yang akan menyelamatkan tempat ini. Dan aku jiga yang akan menyelamatkanmu...."
Intro end....
"Wow lihat Alex, itu bulan purnamanya tepat di bulan kedelapan...." terangnya pada Alexander.
"Tapi... sekarang bukan Maret...." ucap Alexander.
"Tidak di Azthariland bulan pertama adalah Agustus karena dalam bahasa Azthariland agustus artinya pertama..." terang orang itu.
"Ada apa dengan pulau ini? Ah sepertinya aku akan segera ditemukan..." batin Alexander.
Alexander menundukkan kepalanua dan melirik ke arah orang itu. Dia melihat hipster itu sedang membuka halaman bukunya lagi dan dia melihat sebuah simbol empat pion dengan simbol yang berbeda-beda, menghadap ke arah sebuah permata prisma berwarna biru aquamarine dengan emas di tengahnya.
"Apa itu Tuan Hagai?" tanya Alaxander pernasaran.
"Ini adalah batu Azharu, dan 4 pion ini adalah 4 Penjaga suci. Apakah kamu tahu meski batu ini berada di tengah namun, dialah penjaga sebenarnya....." jawab orang itu.
"Hm.... ada sesuatu yang menarik tentang batu itu...." Alexander sangat pernasaran hingga tangan hampir menyentuh kitab itu. Namun, tangan orang itu menahannya.
"Hei kenapa!?" Alexander terkejut.
"Tanganmu kotor, ini buku langka..." jawab orang itu.
"Kau juga menyentuhnya Tu.. an," singgung Alexander tidak terima.
"Tanganku bersih, apakah tanganmu bersih..."
"I... tidak," jawab Alexander, dirinya sudah tidak bisa berbohong lagi.
"Dan itulah jawabannya...." ledek orang itu.
To be contine you....