"Bagaimana? Bukannya ini bagus?" tanya perempuan berjilbab dengan mata berbinar menatap pemuda di hadapannya dengan menunjukkan sebuah gaun panjang biru muda dengan hisan manik manik dan bunga bunga kecil. Sungguh indah.
Namun ekspresi berbeda terlihat di wajah pemuda tampan itu. Ia justru memandang perempuan cantik itu dengan tatapan flat
"Jelek" katanya tanpa mengubah raut wajahnya
Perempuan cantik itu menghela nafas dengan berat, sedikit kecewa dengan apa yang ia dengar. Ia memandang baju itu dengan seksama, begitu indah. Namun pemuda itu mengatakan hal yang sebaliknya
"Apa gw bakal terlihat jelek kalau memakai ini, Vano?" tanyanya lirih pada pemuda yang ia panggil dengan nama 'Vano' itu. Vano hanya mengangguk
"Cepatlah Agatha, kita kesini untuk cari kado ulang tahun buat Wanda ", ujar Vano tak terlalu peduli dengan ekspresi kecewa yang diperlihatkan perempuan cantik yang ia panggil 'Agatha' itu.
Agatha kembali menarik nafas dengan berat, dengan setengah hati ia kembalikan baju itu ke tempat asalnya. Matanya masih tak ingin lepas dari baju yang begitu terlihat anggun itu
"Ayo Agatha!" seru Vano
menoleh,
"Ya.. Gw lupa, aku kesini menemani lu untuk membeli kado buat cewek yang lu suka" ujar Ega menggumam
Ia memandang Vano yang tengah menuju toko boneka. Hatinya sedikit miris, bayangkan saja bagaimana rasanya di posisi Agatha. Menemani orang yang dia sayang tengah memilih hadiah untuk orang lain.
Agatha kembali menghela nafas panjang. Sepertinya ia tau, ia bukanlah orang yang diharapkan Vano untuk jadi seorang kekasih. Dia hanya teman biasa. Hanya itu. Dan tak lebih.
Ia melangkah.. Mengikuti pemuda tampan yang tengah sibuk memilih boneka.
"Bagus yang mana?" tanya Vano menunjukkan dua boneka teddy bear besar. Agatha tak menanggapinya, pandangannya tersita untuk boneka keropi besar memeluk hati.
"Bagus itu!! Keropi.. Gw suka keropi!" seru Agatha dengan senang
Vano menoleh, memicingkan alis..
"Boneka kodok?" tanya Vano
Ega mengangguk semangat..
"Itu keren Vano.. .. Sangat amat lucu.. Gw ambil yang itu yah?" ujar Agatha
Vano menghela nafas panjang
"Seleramu memang buruk" ujar Vano
"Apa?"
"Tidak. Aku mau beli yang ini" kekeuh Vano memilih boneka teddy bear warna pink