Chapter 3 - 3

"Mana nyamuknya?" tanya Vino lirih

Agatha menepis tangan Vino, mengalihkan pandangannya, menyeka sisa air matanya

"Udah kabur, tadi udah gw jitak" jawab Agatha kembali dengan asal

Vino menggeleng pelan.. Celotehan celotehan aneh memang selalu ia dengar dari perempuan yang satu ini

"Baiklah.. Semoga nyamuknya gak marah dan bilang sama teman temannya dan bakal balas dendam ke lu nanti" ujar Vino menimpali

"Biarin dia bawa temannya,Gw bakal sediain obat nyamuk" ujar Agatha menjawab

Vino tersenyum simpul..

"Apapunlah, semoga sukses" ujar Vino lalu menjalankan mobilnya

Agatha milirik Vino, ia bahkan sama sekali tak peduli dengannya yang menangis dan justru menanggapi ucapan konyolnya. Saat itu juga ia tak habis pikir, kenapa dia bisa tahan dengan orang seperti itu.

"O iya, masalah promnite itu... Gimana menurut lu?" ujar Vino

Agatha terdiam. Sudah tentu kalau Vino akan menembak Wanda saat acara promnite itu

"Bagus" jawab Agatha singkat

"Yaa.. Itu bakal jadi kejutan spesial buat Wanda" ujarnya

Agatha kian memalingkan wajah. Vino bahkan terang terangan menyebut nama Wanda, si ketua ekskul musik yang memang begitu cantik dan populer.

"Gw gak ada keberanian buat nembak dia dulu. Dan itu menyebalkan.. Tapi itu gak akan bertahan lama, saat promnite besok, gw akan mengungkapkan perasaan gw semuanya" ujar Vino masih berlanjut membicarakan tentang Wanda yang kian membuat Agatha semakin diam

"O iya, dan gw gak mau lu gak datang. Gw mau lu jadi orang pertama yang mengucap selamat pada gw" ujar Vino

Agatha masih bungkam , Tak menjawab