Taman dekat danau itu kini benar benar berubah kian indah. Acara promnite yang direncanakan Vino benar benar mewah. Hiasan lampu kecil warna warni juga kian menambah meriah suasana. Disana juga ada sebuah punggung..
"Apa disana dia akan menyatakan cintanya pada Wanda? Ya! Sungguh romantis sekali" ujar Agatha kini duduk di sebuah kursi. Ia mengenakan baju yang di belikan oleh Vino, begitu nampak anggun, dan akan selaras menjadi kian padan bila ia juga tersenyum manis. Tapi ia memilih memasang wajah muram sekarang. Dan itupun juga berlangsung saat pemuda tampan dengan setelan jas menghampirinya. Vino
"Gw kira lu gak bakal datang" ujarnya pada Agatha
Agatha mengangkat wajah.
"Apa itu kalimat yang pas buat say 'hay' sama teman?!" kesal Agatha
Vino tersenyum,.
"Senyumlah, lu bakal lebih cantik kalau tersenyum. Itu bakal selaras sama baju yang lu pakai" ujar Vino
Agatha hanya terdiam tak menjawab. Itu tak membuatnya merasa lebih baik sekarang, apalagi mengingat Vino yang akan menembak Wanda
Vino menarik kursi, duduk di samping Agatha
"Dengar, malam ini–"
"Iya iya aku tau!" sahut Agathaa memotong ucapan Vino, sangat paham apa yang ingin ia katakan.
Pandangannya kini tertuju pada perempuan manis dengan dres hitam pendek tanpa lengan yang baru datang. Nampak anggun,
"Itu dia" ujar Agatha
Vino menoleh, ia tersenyum..
"Cantik" puji Vino
Agatha memicingkan alis.. Menggeleng
"Dia pakai baju yang belum jadi, itu kekurangan bahan" komentar Agatha sekenanya
Vinoo yang mendengar celotehan aneh temannya spontan menoleh..
"Belum jadi?" ulangnya
Agatha mengangguk..
"Atau mungkin itu adalah baju adiknya" jawab Agatha asal
Memang, sedikit terbuka pakaian yang dikenakan Wanda. Begitu drastis terbalik bila dibandingkan dengan dirinya saat ini. Sama sama manis, namun berbeda. (Pikirkan saja itu)
Vino mengerjap malas..
"Dan lagi, Gw rasa dia pake tepung deh.. Tuh putih banget kan?" imbuh Agatha
"Dia emang punya kulit Putih, Agatha!" bela Vino
Agatha mencibir.. Mengerjap malas
kesal.. Ya.. Satu kata itu cukup mewakilkan semua apa yang dirasakan oleh Agatha sekarang.
"Terserah kau mau bilang apa, tapi yang jelas, dia sangat cantik kali ini" ujar Vino
"Gw juga cantik!" seru Agatha
Vino mengerutkan kening.. Tak biasanya temannya yang satu ini begitu narsis
'Puk!'
Pukulan pelan kini berhasil Vino daratkan di kening Agatha
"Dasar genit" ujar Vino
Agatha mengembungkan pipinya, mengusap pelan keningnya
"Udah, sekarang lu duduk diem di sini dan lihat bagaimana teman lu yang ganteng ini mengatakan cinta" ujar Vino
Agatha mengerjap malas.. Memalingkan wajah
"Semoga lu di tolak" gumam Agatha lirih
"Agatha gw denger itu!" kesal Vino
Agatha menoleh..
"Yaudah sana!" kesal Agatha
Vino menghela nafas panjang..
"Heuhh.. Baiklah, Vino.. Lakukan yang terbaik," ujar Vino pada diri nya sendiri,
Ia kini beranjak, berjalan kearah panggung.
"Dia benar benar serius.." gumam Agatha