"Dia mau ke bandara?! Dia mau bener bener pergi dari gw?!" gumam Ridho kesal setengah khawatir berlari menuju mobil merahnya setelah melihat pesan balasan dari Agatha. Ia memasuki mobil dengan tangan yang satu masih berusaha menelepon Agatha. Namun nihil.. Jangankan di jawab, tersambung pun tidak.
"gw gak bakal biarinu pergi gitu aja, Agatha" gumam Vino lalu menjalankan mobilnya keluar halaman menuju jalan raya.
"Ayolaaahh!! Kenapa gak aktif?!" kesal Vino kembali mencoba menghubungi Agatha, namun hasilnya sama saja.
"Apa dia benar benar sakit hati semalam? Apa karena itu dia pergi gitu aja?" tanyanya pada diri sendiri.
Vino mengingat apa yang terjadi semalam saat dia menyatakan perasaannya pada Wanda. Dia melihat Agatha yang tidak tersenyum melihatnya, bahkan terlihat bungkam dan benar benar terlihat kesal.
"Tapi tidak seharusnya dia pergi jauh dari gw kan?!" simpulnya dengan kesal bukan main
Ia kembali mengingat.. Agatha Begitu cantik semalam, sangat amat cantik dengan baju yang ia belikan.
"Apa dia marah karena gw tidak memujinya seperti Wanda? Tapi.. Tidak, itu bukan Agatha. Agatha sama sekali tidak gila pujian meskipun dia cantik" ujarnya dengan kembali menambah kecepatan laju mobilnya
"Lalu kenapa dia pergi? Tanpa pamit dan hal yang jelas.. Bagaimana bisa dia bertingkah sejauh ini, gw gak bakal biarin lu pergi dari gw gitu aja" tekad Ridho kembali mencoba
menelepon Agatha namun hasilnya tetap nihil.. Sama saja. Nomor Agatha benar benar tak aktif