Chapter 7 - 7

"Dia begitu cantik malam ini.. Yayaya" ujar Agatha menirukan ucapan Vino dengan dibuat buat. Ia meraih segelas jus di hadapannya. Siap mendengarkan apa yang akan mantan ketua OSIS ini sampaikan

"Ekhem.. Mohon perhatiannya sebentar semua" ujar Vino kini berbicara dengan microfon

Semua kini memandang kearahnya, tak terkecuali Wanda. Begitu berkarisma pemuda tampan ini.

"Disini.. Alvino kenzi alatas, akan mengatakan sebuah hal. Sebuah hal yang selama ini gw pendam. Sebuah rasa sayang.." ujar Vino kini memulai

Agatha kini tercekat.. Terutama setelah kini semua teman temannya mendekat kearah panggung. Hanya dirinya yang kini duduk..

"Dia.. dia gak main main" ujar Agatha lirih

Gemuruh di dadanya kian menjadi

"Dia cantik, dia baik, dia cerdas.." ujar Vino

Agatha menelan silvanya dengan kasar, tiga hal yang disebutkan Vino ia merasa tidak ada dalam dirinya. Mendekati pun tidak

.

"Dan hari ini, adalah hari yang spesial untuknya.. Ini adalah hari ulang tahunnya" ujar Vino

Agatha memandang Wanda dari ke jauhan

Wanda nampak tersenyum mendengar penuturan Vino. Yang kian membuat Agatha kesal bukan main.

"Wanda.." panggil Vino memberi kode Wanda untuk naik ke panggung. Tak butuh waktu lama, gadis dengan dress pendek hitam itu kini berjalan menghampiri Vino di atas panggung. Vino tersenyum, mengambil boneka teddy bear yang sudah ia siapkan untuk Wanda

"Ehmm.. Mungkin ini gak seberapa.. Dan gw bukan tipe orang yang pandai Merangkai kata, membuat suprise atau apapun itu.. Tapi satu hal yang pasti, rasa sayang ini belum hilang. Rasa sayang ini hadir buat kamu.." tutur Vino memandang dengan intens Wanda yang ada dihadapannya.

Wanda terdiam, menunggu apa yang dikatakan lawan bicaranya

"Wanda... .. Gw, sayang sama lu.." ujar Vino kemudian

'DEG!'