Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Keajaiban untuk Hati

🇮🇩Olla_Song
--
chs / week
--
NOT RATINGS
192.5k
Views
Synopsis
Aku berencana menjalani hidup dengan tidak mencintai siapapun, tapi hidup hampir tidak pernah berjalan sesuai rencana. Aku yang tidak ingin mencintai malah berakhir menjadi seseorang yang tidak bisa berhenti mencintainya dan semakin mencintainya, mencintai dia yang selalu mematahkan hatiku secara berulang. Ironis. Aku yang biasanya dingin, hidup dengan wajah datar tanpa ekspresi, tidak terpengaruh atau tersentuh oleh apapun, dan tidak pernah memberi makna untuk peristiwa tertentu dalam hidup, pada akhirnya berakhir menjadi perempuan bodoh yang mencintainya hingga kehilangan akal sehat juga diriku sendiri. Ryan Idroes, pria bodoh itu selalu mampu mencabik-cabik hatiku tanpa melakukan apapun. Aku tidak pernah mendapat perlakuan seburuk ini, bahkan pria yang nyaris sempurna seperti Reza Pratama Harun, menantu idaman bunda, tidak pernah menyeretku hingga ke dasar, apalagi membuatku membumi dan jatuh ke tanah. Tapi, Ryan sungguh membuatku terkubur dalam lubang penderitaan terdalam. Setelah 10 tahun menetap di Inggris, Ryan Idroes kembali tanpa perasaan bersalah. Ah, dia tidak kembali padaku sebagai kekasih, sejak awal tidak pernah ada hubungan seperti itu di antara kami. Baginya, aku hanya adik perempuan merepotkan yang sering mengusik hari-harinya dulu. Untukku, dia adalah seseorang yang selalu aku cintai dalam diam, dalam jarak, dan dalam do'a yang diam-diam kulangitkan saat perasaan cinta itu terlalu menusuk. Meskipun dia kembali, semuanya telah berubah. Bagaimana mungkin aku mengharapkannya masih sendiri, ketika selalu ada wanita cantik seperti Anne Kumala untuk setiap pemeran utama pria sepertinya. Dan, tentu saja, aku patah hati untuk kesekian kalinya. Di tengah kemelut hati, aku bertemu dengan sahabat Ryan Idroes, Hanan Mikail, pria menyebalkan yang tiba-tiba melabeliku sebagai "Future Wife". Tapi bagaimana mungkin label itu menjadi kenyataan ketika sudah ada pemeran utama wanita dalam hidupnya, Bella Puteri Irsyad, wanita yang sangat cantik dan nyaris sempurna. Bagaimana mungkin aku tidak bersimpati pada Bella, ketika dia terlihat persis sepertiku; mengharapkan cinta yang hampir mustahil mendapat balasan. Penderitaan Bella mungkin tidak lebih sedikit dariku hingga sanggup menukar seluruh hidup hanya untuk sebuah kalimat sederhana, "Aku juga mencintaimu". Jika keajaiban itu benar-benar ada, aku juga tidak keberatan menukar seluruh hidupku untuk cintanya, atau sekedar sedikit lebih lama menetap dalam hatinya, atau sekedar mendengar kalimat yang lebih sederhana, "Sesekali, aku akan merindukanmu".
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

Takdir...

Takdir adalah sepaket ketetapan dengan beberapa perubahan yang harus diusahakan, sebagian ditetapkan jauh sebelum manusia lahir, untuk menguji manusia.

Jalan hidup setiap orang mungkin berbeda, tetapi terdapat beberapa kesamaan; kesedihan menjadi kebahagiaan, deraian air mata berakhir dengan senyuman, rasa benci yang melewati batas berubah menjadi cinta, atau sebaliknya.

Ya, setiap orang pernah merasakan pahit manis kehidupan, sebagai bumbu pelengkap sejarah seseorang yang pernah menginjak bumi. Jadi, aku memilih membiarkan semua mengalir apa-adanya. Lalu, tidak ada yang dapat menggoyahkan atau mempengaruhiku dengan cara apapun.

Kebahagiaan tidak membuat aku tersenyum lama atau tertawa lepas. Saat tersakiti, aku tidak meratapi dunia karena air mataku terlalu berharga untuk peristiwa-peristiwa kecil itu.

Pertemuan atau perpisahan tidak berarti. Aku tidak terlalu memusingkan orang yang datang atau pergi meninggalkanku. Aku, Ara Sofia, tidak mengizinkan siapapun menjadi pengontrol perasaanku. Semua yang mengenalku tahu itu, bahkan menobatkanku sebagai "manusia tanpa hati"; meski terdengar kejam, aku membiarkan tanpa penjelasan.

Keluarga pun berpendapat serupa, mereka melihatku sebagai anak yang tenang dan dingin. Mungkin saja itu fakta, setidaknya secara demokratis, suara mayoritas merupakan pembenaran.

Mungkin benar, hatiku sekeras batu dan tidak melibatkan orang lain terlalu jauh dalam hidupku. Tetapi, aku bukan anti-sosial dan memiliki cukup teman, beberapa menjadi sahabat yang selalu mendukungku.

Mereka menjadi alarm yang tidak pernah bosan mengingatkan agar aku menjadi lebih ekspresif dan memilih kata yang tepat saat menanggapi orang lain. Harus kuakui, mereka yang bertahan di sisiku dan menerima apa-adanya aku adalah manusia paling dan super-pengertian.

Meski tidak dapat dipungkiri terdapat sebagian pembenci yang menyamar dan menyembunyikan belati di belakang punggungnya. Tentu saja, itu bukan masalah selama mereka tidak mengacaukan keselarasan hidupku.

Seiring waktu berlalu, tidak ada yang berubah; perfeksionis, keras kepala, dingin, dan introvert, citra itu melekat padaku.

🍁🍁🍁