Dalam perjalanan pulang setelah melengkapi daftar belanjaan yang menjadi permintaan Bunda, aku tertegun cukup lama sambil menatap Ryan yang ikut tertegun bersamaku.
"Ara kenapa?", tanyanya kemudian.
"Em, s-sorry for everything I did", ucapku.
Aku meminta maaf pada seseorang untuk pertama kalinya. Sebenarnya, sudah seharusnya aku lakukan sejak lama, aku telah menundanya terlalu lama.
"Sekarang mau ke mana lagi ?", jawabnya yang tidak merespon dengan benar.
"Sebelum ke waroeng kopi, kita mampir ke ATM dulu ya", jawabku.
"Ok", jawabnya.
🍁🍁🍁
Setelah lulus SMA, ayah mulai membebankan tugas baru padaku yaitu pengelolaan waroeng kopi dan minimarket yang menjadi usaha keluarga kami, termasuk pembayaran gaji pekerjanya. Sebagian karyawan bersedia menerima gaji melalui proses transfer, maka mobile banking menjadi solusi terbaik, sebagian memilih cara pembayaran konvensional.
Setiap tanggal 28, sesibuk apapun, aku harus menyempatkan waktu ke ATM atau bank. Lalu, mampir ke sana untuk membayar gaji mereka seperti hari ini. Aku juga jarang memiliki weekend yang indah karena harus bekerja sebagai kasir untuk memperjuangkan uang saku tambahan. Tugasku bertambah banyak saat libur kuliah atau saat tidak memiliki kegiatan yang padat, ayah akan lebih sering melibatku dalam mengelola usahanya.
Tiga tahun lalu, Ayah juga menawarkan modal usaha padaku. Lebih tepatnya, bukan penawaran tapi pemaksaan. Setelah mempertimbangkan berbagai hal dan melakukan persiapan, setahun kemudian aku membuka toko roti dan mini café. Setahun setelah memulai usaha, aku berhasil mengumpulkan modal tapi tidak berniat mengembalikannya. Dalam hal ini berlaku kalimat klasik, "Pemberian orangtua terhadap anak bukanlah hutang, melainkan bentuk kasih sayang dan tanggungjawab".
Ayah selalu berdalih, sebagai anak sulung aku harus terjun lebih awal dan memahami banyak hal agar bisa mengajari kedua adikku setelah mereka lulus sekolah. Ia juga beralasan, sebagai dosen Ekonomi, sudah menjadi bagian dari tanggungjawabnya untuk berperan aktif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa; langkah awal dimulai dengan mendidik dan memfasilitasi generasi muda sepertiku membangun usaha mandiri.
Tania dan Feera yang merupakan mahasiswa Ayah sudah mendengar wejangan itu puluhan kali. Ah, aku lupa menyebutkan bahwa Tania adalah mahasiswa Manajemen Bisnis yang tergerak membuka butik setelah dipengaruhi.
Feera memilih mempelajari Akuntansi dan juga Sastra Inggris. Sedangkan, Ghina mantap menekuni Ilmu Psikologi di Universitas Indonesia dan beberapa hari lalu kembali ke Jakarta.
🍁🍁🍁
Setengah jam menjelang maghrib, kami tiba di rumah. Sebelum keluar dari mobil, Ryan melingkarkan rose gold bracelet with a diamond, gelang rantai yang nyaris tidak terlihat di pergelangan tanganku.
"Hadiah kecil untuk gadis kecil", ucapnya.
"I'm not a kid anymore", protesku.
"I bought this bracelet when I visited Seoul last autumn", lanjutnya yang selalu tidak meresponku dengan benar sebelum keluar.
Dasar laki-laki jahat. Tindakannya terlalu berlebihan jika masih menyebutku sebagai adik kecil. Keegoisan dan kesalahan terbesarnya adalah terlalu peduli dan terlalu baik padaku.
Bagaimana aku bisa mengatasi semuanya setelah ini. Tanpa semua itu, aku masih sulit melupakannya meski waktu terus berlalu. Jika dia terus bersikap baik dan memberiku harapan, mungkin hal ini yang membuatku terus akan terjerat selamanya.
Salah satu pelajaran terbaik setelah menafsirkan hadirnya sebagai cinta adalah aku terbiasa patah hati. Ketika rasa itu terlalu menyakitkan untuk disimpan seorang diri, seketika aku kembali pada Rabb-ku.
Berkali-kali aku tersadarkan bahwa manusia tidak akan pernah menjadi sandaran abadi, sekalipun malaikat yang menjelma sebagai manusia bernama keluarga. Sandaran nyaman itu bisa menghilang kapanpun jika telah tiba waktunya untuk meninggalkan pengembaraan ini.
Seketika ada rasa haru sekaligus kesedihan yang menyelinap ke dalam hati. Aku hanya harus belajar mengikhlaskan, merelakan, dan memasrahkan semuanya pada Allah Ta'ala. Pertemuan dan perpisahan tidak akan selalu abadi, aku memahami itu dengan sangat baik.
🍁🍁🍁