Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kehidupanku sebagai Dengeon Master

🇮🇩Krisman_W
21
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 21 chs / week.
--
NOT RATINGS
174
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog: penilaian

Kehidupan kedua ku, aku hidup dengan perasaan yang tidak begitu baik.

Mungkin karena pengaruh dari ingatan kehidupan ku yang sebelumnya.

Aku bereinkarnasi kedunia ini. Tempat dimana sihir dan kekuatan luar biasa ada.

Dalam cerita yang normal dari komik atau novel yang aku baca di dunia sebelumnya.

Tokoh utama akan memiliki teman masa kecil yang baik juga cantik dengan janji dan memiliki tujuan yang sama dengan tokoh utama.

Dan mereka akan memulai perjalanan mereka menuju cerita yang bahagia.

Diriku saat ini sudah berumur sepuluh tahun, dan sekarang adalah hari dimana setiap anak yang berusia sepuluh tahun akan menerima penilaian.

Yang mana akan membangkitkan pekerjaan untuk diri mereka.

Dan akupun mengantri untuk itu. Aku tidak memiliki perasaan apapun tentang hal itu.

Aku sudah cukup dewasa sebelum aku meninggal dalam kehidupan ku yang sebelumnya.

Dan meski aku terkadang mengharapkan memiliki kekuatan yang luar biasa, dan bisa melakukan apapun seperti yang aku mau.

Tapi, untuk hidup di dunia lain itu terlihat berat untuk diriku.

Dan disaat seperti ini aku tidak harus memiliki harapan yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi seperti ksatria suci, penyihir agung , sage atau yang lainnya.

Karena aku tahu, semakin besar harapan semakin besar pula kekecewaan yang diterima.

"wah, dia benar-benar mendapatkan pekerjaan sebagai master pedang".

" dia pasti akan menjadi petualang yang hebat jika dia menjadi seorang petualang ".

Keributan terjadi di depan barisan setelah seorang anak laki-laki melakukan penilaian dan akhirnya membangkitkan pekerjaan master pedang.

Saat mereka berbicara tentang itu mereka memiliki sedikit rasa iri dalam kata-kata dan ekspresi mereka.

Meski terjadi keributan itu tidak bertahan lama, dan penilaian masih terus berlanjut.

Ada yang senang dan tentu saja ada yang sedih dengan hasil penilaian.

Mereka yang membangkitkan pekerjaan yang baik dan berkualitas tinggi tentu saja akan bergembira.

Dan sedih tentu saja mereka yang membangkitkan pekerjaan tingkat rendah dan biasa.

Seperti petani, pndai besi dan yang lainnya yang tidak memiliki prospek yang bagus untuk pengembangan.

Dan tidak cocok untuk pertarungan.

Lagipula ini adalah dunia dimana ada sihir dan monster.

Pekerjaan yang berkaitan dengan pertarungan pasti lebih diutamakan dari pada pekerjaan yang terfokus pada bidang produksi.

Dan setelah beberapa saat giliran diriku untuk penilaian.

Sebuah kristal bulat seperti bola tergeletak di atas meja.

Kristal itu memiliki warna yang jernih dan tembus pandang. Dan itu memantulkan sinar yang mengenainya.

Itu terlihat sangat indah.

Seorang lelaki yang cukup tu berdiri di belakang bola kristal itu.

Aku tidak tahu berapa kira-kira umurnya. Aku tidak bisa menilai umurnya dari penampilannya.

Saat aku di duniaku sebelumnya aku jarang berinteraksi dengan orang lain, jadi aku benar-benar tidak bisa menilai umur orang lain dari penampilannya.

"Letakkan tanganmu diatas bola kristal dan pejamkan matamu".

Kata lelaki tua itu saat aku mendekat.

Dia memberikan itruksi kepadaku.

Akupun melakukan apa yang ia katakan tanpa banyak berfikir dan juga tidak bertanya ini itu kepadanya.

Setelah aku memejamkan mataku.

Sebuah aliran menyelimuti diriku dari tanganku yang berada diatas bola kristal.

Aliran itu kemudian menyelimuti seluruh tubuhku, perasaan hangat membasuh tubuhku.

Dalam kegelapan mulai bersinar sebuah cahaya dan kemudian sebuah papan informasi terlihat dalam pandanganku.

Nama : Glenn Rockbelt

Umur: 10

Pekerjaan: xxx master

Dan setelah informasi itu keluar aku membuka mataku.

Aku memiliki keraguan dalam diriku mengenai pekerjaan yang aku bangkitkan.

Mengapa nama pekerjaanku sepertinya di sensor dan hanya kata " master" yang terlihat.

Memasang wajah yang ragu aku melihat kearah lelaki tua yang ada di depanku .

Aku mengharapkan penjelasan darinya tapi dia juga terlihat ragu dengan apa yang ia lihat tentang informasi pekerjaan milikku yang terlihat pada bola kristal.

"tuan, apa pekerjaan milikku?". Tanyaku setelah memberanikan diri untuk bertanya.

Kemudian dia mengalihkan perhatiannya dari informasi yang terlihat lalu melihat kearahku.

"aku juga tidak tahu, coba kamu tekan nama pekerjaan dengan perasaanmu, itu akan memberikan penjelasan tentang pekerjaanmu"

Jawab lelaki tua itu.

Kemudian aku mengikuti apa yang lelaki tua itu katakan.

Aku kembali menutup mataku dan kemudian panel informasi muncul kembali.

Dan aku menekan pekerjaanku dengan perasaan seperti yang dikatakan lelaki tua itu.

Kemuadian pengantar atau penjelasan tentang pekerjaan muncul di bawah nama pekerjaan.

Pekerjaan: xxx master

Penjelasan: saat membunuh monster kamu akan mendapatkan nilai pembangunan (NP).

"???".

Penjelasan itu sangat singkat dan itu tidak memberikan perkenalan apapun tentang pekerjaan ku.

Membuat diriku dipenuhi dengan tanda tanya.

Kemudian aku kembali menatap lelaki tua itu. Seolah aku mengharapkan penjelasan darinya.

Tapi dia hanya menatap ku sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

Itulah jawaban nya. Sepertinya dia juga tidak tahu.

Dan kemudian dia terus memanggil peserta penilaian selanjutnya.

Dan akupun pergi tanpa tahu apa sebenarnya pekerjaan yang aku miliki.

Tidak ada perasaan sedih dan kesal atau sebagainya.

Karena sedari awal aku tidak mengharapkan akan mendapatkan pekerjaan yang baik dan mencapai puncak kehidupan.

Aku berjalan kembali kerumah.

Aku selalu sendirian, aku tidak begitu akrab dengan anak-anak lain di desa yang seumuran denganku.

Sebagai orang anak yang memiliki ingatan dari orang dewasa aku tidak merasa nyaman untuk bebaur dengan anak-anak kecil itu.

Apalagi di kehidupanku yang sebelumnya aku adalah seorang penyendiri dan tidak pandai dalam berinteraksi dengan orang lain.

Bisa dibilang aku adalah orang yang anti sosial.

Tak lama kemudian aku tiba dirumah, dan orang tuaku sudah ada di dalam rumah menantikan kepulanganku.

"Ayah, ibu aku pulang".

Kataku saat aku tiba di depan pintu.

"selamat datang dirumah Glenn "

Jawab mereka dengan wajah gembira.

Mereka telah menyiapkan makanan untuk makan siang. Dan itu sudah tertata rapi di atas meja.

"Bagaimana Glenn?". Tanya ayahku yang memiliki ekspresi khawatir dan juga harapan.

"...".

Aku menatap ayahku dengan diam lalu menggelengkan kepala.

Lalu dia menghela nafas dan kemudian mengulurkan tangannya dan mengusap kepalaku.

"Tidak apa-apa jika kamu tidak membangkitkan pekerjaan yang baik, ayah hanya berharap kamu memiliki kehidupan yang baik".

Aku tetap diam, mengenai kata-kata ayahku, aku juga tidak tahu bagaimana menjawabnya.

"Jadi apa pekerjaan yang kamu dapatkan?" tanya ayahku lagi.

Aku terdiam sesaat sebelum menjawab.

"aku tidak tahu, itu tidak bisa dibaca, hanya kata master saja yang bisa dibaca".

Ayahku memasang ekspresi khawatir lagi saat aku menjawab pertanyaannya.

"baiklah kita bahas itu nanti, sekarang makan dulu".

Kata ibuku yang menyela pembicaraan kami.

Kami pun duduk dan mulai memakan makanan yang telah disiapkan oleh ibuku.

Masakan ibuku enak seperti biasanya.