Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 8 - [ Bab 1: Akademi] hari pertama belajar di akademi

Chapter 8 - [ Bab 1: Akademi] hari pertama belajar di akademi

Satu bulan berlalu dengan cepat, waktu sungguh tidak bisa dirasakan.

Satu bulan berlalu seperti kedipan mata.

Dalam sebulan ini, aku melakukan latihan pedang dengan mengayunkannya berkali-kali setiap pagi setelah sarapan.

Dan saat siang aku pergi ke serikat petualang untuk mengambil misi.

Meski aku hanya mengambil misi tingkat rendah, aku mengumpulkan cukup banyak uang darinya.

Karena aku tidak memiliki pengeluaran, jadi semua uang itu terkumpul. Dan sekarang aku memiliki sekitar lima ratus koin tembaga, mungkin aku menyebutnya lima ratus neal.

Neal adalah nama mata uang yang berlaku di dunia ini.

Satu tembaga setara dengan satu neal.

Selain koin tembaga ada juga koin perak, emas dan perak sihir.

Seratus koin tembaga setara dengan satu koin perak.

Seratus koin perak setara dengan satu koin emas.

Sedangkan sepuluh koin emas setara dengan satu koin perak sihir.

Jika di jabarkan mungkin akan jadi seperti ini:

1 tembaga sama dengan 1 neal.

1perak sama dengan 100 neal.

1 emas sama dengan 10000 neal.

1perak sihir sama dengan 100.000 neal.

Seperti itulah pembagian nilai mata uang di dunia ini.

Aku tidak akan membandingkan nilainya dengan nilai mata uang yang berlaku di kehidupanku yang sebelumnya.

Selain dari jumlah uang yang aku miliki aku juga memperoleh sejumlah nilai pembangunan untuk pekerjaanku.

Papan informasi:

Nama: Glenn Rockbelt

Umur: 10

Pekerjaan: Master xxx

NP: 803

Aku mendapat nilai pembangunan setiap harinya minimal dua puluh.

Jadi aku mendapat nilai pembangunan sekitar tujuh ratus kurang sedikit.

Nilai pembangunan yang aku miliki hampir mencapai seribu, aku tidak tahu apakah akan ada perubahan saat nilai pembangunan milikku mencapai seribu.

Kesampingkan hal itu sebentar.

Hari ini adalah hari pertama kegiatan belajar mengajar di akademi Vault dimulai.

Aku mengenakan pakaian dengan rapi, tapi itu adalah pakaian yang biasanya aku pakai.

Akademi tidak memberikan kami pakaian seragam untuk belajar.

Mungkin bahkan tidak ada seragam untuk belajar di akademi.

Aku juga tidak peduli.

Apa yang sebenarnya aku pedulikan.

Kemudian aku berangkat ke ruang kelas bersama Tony, Willy, dan Briand.

Willy dan Briand adalah teman sekamar yang datang setelahku.

Aku tidak tahu banyak tentang mereka karena aku jarang bersosialisasi dengan mereka.

Aku sering berlatih saat pagi dan pergi ke serikat petualang pada siang harinya.

Aku bertemu mereka hanya pada malam hari atau sebelum sarapan.

Kebiasaan menyendiriku telah tertangkap sejak lama dari kehidupanku yang sebelumnya.

Tak lama kemudian kami sampai ruang kelas kami.

Dan pada pukul tujuh, sekitar segitu.

Pembimbing datang ke ruang kelas yang sudah dipenuhi oleh anak-anak.

Hal yang pertama dilakukan oleh pembimbing itu adalah memberikan pengarahan dan juga mulai membimbing dengan pelajaran membaca dan menulis.

Tidak semua anak yang ada di sini sudah bisa membaca dan menulis.

Sangat jarang bagi rakyat biasa untuk belajarnya membaca dan menulis.

Karena kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dari desa dengan orang yang bekerja sebagai petani.

Pekerjaan tingkat rendah lainnya. Tapi tak sebodoh itu untuk tidak bisa mengenali tulisan.

Dimana kebanyakan orang memiliki cita-cita sebagai petualang membaca adalah hal yang utama karena itu dibutuhkan saat menerima misi yang ada di papan misi serikat petualang.

Jika tidak bisa membaca mereka tidak tahu apa yang tertulis dalam lembar misi mereka.

Kembali pada keadaan saat ini.

Pembimbing tua itu berkata dengan perhatian, kemudian setelah mengajari kami baca dan tulis, dia kemudian mengambil lembaran kertas besar lalu melekatkannya pada papan tulis di depan kelas.

Gambar goblin ada pada lembaran itu.

Kemudian dia menjelaskan kelemahan dan karakteristik mereka, bentuk evolusi dan sebagainya.

Benar, monster juga dapat berevolusi begitu juga dengan pekerjaan, pekerjaan juga dapat ditingkatkan.

Tapi pekerjaan tingkat tinggi akan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada pekerjaan yang biasa.

Setelah menerangkan itu panjang dan lebar tanpa sadar matahari telah meninggi dengan sangat tinggi itu berada di puncak langit.

Kami beristirahat setelah pembimbing tua itu pergi.

Makan siang di kantin akademi.

Banyak anak-anak yang saling berinteraksi dan saling mengenal untuk menambah teman dan hubungan.

Tentu saja begitu karena dalam satu kelas tidak hanya di hadiri oleh anak-anak dari golongan rakyat jelata tapi juga dari golongan bangsawan.

Aku tidak tahu tentang pembagian tingkat bangsawan, tapi mungkin tidak jauh berbeda dengan tingkat yang biasanya ada pada cerita dunia lain dengan latar belakang abad pertengahan.

Waktu istirahat juga berlalu dengan cepat.

Dan kelas siang dimulai.

Kelas siang adalah kelas praktik, yaitu melatih senjata yang digunakan sesuai dengan pekerjaan yang telah dibangkitkan oleh setiap anak.

Pengajarnya adalah seorang wanita muda dengan pakaian lengkap penuh baju besi.

Dia terlihat seperti ksatria yang gagah dan berani dengan itu.

Penampilan yang cantik dengan rambut berwarna kuning keemasan, rambut panjangnya tergerai dan berkibar indah terbawa angin yang berhembus. sorot mata yang tajam.

Pedang panjang tergantung di pinggang kirinya.

Menatap tajam ke arah kami.

Selain dia ada juga pengajar yang lainnya, Mereka mengenakan pakaian yang sama baik laki-laki maupun perempuan.

Yang membedakannya adalah senjata yang di pegang oleh mereka.

Kecuali beberapa yang menggunakan busur dan yang menggunakan pakaian seperti penyihir.

Bukan seperti lagi, karena itu memang penyihir.

Selama sebulan di kota Vault, aku mengetahui bahwa pekerjaan penyihir itu ada. Meski jarang akan di bangkitkan oleh orang desa seperti desa Seed.

Tapi memang penyihir tidak sebanyak itu.

Kemudian para pengajar itu memberikan perintah untuk menyesuaikan diri dengan apa yang akan diajarkan.

Yang menggunakan pedang dipimpin oleh ksatria wanita yang tadi aku jelaskan.

Dan semua anak yang ada berkumpul pada pengajar yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

Dan begitulah, pelatihan kami di akademi dimulai.

Dimulai dengan dasar-dasar seperti memotong, menebas, menangkis, menusuk, memblok dan sebagainya.

Pelatihan ini berbeda dengan pelatihan yang aku lakukan selama sebulan yang hanya dengan melakukan gerakan yang sama secara berulang.

Pelatihan ini terasa lebih berat juga melelahkan. Selain gerakan banyak, kita juga harus menyesuaikan gerakan pedang dan kuda-kuda tubuh.

Pelatihan berlanjut hingga sore.

Dan itu sungguh melelahkan.

Setelah selesai pelatihan semua anak kembali ke asrama, aku juga melakukan hal yang sama.

Membersihkan diri dan kemudian makan malam di kantin akademi.

Setelah itu aku kembali ke kamar bersama dengan teman sekamar.

Aku langsung melompat ke atas tempat tidurku, membalik badan dan aku sekarang dalam posisi terlentang.

Aku memejamkan mataku dan kemudian papan informasi muncul dalam kesadaran.

Nama: Glenn Rockbelt

Level: 0 (0%)

Kekuatan: 10

Kelincahan: 6

Daya tahan: 9

Sihir : 2

Kekuatanku meningkat satu poin hanya dalam satu sore, pelatihan itu benar-benar efektif.

Berlatih tanpa guru dan dengan guru itu benar-benar berbeda, daya tahanku juga meningkat begitu juga dengan kelincahan.

Padahal dengan latihanku selama satu bulan hanya meningkatkan satu poin saja, tapi dalam satu sore itu juga meningkat satu poin.

Mungkin karena dasar yang kuat yang aku miliki karena telah berlatih selama satu bulan tanpa henti.

Tapi, bulan berarti pelatihan sore tadi tidak penting. Karena pelatihan tadi membuat nilai kelincahanku meningkat lebih cepat dari pada aku berlatih dengan caraku selama sebulan itu.

Aku tidak bisa keluar dan mengambil misi jika aku harus menyelesaikan pelajaran dan pelatihan dari pagi hingga sore.

Itu tidak akan menjadi masalah yang menjadi masalah adalah aku tidak bisa mendapatkan nilai pembangunan jika aku tidak membunuh monster.

Pekerjaanku berbeda dengan anak-anak yang lain. Mereka masih bisa meningkatkan pengalaman mereka dengan berlatih dan kemudian meningkatkan level mereka.

Tapi aku tidak bisa.

Tapi apalah daya, aku hanya bisa menerimanya.

Mungkin akan ada hari libur atau waktu yang lainnya yang memungkinkannya aku untuk keluar dari akademi beberapa waktu.

Daripada itu, badanku pegal semua, dan aku butuh istirahat, menghilangkan banyak pikiran yang mengganggu dan menutup papan informasi aku kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhku.

Kemudian memejamkan mata untuk tidur.