Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 11 - [Bab 1: Akademi] memasuki hutan berkabut

Chapter 11 - [Bab 1: Akademi] memasuki hutan berkabut

Ketika aku melangkah masuk, suasana yang berbeda menerpa

wajahku.

Pohon-pohon menjulang tinggi dan juga banyak kabut.

Meski itu tidak mengganggu jarak pandang, itu memberikan

kesan seperti tempat yang berbeda begitu anda melangkah satu langkah saja.

Mengawasi keadaan sekitar sembari meletakkan tangan kananku

pada gagang pedang.

Aku melangkah masuk lebih dalam ke dalam hutan berkabut

dengan setiap langkah yang aku ambil.

Melihat sekeliling untuk mencari bunga penyembuh.

Tidak banyak yang terlihat, tapi setelah aku mencari

beberapa waktu, akhirnya aku menemukan yang pertama.

Sembari mencari bunga penyembuh, aku juga membunuh beberapa

slime yang muncul, dan juga terkadang bertemu dengan kelinci mata ungu.

Itu juga adalah monster yang tergolong lemah, dan dia

memiliki rasa daging yang enak dan lembut.

Ayahku sering membawa pulang daging kelinci mata ungu.

Itu memberiku dua nilai pembangunan untukku.

 

Satu poin lebih banyak dari slime. Aku tidak tahu pola dari

perolehan nilai pembangunan selama membunuh monster, apakah itu dari level

mereka atau dari energi sihir yang mereka miliki.

Terkadang aku juga mendapatkan beberapa nilai pembangunan

lebih banyak saat membunuh slime.

Mungkin itu dari level mereka atau mungkin yang lainnya.

Aku tidak memiliki waktu untuk menyelidiki hal itu.

Aku terus mencari bunga penyembuh dan aku mendapat beberapa

dari pencarianku.

Aku sekarang memiliki tujuh tangkai bunga penyembuh, masih

butuh tiga tangkai lagi untuk menyelesaikan misinya.

Mencari dalam bentangan hutan yang dipenuhi dengan rumput

dan bunga yang mekar bersamaan itu sungguh menyulitkan dan membuang banyak

waktu untuk menentukan apakah itu benar-benar bunga penyembuh atau bukan.

Saat aku sedang sibuk mencari bunga penyembuh, tiba-tiba

terdengar suara langkah kaki yang cukup berat, dan juga lebih dari satu.

Aku tanpa sadar memegang erat gagang pedangku.

Bersembunyi di balik semak-semak yang cukup tebal, mengintip

siapa yang membuat suara seperti itu.

Dan kemudian aku melihat tiga ekor goblin yang sedang

berjalan membawa gada dan tongkat yang mereka gunakan sebagai senjata.

Itu adalah kebetulan yang baik, untuk aku bertemu dengan

goblin.

Ini adalah kesempatan untuk diriku untuk menguji hasil

latihan yang telah aku lakukan selama ini.

Aku kemudian keluar dari semak-semak saat para goblin itu

dekat denganku.

Shua...

Suara saat aku melangkah keluar dan menebas salah satu dari

ketiga goblin itu.

Tebasan pertama berhasil memotong kepala goblin yang paling

dekat denganku, kepala goblin itu melayang di udara.

Guah, gah ...

Serangan kejutan yang aku lakukan berhasil, dan itu juga membuat

dua goblin terkejut dan kemudian mengeluarkan raungan marah setelah melihat

diriku.

Aku juga tidak memberikan mereka banyak waktu untuk

bereaksi, setelah memotong kepala goblin pertama aku langsung melakukan

serangan kedua.

Goblin yang dekat denganku bereaksi sedikit lebih lambat dan

aku berhasil menebasnya dan membunuhnya.

Dengan jatuhnya goblin kedua, aku telah berhasil membunuh

dua goblin dan sekarang tinggal satu lagi.

Tapi raungan marah tadi menghilang dan digantikan dengan

ekspresi takut dan panik pada wajahnya.

Lalu dia berbalik dan lari, menampakkan punggungnya.

Aku dengan cepat menyalurkan kekuatanku pada kakiku untuk

membuat aku bergerak lebih cepat.

Dengan ayunan pedangku, aku memotong goblin itu menjadi dua

bagian.

Huh, aku merasa sedikit lelah dan gugup.

Aku cukup beruntung bahwa mereka adalah goblin biasa. Jika

goblin yang lebih kuat mungkin aku butuh lebih banyak usaha untuk membunuhnya

atau bahkan mungkin aku akan berusaha untuk kabur darinya.

Goblin memang seperti itu, mereka takut pada yang kuat dan menindas

yang lebih lemah dari mereka.

Terlihat dari reaksi goblin tadi saat melihatku.

Saat aku membunuh goblin yang pertama, mereka marah saat

melihatku. Tapi saat aku membunuh yang kedua, yang terakhir takut dan melarikan

diri yang membuatku mudah untuk membunuhnya.

Aku sangat gugup saat bertarung tadi, itu adalah pertama

kalinya aku bertarung dengan monster yang cukup kuat.

Membunuh goblin juga memberiku nilai pembangunan yang cukup

banyak. Itu meningkat lima belas poin.

Satu goblin memberiku lima poin nilai pembangunan.

Huh,

Aku mengambil telinga goblin untuk ditukar dengan hadiah

nanti di serikat.

Dan juga aku menggali inti monster dari tubuhnya.

Inti monsternya seperti kristal yang cerah dengan energi

sihir di dalamnya.

Berbeda dengan slime, slime membutuhkan inti monster sebagai

bukti penaklukan dan goblin tidak.

Karena slime hanya menyisakan inti monster setelah terbunuh,

tubuh slime akan mencair setelah dia mati. Itulah alasannya.

Dan yang penting adalah inti monster slime tidak terlalu

berharga karena memiliki energi sihir yang sedikit di dalamnya.

Aku pergi meninggalkan tempat bertarung setelah aku

mengambil inti monster milik goblin.

Aku pergi cukup jauh dari tempat aku bertarung dengan goblin

tadi, bersandar di pohon yang besar.

Aku mengistirahatkan diriku, menenangkan hatiku dan kemudian

aku menutup mataku lalu melakukan meditasi untuk mengembalikan energi yang

telah aku konsumsi dalam pertarungan tadi.

Setelah beberapa siklus aku berhasil mengembalikan keadaanku

kembali ke kondisi prima.

Aku lalu melanjutkan mencari bunga penyembuh.

Saat aku mencari, aku terkadang menemui slime dan kelinci mata

ungu. Dan tentu saja aku membunuhnya.

Dan dari mereka adalah bentuk lain dari slime, itu adalah

slime yang berwarna hijau, itu adalah slime beracun. Dia dapat menembakkan

cairan beracun untuk menyerang musuh.

Tapi meski begitu itu adalah slime, dan tentu saja aku

dengan mudah membunuhnya.

Dan versi yang berbeda dari kelinci mata ungu adalah kelinci

tanduk mata ungu.

Seperti yang terdengar dari namanya, ia memiliki tanduk di

kepalanya, selain memiliki kecepatan yang luar biasa dia juga memiliki tanduk

yang sangat tajam. Dan itu dapat dengan mudah membunuh manusia jika itu terkena.

Banyak petualang pemula yang terluka atau bahkan terbunuh

karena meremehkan kelinci tanduk mata ungu.

Tapi kekuatan mereka tidak begitu jauh dengan goblin biasa.

Itu adalah salah satu bentuk evolusi dari kelinci mata ungu.

Monster yang lemah bisa menjadi kuat saat mereka berevolusi.

Dan selain mereka terkadang banyak monster tipe serangga

yang menyerang.

Seperti belakang sabit, laba-laba beracun, dan juga lebah

penembak jarum.

Tapi aku berhasil membunuh mereka dengan sedikit usaha, kecuali

lebah penembak jarum, itu sedikit lebih merepotkan. Tapi pada akhirnya aku

berhasil membunuh mereka.

Mungkin aku melangkah terlalu dalam ke dalam hutan berkabut.

Karena seharusnya aku tidak banyak bertemu dengan monster

jika aku hanya mencari bunga penyembuh di tepi hutan berkabut.

Menyusuri jalan dan pada akhirnya aku berhasil mendapatkan

dua belas tangkai bunga penyembuh saat aku berjalan keluar dari hutan berkabut.

Dan hari sudah mulai sore saat aku keluar darinya.

Hutan berkabut memang banyak monster yang mendiaminya.

Apalagi itu penuh kabut di dalamnya, jika tidak waspada

mungkin nyawa akan menghilang begitu saja tanpa disadari siapa yang

melakukannya.

Perutku juga sudah menggerutu, jadi aku berjalan kembali ke

kota Vault.

Pengalaman hari ini adalah pengalaman yang luar biasa.

Selain menguji hasil dari latihan yang aku lakukan.

Aku juga mendapatkan peningkatan dalam nila pembangunan,

sekarang aku memiliki lebih dari seribu nilai pembangunan.

Tapi yang di sesalkan adalah tidak ada perubahan apapun setelah

nilai pembangunan milikku menembus seribu poin.

Mungkin butuh banyak lagi.

Nama: Glenn Rockbelt

Level: 0(0%)

Kekuatan: 18

Kelincahan: 13

Daya tahan: 18

Sihir: 21

Pekerjaan: Master xxx

NP: 1025

 Sihirku meningkat

banyak setelah aku mempelajari meditasi yang diajarkan oleh guru Well.

Menutup papan informasi aku terus berjalan kembali ke kota.