Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 17 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] membangun dungeon

Chapter 17 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] membangun dungeon

Mengetahui diriku sekarang dalam keadaan yang genting,

antara hidup atau mati.

Aku dengan tegas memilih Ya pada tombol yang muncul di papan

informasi.

Setelah memilih Ya, lalu kemudian gambar tiga dimensi muncul

kembali dalam kesadaranku.

" Silakan buat desain dungeon anda! Atau anda akan memilih membuat

dungeon sesuai template yang ada?"

Informasi lain datang dengan cepat.

Lalu aku memilih untuk membuat sesuai dengan template yang

ada.

Aku tidak memiliki waktu untuk membuat desainku sendiri, aku

sendiri sekarang dalam keadaan yang genting dan tidak memiliki waktu untuk

mendesainnya.

Jadi aku memilih untuk membangun sesuai template yang ada.

Dan kemudian, seberkas energi sihir yang besar meluap dariku

dan itu langsung menuju kedalam gua yang aku gunakan sebagai markas.

Dengan gemuruh bagian belakang gua itu berubah, dan sebuah

lorong yang panjang terbentuk dengan cepat.

Energi sihir mengalir kearah itu.

Kemudian batu-batu yang ada di dinding lorong itu berubah

seperti batu yang tersusun rapi.

Aliran sihir mengalir padanya.

Gemuruh lain terdengar, tapi itu bukan dari pembangunan

dungeon milikku, tapi dari belakang.

Aku melihat kebelakang dan itu adalah sekelompok semut batu

yang mencoba masuk kedalam gua, mereka telah menggerogoti dinding pintu gua

menjadi lebih lebar, dan bebatuan di atasnya mulai runtuh sedikit demi sedikit.

Tanpa pikir panjang, aku mengambil lengan Nessa dan

menariknya untuk masuk ke dalam dungeon yang masih terbentuk.

Dia, masih tidak bereaksi saat aku menariknya masuk kedalam

dungeon.

Setelah beberapa meter aku masuk kedalam dungeon itu,

tiba-tiba ruangan menjadi lebih luas.

Aku tidak merasakan monster berada di dalam dungeon, mungkin

karena aku adalah master dungeon ini atau karena hal yang lainnya aku tidak

tahu.

Aku berlari masuk lebih dalam ke dalam dungeon.

Setelah ruangan itu, ada tiga jalur lagi yang terlihat, dan

itu ada di setiap sudut ruangan.

Ruangan itu berbentuk persegi.

Aku memilih jalan yang lurus saja dan terus berlari masuk

sembari menarik Nessa yang belum bereaksi.

Gemuruh di dalam dungeon perlahan mereda.

Dan dalam kesadaranku papan informasi memberikan informasi

lainnya padaku.

" Ding! Dungeon telah selesai di bangun. Apakah anda akan

pergi keruang kontrol?"

" Ya / Tidak"

Kemudian aku memilih iya dengan tegas, karena aku mulai

lelah saat berlari.

Aku berhenti berlari setelah memilih Ya pada tombol yang

muncul.

Dan kemudian kami berdua di transfer ke ruangan yang luasnya

sekitar empat kali empat meter persegi.

Dan di dalam ruangan itu terdapat meja dan kursi, serta

layar besar yang menampilkan struktur bangunan dungeon ini.

Aku sudah tidak memiliki kekuatan lagi dan aku hanya melihat

sekilas yang ada di ruangan ini. Dan kemudian aku terkapar lemas di lantai.

Dan kesabaran milikku perlahan buyar dan aku kehilangan

kesadaran.

Aku tidak tahu berapa lama waktu berlalu.

Tapi sepertinya ada seseorang yang sedikit terisak di

sampingku.

Aku perlahan membuka mataku yang terasa berat untuk aku

buka.

Dan kemudian dengan pandangan yang kabur dan samar.

Pemikiranku kembali jernih, aku melihat langit-langit

ruangan itu yang terbuat dari batu.

Dan aku menoleh ke samping, aku melihat Nessa di sana

memegang tanganku, dia terisak parau, sepertinya dia menangis saat aku tidak

sadarkan diri.

Aku mengangkat tanganku yang masih terasa lemah, dan menepuk

kepalanya dan mengacak-acaknya perlahan.

Dia mengangkat kepalanya dan menoleh ke arahku setelah

merasakan apa yang telah aku lakukan padanya.

" Glenn, kamu sudah sadar? Apa kamu baik-baik saja? A a

aku.. aku.." dia bertanya dengan suara yang gemetar dan serak dan juga

terbata-bata.

" Tidak apa-apa, sekarang aku sudah tidak apa-apa, hanya

butuh istirahat beberapa saat sebelum aku pulih sepenuhnya."

" syukurlah kalau begitu" dia menjawab dengan senang dan

mengusap air matanya yang masih ada di sudut matanya.

Matanya terlihat merah.

" kamu juga beristirahatlah, kamu belum beristirahatkan,

saat menjaga aku yang sedang tidak sadarkan diri" aku menyuruhnya untuk

beristirahat setelah melihat bagaimana keadaan Nessa yang lemah dan kurang

istirahat.

" Ta tapi..." dia sedikit ragu melihat ke arahku.

Sepertinya dia sedikit ragu mau beristirahat di mana, karena

Cuma ada satu tempat tidur, dan itu yang sedang aku gunakan.

Aku tidak menyangka kalau ada tempat tidur di ruang kontrol.

" naik saja, tempat tidurnya masih muat dan cukup besar

untuk kita berdua"

Aku berkata dengan senyum di mulutku. Dan menyuruhnya untuk

naik ke tempat tidur.

" a- aku..."

Dia masih ragu untuk naik.

" tidak apa-apa, tidak usah malu-malu".

Aku menarik dirinya ke atas tempat tidur dengan sedikit

kekuatan.

Meskipun aku belum pulih, dan energi yang kumiliki saat ini

masih sedikit aku masih memiliki kekuatan untuk menarik Nessa ke atas tempat

tidur.

Lagi pula dia sedang dalam keadaan yang lelah dan lemah

karena belum beristirahat dalam waktu yang cukup lama.

Hup, dia jatuh di atas tempat tidur yang cukup lembut.

Lalu aku menangkapnya, memeluknya agar dia tidak lari.

" Gle- Glenn, tolong lepaskan aku..." dia berkata dengan

malu, memintaku untuk melepaskan pelukanku padanya.

" tidak, kamu akan pergi jika aku melepaskan pelukanku" aku

menolak dengan tegas.

" cepat beristirahat dan tidur, kamu terlihat begitu

kelelahan dan juga kondisimu kurang baik karena banyak menangis, lihat, matamu

terlihat merah dan bengkak, jadi cepatlah beristirahat dan jangan merengek"

"..." dia hanya terdiam.

Aku juga terdiam setelahnya dan aku mengambil selimut yang

ada dan menutupi kami berdua.

Dan tidak tahu berapa lama, dia perlahan tertidur, nafasnya

juga mulai pelan dan stabil, berbeda dari sebelumnya yang nafasnya tidak stabil

dan jantungnya berdebar-debar dengan kencang.

Aku pun tidak tahu berapa lama, tapi kemudian aku juga mulai

tertidur lelap.

Seperti aku masih kekurangan energi untuk aku dapat kembali

beraktivitas secara normal.

Tidak tahu berapa lama, akhirnya kami terbangun dari tidur

nyenyak.

Dan perut kami mengeluarkan suara menggerutu, seakan protes

kepada kami karena tidak memberinya makan.

Aku dan Nessa saling pandang dan kemudian dia mengalihkan

pandangannya, mungkin dia merasa malu, dia dengan cepat turun dari tempat

tidur. Dan berlari menjauh, wajahnya memerah saat aku melihatnya sedikit dari

kejauhan.

Dia kemudian duduk di sofa yang ada di tengah ruang kontrol.

Aku hanya menggelengkan kepalaku atas reaksinya.

Energiku juga sudah pulih, kemudian aku turun dari tempat

tidur.

Mengecek tas penyimpananku, dan itu berada di samping tempat

tidur.

Sepertinya Nessa yang melepaskan itu dari tubuhku, begitu

pula dengan sepatu yang aku kenakan.

Dia adalah gadis yang baik.

Mengeluarkan makanan dan sup yang masih tersisa dari entah

kapan terakhir kali aku memakannya.

Kami berada di ruangan yang terpisah dari dunia luar dan

juga kami tidur cukup lama, sehingga kami tidak tahu akan berlalunya waktu.

Menghangatkan sisa sup yang ada kemudian aku mendatangi

Nessa yang sedang duduk di sofa.

Aku meletakkan semangkuk sup dan roti di meja, tepat di

depan Nessa.

" makanlah dulu, untuk mengisi perut kita, perut kita sudah

kosong untuk waktu yang cukup lama, jadi aku memasukkan rotinya kedalam supnya,

agar terasa lembut, perut kita tidak akan bisa mencerna makanan yang berat dan

keras karena sudah lama tidak di isi dengan makanan"

" um" Nessa mengambil mangkuk sup itu tanpa menoleh padaku

dan terus menundukkan kepalanya, sepertinya dia marah padaku karena memaksanya

untuk beristirahat bersama denganku.

Aku mengalihkan perhatianku darinya dan menyantap makananku

sendiri.

Tidak cukup waktu yang lama untuk menghabiskan makanan kami.

Kemudian aku melihat ke arah Nessa yang masih tidak mau

memandangku.

" apakah kamu marah? Aku minta maaf karena telah memaksamu

untuk beristirahat di tempat tidur yang sama, lagi pula kita tidak memiliki

tempat tidur yang lain. Dan aku tidak bisa membiarkan kamu beristirahat di

sofa, itu akan membuat istirahatmu tidak sempurna dan juga tidak senyaman di

tempat tidur"

" hum" dia memasang wajah cemberut terhadap perkataanku.

" aku tidak marah" meski dia berkata begitu dia masih memasang

wajah yang kesal.

" Ugh.." aku tidak tahu bagaimana bereaksi dengan sikapnya.

Aku hanya mengalihkan hal itu untuk nanti dan aku kemudian

fokus pada papan informasi yang ada di dalam kesadaranku.

" anda telah membuat dungeon, level anda telah naik satu

tingkat. Sekarang anda berada di level satu."

Kemudian aku membuka papan informasi tentang levelku.

Nama: Glenn Rockbelt

Level: 1(satu lantai)

Kekuatan: 64

Kelincahan: 60

Daya tahan: 64

Sihir: 70

Levelku benar-benar naik satu level, dan juga empat atribut

yang aku miliki naik sebanyak 20 poin.

Itu adalah peningkatan lima puluh persen dari atribut yang

aku miliki sebelumnya.

Dan selain itu, penjelasan pekerjaanku berubah.

Pekerjaan: Master Dungeon

Penjelasan: kamu akan mendapatkan poin pembangunan dari

monster atau makhluk apapun yang terbunuh di dalam dungeon, dan mendapatkan

satu nilai pembangunan setiap hari dari monster atau makhluk apapun yang hidup

di dalam dungeon.

NP: 2043

 Nilai pembangunan

milikku meningkat banyak tanpa aku menyadarinya.