Siang.
Aku duduk melihat layar yang menampilkan lantai dua dungeon.
Itu tidak jauh berbeda dengan lantai pertama kecuali itu
memiliki struktur tanah dan langit-langit dari ruangan itu memiliki stalaktit.
Dan di bagian dinding dari dungeon itu terkadang terdapat
batu bercahaya dan juga bojih besi.
Itu membuat lantai dua terlihat seperti sebuah tambang dan
juga gua alami.
Kemudian aku mengambil perhatianku kepada sosok monster yang
lahir di lantai dua.
Itu adalah goblin tanah, bentuk tubuhnya tidak banyak
berbeda dari goblin biasa, hanya kulitnya yang terlihat berwarna abu-abu dan
juga memiliki senjata yang terbuat dari besi kasar yang belum diolah sama
sekali.
Dan ada juga goblin yang memiliki tudung untuk menutupi
kepalanya. Tangannya memegang tongkat yang kasar, ada batu sihir di atas tongkat melekat
padanya.
Itu adalah penyihir goblin.
Mereka bergerak secara berkelompok tiga atau empat orang
bahkan terkadang ada lima dari mereka.
Saat aku masih melihat-lihat apa yang ditunjukkan di layar.
Nessa mendekat padaku dan juga ikut melihat layar yang
sedang menunjukkan apa yang sedang terjadi di dalam dungeon.
" Um, hei apakah itu goblin?" dia bertanya dengan penasaran
setelah melihat monster yang ada di layar.
" iya, itu goblin, tapi kamu bisa melihatnya begitu cepat,
kamu sungguh hebat!" aku memujinya atas tebakan yang ia berikan.
" apanya yang hebat, bukankah itu hanya mengubah warnanya
saja!" meski dia berkata begitu dia masih memiliki ekspresi senang di wajahnya.
" tapi, aku belum pernah melihat goblin yang seperti itu?"
dia bergumam dengan lembut.
Aku memeluknya.
" Ehem, biar aku jelaskan, pada dasarnya itu adalah goblin
biasa, tapi aku menambahkan afinitas elemen tanah padanya, jadi mereka berubah
seperti itu"
" eh, kamu bisa membuat goblin jenis baru?" dia berkata
dengan terkejut.
Aku menggelengkan kepalaku.
" Tidak, tidak tidak , aku tidak membuatnya aku hanya
menambah sedikit kemampuan yang membuat mereka lebih dekat dengan elemen tanah,
lalu mereka berubah, itu saja. Mungkin lebih ke membantu mereka berevolusi
dengan keadaan tertentu dan itu berbeda dengan evolusi yang disebabkan oleh
peningkatan level mereka." Jelasku.
" Tapi, bukankah itu tetap hebat!" dia berkata dengan
semangat.
" Ya, itu adalah kemampuan yang dimiliki oleh master
dungeon!" aku menjawab dengan sedikit senyuman.
" hei, Nessa, lebih baik bersiap-siap untuk pergi dari sini,
sepertinya para guru sudah datang untuk menolong kita." Aku berkata pada Nessa
dengan mengalihkan topik pembicaraan yang tidak terlalu penting ke masalah yang
utama.
"Eh, ya kamu benar, tapi kenapa mereka baru mau
menyelamatkan kita sekarang, bukankah kita sudah terjebak cukup lama?" dia
setuju tapi kemudian bertanya tentang hal lainnya.
Aku menggelengkan kepala.
" Aku juga tidak tahu, mungkin karena kita lemah, kita tidak
terlalu diperhatikan oleh para guru, lagi pula, jika ada murid yang mengalami
kecelakaan ataupun kematian dalam uji coba adalah hal yang wajar. Dan jika kita
yang mati, itu tidak akan membuat kerugian yang besar bagi mereka karena kita
lemah dan tidak akan banyak membantu untuk melawan pasukan iblis dimasa depan."
Aku mengangkat bahu menjelaskan apa yang aku duga.
" Tapikan kita juga murid mereka" dia berkata dengan kesal.
" Baiklah lupakan itu,
mari kita bersiap untuk keluar, tapi sebelum itu, ayo buat kelompok" aku
mengubah topik yang melenceng.
Kemudian aku mengirim permintaan untuk membuat kelompok
melalui papan informasi.
" eh!?"
" kenapa eh, cepat terima!" aku mendesak Nessa untuk
menyetujui pembentukan kelompok itu.
" Pembentukan kelompok berhasil"
Pemberitahuan dari
papan informasi datang setelah Nessa menyetujui hal itu.
Kemudian kami bisa saling melihat melalui data kami.
Aku melihat data milik Nessa.
Nama: Nessa Whitegrass
Ras: Manusia
Umur: 11
Pekerjaan: Master Penyembuh
Dan kemudian aku melihat lebih dalam.
Nama: Nessa Whitegrass
Level: 22(54%)
Kekuatan: 20
Kelincahan: 25
Daya tahan: 23
Sihir: 43
Kecerdasan: 41
Itu adalah data milik Nessa, ada sedikit perbedaan, yaitu
atribut kecerdasan. Aku tidak memiliki itu pada papan informasiku.
Saat aku melihat informasi miliki Nessa, Nessa juga melihat
informasi milikku.
" Woh! Kuat sekali!" setelah aku selesai melihat informasi
miliki Nessa, dia berteriak dengan kuat, membangunkan aku dari pemikiranku.
" apa yang kamu teriak itu?"
" hei, Glenn bukankah atributmu terlalu kuat, itu empat kali
lebih kuat dari milikku yang sudah level 22 sedangkan milikku hanya level 2,
bagaimana kamu melakukannya?" dia bertanya dengan penuh semangat.
Memasang mata yang berbinar ke arahku.
Uh, itu begitu menyilaukan.
" uh, tenanglah, kita bicarakan nanti setelah kita keluar
dari situasi ini, oke?" aku berusaha menahan rasa ingin tahunya.
" Ta..."
" benar-benar ada sebuah Dungeon disini" sebelum Nessa
menyelesaikan kata pertama, sebuah suara menginterupsi apa yang ingin dikatakan
oleh Nessa.
Aku melihat ke arah layar.
Layar yang memantau bagian luar dungeon menampilkan beberapa
orang yang berdiri di depan pintu masuk dungeon.
" iya, dan ini seperti dungeon baru, itu terbentuk belum
lama ini"
Suara lain datang sebelum aku bisa melihat dengan jelas
siapa saja yang datang. Dan diantara mereka banyak mayat semut batu yang
tergeletak.
" benar, dan ini adalah penemuan yang baik, dungeon ini juga
akan memberikan sumber daya baru untuk kota Vault" suara pertama menjawab
perkataan orang kedua.
Setelah melihat dengan jelas, aku bisa melihat bahwa orang
yang pertama adalah guru berpedang di akademi, itu adalah orang mengajari aku
menggunakan pedang.
" Baiklah, ayo kita masuk, semoga saja mereka berdua masih
hidup" kata guru berpedang itu lagi.
" Semoga saja" jawab yang lainnya.
Kemudian mereka masuk.
Aku melihat ke arah Nessa.
"Mereka sudah masuk ke dungeon, ayo kita bergegas."
"Baik".
Sebelum aku meninggalkan ruang kontrol, aku menggunakan
keterampilan penyembunyian untuk menutupi pekerjaan dan atribut milikku kembali
ke keadaan dimana aku belum membuka segel pada pekerjaanku.
Dan keterampilan yang ada juga tidak terlihat, tentu saja
aku menyembunyikannya.
Jika tidak, mereka mungkin akan curiga.
Dan dengan kilatan cahaya, kami berdua meninggalkan ruang
kontrol.
Kami muncul di ruang aman, ruang aman adalah ruangan dimana
para monster tidak dapat masuk.
Ruang aman biasanya digunakan untuk beristirahat oleh para
penjelajah dungeon atau orang yang ingin menaklukkan dungeon.
Setelah sadar, kami duduk di tempat duduk yang ada, menunggu
para penyelamat datang menemukan kami.
" Tolong rahasiakan apa yang terjadi pada kami dari para
penyelamat ya!" aku mengingatkan Nessa untuk terakhir kalinya untuk tidak memberitahukan
rahasiaku kepada orang lain.
" aku tahu!" dia menjawab dengan sepenuh hati.
Pemberitahuan meningkatnya jumlah nilai pembangunan
terdengar berturut-turut.
Aku bisa mendapatkan nilai pembangunan dari makhluk yang
terbunuh di dalam dungeon, para penyelamat membunuh banyak semut batu dan juga
golem yang menjaga lantai.
Dengan itu nilai pembangunan yang aku miliki meningkat
dengan cepat.
Aku masih bisa memantau mereka meski aku tidak berada di
ruang kontrol.
" Monster yang menghuni dungeon ini adalah golem, dan semut-semut
batu ini adalah monster dari luar, mereka datang karena mencium aroma dari
kematian jenis mereka" suara pria menganalisa apa yang telah ia lihat dalam
perjalanan.
" iya" jawab suara perempuan singkat.
Dalam pembicaraan mereka, mereka tidak berhenti bergerak
maju dan membunuh monster yang menghalangi jalan.
Saat aku fokus pada mereka, pemberitahuan datang dengan
kalimat yang berbeda muncul.
" nilai pembangunan melebihi sepuluh ribu, apakah akan
membangun lantai baru?"
Aku berpikir sejenak dan kemudian memilih untuk membangun
lantai baru.
Aku telah memikirkan struktur seperti apa yang ingin aku
bangun untuk lantai tiga.
Itu adalah struktur seperti sarang semut, memiliki lorong
yang berliku-liku dan tidak teratur seperti sarang semut.
Dan monster yang akan menjaga lantai itu adalah semut batu,
selain semut batu biasa, yaitu semut batu pekerja, ada semut batu yang lain,
yang memiliki kekuatan yang lebih kuat dari pada semut batu pekerja.
Dan itu adalah semut batu prajurit, itu memiliki rahang yang
lebih kuat dari pada semut batu biasa.
Dan di atas itu ada semut batu jendral, yang mengatur dan mengkordinir
semut batu lainnya, dan tentu saja kekuatan yang dimiliki olehnya lebih kuat
dari pada semut batu jendral.
Dengan sedikit getaran, lantai tiga terbentuk.
Aliran sihir mengalir padanya, dan kemudian monster lahir
satu demi satu.
Dan saat aku fokus untuk melihat itu, para penyelamat datang
ke pintu ruang aman.
Aku sengaja membuatnya tidak terlalu jauh dari pintu masuk,
tapi juga tidak terlalu dekat dengan pintu masuk.
" Hei, kalian benar-benar beruntung, kalian bisa menemukan
ruang aman di dalam dungeon, meskikalin sedang dikejar oleh gerombolan semut
batu!"
Aku membuka mataku dan kemudian melihat ke arah suara itu
datang, bukan hanya aku tapi juga Nessa.