Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 24 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] latihan bersama

Chapter 24 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] latihan bersama

Sehari setelah itu.

Aku berada di tempat latihan sekarang.

Sebenarnya uji coba kami belum berakhir tapi karena kami

mengalami kecelakaan dalam uji coba.

Aku dan Nessa memutuskan untuk berhenti mengikuti uji coba.

Kami menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu.

Dan mungkin kami akan diberikan penjelasan, atau mungkin

tidak.

Mereka memberikan pilihan kepada kami untuk terus

melanjutkan uji coba atau tidak.

Dan seperti yang terlihat, aku memutuskan untuk tidak

melanjutkan uji coba.

Dan sekarang aku di sini.

Di tempat latihan, mengayunkan pedang dengan cepat dan standar.

Tidak ada gerakan yang hebat dari itu. Hanya gerakan dasar

saja

Aku melakukan ini karena aku memiliki peningkatan yang

berlebihan dalam kekuatan.

Dan aku tidak bisa mengontrol kekuatan yang baru saja

meningkat dengan pesat.

Jadi aku butuh latihan agar aku bisa mengeluarkan kekuatan

yang aku miliki secara penuh.

Aku tidak merasa lelah sama sekali.

Dan tidak jauh dari tempat aku berlatih, lebih tepatnya

adalah tepi tempat latihan dimana ada pohon disana.

Nessa sedang bersila dan memejamkan matanya.

Energi sihir mengalir kedalam dirinya.

Ya, dia sedang bermeditasi, sebelum aku melakukan pelatihan,

aku memberitahunya bagaimana aku menjadi lebih kuat.

Dan karena sekarang dia adalah milikku, dalam artian.

Aku memberitahunya.

Dan begitulah akhirnya dia berlatih meditasi. Meskipun itu

tidak akan meningkatkan sumber energi sihir miliknya, itu akan membantu dia

untuk mengontrol energi sihirnya dengan baik.

Dia telah melakukan itu dari pagi hingga sekarang, yang

sebentar lagi memasuki waktunya makan siang.

Aku terus fokus pada pelatihanku.

Terus mengayunkan pedangku bergerak dengan cepat sesuai

dasar yang telah aku pelajari.

Fiuh~

Menghembuskan nafas berat setelah latihan, aku berjalan ke

tempat Nessa, duduk di sampingnya dan tidak mengganggunya.

Aku mengistirahatkan tubuhku, dan perlahan rasa lelahku surut,

dan keringat mulai berhenti menetes.

Setelah aku merasa cukup nyaman dan tidak gerah lagi.

Aku membersihkan tubuhku dengan sihir bersih.

Perasaan segar datang, tapi tak senyaman rasa diguyur dengan

air.

Mengetahui bahwa aku tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan

saat ini sebelum makan siang.

Aku menutup mataku dan membuat papan informasi.

Nama: Glenn Rockbelt

Ras: Manusia

Level: 3 (tiga lantai)

Umur: 11

Pekerjaan: Master Dungeon

NP: 8952

Statistik atribut:

Kekuatan: 106

Kelincahan: 104

Daya tahan: 106

Sihir: 111

Kemampuan:

1. 

Pembangunan

2. 

Penyembunyian

3. 

Kontrak budak

4. 

Penilaian

Kelompok:

1. 

Nessa Whitegrass

Atribut milikku meningkat cukup banyak, mencapai 100 poin

lebih.

Dan aku memiliki keterampilan lainnya, aku mengambil itu

untuk melihat status dan informasi para guru. Aku menghabiskan banyak nilai pembangunan

untuk itu.

Tapi data itu hanya untuk pribadi, yang telah aku

sembunyikan dengan keterampilan penyembunyian.

Dan yang terlihat oleh orang lain jika mereka menggunakan keterampilan

penilaian adalah seperti ini:

Nama: Glenn Rockbelt

Ras: Manusia

Level: 0(0%)

Umur: 11

Pekerjaan: Master xxx

NP: 10134

Statistik atribut:

Kekuatan: 45

Kelincahan: 43

Daya tahan: 44

Sihir: 50

Keterampilan: tidak ada

Kelompok:

1. 

Nessa Whitegrass

Dengan begitu, tidak ada yang mengetahui kekuatanku yang

sebenarnya dan juga pekerjaanku sebagai master dungeon tidak akan diketahui.

Master dungeon adalah kata yang buruk, dan jika diketahui

oleh orang lain, mungkin aku akan di sebut sebagai iblis atau yang lainya, dan

tentu saja itu pasti merujuk pada sesuatu yang jahat.

Apalagi, sekarang adalah situasi yang sedikit serius, dimana

raja iblis dalam cerita akan bangkit, jika pekerjaanku benar-benar terungkap

itu akan menjadi masalah besar untukku.

Hidup damaiku akan hancur dan mungkin akan ada orang yang bertujuan

untuk menghancurkan dungeon yang aku buat, bahkan mengirim ekspedisi untuk

menaklukkan dungeon yang aku buat, untuk menghancurkanku.

Menggelengkan kepalaku, membuang pikiran yang tidak jelas

darinya.

Aku menatap langit dari celah dedaunan, pembiasan terlihat,

itu seperti pelangi yang menyusup dari celah-celah dedaunan akibat cahaya

matahari.

" Nessa, sudah siang, istirahat dulu dan makan" aku berkata

lembut agar tidak mengganggu meditasinya.

Setelah beberapa saat, dia membuka matanya.

Kami pergi ke kantin akademi bersama.

Tidak banyak yang makan disana, ya, lagi pula banyak orang

sedang melakukan uji coba, bahkan murid-murid dari tahun yang berbeda juga melakukan

uji coba.

Kami makan dengan cepat tapi tidak terburu-buru.

Dan setelah itu, waktu istirahat sekitar sepuluh atau lima

belas menit, kami berdua kembali ke tempat latihan.

Tapi kali ini, Nessa tidak melakukan meditasi tapi berlatih

menggunakan pedang sama sepertiku.

Sebenarnya aku menyarankan dia menggunakan tongkat untuk

latihan fisik.

Tapi karena tidak ada yang bisa mengajarinya untuk melakukan

latihan dengan tongkat, dia berlatih dengan pedang terlebih dahulu.

Lagi pula, berlatih tongkat mungkin berbeda dengan berlatih pedang,

hanya tinggal mengayunkan pedang dari atas kebawah, seperti gerakan memotong.

Kita tidak bisa menggunakan tongkat untuk melakukan gerakan

seperti itu, walaupun itu bisa, itu terlihat seperti gerakan memukul.

Tapi daripada melakukan gerakan pelatihan secara acak, lebih

baik berlatih dengan senjata yang diketahui gerakannya, dan aku bisa

mengajarinya itu, meskipun aku sendiri belum mahir dengan itu.

Setelah berlatih dengan pelatihan dasar, dan gerakan yang

dilakukan Nessa menjadi lebih teratur dan sesuai standar.

Kami melakukan latihan sparing untuk membiasakan diri dengan

pertarungan.

Tak tak tak tak

Suara benturan dari adu pedang kami terdengar di tempat latihan

yang sepi.

Perlahan keringat membasahi kami berdua, dan dalam waktu

sekitar dua puluh menit, Nessa mulai kelelahan dan kami akhirnya berhenti melakukan

sparing setelah Nessa benar-benar tidak mampu untuk melanjutkan sparing.

Aku membantunya untuk berteduh.

" terimakasih" katanya.

" tidak apa-apa, lagi pula kamu juga adalah bagian dari

kelompokku, jika kamu menjadi lebih kuat, itu akan baik untukku, cepat sesuaikan

nafasmu dan bermeditasilah, itu akan membantu peningkatan kekuatan dan atribut

lainnya yang berkaitan dengan kekuatan fisik."

Aku menjelaskan padanya.

" um" dia menjawab singkat dan kemudian dia mulai

bermeditasi.

Aku juga melakukan apa yang ia lakukan, kami berdua akhirnya

bermeditasi bersama dan berhenti saat hari sudah gelap.

Aku meninggalkan dia dengan ciuman di bibirnya.

" jangan lupa untuk bermeditasi" aku mengingatkan dirinya

" Aku tahu" dia menjawab dengan pipi menggembung, dia

terlihat lucu meski dia sedang jengkel.

" Baiklah ayo pergi" kami meninggalkan tempat latihan dan

kembali ke asrama masing-masing.

Setelah itu aku mengambil makan malam setelah membersihkan

diri, ya, meski hanya menggunakan sihir bersih.

Itu lebih dari cukup.

Setelah kembali aku tertidur dengan pulas, banyak waktu dimana

aku tidak tidur, mungkin itu hampir setahun, setelah aku tahu bahwa aku dapat

meningkatkan sumber energi sihirku dengan bermeditasi, aku setiap malam melakukan

meditasi sampai pagi, dan aku tidak pernah tidur, kecuali setelah aku bisa

menjalankan meditasi tanpa aku harus berkonsentrasi.

Dan itu sekarang menjadi sesuatu seperti keterampilan pasif

jika itu ada dalam permainan.

Sekarang aku bisa tenang, aku terus bermeditasi bahkan jika

aku tidur, meski itu tidak seefektif saat aku menjalankan secara aktif.

Itu lebih baik dari pada tidak sama sekali.