Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 26 - [Bab 3: Tahun Kedua] sampai di desa zolack

Chapter 26 - [Bab 3: Tahun Kedua] sampai di desa zolack

Perjalanan kami tidak begitu sulit tapi juga tidak begitu

lancar.

Beberapa monster pasti ada untuk menyerang manusia.

Tapi semua itu hanyalah monster yang lemah, dan itu dapat

digunakan sebagai lawan untuk pelatihan Nessa.

Pertarungan itu tidak terlalu sulit baginya, dia sudah dapat

menggunakan pedang meskipun tidak seleluasa seperti diriku.

Tapi itu adalah kemajuan.

Dengan pelatihan beberapa hari, nilai atribut yang berkaitan

dengan fisiknya telah meningkat, dari yang awalnya hanya berada di awal dua

puluhan sekarang mendekati tiga puluhan.

Selain itu levelnya juga meningkat selama latihan yang ia

lakukan, terutama melakukan latihan pengendalian atau kontrol energi sihir

selama bermeditasi.

Levelnya meningkat sebanyak dua level, dan sekarang dia

memiliki level 24 mendekati level 25.

Selain dari peningkatan yang dilakukan oleh Nessa.

Akupun mendapatkan peningkatan.

Levelku sekarang adalah level 10.

Setelah diketahui bahwa di sana terdapat dungeon baru,

banyak petualang yang menjelajahi dungeon yang aku buat, dan mereka memberi

nama dungeon itu dengan dungeon gurun barat, dungeon batu, dan masih ada yang

lainnya.

Tapi yang sering digunakan adalah kedua nama itu.

Aku sendiri belum memberi nama pada dungeon yang aku buat.

Terlepas dari itu.

Lantai keempat menyerupai dengan tingkat ketiga, dengan

monster yang menjaganya adalah golem bentuk manusia, dengan tubuh yang terbuat

dari batu dan juga ada sebagian yang terbuat dari besi.

Lantai lima adalah ruangan dengan dinding batu sama seperti

lantai pertama. Dan monster yang menjadi penjaga adalah kadal pasir.

Kadal pasir adalah kadal yang sering hidup di gurun yang

tandus dan kering. Kemampuan untuk kamuflase adalah andalannya untuk

mendapatkan mangsa.

Lantai enam juga tidak jauh berbeda dari itu, dan penjaganya

adalah laba-laba gurun.

Ruangan di lantai itu aku buat lebih besar dan juga sedikit

lorong, dan langit-langit dari ruangan itu berbentuk seperti kubah dan tidak

seperti langit-langit rumah biasa.

Lantai tujuh seperti lantai dua, dengan dinding dari tanah

dan banyak tempat yang tidak beraturan.

Monster yang menjadi penjaga adalah cacing gurun. Mereka

sering bergerak dalam tanah dan pasir. Menyerang mangsa dengan serangan

kejutan.

Lantai delapan dan sembilan tidak jauh berbeda hanya yang

menjadi penjaganya saja yang berbeda.

Lantai delapan di jaga oleh orc dan lantai sembilan di jaga

oleh goblin tanah. Dan tentu saja mereka lebih kuat daripada goblin yang

menjadi penjaga di lantai dua.

Dan struktur pada lantai sepuluh adalah campuran dari ketiga

struktur tadi, ruangan dan lorong berbatu, ruangan dari tanah dengan

langit-langit yang tinggi, stalaktit yang tinggi dan besar mengarah kebawah.

Ketajaman darinya membuat orang sedikit merinding jika

membayang itu jatuh dan mengenai orang.

Dan di lantai itu, aku juga meletakkan ruangan untuk bos

lantai.

Itu tidak jauh berbeda dengan dungeon lainnya dimana akan

ada Rungan bos di setiap sepuluh lantai. Mungkin ada kasus khusus dimana ada

bos untuk menjaga setiap lantai.

Dan penjelajah diharuskan mengalahkan bos terlebih dahulu

untuk dapat terus turun kelantai yang lebih dalam.

Dan bos yang menjadi penjaga lantai sepuluh adalah golem

bentuk manusia dengan pedang di kedua tangannya.

Aku memberikan keterampilan berpedang untuk melengkapinya,

itu dilakukan agar tidak mudah untuk dikalahkan.

Selain itu aku juga

memberikan keterampilan gerak kaki agar dia dapat bergerak dengan sedikit lebih

cepat.

Gerakan yang lambat adalah kelemahan dari Golem.

Aku mendapatkan banyak hal dari peningkatan yang aku

lakukan.

Dari yang paling dasar adalah semua atribut milikku telah

bertambah 140 poin dan dengan itu semu atribut yang aku miliki sekarang sudah

lebih dari 240 poin.

Kekuatanku meningkat sangat banyak, dan aku sekarang belum

dapat mengontrolnya dengan baik aku juga tidak dapat meningkatkan kekuatanku

dengan tergesa-gesa.

Aku meningkatkan levelku dengan cepat karena anyaknya

petualang yang datang untuk menjelajah dungeon yang aku buat, dan jika

akuntidak menambah lantai, itu akan dengan mudah dijelajahi oleh mereka. Dan

itu akan membahayakan jika mereka menemukan ruang kontrol dan menghancurkan

inti dungeon.

Meskipun dungeon bisa dibilang sebagai sumber daya alam.

Tapi masih ada orang yang akan melakukan penghancuran terhadap dungeon.

Seperti yang dibilang, karena orang-orang tidak tahu

bagaimana itu terbentuk, dan itu menghasilkan monster dari udara tipis,

kebanyakan orang memiliki anggapan bahwa itu dibutboleh dewa jahat atau iblis

untuk menghancurkan dunia.

Jadi aku menambahkan lantai saat nilai pembangunan milikku

mencapai standar untuk membuat lantai baru.

Setelah aku mencapai level sepuluh berbarengan dengan

selesainya lantai sepuluh dungeon.

Aku dapat pemberitahuan bahwa untuk membuat lantai sebelas,

aku membutuhkan dua kali lipat nilai pembangunan, yaitu dua puluh ribu nilai

pembangunan.

Tidak semudah itu untuk meningkatkan level.

Aku juga mendapatkan peningkatan dalam keterampilan

pembangunan.

Sekarang aku dapat membuat lantai khusus.

Lantai dimana ada matahari yang menyinari di dalamnya. Dan

tumbuh-tumbuhan pun ada disana. Tapi itu membutuhkan nilai pembangunan yang

sangat banyak, itu akan membutuhkan lima puluh ribu nilai pembangunan, itu

lebih banyak daripada membangun lantai sebelas.

Tapi ada ada juga yang tidak membutuhkan banyak nilai

pembangunan, yaitu ruang khusu untuk harta karun, dimana aku bisa membuat

tantangan untuk para penjelajah, jika penjelajah bisa mengatasi tantangan,

mereka akan mendapatkan harta yang aku tempatkan disana.

Tapi aku belum membangunnya.

Terlepas dari pikiranku yang memasuki kesadaranku untuk

melihat atribut dan keterampilan yang telah aku dapatkan setelah peningkatan

yang aku lakukan.

Aku masih mengawasi Nessa yang berlatih dengan monster yang

menghalangi jalan kami.

Dia semakin mahir dengan pedangnya dan gerakannya setelah

banyak bertarung.

Setelah selesai bertarung kami akan istirahat untuk

mengembalikan energi yang telah dikonsumsi dengan melakukan meditasi.

Dan dengan begitu ketika langit mulai gelap, akhirnya kami

tiba di desa zolack.

Pagar yang terbuat dari kayu terlihat rusak dan sedikit yang

masih terlihat baik, dan itu seperti baru saja diperbaiki.

Ada juga bekas pertempuran di dekatnya.

Saat kami mendekati pintu masuk desa zolack, penduduk desa

melihat kami dengan tatapan sedikit waspada.

" siapa kalian? Ada apa tujuan kalian kemari?" mereka bertanya

dengan suara yang keras, itu juga membuat para penduduk desa lainya melihat

kami.

" Kami berdua adalah petualang yang menerima misi yang telah

dikeluarkan oleh kepala desa kalian" aku menjawab dan mengeluarkan kartu petualang

milikku.

 

" Benarkah?" mereka masih sedikit tidak percaya.

" kalau tidak percaya silahkan lihat dengan lebih jelas!"

aku melemparkan kartu petualangku pada mereka.

" Dan jika kalian tidak mempercayainya, silakan undang

kepala desa kalian untuk datang!" aku berkata lagi kepada mereka.

" baik, kami akan memberitahu kepala desa, silakan tunggu

sebentar disini" salah satu dari mereka berkata dan kemudian pergi meninggalkan

pintu masuk desa.

Tapi masih banyak menunggu di depan pintu desa.

" mereka terlihat sangat waspada" Nessa menarik bajuku pelan

dan kemudian berkata dengan pelan kapadaku.

" Iya, mungkin karena kita datang di waktu yang lambat, dan

sekarang sudah mulai malam, tentu saja mereka, akan waspada" jawabku pada Nessa.

" tunggu saja , tidak perlu melakukan apapun" lanjutku

" Baik" dia mengangguk.

Penduduk desa masih melihat-lihat kartu petualang milikku

dengan keraguan di mata mereka.

Mereka sepertinya tidak begitu tahu tentang kartu petualang.

Dan beberapa saat kemudian, seorang lelaki tua dengan rambut

yang telah memutih dan juga janggut dan kumis panjangnya telah memutih.

Tapi, dia masih terlihat sehat dengan rambut putih

sepenuhnya.

" kepala desa, ini kartu petualang milikku mereka, kami

tidak bisa membedakannya" kata penduduk desa yang memegang kartu petualangku

sembari memberikan kartu petualang milikku kepada kepala desa.

" hm, ini memang kartu petualang yang asli" kepala desa

berkata setelah melihat kartu petualang dengan singkat.

 

Kemudian dia maju dan menghadap kami.

" Jadi kalian adalah petualang yang mengambil misi yang

telah saya keluarkan?" dia bertanya dengan sedikit ekspresi yang tidak percaya.

Aku tahu kenapa dia memiliki ekspresi seperti itu.

" iya, kami adalah petualang yang menerima misi yang telah

anda keluarkan, jadi jangan khawatir, serikat tidak akan menyetujui kami

menerima misi yang jelas tidak bisa kami lakukan" aku menjawabnya.

" Ahahahaha, kamu benar-benar tahu apa yang aku khawatirkan"

 dia tertawa bahagia dengan jawabanku.

Aku hanya tersenyum sedikit.

" selamat datang di desa zolack" kepala desa menyambut kami.