Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 31 - [Bab 3: Tahun Kedua] pembangunan dinding desa dimulai

Chapter 31 - [Bab 3: Tahun Kedua] pembangunan dinding desa dimulai

" aku tidak cemburu!"

" Sudah-sudah, jangan keras-keras, ayo kita istirahat" aku

membawa Nessa ke kamar tidur sembari memeluknya.

Saat kami sampai di kamar tidur.

" Hei apa yang kamu lakukan tolong lepaskan!" Sepertinya Nessa

masih tidak senang.

Aku tidak memberikan jawaban apapun.

Memeluknya dengan erat dan kemudian membawa dia ke atas

tempat tidur.

Menciumi tengkuknya dan terkadang menghembuskan nafas pada

telinganya.

Tanganku yang lainnya juga bergerak dan menyentuh bagian

yang lainnya.

Dan kemudian aku mencium dia dengan penuh gairah.

Tapi aku masih berusaha untuk menahan diri.

Setelah beberapa waktu, dan merasa cukup puas bermain dengan

Nessa, aku memposisikan diri untuk tidur dengan tanganku masih memeluk Nessa.

Malam berlalu tanpa terasa, dan itu adalah malam yang damai

bagiku.

Matahari datang bersinar dari celah jendela.

Kami terbangun.

Aku membangunkan Nessa yang masih tertidur.

Setelah itu aku menyiapkan sarapan untuk kami berdua,

sepertinya pak kepala desa sedang sibuk, dan dia tidak mengirimkan sarapan

seperti hari kemarin.

Tapi itu tidak masalah karena kami telah menyiapkan cukup

makanan sebelum kami berangkat untuk menjalankan misi.

Waktu sarapan juga sangat singkat.

Dan setelah selesai sarapan kami keluar rumah, kami telah

membereskan barang-barang kami, yang sebenarnya tidak dikeluarkan dari tas penyimpanan.

Saat kami baru saja keluar dari rumah.

Pak kepala desa zolack datang kepada kami dengan langkah

yang sedikit tergesa-gesa.

" Selamat pagi pak kepala desa, ada apa terburu-buru begitu?"

aku bertanya penasaran.

Nessa juga menyapa pak kepala desa bersamaan.

"Hah, hah, untunglah, kalian belum pergi" pak kepala desa

menjawab dengan tersengal-sengal.

" Pak kepala desa, silahkan tenangkan dirimu terlebih dahulu,

kita bisa bicara perlahan" kataku padanya.

Setelah beberapa saat, nafas pak kepala desa menjadi lebih

stabil.

" Bagaimana keadaanmu pak kepala desa?"

" Saya sudah baik-baik saja" tutur kepala desa.

" Untung kalian belum pergi, setelah kamu berdiskusi tadi

malam, kami setuju dengan apa yang adik petualang sarankan" lanjut pak kepala

desa.

"Tidak apa-apa, saya tidak akan pergi sebelum kalian

memberikan jawaban yang jelas"

" karena kalian setuju dengan syarat yang aku berikan,

sebelum aku mulai membangun dinding untuk desa kalian aku ingin bertemu dengan para

gadis yang akan menjadi pembayarannya, apakah tidak apa-apa ?" aku bertanya

pada kepala desa.

" hm, tidak apa-apa, lalu saya akan memanggil mereka,

silakan tunggu saja di alun-alun desa"

" baik, kami akan kesana" aku menjawab kepala desa.

 

Alun-alun desa zolack.

Butuh beberapa waktu untuk datang kesini dan butuh banyak

waktu untuk menunggu para gadis dan penduduk desa datang.

Setelah semu yang terlihat datang aku mulai pembicaraanku.

Sebelum aku berbicara aku menilai semu gadis yang akan

menjadi pembayaran atas pekerjaanku.

" ehem, baiklah terima kasih telah datang, sebelum itu aku akan

mengatakan pada kalian, terutama pada kalian para gadis yang akan menjadi

pembayaran untuk pembangunan dinding, seharusnya pak kepala desa telah

menjelaskan kepada kalian"

" dan, yang pasti aku tidak akan memaksa kalian untuk

menjadi pembayaran atas pembangunan dinding desa"

" yang tidak mau boleh pergi, tapi, sebelum itu aku aku

ingin mengatakan bahwa, jika kalian menjadi pembayaran untuk itu, kalian akan

berkontribusi pada keluarga dan desa kalian, dan yang paling sederhana adalah

kalian akan mengurangi jatah makan keluarga kalian, dan itu sangat membantu

kalian"

Aku melihat sekeliling sebentar kemudian melanjutkan.

"baiklah, sekali lagi aku tidak memaksa kalian, dan yang

tidak ingin diri kalian menjadi alat pembayaran silahkan pergi ke tempat orang

tua kalian, saya berikan waktu sepuluh menit untuk memutuskan"

Aku kemudian berdiam diri dan menunggu jawaban dari mereka

semua.

Aku juga mengamati mereka yang akan menjadi alat pembayaran,

karena mereka akan menjadi milikku, aku mengamati mereka dengan lebih seksama.

Banyak gadis itu memiliki usia yang lebih muda dari pada

yang tua.

Ada satu yang usianya hampir mencapai tiga puluh tahun, atau

mungkin adalah tiga puluh tahun.

Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang berusia sepuluh

sampai lima belas tahun.

Di dunia ini, anak-anak akan dianggap dewasa saat mereka

menginjak usia lima belas tahun.

Dan pada usia itu sudah bisa menikah dan memiliki anak.

Sehingga sangat sedikit gadis yang akan mencapai usia tiga

puluhan dan masih suci. Apalagi adalah gadis yang tinggal di desa.

Jika menjadi seorang petualang, mencapai usia tiga puluhan

dan masih sendiri dan suci, itu tidaklah jarang.

Karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai

petualang.

Dan usia, dibawah lima belas tahun, belum bisa pergi dari

desa kecuali mereka memiliki kekuatan yang luar biasa dan mampu melindungi diri

mereka sendiri saat keluar dari desa.

Saat aku sedang dalam pemikiran yang dalam sembari mengamati

para gadis yang akan menjadi milikku.

Sebuah keributan terdengar.

" Celia!, apakah kamu akan meninggalkan aku, bukankah kita

berjanji untuk menjadi petualang dan berpetualang bersama?!" seorang anak

laki-laki berteriak kepada salah satu anak gadis yang berdiri bersama dengan

anak lainnya yang akan menjadi alat pembayaran.

Aku melirik pak kepala desa yang ada di sampingku, meminta

penjelasan darinya.

" maafkan anak itu, dia tidak tahu apa-apa" pak kepala desa

meminta maaf untuk anak itu.

" Tidak apa-apa, aku hanya ingin tahu apa hubungan antara

mereka berdua?"

" nama anak itu adalah Will, dia dan Celia adalah kekasih

masa kecil, dan sepertinya dia telah membuat janji, seperti yang dia katakan

barusan, dan selebihnya aku tidak tahu" kata pak kepala desa.

Dari apa yang pak kepala desa katakan, aku mendapatkan informasi

yang baik tentang itu.

Sebagai orang yang bereinkarnasi dan memiliki ingatan, aku

juga yang dulunya menyukai cerita novel atau komik.

Aku mengetahui template seperti ini, jika dia adalah pemeran

utama cerita aku mungkin menjadi tokoh penjahatnya, yang mana memisahkan dia

dengan gadis yang dicintainya, yaitu sang pemeran utama wanita atau lebih dikenal

sebagai heroin.

" Will, jangan mengganggu!" saat aku sedang berpikir,

seseorang menahan anak laki-laki itu.

" Maafkan aku Will, aku tidak bisa menepati janjinya" gadis

bernama Celia itu berkata dengan nada yang pelan, seakan tidak ingin menanggapi

kata-kata dari anak laki-laki itu.

" ehem" aku batuk ringan, membuat perhatian mereka teralihkan

dari mereka berdua kembali padaku.

" Baiklah tak perlu ribut-ribut, seperti yang aku katakan

sebelumnya, aku tidak memaksa kalian, tapi pembayaran itu harus."

" aku akan bertanya padamu, namamu Celia bukan, apakah kamu dengan

suka rela untuk menjadi alat pembayaran bagi desa untuk membangun dinding desa?"

Aku bertanya setelah aku berjalan mendatangi gadis yang di panggil Celia oleh

anak laki-laki itu.

" Iya, aku dengan sukarela untuk menjadi alat pembayaran itu"

dia menjawab dengan sedikit malu.

Terlihat dari penampilannya, dia masih berusia sepuluh tahun

dan baru saja membangkitkan pekerjaan.

" um, kalau begitu berikan penjelasan kepada anak itu,

sepertinya dia menyukaimu, dan sepertinya dia tidak ingin kehilanganmu, dan

jika kamu juga mencintainya, lebih baik kamu tidak ikut menjadi alat pembayaran,

aku tidak ingin menjadi penjahat yang memisahkan cinta kalian" aku berkata pada

gadis bernama Celia itu sembari tangan ku menunjuk ke arah anak laki-laki itu.

" eh, tidak, aku tidak menyukainya, meskipun kami berjanji untuk

menjadi petualang dan berpetualang bersama, aku sama sekali tidak menyukainya

apalagi mencintainya" gadis Celia itu menggelengkan kepalanya.

" seperti yang kamu dengar, sama dengan kalian juga, jika

kalian mempunyai orang yang kalian sukai atau cintai silahkan jika ingin mundur

dan tidak ikut menjadi bagian dari alat pembayaran" aku melihat kearah anak

laki-laki itu dan kemudian kepada para gadis yang akan menjadi alat pembayaran.

" Will, sudahlah, kami sudah dengar sendiri dari gadis Celia

itu, dia tidak memiliki perasaan padamu, menyerah saja" orang yang sebelumnya

menghentikan anak laki-laki itu sekarang menghiburnya.

Dan aku kembali ke posisi awakku.

Aku menunggu dengan tenang, dan setelah sebagian waktu

berlalu, aku akhirnya mengakhiri semua ini.

" Baiklah, karena kalian semua telah memutuskan, maka bersiaplah

dan tunggu aku selesai membangun dinding desa, kami akan pergi, dan yang

lainnya adalah, kalian mungkin tidak akan bertemu lagi dengan keluarga kalian, jadi

gunakan waktu yang tersisa untuk mengucapkan selamat tinggal pada keluarga kalian,

silahkan kembali" itu adalah kata penutup untuk adegan ini.

Kemudian aku mendatangi kepala desa zolack, membahas

bagaimana bentuk dari dinding yang akan dibangun.

Dan kemudian diambil keputusan untuk membangun dinding desa bentuk

lingkaran, dengan posisi dinding miring keluar. Dan jika dari dalam itu akan

menjadi seratus derajat.

Itu adalah usulan dariku, aku mengatakan itu agar musuh

sulit untuk memanjatnya. Dan akan sulit dipanjat bahkan jika pakai tangga.

Dan pada hari itu

juga pembangunan tembok desa zolack dimulai.

 

Aku memerintahkan para penduduk desa membuat pintu gerbang

dengan apa yang mereka miliki, karena aku hanya bisa membuat dinding tapi tidak

dengan pintunya.

Dengan gemuruh, sebuah dinding dengan lebar dua meter dan

tinggi lima meter naik dari tanah.

Pemandangan itu membuat takjub para penduduk desa yang melihatnya.