Dengan surutnya cahaya yang menyelimuti mereka, kontrak
budak akhirnya selesai.
" Baiklah, kalian istirahat terlebih dahulu" aku memberi
perintah kepada mereka.
Aku kemudian menutup mataku dengan Nessa menjaga diriku.
Aku memasukkan pemikiranku pada papan informasi, dan
kemudian aku masuk ke dalam kontrol dungeon.
Aku menghabiskan lima puluh ribu nilai pembangunan untuk
membangun ruang khusus.
Aku telah mengumpulkan banyak nilai pembangunan selama enam
hari lebih saat menjalankan misi.
Meskipun dengan nilai pembangunan sebanyak itu, aku dapat
membuat lantai baru, aku tidak melakukan itu karena aku ingin menempatkan dua
puluh lima gadis itu di dalam dungeon.
Ruang yang khusus aku siapkan untuk mereka yang akan menjadi
bagian dari haremku.
Dengan cepat nilai pembangunan milikku turun seperti terjun
payung, sangat cepat.
Kemudian dalam kesadaranku, aku melihat ruang yang terbentuk
dengan cepat dan itu terhubung dengan ruang kontrol dungeon.
Dalam beberapa saat, ruang dengan ukuran lima kilometer
persegi terbentuk.
Dengan hutan dan sungai tersedia, pepohonan tumbuh dengan
rimbun, ikan-ikan berenang dengan gembira. Burung-burung berceloteh dengan
riang, menandakan kehidupan yang menghuni ruang itu.
Langit juga bersinar, dengan beberapa awan mengambang.
Dengan selesainya ruang khusus itu, konsumsi nilai
pembangunan perlahan berhenti.
Dan hanya menyisakan beberapa ribu nilai pembangunan saja.
Setelah menyelesaikan apa yang aku buat, aku membuka mataku.
" apakah sudah selesai?" tanya Nessa yang melihatku membuka
mataku.
" iya sudah selesai" jawabku, dengan tersenyum menatapnya.
" Apa yang kamu lakukan, kenapa cepat sekali selesainya?" Nessa
penasaran.
" bukan hal yang besar, hanya membuka ruang khusus untuk
mereka tinggal" aku memberikan jawaban yang singkat.
" kamu ingin mereka tinggal di dungeon?" Nessa berkata
dengan nada tanya dan sedikit terkejut.
" Iya, akan merepotkan jika aku membawa mereka ke kota, aku
juga tidak memiliki banyak uang untuk memberikan tempat tinggal pada mereka di
kota, bahkan jika aku bisa, biayanya pasti akan sangat tinggi dan aku tidak
sanggup untuk mengeluarkan biaya itu" aku mengangguk dan menggelengkan
kepalaku.
" Baiklah aku kan mengirim mereka kesana" aku melihat ke
arah Nessa dan kemudian ke arah para gadis yang sedang beristirahat.
" semuanya berkumpul!" aku memberi perintah pada mereka.
" baik tuan" kemudian mereka berkumpul dan menjawab.
" Ada apa tuan?" tanya salah satu dari mereka. Sepertinya
mereka beradaptasi dengan cepat dengan status mereka saat ini yang sekarang
adalah seorang budak, dan memanggilku dengan sebutan tuan.
Aku tidak mempermasalahkan hal itu.
" aku akan mengirim kalian ke tempat kalian tinggal
sekarang" aku menjawab pertanyaan itu.
" Mengirim?, anda akan mengirim kami kemana tuan?" salah
satu dari mereka itu juga bertanya lagi.
" Tak perlu banyak tanya, bawa saja bawaan kalian, dan aku
akan mengirimkan kalian kesana, setelah itu kalian akan tahu dimana tempat itu"
aku menjawab dengan nada yang tenang tapi sedikit kasar.
Setelah mereka berkumpul dan membawa barang bawaan mereka
dekat dengan mereka.
Aku menggelengkan kemampuan khusus yang unik untuk master
dungeon, yaitu teleportasi ke ruangan kontrol dari tempat yang jauh.
Kemudian dengan pemikiranku. Sebuah lingkaran sihir
teleportasi terbentuk dan dalam waktu lima detik, cahaya yang terang
menyelimuti kami semua.
Saat cahaya yang menyelimuti kami menghilang, pemandangan
disekitar kami berubah, aku tidak begitu terkejut begitu juga dengan Nessa.
Tapi itu tidak terjadi dengan para gadis yang lainnya.
Mereka membuat keributan karena perubahan lingkungan yang
tiba-tiba.
"ehem" aku membuat batuk untuk menenangkan mereka.
Benar saja, dengan batuk yang aku keluarkan, perhatian
mereka teralihkan padaku.
" di mana ini tuan?" Yang paling dewasa diantara mereka
bertanya.
" ini adalah dungeon, dungeon yang aku kelola, dan kalian
akan tinggal disini mulai dari sekarang dan seterusnya" aku menjawab pertanyaan
yang ia tanyakan.
" eh, dungeon, apakah dungeon yang itu?" tanpa sadarĀ mereka mempertanyakan apa yang mereka dengar
dariku, dan beberapa bingung dengan apa yang aku katakan.
" Oke, mari kita pergi ke tempat di mana kalian akan
tinggal" aku berkata dan kemudian berjalan ke salah satu pintu yang ada.
Aku membuka pintu itu, dan yang ada di luar adalah pepohonan
yang rindang.
" wah, indahnya dan juga ada langitnya, apakah benar ini di
dalam dungeon?" tanya Nessa yang melihat apa yang ada di ruang khusus.
Para gadis yang lainnya juga memasang ekspresi yang sama.
" Iya , ini masih di dalam dungeon, tapi ini adalah ruang
khusus, dan terpisah dari lantai dungeon yang normal, dan ini hanya terhubung
dengan ruang kontrol yang tadi kita datangi" aku memberi penjelasan pada
mereka.
" aku akan membangun rumah untuk kalian disini" aku
melanjutkan apa yang aku katakan.
Dengan pemikiran aku memanggil kontrol dungeon di
kesadaranku.
Menghabiskan nilai pembangunan untuk membuat rumah untuk
mereka.
Aku membangun rumah dengan model apartemen dengan dilengkapi
dengan dapur dan toilet dan juga tempat tidur selain dari ruang tamu.
Gedung itu memiliki empat lantai secara total.
Dan beberapa saat kemudian, sebuah rumah bertingkat dengan
sepuluh pintu untuk setiap lantainya.
" Woah, bagaimana bisa, bangunan itu tiba-tiba muncul begitu
saja"
" benar-benar hebat, bisa menciptakan bangunan dari udara
kosong!"
" itu sangat tinggi, lebih tinggi dari tembok desa yang
dibangun oleh tuan"
" iya kamu benar, ini sangat tinggi"
Aku membiarkan mereka terkejut dengan apa yang bisa aku
lakukan, dan aku tidak menghentikan keributan yang mereka buat.
Nessa juga memasang ekspresi terkejut meskipun tidak
sebanyak gadis lainnya, karena dia sudah tahu kemampuan apa yang aku miliki.
Aku saja bisa membuat dungeon, apalagi membuat rumah di
dalam dungeon, bukankah itu hanya hal yang biasa.
Setelah beberapa saat mereka kembali tenang.
Yang tertua mendatangiku dan bertanya.
" tuan.."
Sebelum dia melanjutkan apa yang ingin dia katakan aku
memotongnya.
" baiklah, itu adalah tempat kalian akan tinggal mulai dari
sekarang dan seterusnya."
" silakan pilih saja ruangan yang kalian suka, baik itu
lantai bawah atau atas!"
" baik" jawab mereka.
Kemudian, mereka bergerak dan mulai memilih ruangan yang
ingin mereka tinggali.
Aku tidak membagikan ruangan tapi membiarkan mereka memilih
sendiri.
Aku tidak ingin direpotkan dengan hal itu.
" kembalilah kesini setelah kalian semua selesai memilih
ruangan kalian!" aku berteriak dari bawah untuk memberitahu mereka yang sudah
naik ke atas.
" iya" jawab mereka.
Aku tidak berdiam diri saja saat menunggu mereka selesai memilih
ruangan mereka.
Aku kembali membenamkan kesadaranku pada kontrol dungeon,
aku melihat nilai pembangunan yang aku miliki.
Tak menyangka bahwa nilai pembangunan yang telah aku
habiskan sebelumnya, kini telah kembali meningkat dan mencapai seribu poin.
Aku mengalihkan perhatianku ke dalam tampilan dungeon, aku
mengetahui bahwa ada petualang yang sedang menerobos lantai tiga dungeon.
Dengan banyaknya semut batu yang terbunuh, itu juga
memberikan peningkatan dalam perolehan nilai pembangunan.
Itu tidak berpengaruh banyak, aku melupakan itu dan menaruh
pemikiranku pada hal yang lainnya.
Aku menghabiskan seribu nilai pembangunan untuk membangun
ruang olahraga, atau gedung olahraga yang sering aku lihat di dalam film
animasi.
Aku sendiri tidak begitu tahu bagaimana bentuknya, tapi itu
mungkin hanya ruangan yang lebar dan penuh dengan alat-alat olahraga.
Setelah menghabiskan nilai pembangunan, sebuah gedung yang
besar dan tinggi muncul begitu saja sama seperti saat aku membangun rumah untuk
para gadis sebelumnya.
Setelah gedung itu sepenuhnya terbentuk, aku datang dengan
membuka pintu yang cukup besar.
Tapi itu tidak ada apa-apanya, aku bisa membuka itu dengan
mudah, ini seperti bangunan dunia lain.
Aku tidak mempermasalahkan hal itu, mungkin karena aku
adalah orang yang bereinkarnasi atau itu berkaitan dengan pengetahuan yang aku
miliki.
Kenapa peduli, selama itu bisa digunakan, gunakan saja.
Ruangan di dalam gedung olahraga itu sangat luas, lantainya
licin dan bersih.
Itu terlihat seperti yang aku lihat di film animasi tentang
olahraga.
Aku menunggu mereka di dalam gedung olahraga.
Beberapa saat kemudian, terjadi keributan di depan pintu.
Aku yang sedang bersama dengan Nessa, mengalihkan
perhatianku pada pintu masuk.
" masuk saja !" aku memberi perintah dari dalam.
Kemudian para gadis itu masuk satu persatu.
" Silakan berdiri berjejer!" sebelum mereka sepenuhnya masuk
ke dalam gedung olahraga, aku memberi perintah lain.