Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 33 - [Bab 3: Tahun Kedua] membangun ruang khusus dan rumah untuk para gadis

Chapter 33 - [Bab 3: Tahun Kedua] membangun ruang khusus dan rumah untuk para gadis

Dengan surutnya cahaya yang menyelimuti mereka, kontrak

budak akhirnya selesai.

" Baiklah, kalian istirahat terlebih dahulu" aku memberi

perintah kepada mereka.

Aku kemudian menutup mataku dengan Nessa menjaga diriku.

Aku memasukkan pemikiranku pada papan informasi, dan

kemudian aku masuk ke dalam kontrol dungeon.

Aku menghabiskan lima puluh ribu nilai pembangunan untuk

membangun ruang khusus.

Aku telah mengumpulkan banyak nilai pembangunan selama enam

hari lebih saat menjalankan misi.

Meskipun dengan nilai pembangunan sebanyak itu, aku dapat

membuat lantai baru, aku tidak melakukan itu karena aku ingin menempatkan dua

puluh lima gadis itu di dalam dungeon.

Ruang yang khusus aku siapkan untuk mereka yang akan menjadi

bagian dari haremku.

Dengan cepat nilai pembangunan milikku turun seperti terjun

payung, sangat cepat.

Kemudian dalam kesadaranku, aku melihat ruang yang terbentuk

dengan cepat dan itu terhubung dengan ruang kontrol dungeon.

Dalam beberapa saat, ruang dengan ukuran lima kilometer

persegi terbentuk.

Dengan hutan dan sungai tersedia, pepohonan tumbuh dengan

rimbun, ikan-ikan berenang dengan gembira. Burung-burung berceloteh dengan

riang, menandakan kehidupan yang menghuni ruang itu.

Langit juga bersinar, dengan beberapa awan mengambang.

Dengan selesainya ruang khusus itu, konsumsi nilai

pembangunan perlahan berhenti.

Dan hanya menyisakan beberapa ribu nilai pembangunan saja.

Setelah menyelesaikan apa yang aku buat, aku membuka mataku.

" apakah sudah selesai?" tanya Nessa yang melihatku membuka

mataku.

" iya sudah selesai" jawabku, dengan tersenyum menatapnya.

" Apa yang kamu lakukan, kenapa cepat sekali selesainya?" Nessa

penasaran.

" bukan hal yang besar, hanya membuka ruang khusus untuk

mereka tinggal" aku memberikan jawaban yang singkat.

" kamu ingin mereka tinggal di dungeon?" Nessa berkata

dengan nada tanya dan sedikit terkejut.

" Iya, akan merepotkan jika aku membawa mereka ke kota, aku

juga tidak memiliki banyak uang untuk memberikan tempat tinggal pada mereka di

kota, bahkan jika aku bisa, biayanya pasti akan sangat tinggi dan aku tidak

sanggup untuk mengeluarkan biaya itu" aku mengangguk dan menggelengkan

kepalaku.

" Baiklah aku kan mengirim mereka kesana" aku melihat ke

arah Nessa dan kemudian ke arah para gadis yang sedang beristirahat.

" semuanya berkumpul!" aku memberi perintah pada mereka.

" baik tuan" kemudian mereka berkumpul dan menjawab.

" Ada apa tuan?" tanya salah satu dari mereka. Sepertinya

mereka beradaptasi dengan cepat dengan status mereka saat ini yang sekarang

adalah seorang budak, dan memanggilku dengan sebutan tuan.

Aku tidak mempermasalahkan hal itu.

" aku akan mengirim kalian ke tempat kalian tinggal

sekarang" aku menjawab pertanyaan itu.

" Mengirim?, anda akan mengirim kami kemana tuan?" salah

satu dari mereka itu juga bertanya lagi.

" Tak perlu banyak tanya, bawa saja bawaan kalian, dan aku

akan mengirimkan kalian kesana, setelah itu kalian akan tahu dimana tempat itu"

aku menjawab dengan nada yang tenang tapi sedikit kasar.

Setelah mereka berkumpul dan membawa barang bawaan mereka

dekat dengan mereka.

Aku menggelengkan kemampuan khusus yang unik untuk master

dungeon, yaitu teleportasi ke ruangan kontrol dari tempat yang jauh.

Kemudian dengan pemikiranku. Sebuah lingkaran sihir

teleportasi terbentuk dan dalam waktu lima detik, cahaya yang terang

menyelimuti kami semua.

Saat cahaya yang menyelimuti kami menghilang, pemandangan

disekitar kami berubah, aku tidak begitu terkejut begitu juga dengan Nessa.

Tapi itu tidak terjadi dengan para gadis yang lainnya.

Mereka membuat keributan karena perubahan lingkungan yang

tiba-tiba.

"ehem" aku membuat batuk untuk menenangkan mereka.

Benar saja, dengan batuk yang aku keluarkan, perhatian

mereka teralihkan padaku.

" di mana ini tuan?" Yang paling dewasa diantara mereka

bertanya.

" ini adalah dungeon, dungeon yang aku kelola, dan kalian

akan tinggal disini mulai dari sekarang dan seterusnya" aku menjawab pertanyaan

yang ia tanyakan.

" eh, dungeon, apakah dungeon yang itu?" tanpa sadarĀ mereka mempertanyakan apa yang mereka dengar

dariku, dan beberapa bingung dengan apa yang aku katakan.

" Oke, mari kita pergi ke tempat di mana kalian akan

tinggal" aku berkata dan kemudian berjalan ke salah satu pintu yang ada.

Aku membuka pintu itu, dan yang ada di luar adalah pepohonan

yang rindang.

" wah, indahnya dan juga ada langitnya, apakah benar ini di

dalam dungeon?" tanya Nessa yang melihat apa yang ada di ruang khusus.

Para gadis yang lainnya juga memasang ekspresi yang sama.

" Iya , ini masih di dalam dungeon, tapi ini adalah ruang

khusus, dan terpisah dari lantai dungeon yang normal, dan ini hanya terhubung

dengan ruang kontrol yang tadi kita datangi" aku memberi penjelasan pada

mereka.

" aku akan membangun rumah untuk kalian disini" aku

melanjutkan apa yang aku katakan.

Dengan pemikiran aku memanggil kontrol dungeon di

kesadaranku.

Menghabiskan nilai pembangunan untuk membuat rumah untuk

mereka.

Aku membangun rumah dengan model apartemen dengan dilengkapi

dengan dapur dan toilet dan juga tempat tidur selain dari ruang tamu.

Gedung itu memiliki empat lantai secara total.

Dan beberapa saat kemudian, sebuah rumah bertingkat dengan

sepuluh pintu untuk setiap lantainya.

" Woah, bagaimana bisa, bangunan itu tiba-tiba muncul begitu

saja"

" benar-benar hebat, bisa menciptakan bangunan dari udara

kosong!"

" itu sangat tinggi, lebih tinggi dari tembok desa yang

dibangun oleh tuan"

" iya kamu benar, ini sangat tinggi"

Aku membiarkan mereka terkejut dengan apa yang bisa aku

lakukan, dan aku tidak menghentikan keributan yang mereka buat.

Nessa juga memasang ekspresi terkejut meskipun tidak

sebanyak gadis lainnya, karena dia sudah tahu kemampuan apa yang aku miliki.

Aku saja bisa membuat dungeon, apalagi membuat rumah di

dalam dungeon, bukankah itu hanya hal yang biasa.

Setelah beberapa saat mereka kembali tenang.

Yang tertua mendatangiku dan bertanya.

" tuan.."

Sebelum dia melanjutkan apa yang ingin dia katakan aku

memotongnya.

" baiklah, itu adalah tempat kalian akan tinggal mulai dari

sekarang dan seterusnya."

" silakan pilih saja ruangan yang kalian suka, baik itu

lantai bawah atau atas!"

" baik" jawab mereka.

Kemudian, mereka bergerak dan mulai memilih ruangan yang

ingin mereka tinggali.

Aku tidak membagikan ruangan tapi membiarkan mereka memilih

sendiri.

Aku tidak ingin direpotkan dengan hal itu.

" kembalilah kesini setelah kalian semua selesai memilih

ruangan kalian!" aku berteriak dari bawah untuk memberitahu mereka yang sudah

naik ke atas.

" iya" jawab mereka.

Aku tidak berdiam diri saja saat menunggu mereka selesai memilih

ruangan mereka.

Aku kembali membenamkan kesadaranku pada kontrol dungeon,

aku melihat nilai pembangunan yang aku miliki.

Tak menyangka bahwa nilai pembangunan yang telah aku

habiskan sebelumnya, kini telah kembali meningkat dan mencapai seribu poin.

Aku mengalihkan perhatianku ke dalam tampilan dungeon, aku

mengetahui bahwa ada petualang yang sedang menerobos lantai tiga dungeon.

Dengan banyaknya semut batu yang terbunuh, itu juga

memberikan peningkatan dalam perolehan nilai pembangunan.

Itu tidak berpengaruh banyak, aku melupakan itu dan menaruh

pemikiranku pada hal yang lainnya.

Aku menghabiskan seribu nilai pembangunan untuk membangun

ruang olahraga, atau gedung olahraga yang sering aku lihat di dalam film

animasi.

Aku sendiri tidak begitu tahu bagaimana bentuknya, tapi itu

mungkin hanya ruangan yang lebar dan penuh dengan alat-alat olahraga.

Setelah menghabiskan nilai pembangunan, sebuah gedung yang

besar dan tinggi muncul begitu saja sama seperti saat aku membangun rumah untuk

para gadis sebelumnya.

Setelah gedung itu sepenuhnya terbentuk, aku datang dengan

membuka pintu yang cukup besar.

Tapi itu tidak ada apa-apanya, aku bisa membuka itu dengan

mudah, ini seperti bangunan dunia lain.

Aku tidak mempermasalahkan hal itu, mungkin karena aku

adalah orang yang bereinkarnasi atau itu berkaitan dengan pengetahuan yang aku

miliki.

Kenapa peduli, selama itu bisa digunakan, gunakan saja.

Ruangan di dalam gedung olahraga itu sangat luas, lantainya

licin dan bersih.

Itu terlihat seperti yang aku lihat di film animasi tentang

olahraga.

Aku menunggu mereka di dalam gedung olahraga.

Beberapa saat kemudian, terjadi keributan di depan pintu.

Aku yang sedang bersama dengan Nessa, mengalihkan

perhatianku pada pintu masuk.

" masuk saja !" aku memberi perintah dari dalam.

Kemudian para gadis itu masuk satu persatu.

" Silakan berdiri berjejer!" sebelum mereka sepenuhnya masuk

ke dalam gedung olahraga, aku memberi perintah lain.