Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 34 - [Bab 3: Tahun Kedua] kembali ke kota

Chapter 34 - [Bab 3: Tahun Kedua] kembali ke kota

Dengan cepat mereka akhirnya berbaring berjejer.

Kemudian aku menyuruh mereka melepaskan pakaian mereka.

Mereka berhenti sejenak tapi kemudian mereka melakukan apa yang aku suruh.

Mereka tidak memiliki hak untuk menolak apa yang aku perintahkan, mereka adalah budakku sekarang.

Setelah beberapa saat mereka telah melepaskan semua pakaian yang mereka kenakan.

Tubuh mereka adalah hal yang baik, meskipun kebanyakan dari mereka belum sepenuhnya berkembang.

Tapi aku tidak mempermasalahkan hal itu.

Aku sendiri masihlah anak yang berusia sebelas tahun, jadi tidak masalah untuk hal itu, aku masih bisa menunggu agar mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Aku mendatangi mereka satu persatu dan kemudian aku mengukur tubuh mereka dengan tanganku.

Menciumi aroma yang keluar dari tubuh mereka, terutama bagian tengkuk dan belahan diantara kedua paha mereka.

Warna yang merah jambu, sedikit berair terlihat menggoda setelah aku mainkan sedikit.

Permukaan bagian itu masihlah bersih dan indah, hanya mereka yang telah dewasa memiliki taman yang tumbuh padanya.

Warna yang sama dengan rambut mereka.

Setelah aku selesai dengan hal itu, aku mengangguk puas.

Kemudian aku mengambil pakaian yang aku beli dengan menggunakan nilai pembangunan, pakaian itu bukanlah pakaian biasa.

Tapi pakaian yang memiliki peningkatan sihir padanya. Itulah harta karun.

Aku membelinya di tempat harta yang disediakan oleh kemampuan dari master dungeon, itu biasanya digunakan untuk membeli senjata dan alat sihir agar bisa ditempatkan di dalam dungeon.

Itu adalah harta yang sering dicari oleh para petualang yang menjelajahi dungeon.

Tidak mungkin aku membuatnya sendiri.

" ini untuk kalian" aku berkata pada mereka.

" terimakasih tuan" jawab mereka.

" baiklah kenakan pakaian kalian" aku menyuruh mereka mengenakan pakaian yang baru saja aku berikan.

Aku melihat Nessa yang cemberut dari tadi melihat apa yang aku lakukan, dia hanya bisa bersikap begitu dan tidak marah, lagi pula dia juga adalah salah satu dari budakku.

" baiklah, karena kalian telah selesai mengenakan pakaian, aku akan mengajari kalian menggunakan alat-alat yang ada di rumah kalian"

Setelah mereka selesai mengenakan pakaian mereka, aku mengajak mereka untuk belajar menggunakan alat yang ada didalam rumah mereka.

Aku mulai dari kamar mandi yang memiliki shower dan keran air yang memiliki suhu yang berbeda.

Kemudian kompor yang menggunakan energi sihir sebagai bahan bakarnya.

Tidak banyak hal yang baru ada disana, jadi tidak banyak yang harus dikatakan.

Setelah itu, aku mengajari mereka untuk bermeditasi, dan mengajari mereka banyak hal yang berkaitan dengan peningkatan kekuatan mereka.

Meskipun mungkin mereka tidak akan pernah pergi dari tempat ini, aku masih berharap mereka bisa meningkatkan kekuatan mereka.

" bermeditasi dapat membuat kalian meningkatkan kemampuan kalian dalam mengontrol energi sihir dan juga dapat menggunakan energi sihir kalian untuk memperkuat tubuh kalian, sehingga kalian tidak akan mudah sakit atau lelah"

" meskipun beberapa dari kalian tidak memiliki pekerjaan yang berfokus pada pertarungan, itu juga akan meningkatkan kemampuan kalian dalam pekerjaan kalian, baik itu bertani maupun memasak "

Jika kalian meningkatkan kemampuan kalian dalam mengontrol energi sihir, kalian dapat mengalirkan energi sihir kalian pada masakan kalian dan membuat masakan kalian memiliki efek mengembalikan energi sihir dan sebagainya tergantung dengan bahan apa yang digunakan"

" dalam bertani, Kalam dapat mengalirkan energi sihir pada tanah yang dibajak, itu membuat tanah yang dibajak memiliki sihir yang dapat menyuburkan tanah dan juga mempercepat pertumbuhan tanaman dan juga meningkatkan hasil panen"

" itu hanyalah contoh saja, kalian bisa mencari tahu tentang hal lainnya"

" baiklah, sekarang sudah siang, sekarang waktunya untuk makan siang, yang bisa memasak silahkan memasak, bahan-bahannya akan aku siapkan "

Setelah itu, mereka mulai bergegas dan kemudian memasak dengan bahan masakan yang telah aku siapkan.

Aku menyiapkan banyak bahan makanan itu, bahan-bahan itu cukup murah.

Satu nilai pembangunan dapat membeli bahan makanan seberat satu kilo bahan makanan.

Jadi, aku menyediakan banyak untuk mereka.

Tak lama kemudian masakan mereka akhirnya selesai, kami makan bersama setelahnya, meskipun awalnya mereka menolak untuk makan bersama denganku karena status mereka.

Setelah selesai makan aku meninggalkan ruang khusus itu bersama dengan Nessa.

Kembali ke ruang kontrol, aku memeluk Nessa yang sedari tadi memasang wajah cemberut.

" hei, kamu cemburu, jangan memasang wajah cemberut seperti itu" saat aku berkata seperti itu aku mengeluarkan gaun yang indah dan kemudian memberikan itu pada Nessa.

Wajah cemberutnya sedikit mereda. Tapi tidak hilang.

Aku kemudian mencium bibirnya yang masih sedikit cemberut.

Butuh beberapa saat untuk aku melepaskan ciuman itu.

Aku kemudian menggerayangi tubuhnya, dan memainkan bagian-bagian yang nyaman untuk disentuh.

beberapa waktu berlalu.

Kami berdua meninggalkan ruang kontrol dan kembali keluar.

Tidak ada orang disekitar.

Hanya ada beberapa slime yang berjalan tanpa merasakan bahaya.

Kami pergi dan berangkat untuk kembali ke kota Vault.

Dalam perjalanan yang tidak bisa dibilang damai, tapi juga tidak bisa dibilang berbahaya.

Kekuatan monster yang ada dalam perjalanan tidak begitu kuat, Nessa mampu mengalahkan mereka sendirian.

Sebelum senja, akhirnya kami berhasil sampai di kota Vault, datang ke serikat petualang, aku menyerahkan penyelesaian misi kami dan juga menjual beberapa bahan yang kami dapatkan dari mengalahkan monster yang kami temui di jalan.

" sore, adik Glenn, kenapa butuh banyak waktu untuk diselesaikan misi itu?" resepsionis Milia bertanya dengan penasaran.

" sore juga, kak Milia, sebenarnya tidak butuh banyak waktu untuk menyelesaikan misi itu, tapi aku mendapatkan beberapa permintaan dari penduduk desa, jadi aku tinggal lebih lama disana" jelasku padanya.

kemudian aku menyerahkan barang yang digunakan sebagai bukti penaklukan babi liar itu, yang merupakan taring dari babi liar bertaring itu.

Jumlahnya ada tiga.

" eh, kenapa ada tiga?" kak Milia berkata dengan sedikit terkejut.

" iya, ada tiga dari mereka, sepertinya orang yang memberikan misi ini tidak memiliki informasi yang lengkap, tapi itu tidak masalah, mereka tidak memberikan masalah pada kami" aku berkata dan menggelengkan kepalaku.

" dan juga aku ingin menjual beberapa bahan yang aku dapatkan selama menjalankan misi" aku mengeluarkan bahan yang ingin aku jual dari tas penyimpananku dan menaruhnya di atas meja.

" baiklah tunggu sebentar, aku akan menilainya" kemudian kak Milia menjadi sibuk.

Aku dan Nessa berdiri diam menunggu.

Sekarang serikat petualang sedang ramai dengan para petualang yang kembali dari perjalan dan misi mereka.

Jadi, sekarang sangat berisik , banyak petualang yang beristirahat dan juga membual tentang perjalanan ataupun pencapaian mereka selam berpetualang.

Setelah menunggu beberapa saat, kak Milia datang dengan membawa tas yang berisi uang.

" adik Glenn, ini adalah hadiah misinya sebanyak sepuluh ribu neal, dan bahan-bahan itu bernilai lima ribu seratus neal" kata kak Milia sembari menyodorkan uang itu.

" terimakasih kak Milia" aku berterima kasih padanya, kemudian aku mengambil uang itu dan memasukkan kedalam tas penyimpanan tanpa menghitungnya terlebih dahulu.

Aku sangat mempercayainya karena aku sudah berurusan dengan kak Milia selam setahun, selain itu aku tidak melakukan perhitungan karena mungkin ada petualang yang akan menjadi serakah saat melihat banyaknya uang yang kami dapatkan.

Meskipun para petualang dilarang saling berkelahi, tapi masih ada petualang yang memiliki kepribadian yang buruk, dan jika tidak diketahui oleh serikat petualang, semuanya akan baik-baik saja.

Setelah kami mendapatkan hadiah kami, kami meninggalkan serikat petualang setelah mengucapkan selamat tinggal pada kak Milia sang resepsionis.