Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 19 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] pembicaraan

Chapter 19 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] pembicaraan

Aku kembali ke tempat duduk dan terus mengamati layar yang

terus menampilkan adegan yang terjadi di dalam dungeon.

Setelah melihat bahwa tidak banyak perbedaan dan perubahan

yang terjadi, aku mengalihkan perhatianku darinya.

Kembali ke sofa dan berbaring di atasnya.

Kesadaranku masuk ke papan informasi.

Nama: Glenn Rockbelt

Ras: Manusia

Level: 1 (satu

lantai)

Umur: 11

Pekerjaan: Master Dungeon

Keterampilan:

1. 

Pembangunan

Dengan menghabiskan nilai pembangunan, anda

bisa membangun dungeon, menambahkan ruangan, membuat lantai baru dan sebagainya.

2. 

Penyembunyian

Sebagai master dungeon, anda harus bisa

menyembunyikan diri anda, agar tidak diketahui oleh musuh yang menyerang

dungeon.

Note:

Keterampilan dapat diperoleh dengan menghabiskan nilai

pembangunan.

Banyak perubahan terjadi pada papan informasi, dan selain

itu.

Ras juga di tambahkan dalam papan informasi.

Kolom keterampilan juga tersedia, tapi entah kenapa

keterampilan yang aku latih tidak masuk kedalam keterampilan, atau hanya

keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat dicantumkan disana, dan

keterampilan yang dari pekerjaan lainnya tidak akan masuk kedalam papan

informasi.

Entahlah, kenapa harus memikirkan hal-hal yang tidak perlu

untuk dipikirkan.

Misteri apa yang ada dibaliknya aku juga tidak terlalu

peduli asalkan aku bisa hidup dengan tenang dan menjalani hidupku semauku, itu

sudah cukup.

Nilai pembangunan milikku masih terus meningkat, karena

banyak semut batu yang terbunuh dalam pertarungan melawan Golem yang ada di

dalam dungeon.

Banyak semut batu yang di luar terangsang untuk datang ke

dalam dungeon dan bertarung melawan Golem yang telah membunuh sesama jenisnya.

Aku kemudian membuka papan informasi tempat dimana aku dapat

membeli keterampilan dengan menghabiskan nilai pembangunan.

Banyak keterampilan tersedia disana, dari keterampilan sihir,

keterampilan pedang, tombak, busur dan anak panah, sihir dukungan, dan masih

banyak lagi.

Akan sulit untuk mencari keterampilan satu demi satu, jadi

aku putuskan untuk memikirkan itu terlebih dahulu sebelum aku terus mencari

keterampilan yang cocok.

Setelah kembali pada kenyataan, Nessa sudah duduk di sofa

depanku.

Dia menatapku dengan penasaran, seakan dia ragu untuk

bertanya atau tidak.

" Ada apa, jika ada yang ingin kamu tanyakan, tanyakan saja

tidak perlu ragu." Aku yang melihatnya seperti itu, aku berkata padanya.

" ah, anu, sekarang kita ada dimana?" dia bertanya dengan

sedikit ragu dan bingung.

Lagi pula sudah seperti ini, aku juga tidak ingin berbohong

padanya.

" Ini adalah ruang kontrol dungeon" jawabku singkat dengan

nada yang biasa.

" Eh, dungeon?, ruang kontrol?" dia berkata dengan bingung

dengan nada bertanya.

" iya, atau lebih tepatnya, ruang kontrol dungeon yang aku

bangun!" aku menjawab kebingungannya.

" Ka- kamu membangun dungeon, ke- ke- kenapa bisa?" Nessa

bertanya dengan lebih bingung lagi.

" Yah, itu karena pekerjaanku adalah master dungeon" aku

menggaruk kepalaku saat menjawabnya.

" Eh!, emangnya ada pekerjaan yang seperti itu?" dia

berteriak kaget.

" Aku juga tidak tahu, aku baru tahu setelah waktu ini, atau

setelah sekelompok semut batu itu mengepung kita, jika aku tidak membangun

dungeon disini, mungkin kita sudah mati di mulut sekelompok semut batu itu."

" tapi, bukankah pengajar mengatakan bahwa dungeon

diciptakan oleh raja iblis atau dewa jahat untuk membuat kekacauan di dunia?".

Nessa berkata dengan tidak percaya.

Aku mengangkat bahuku.

" aku juga tidak tahu tentang itu, mungkin saja mereka juga

sebenarnya tidak tahu dan semua itu adalah karangan dan dibuat-buat oleh orang-orang

tertentu" aku sedikit memberikan dugaan yang tidak berdasar.

" karena pekerjaan ini baru dibuka belum lama ini, aku juga

tidak bisa meningkatkan levelku karenanya."

" ah, kamu tidak bisa meningkatkan levelmu? Lalu kenapa kamu

bisa begitu kuat?" dia berteriak dan terkejut lagi.

" Kenapa kamu begitu terkejut?!" kataku yang melihat dia

terkejut terus menerus.

" bagaimana aku tidak terkejut, kamu berada di level 0 tapi

memiliki kekuatan untuk melawan Golem level lima belasan saat kita dalam

perjalanan kesini bukan" dia memasang ekspresi heran dan tidak percaya.

Aku tidak menjelaskan dan hanya mengangkat bahu.

" hei, kenapa tidak menjawabku? Aku kan juga ingin menjadi

lebih kuat dan tidak akan terus menjadi bebanmu!" dia marah karena aku tidak

menjawabnya.

Kemudian dia datang ke sampingku dan menarik-narik dan mendorong

bahu dan lenganku.

Aku melihatnya sejenak.

" Ugh, bukanya itu adalah rahasia besar dibandingkan dengan

aku yang memiliki pekerjaan sebagai Master Dungeon, tapi kita belum sedekat itu."

Aku berkata dengan tenang, menatapnya dengan mata yang dalam.

" Hiks hiks hiks hiks...kamu jahat Glenn, bukankah kita

sudah melewati hidup dan mati bersama, tapi kamu masih menganggapku sebagai

orang asing."

Dia tiba-tiba menangis entah kenapa.

" ugh" aku tidak bisa berkata-kata.

Dia berlari pergi meninggalkanku dan kemudian melompat ke

atas tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut.

"Huh" aku hanya bisa menghela nafas, aku benar-benar tidak

bisa berinteraksi dengan orang lain secara mendalam.

Aku hanya berinteraksi dengan orang lain secara dangkal, aku

memang menghindar dari berinteraksi dan memiliki hubungan yang dalam dengan

seseorang.

Karena aku sendiri tahu, bukanya aku tidak ingin berhubungan

dengan orang lain secara mendalam, tapi aku terkadang bersikap terlalu baik dan

tanpa sadar aku telah tertipu oleh mereka.

Jadi, akhirnya aku mengurangi berinteraksi dengan orang

lain, bahkan hanya sekedar basa-basi saja aku tidak melakukannya.

Jika urusan itu benar-benar penting, aku akan melakukan

interaksi itu, jika tidak, mungkin aku menjawab dengan ala kadarnya saat mereka

bertanya padaku.

Aku memang tidak bisa dikatakan sebagai orang jahat tapi aku

juga bukanlah orang yang baik.

Aku melihat Nessa yang mendekam di tempat tidur sejenak.

Tapi aku tidak pergi kesana untuk menghiburnya.

Aku tidak memiliki kuasa untuk itu.

Berhubungan dengan orang lain sungguh merepotkan, jika saja

aku bisa mengembalikan mereka seperti budak.

Budak!?.

Eh, iya itu, budak.

Aku kemudian kembali mengirim kesadaranku ke papan informasi,

dan kemudian membuka toko keterampilan.

Dengan pikiran dan niat apa yang aku cari, perlahan keterampilan

yang ada menyusut, dan beberapa keterampilan yang cocok dengan apa yang aku

pikirkan mulai muncul.

Mari kita lihat, apa saja yang ada.

Pertama ada jinak, itu adalah keterampilan yang biasanya

dimiliki oleh penjinak binatang, yang memperbudak binatang sihir atau monster

untuk digunakan sendiri sebagai pembela atau penyerang dalam pertarungan.

Yang kedua adalah kontrak budak, yaitu kontrak yang bisanya

digunakan oleh pedagang budak untuk membuat budak mereka patuh dan juga dapat

digunakan sebagai penanda bahwa orang itu adalah budak, setelah digunakan akan

ada segel yang terlihat di bagian tertentu pada tubuh yang menjadi budak.

Dan yang lainnya adalah kontrak setara, itu lebih seperti

kontak perjanjian yang mengikat kedua belah pihak dan memiliki status yang

setara.

Jadi itu bukanlah keterampilan aku butuhkan.

Yang aku butuhkan adalah yang kedua.

Tapi itu membutuhkan banyak nilai pembangunan untuk ditebus.

Aku melihat nilai pembangunan yang aku miliki saat ini, dan

itu sudah cukup.

Menghabiskan tiga ribu nilai pembangunan akhirnya aku mendapatkan

keterampilan kontrak budak, dan sekarang aku bisa membuat orang lain menjadi

budakku.

Heheheh.

Aku tertawa tanpa sadar, dan ketawaku mungkin terlihat

menjijikan jika ada yang melihatnya.

Aku kembali melihat nilai pembangunan yang tersisa setelah

aku membeli keterampilan.

Itu tidak banyak, hanya menyisakan empat ribu lebih nilai

pembangunan.

Aku menggelengkan kepalaku dan menutup informasi yang terbuka.

Aku menutup mataku dan bermeditasi.

Meskipun meditasiku sekarang dapat dilakukan secara mandiri

tanpa perlu dilakukan secara sadar.

Energi yang aku peroleh akan lebih banyak saat aku melakukan

meditasi secara aktif.

Jadi saat aku tidak memiliki kegiatan, aku akan menghabiskan

waktuku dengan bermeditasi.