Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 18 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] penjelasan

Chapter 18 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] penjelasan

Melihat pada papan informasi, aku mengetahuinya bahwa aku

harus membuat lantai lain dari dungeon untuk bisa menaikkan levelku.

Levelku setara dengan jumlah lantai lain dungeon yang aku

bangun.

Aku benar-benar harus berusaha dengan keras untuk meningkat

kekuatanku.

Tapi, dengan ini, aku telah mengetahui apa pekerjaanku, dan

dengan itu juga aku bisa membuat mimpiku di kehidupanku yang sebelumnya menjadi

kenyataan.

Yaitu membuat Harem, aku sebenarnya bukanlah orang yang

baik, aku memiliki mimpi untuk membuat Harem dengan memaksa para gadis-gadis.

Dan itu tentu saja adalah tindakan yang jahat, dan meskipun

aku memiliki kekuatan yang cukup kuat di dunia ini, aku mungkin tidak bisa

melakukan hal itu.

Tapi dengan pekerjaanku sebagai master dungeon, aku memiliki

kesempatan itu.

Menjebak mereka yang memasuki dungeon dan mengurung mereka

di dungeon.

Hum, hum, hum.

Aku tanpa sadar bersenandung dengan gembira, senyum tanpa

sadar aku perlihatkan pada bibirku.

Aku mengalihkan pikiranku yang melayang jauh tentang mimpi

jahatku.

Aku menatap ke bagian tengah ruangan. Di sana ada kristal

berbentuk prisma segitiga yang mengambang di atas altar.

Energi sihir mengalir ke dalam kristal itu dan perlahan

menjadi lebih kuat.

Ada juga banyak, layar seperti layar monitor besar yang ada

di kehidupanku yang sebelumnya.

Tapi hanya ada satu layar yang sedang menyala.

Di sana, diperlihatkan sekelompok semut batu yang melewati

lorong-lorong dan ruangan.

Ada banyak dari mereka yang mati terkena serangan dari

tombak atau sebangsanya.

Itu adalah pemandangan yang ada di dalam dungeon.

Dan setiap kematian dari semut batu itu, nilai pembangunan

milikku bertambah beberapa poin.

Aku bangkit meninggalkan sofa, aku berjalan mendekati layar

itu.

Nessa masih tidak bergerak dari tempatnya.

Dan setelah aku duduk di depan monitor itu, sebuah kata terlihat

di bagian kecil monitor yang berada di atas meja.

Aku duduk di depan layar itu, dan kemudian aku membacanya.

" Silakan pilih monster yang akan muncul pada lantai

pertama!"

Itu adalah perintah untuk memilih monster yang akan lahir di

lantai pertama dungeon.

Aku menopang daguku, aku berpikir monster apa yang cocok

sebagai monster pertama dari dungeonku.

Aku ingin memilih monster yang cukup kuat, tapi mungkin itu

tidak akan sesuai.

Kenapa lantai pertama harus diisi dengan monster yang kuat.

Aku lagi pada layar yang memunculkan pertanyaan itu.

Lalu aku melihat bahwa ada banyak gambar di bagian bawah kalimat

itu.

Dan setelah aku membukanya, itu adalah gambar monster yang

dapat dipilih.

Ada, goblin, slime, laba-laba gurun, golem, dan lain

sebagainya.

Aku menopang daguku melihat gambar-gambar itu.

Aku berpikir apa monster yang cocok, dilihat dari geografis

tempat dimana aku membangun dungeon.

Ya, bukankah aku membangun dungeon di daerah bebatuan dan dekat

dengan gurun pasir, lebih baik bagiku untuk menempatkan monster yang sesuai

dengan itu.

Jadi aku putuskan untuk memilih Golem.

Kemudian aku menyentuh gambar Golem pada layar itu.

Setelah itu, kalimat lain muncul.

" selat telah menentukan monster yang menjaga lantai satu

dungeon anda, Golem akan lahir di lantai satu dungeon anda."

Dan kemudian layar itu kembali tenang dan hanya menampilkan

struktur denah dungeon.

Dilihat dari denahnya, dungeon milikku memiliki sepuluh

ruangan dan tidak memiliki jalan yang rumit.

Lagi pula aku memilih membangun dungeon sesuai template yang

ada, jadi itu terlihat sederhana.

"Aku tidak tahu apakah aku bisa mengubahnya?" aku bergumam

dengan lembut.

Tapi kemudian layar yang tadinya hanya memperlihatkan denah

dungeon, kini berubah dan ada kalimat yang muncul.

" Anda bisa menambahkan ruangan dengan menghabiskan seribu

nilai pembangunan, dan lorong seratus nilai pembangunan setiap satu meter."

" Dibutuhkan sepuluh ribu nilai pembangunan untuk membuat

lantai lainnya".

Informasi itu datang dengan cepat seakan mengetahui

pemikiranku.

Em, mungkin tidak ada yang aneh, karena aku adalah master

dungeon ini, jadi mungkin itu dapat merespon dengan apa yang sedang aku

pikirkan jika menyangkut dengan dungeon.

Beberapa saat kemudian aku menyadari bahwa nilai pembangunan

milikku meningkat dengan cukup cepat.

Aku kemudian melihat ke layar lebar yang ada di atas.

Golem-golem telah muncul di lantai dungeon. Itu tidak

terbatas pada ruangan, tapi juga lorong yang menghubungkan ruangan satu dengan

yang lainnya.

Mereka bertarung dengan semut batu yang ada, dan terjadi

banyak pertempuran.

Baik Golem maupun semut batu itu banyak yang mati, dan itu

juga mempercepat perolehan nilai pembangunan.

Dan karena dungeon tidak memiliki pintu masuk yang

menutupinya.

Semut batu yang telah mati mengeluarkan aroma yang menarik

semut batu lainya untuk datang.

Dan dari luar, banyak semut batu yang masuk ke dalam

dungeonku.

Aku tersenyum melihat itu. Jika banyak monster yang masuk ke

dalam dungeonku, aku akan lebih cepat dalam menghasilkan nilai pembangunan.

Baik hidup atau mati itu akan memberikan nilai pembangunan

padaku. Aku tidak akan rugi meski master yang menjaga dungeon terbunuh, karena

itu juga akan menjadi nilai pembangunan bagiku.

Aku kemudian melihat ada sedikit fluktuasi pada kristal

prisma segitiga yang ada di atas altar.

Energi sihirnya menurun sedikit, dan setelah beberapa saat

itu kembali ke keadaan semula, dan kini itu menjadi lebih banyak memiliki

energi sihir.

Aku berpikir sejenak.

" Ah, aku tahu, dungeon melahirkan monster dengan

menghabiskan energi sihir, dan kemudian menyerap energi sihir dari monster yang

mati ataupun petualang."

Aku tanpa sadar berteriak dengan bahagia saat mengetahui

alasan itu.

" Maka dari itu, jika monster yang ada di dalam dungeon

terbunuh, itu lenyap seketika dan hanya meninggalkan inti monster dan beberapa

benda berharga yang berkaitan dengan monster itu sendiri"

" dan jika makhluk lain yang tidak dari dungeon, butuh

beberapa waktu sebelum terurai".

" hal ini sangat menguntungkan, untung tidak mengkonsumsi

nilai pembangunan untuk melahirkan monster yang menjaga dungeon, jika tidak aku

akan membutuhkan banyak nilai pembangunan hanya untuk melahirkan sekelompok

monster untuk menjaga dungeon, tanpa monster itu bukanlah dungeon, hanya gua

biasa".

Aku kembali tenang setelah beberapa saat, aku mulai mengamati

segala sesuatu yang terjadi di dalam dungeon.

 

Aku kemudian melihat kembali pada nilai pembangunan milikku.

Sekarang itu sudah hampir sepuluh ribu lagi.

Aku sedang berpikir, akan aku gunakan untuk apa nilai

pembangunan ini.

Melihat kembali denah dungeon yang sederhana, aku kemudian

memutuskan untuk menambah ruangan lain di lantai satu.

Menghabiskan lima ribu poin dari nilai pembangunan yang aku

miliki, aku membuka dua ruangan lagi dan membuat lorong untuk menghubungkan

ruangan-ruangan itu.

Suara gemuruh terdengar entah dari mana, kemudian sesuatu

bergerak di dinding lorong dungeon, itu kemudian membentuk sebuah lorong lain

dan menghubungkan ruangan lainnya dan itu kemudian saling terhubung.

Kemudian energi sihir mulai bergolak dan mengalir pada

lorong-lorong dan ruangan yang baru saja aku buka.

Setelah beberapa saat, golem-golem mulai terbentuk dari

udara tipis.

Aku melihatnya sambil tersenyum.

Saat aku sedang asyik melihat segala sesuatu yang sedang terjadi

pada dungeon, sebuah lengan datang melingkari diriku dari belakang.

Itu memelukku.

" Hei, Glenn aku butuh sesuatu yang mendesak" Nessa berkata

dengan sedikit tidak sabar dan terus melingkari tubuhku dan kemudian

menarik-narik bajuku.

" ada apa?" aku berbalik dan bertanya.

Dia menggesek-gesekkan kakinya seakan menahan sesuatu.

" a aku ingin buang air, tapi aku tidak menemukan tempat

untuk buang air itu." Nessa berkata dengan sedikit rasa malu.

 

"eh, um, baiklah, tunggu sebentar" kemudian aku mengalihkan

pikiranku pada kesadaran, dan aku memutuskan apa yang aku inginkan.

" apakah anda ingin menghabiskan seratus nilai pembangunan

untuk membangun toilet?"

Itu muncul begitu saja setelah aku memikirkannya, dan tanpa

basa basi aku memilih Ya.

Kemudian pilihan lainnya muncul, itu adalah untuk menentukan

toilet seperti apa yang akan dibangun.

Karena aku sebelumnya adalah orang desa, aku tentu saja

memilih untuk membuat toilet jongkok dari pada toilet duduk.

Aku jarang menggunakan toilet duduk, dan aku kurang tahu

tentang itu.

Setelah aku selesai membuat pilihan, di salah satu dinding

ruang kontrol, terbentuklah sebuah pintu, cahaya terang terpancar darinya.

Dan setelah beberapa saat, cahaya itu turun dan menghilang.

Aku berjalan ke arah itu dan membuka pintunya.

Setelah melihat bagaimana toilet itu terlihat, aku

melambaikan tangan pada Nessa yang tidak mengikutiku.

Menunggu dia datang aku melihat ke dalam toilet, itu tidak

berbeda dengan toilet pada umumnya yang dibangun oleh orang biasa, dengan lebar

satu kali dua meter, terdapat kloset jongkok dan juga bak air, tentunya

gayungnya juga.

Aku membalikkan wajahku setelah melihatnya, dan Nessa sudah

ada di sebelahku.

" gunakan tempat ini!" aku menunjuk jariku ke arah toilet.

"Baik" dia berkata setelah melihat ke dalam.

Dia tidak terlihat terkejut dengan apa yang ada di dalam

ruangan, karena di dunia ini juga ada toilet seperti itu, meskipun bentuknya

sedikit berbeda tapi tidak jauh berbeda.