Melihat pada papan informasi, aku mengetahuinya bahwa aku
harus membuat lantai lain dari dungeon untuk bisa menaikkan levelku.
Levelku setara dengan jumlah lantai lain dungeon yang aku
bangun.
Aku benar-benar harus berusaha dengan keras untuk meningkat
kekuatanku.
Tapi, dengan ini, aku telah mengetahui apa pekerjaanku, dan
dengan itu juga aku bisa membuat mimpiku di kehidupanku yang sebelumnya menjadi
kenyataan.
Yaitu membuat Harem, aku sebenarnya bukanlah orang yang
baik, aku memiliki mimpi untuk membuat Harem dengan memaksa para gadis-gadis.
Dan itu tentu saja adalah tindakan yang jahat, dan meskipun
aku memiliki kekuatan yang cukup kuat di dunia ini, aku mungkin tidak bisa
melakukan hal itu.
Tapi dengan pekerjaanku sebagai master dungeon, aku memiliki
kesempatan itu.
Menjebak mereka yang memasuki dungeon dan mengurung mereka
di dungeon.
Hum, hum, hum.
Aku tanpa sadar bersenandung dengan gembira, senyum tanpa
sadar aku perlihatkan pada bibirku.
Aku mengalihkan pikiranku yang melayang jauh tentang mimpi
jahatku.
Aku menatap ke bagian tengah ruangan. Di sana ada kristal
berbentuk prisma segitiga yang mengambang di atas altar.
Energi sihir mengalir ke dalam kristal itu dan perlahan
menjadi lebih kuat.
Ada juga banyak, layar seperti layar monitor besar yang ada
di kehidupanku yang sebelumnya.
Tapi hanya ada satu layar yang sedang menyala.
Di sana, diperlihatkan sekelompok semut batu yang melewati
lorong-lorong dan ruangan.
Ada banyak dari mereka yang mati terkena serangan dari
tombak atau sebangsanya.
Itu adalah pemandangan yang ada di dalam dungeon.
Dan setiap kematian dari semut batu itu, nilai pembangunan
milikku bertambah beberapa poin.
Aku bangkit meninggalkan sofa, aku berjalan mendekati layar
itu.
Nessa masih tidak bergerak dari tempatnya.
Dan setelah aku duduk di depan monitor itu, sebuah kata terlihat
di bagian kecil monitor yang berada di atas meja.
Aku duduk di depan layar itu, dan kemudian aku membacanya.
" Silakan pilih monster yang akan muncul pada lantai
pertama!"
Itu adalah perintah untuk memilih monster yang akan lahir di
lantai pertama dungeon.
Aku menopang daguku, aku berpikir monster apa yang cocok
sebagai monster pertama dari dungeonku.
Aku ingin memilih monster yang cukup kuat, tapi mungkin itu
tidak akan sesuai.
Kenapa lantai pertama harus diisi dengan monster yang kuat.
Aku lagi pada layar yang memunculkan pertanyaan itu.
Lalu aku melihat bahwa ada banyak gambar di bagian bawah kalimat
itu.
Dan setelah aku membukanya, itu adalah gambar monster yang
dapat dipilih.
Ada, goblin, slime, laba-laba gurun, golem, dan lain
sebagainya.
Aku menopang daguku melihat gambar-gambar itu.
Aku berpikir apa monster yang cocok, dilihat dari geografis
tempat dimana aku membangun dungeon.
Ya, bukankah aku membangun dungeon di daerah bebatuan dan dekat
dengan gurun pasir, lebih baik bagiku untuk menempatkan monster yang sesuai
dengan itu.
Jadi aku putuskan untuk memilih Golem.
Kemudian aku menyentuh gambar Golem pada layar itu.
Setelah itu, kalimat lain muncul.
" selat telah menentukan monster yang menjaga lantai satu
dungeon anda, Golem akan lahir di lantai satu dungeon anda."
Dan kemudian layar itu kembali tenang dan hanya menampilkan
struktur denah dungeon.
Dilihat dari denahnya, dungeon milikku memiliki sepuluh
ruangan dan tidak memiliki jalan yang rumit.
Lagi pula aku memilih membangun dungeon sesuai template yang
ada, jadi itu terlihat sederhana.
"Aku tidak tahu apakah aku bisa mengubahnya?" aku bergumam
dengan lembut.
Tapi kemudian layar yang tadinya hanya memperlihatkan denah
dungeon, kini berubah dan ada kalimat yang muncul.
" Anda bisa menambahkan ruangan dengan menghabiskan seribu
nilai pembangunan, dan lorong seratus nilai pembangunan setiap satu meter."
" Dibutuhkan sepuluh ribu nilai pembangunan untuk membuat
lantai lainnya".
Informasi itu datang dengan cepat seakan mengetahui
pemikiranku.
Em, mungkin tidak ada yang aneh, karena aku adalah master
dungeon ini, jadi mungkin itu dapat merespon dengan apa yang sedang aku
pikirkan jika menyangkut dengan dungeon.
Beberapa saat kemudian aku menyadari bahwa nilai pembangunan
milikku meningkat dengan cukup cepat.
Aku kemudian melihat ke layar lebar yang ada di atas.
Golem-golem telah muncul di lantai dungeon. Itu tidak
terbatas pada ruangan, tapi juga lorong yang menghubungkan ruangan satu dengan
yang lainnya.
Mereka bertarung dengan semut batu yang ada, dan terjadi
banyak pertempuran.
Baik Golem maupun semut batu itu banyak yang mati, dan itu
juga mempercepat perolehan nilai pembangunan.
Dan karena dungeon tidak memiliki pintu masuk yang
menutupinya.
Semut batu yang telah mati mengeluarkan aroma yang menarik
semut batu lainya untuk datang.
Dan dari luar, banyak semut batu yang masuk ke dalam
dungeonku.
Aku tersenyum melihat itu. Jika banyak monster yang masuk ke
dalam dungeonku, aku akan lebih cepat dalam menghasilkan nilai pembangunan.
Baik hidup atau mati itu akan memberikan nilai pembangunan
padaku. Aku tidak akan rugi meski master yang menjaga dungeon terbunuh, karena
itu juga akan menjadi nilai pembangunan bagiku.
Aku kemudian melihat ada sedikit fluktuasi pada kristal
prisma segitiga yang ada di atas altar.
Energi sihirnya menurun sedikit, dan setelah beberapa saat
itu kembali ke keadaan semula, dan kini itu menjadi lebih banyak memiliki
energi sihir.
Aku berpikir sejenak.
" Ah, aku tahu, dungeon melahirkan monster dengan
menghabiskan energi sihir, dan kemudian menyerap energi sihir dari monster yang
mati ataupun petualang."
Aku tanpa sadar berteriak dengan bahagia saat mengetahui
alasan itu.
" Maka dari itu, jika monster yang ada di dalam dungeon
terbunuh, itu lenyap seketika dan hanya meninggalkan inti monster dan beberapa
benda berharga yang berkaitan dengan monster itu sendiri"
" dan jika makhluk lain yang tidak dari dungeon, butuh
beberapa waktu sebelum terurai".
" hal ini sangat menguntungkan, untung tidak mengkonsumsi
nilai pembangunan untuk melahirkan monster yang menjaga dungeon, jika tidak aku
akan membutuhkan banyak nilai pembangunan hanya untuk melahirkan sekelompok
monster untuk menjaga dungeon, tanpa monster itu bukanlah dungeon, hanya gua
biasa".
Aku kembali tenang setelah beberapa saat, aku mulai mengamati
segala sesuatu yang terjadi di dalam dungeon.
Aku kemudian melihat kembali pada nilai pembangunan milikku.
Sekarang itu sudah hampir sepuluh ribu lagi.
Aku sedang berpikir, akan aku gunakan untuk apa nilai
pembangunan ini.
Melihat kembali denah dungeon yang sederhana, aku kemudian
memutuskan untuk menambah ruangan lain di lantai satu.
Menghabiskan lima ribu poin dari nilai pembangunan yang aku
miliki, aku membuka dua ruangan lagi dan membuat lorong untuk menghubungkan
ruangan-ruangan itu.
Suara gemuruh terdengar entah dari mana, kemudian sesuatu
bergerak di dinding lorong dungeon, itu kemudian membentuk sebuah lorong lain
dan menghubungkan ruangan lainnya dan itu kemudian saling terhubung.
Kemudian energi sihir mulai bergolak dan mengalir pada
lorong-lorong dan ruangan yang baru saja aku buka.
Setelah beberapa saat, golem-golem mulai terbentuk dari
udara tipis.
Aku melihatnya sambil tersenyum.
Saat aku sedang asyik melihat segala sesuatu yang sedang terjadi
pada dungeon, sebuah lengan datang melingkari diriku dari belakang.
Itu memelukku.
" Hei, Glenn aku butuh sesuatu yang mendesak" Nessa berkata
dengan sedikit tidak sabar dan terus melingkari tubuhku dan kemudian
menarik-narik bajuku.
" ada apa?" aku berbalik dan bertanya.
Dia menggesek-gesekkan kakinya seakan menahan sesuatu.
" a aku ingin buang air, tapi aku tidak menemukan tempat
untuk buang air itu." Nessa berkata dengan sedikit rasa malu.
"eh, um, baiklah, tunggu sebentar" kemudian aku mengalihkan
pikiranku pada kesadaran, dan aku memutuskan apa yang aku inginkan.
" apakah anda ingin menghabiskan seratus nilai pembangunan
untuk membangun toilet?"
Itu muncul begitu saja setelah aku memikirkannya, dan tanpa
basa basi aku memilih Ya.
Kemudian pilihan lainnya muncul, itu adalah untuk menentukan
toilet seperti apa yang akan dibangun.
Karena aku sebelumnya adalah orang desa, aku tentu saja
memilih untuk membuat toilet jongkok dari pada toilet duduk.
Aku jarang menggunakan toilet duduk, dan aku kurang tahu
tentang itu.
Setelah aku selesai membuat pilihan, di salah satu dinding
ruang kontrol, terbentuklah sebuah pintu, cahaya terang terpancar darinya.
Dan setelah beberapa saat, cahaya itu turun dan menghilang.
Aku berjalan ke arah itu dan membuka pintunya.
Setelah melihat bagaimana toilet itu terlihat, aku
melambaikan tangan pada Nessa yang tidak mengikutiku.
Menunggu dia datang aku melihat ke dalam toilet, itu tidak
berbeda dengan toilet pada umumnya yang dibangun oleh orang biasa, dengan lebar
satu kali dua meter, terdapat kloset jongkok dan juga bak air, tentunya
gayungnya juga.
Aku membalikkan wajahku setelah melihatnya, dan Nessa sudah
ada di sebelahku.
" gunakan tempat ini!" aku menunjuk jariku ke arah toilet.
"Baik" dia berkata setelah melihat ke dalam.
Dia tidak terlihat terkejut dengan apa yang ada di dalam
ruangan, karena di dunia ini juga ada toilet seperti itu, meskipun bentuknya
sedikit berbeda tapi tidak jauh berbeda.