Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 12 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] jalan-jalan

Chapter 12 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] jalan-jalan

Serikat petualang.

"Kak Milia jangan memelukku seperti itu" aku berusaha

melepaskan diri dari pelukan Milia yang memelukku erat dan menempelkan wajahku

pada payudara miliknya, aku tidak tahu ukuran pastinya, tapi itu cukup besar,

aku bisa merasa perasaan lembut darinya.

"Apakah adik Glenn tidak menyukainya?" Milia berkata dengan

senyum di wajahnya, tapi dia tetap tidak melepaskan diriku dari pelukannya. Aku

tetap berusaha untuk melepaskan diriku.

" Ugh, bukannya aku tidak mau, tapi aku hanya takut aku akan

menyukai kak Milia" aku tidak tahu bagaimana bereaksi, tapi kemudian aku

menjawab dengan nada pelan yang sulit untuk didengar.

"Eh, apa yang kamu bilang? Kakak tidak bisa mendengarnya"

dia sepertinya mendengar sedikit apa yang aku katakan, dia menanyai lagi untuk

lebih jelas.

"Tidak, bukan apa-apa" Aku mengelak, dan akhirnya dia

melepaskan aku.

"Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan kartu serikat

milikmu" dia pergi ke belakang setelah mengatakan itu.

Sudah satu tahun sejak aku mengambil misi untuk pergi ke

hutan berkabut untuk mencari bunga penyembuh.

Saat ini, aku baru saja menaikkan peringkat petualangku dari

peringkat E keperingkat D.

Kecepatanku untuk meningkatkan kekuatan sangat lambat, jadi

aku baru bisa naik ke tingkat D setelah menjadi petualangan selama setahun

lebih.

Hari ini adalah hari libur, dan besok adalah hari dimana

akan diadakan uji coba untuk para murid yang belajar di akademi.

Aku tidak tahu konten pasti dari uji coba itu. Tapi yang

pasti bukanlah uji coba tertulis, melainkan uji coba praktik.

Mungkin berburu monster atau yang lainnya.

Dan selama setahun ini aku semakin dekat dengan sang

resepsionis Milia.

Terlihat dari bagaimana aku berinteraksi dengannya tadi.

Selain itu, aku belajar banyak hal selama setahun ini aku

belajar di akademi Vault.

Dari teknik berpedang hingga sihir yang lemah dan dasar.

Karena meditasi yang aku lakukan setiap hari, aku

meningkatkan nilai sihirku hingga 45 poin.

Itu cukup tinggi jika dilihat dari aku yang tidak bisa

meningkatkan levelku.

Itu setara dengan level 20 dari pekerjaan biasa yang

berfokus dalam pertarungan.

Rata-rata nilai atribut milikku mencapai 40 poin.

Meski begitu aku adalah anak terlemah yang ada di akademi.

Itu terlihat dari peringkat yang di keluarkan oleh akademi.

Dalam pelatihan luar lapangan dimana para murid di haruskan

bertarung dan membunuh monster, aku memiliki performa yang buruk.

Aku juga tidak peduli, aku merasa aku memiliki performa yang

baik, tapi jika dibandingkan dengan yang lain, aku memang tergolong buruk

diantara para siswa akademi Vault.

Tapi apa yang bisa aku lakukan.

" adik Glenn ini kartu petualangmu, selamat telah menjadi

petualang peringkat D" Milia memberiku ucapan selamat dengan penuh senyuman

dalam ekspresinya.

"Terimakasih, ini juga berkat dukunganmu kak Milia."

Aku membalas ucapan selamat darinya dengan tersenyum juga.

"apakah adik Glenn akan mengambil misi?" dia bertanya

setelah itu.

"Tidak, besok akan ada uji coba di akademi, jadi aku tidak

akan mengambil misi kali ini, hari ini aku ingin beristirahat dari mengambil

misi dan latihan, aku hanya akan jalan-jalan untuk merilekskan tubuh dan

pikiran dengan menikmati pemandangan kota." Aku menjawab setelah menggelengkan

kepalaku sebentar.

"eh, kalau begitu aku akan mengambil cuti hari ini, dan aku

akan pergi bersama denganmu untuk melihat-lihat kota, sudah lama aku tidak

berkeliling kota" tiba-tiba dia mengatakan sesuatu yang luar biasa.

" Eh, apakah tidak apa-apa untuk mengambil cuti secara

mendadak?" aku tertegun sejenak sebelum bertanya padanya.

" tentu saja tidak apa-apa, lagian serikat tidak sedang

sibuk" jawab Milia dengan senang hati.

"Baiklah kalau begitu, akan aku tunggu."

"Iya," dia menjawab sembari meletakkan tanda konter

resepsionis tutup dan meletakkan itu di atas meja.

Dan kemudian dia masuk ke pintu belakang meja konter

resepsionis.

Aku juga pergi keluar dari gedung serikat petualang, aku

menunggu kak Milia tidak jauh dari gedung serikat petualang.

Ada kursi di sana. Jadi aku duduk disana.

Banyak orang yang berlalu-lalang.

Mengenakan pakaian tempur mereka, yah, kebanyakan dari

mereka adalah petualang yang akan mengambil misi ataupun yang telah

menyelesaikan misinya.

Lagian tempat ini ada di depan gedung serikat petualang,

jadi adalah wajar jika banyak petualang yang ada di sini.

Selama setahun ini aku juga mengetahui keberadaan Dungeon.

Itu seperti namanya, itu adalah ruang bawah tanah yang

menghasilkan monster dari udara tipis.

Dan juga banyak harta Karun di di dalamnya.

Seperti yang diharapkan dari dunia lain, dimana pedang dan

sihir ada, sesuatu seperti labirin dan penjara bawah tanah (dungeon) selalu ada

padanya.

Itu bukanlah sesuatu yang aneh.

Ada juga dungeon di dekat kota Vault, tapi itu adalah

dungeon tingkat rendah dan tidak banyak hal baik yang bisa didapatkan di sana.

Saat aku mendengar tentang dungeon aku merasakan sesuatu

seperti panggilan, atau intuisi.

Bahwa itu berkaitan denganku, tapi saat aku mengunjungi

dungeon itu, aku tidak mendapatkan apapun.

Banyak misteri tentang dungeon, seperti itu diciptakan oleh

iblis, dewa jahat atau sebagainya.

Tapi tidak ada yang tahu pasti tentang itu.

" Maaf membuatmu menunggu." Saat aku dalam pikiran yang

mengembara.

Tiba-tiba suara yang indah menarik pikiranku kembali ke

dunia nyata.

Itu adalah Milia, dia telah melepaskan pakaian seragam

resepsionis yang biasanya ia kenakan.

Dia mengenakan pakaian dengan sedikit Rendra pada bagian

dadanya, lengan bajunya yang pendek memperlihatkan kulit putih dan halus dari

lengannya.

Mengenakan rok berwarna biru tua sebagai bagian bawahnya.

Itu terlihat sangat cantik.

Benar-benar pesona wanita dewasa, jika para penggemar anime

atau manga mungkin mereka akan berkata, itu adalah tipe onee-san.

Penampilannya benar-benar membunuh pria sepertiku yang tidak

memiliki banyak pengalaman berinteraksi dengan orang lain, apalagi dengan

perempuan dan juga perempuan yang cantik.

"a, ah, tidak , tidak lama." Aku sedikit tergagap setelah

melihat betapa cantiknya kak Milia. Tanpa sadar wajahku memerah. Meski aku

tidak menyadarinya.

Dia memasang ekspresi lucu dan seakan ingin tertawa melihat

reaksi diriku saat melihatnya.

Mungkin saja dia telah tertawa, hanya aku tidak

menyadarinya.

" kak Milia, benar-benar boleh mengambil cuti?." Aku

bertanya kepadanya untuk menghilangkan rasa gugup dan malu yang aku rasakan.

" tentu saja bisa, lupakan itu, ayo kita jalan-jalan." Dia

berkata begitu dan mengalihkan topik pembicaraan.

Dia mengambil tanganku dan menarik aku pergi.

Akhirnya kamipun pergi berjalan-jalan di kota.

Itu mungkin adalah kencan, ya itu adalah kencan.

Tapi mungkin orang lain tidak akan melihatnya begitu?.

Ugh, meski aku adalah orang dewasa yang bereinkarnasi, aku

sekarang adalah anak kecil yang hanya berusia sebelas tahun.

Bagaimana Milia memandangku aku tidak tahu.

Aku memiliki tubuh yang cukup tinggi untuk anak berusia

sebelas tahun, dan juga dari peningkatan yang aku dapat saat latihan itu juga

mengubah tubuhku menjadi lebih proporsional.

Tinggiku dan Milia tidak beda jauh, meski aku masih sedikit

lebih pendek darinya.

Lupakan tentang itu, aku kembali menikmati liburanku dengan Milia.

Berjalan-jalan di pasar, melihat-lihat dagangan, aku juga

membeli sebuah hadiah untuk Milia saat kami melewati toko yang menjual

aksesoris.

Aku memberi dia sebuah kalung, kalung itu memiliki batu

berwarna biru sebagai permata dimana rantainya terbuat dari perak.

Aku membantu mengenakannya, itu sangat indah, dan membuat

Milia semakin cantik.

" Akan berbahaya jika ada laki-laki lain yang menyukainya,

aku mungkin tidak memiliki kesempatan untuk itu..."

" apa yang kamu gumamkan?." Sepertinya Milia menyadari apa

yang aku lakukan, dia berkata dengan sedikit bingung.

"Bukan, bukan apa-apa." Aku melambaikan tanganku dan

menyangkal hal itu.

" benarkah...?." dia terlihat masih tidak percaya.

" Ayo, pergi ke tempat lainnya." Kataku sembari mengalihkan

pandangan dan mengajak dia untuk melanjutkan berkeliling kota.

Dan begitu aku akhirnya berkeliling kota dengan Milia sampai

sore.

Kami menghabiskan banyak waktu untuk berkeliling dan melihat

pemandangan yang indah bersama dan bermain bersama.

Itu adalah perasaan yang menyenangkan, tapi hal-hal yang

menyenangkan pasti akan berakhir.