Keesokan harinya.
Bangun dari meditasi, aku membersihkan diri menggunakan
sihir "bersih" untuk menghilangkan kotoran dan bau yang ada di tubuhku.
Aku turun ke bawah dan melatih sedikit gerakan pedang dasar.
Dan setelah menyelesaikan satu set gerakan, aku mengakhiri latihanku.
Saat matahari pagi naik cukup tinggi, aku kembali ke kamar
dan memasukkan barang-barang yang aku butuhkan untuk uji coba.
Aku memasukkan mereka ke dalam tas penyimpanan.
Tas penyimpanan adalah tas dengan ruang yang berbeda melekat
padanya.
Harganya cukup mahal, tasku hanya memiliki luas satu meter
kubik, dan itu hampir menghabiskan uang yang telah aku kumpulkan selama hampir
setahun.
Setelah memasukkan semua barang yang dibutuhkan, aku
berangkat sendiri ke tempat berkumpul.
Tiga teman sekamarku sudah pergi terlebih dahulu, itu tidak
masalah lagi pula aku tidak memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mereka
meski aku telah tinggal satu kamar dengan mereka selama satu tahun.
Sesampainya aku di tempat berkumpul, sudah banyak murid yang
datang dan menunggu.
Ada juga pengajar yang mengawasi para murid.
"Glenn sini!" saat aku mendekat seorang gadis melambaikan
tangan padaku.
Dia memiliki pakaian seperti penyihir tapi itu bukanlah
penyihir.
Memiliki warna rambut berwarna emas dan juga pada matanya.
Dia terlihat seperti kecantikan barat saat di duniaku
sebelumnya.
Namanya Nessa, dia adalah seorang penyembah, memiliki
penampilan yang cantik tapi sedikit kikuk dan ceroboh.
Dan dia tidak bisa membaca suasana, mungkin.
Saat dia melambaikan tangan ke arahku dan memanggil namaku,
banyak murid yang melihat ke arah kami.
Dengan tatapan meremehkan atau merendahkan dan pandangan
lainya yang tidak menyenangkan.
Lagi pula kami berdua adalah orang yang memiliki peringkat
terbawah dari semua murid seangkatan.
Dan tentu saja aku adalah yang terakhir, dengan pekerjaan
yang tidak diketahui dan kekuatan yang lemah, itu adalah hal yang wajar.
Tapi berbeda dengan Nessa, dia adalah seorang yang memiliki
pekerjaan sebagai penyembuh, memiliki tingkat yang rendah tidak terlalu
memalukan karena dia tidak bisa menyerang musuhnya.
Tapi seharusnya ada banyak orang yang mau dekat dengannya
bukan?.
Kalian berpikir begitu.
Seperti yang telah aku sebutkan tadi, dia itu orangnya kikuk
dan sedikit ceroboh, dia tidak bisa melakukan penyembuhan dengan baik saat
dalam pertarungan, jadi tidak ada yang mau dekat dengannya apalagi membentuk
kelompok dengannya.
Kecuali aku, lagi pula aku juga akan sendirian jika aku
tidak bersama dengannya.
Itu adalah situasi win-win, kurasa.
Aku juga membalas panggilan dari Nessa, kemudian kami
berkumpul dan menunggu orang lain yang belum datang.
Aku tidak peduli dengan tatapan mata semua orang.
Aku hanya melihat mereka sebentar.
Kebanyakan dari mereka telah membentuk sebuah kelompok, aku
tidak begitu tahu banyak tentang mereka, tapi yang pasti setiap kelompok
memiliki formasi yang hampir sama.
Yaitu, penyerang (attack), pertahanan (defense), pendukung
(support), penyembuh (healer).
Dan tentu saja penyerang akan memiliki penyerang fisik dan
penyerang sihir, yaitu penyerang yang menghasilkan kerusakan secara fisik dan
juga sihir.
Dan selain itu terkadang ada tambahan yaitu pengintai, yang
bertugas menjelajahi jalan dan mendeteksi musuh.
Mungkin itu tugas pendukung?.
Aku tidak tahu, meski aku menjadi petualang aku tidak pernah
bekerja dalam kelompok jadi aku tidak tahu.
Mereka terlihat kuat dari penampilan mereka, kenyataannya
aku tidak tahu tapi yang pasti lebih kuat dariku.
Aku hanya mengandalkan latihan tapi mereka mengandalkan
latihan dan peningkatan level, maka kekuatannya jauh berbeda denganku.
Aku tidak merasa iri dengan itu, yang aku sesalkan adalah
aku lahir disaat yang salah, jika aku lahir di masa damai, aku tidak harus pergi
ke akademi dan belajar dan bertemu dengan sekumpulan anak-anak yang memiliki
pekerjaan yang luar biasa.
Tapi ada banyak keuntungannya juga, aku bisa belajar banyak
tentang monster dan pengetahuan yang lainnya.
Sihir dasar dan teknik bertarung dan pelatihan yang baik dan
benar, membuat diriku memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekuatanku walau
tidak meningkatkan levelku.
Jika tidak ditarik ke akademi, mungkin aku sekarang masih hanya
akan terus membunuh slime yang ada di dekat desa Seed untuk mengumpulkan poin
pembangunan.
Dan yang paling berharga adalah teknik meditasi, dengan itu
aku bisa meningkatkan sumber energi sihirku dan juga mempercepat peningkatan
pada atribut lainnya.
Setelah tinggal di akademi Vault, aku mengetahui banyak
berita meski aku tidak dengan sengaja mencari berita itu.
Banyak monster yang menjadi ganas dan berevolusi menjadi
lebih kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Populasi monster yang semakin banyak, dan tanda-tanda luapan
monster dari dungeon.
Maka dari itu, banyak yang berspekulasi bahwa raja iblis
akan bangkit atau bahkan raja iblis telah bangkit.
Seperti yang terdengar dan banyak diketahui oleh
orang-orang.
Raja iblis adalah jelmaan dari kejahatan, kehancuran,
kegilaan dan yang lainnya.
"hei Glenn, apakah kamu gugup, aku sedikit gugup, apakah aku
bisa melakukannya dengan baik selama uji coba ini?", saat aku sedang melihat
para murid dengan pakaian lengkap dan kelompok yang sempurna.
Pertanyaan dari Nessa mengganggu pemikiran yang aku miliki.
Dia bertingkah tidak benar, dia benar-benar gugup,
Meletakkan tangannya di depan dadanya dan juga memegang
tongkat sihir.
" tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan, jika terlalu
dipikirkan kamu akan merasa gugup, lagi pula ini hanyalah uji coba, akan ada
yang mengawasi kita jika terjadi kecelakaan."
Aku berkata dengan nada yang biasa mencoba menenangkan Nessa
yang sedang gugup.
"Oh, baiklah" balas dia dengan nada yang lemah.
"bersemangatlah sedikit, jika kamu tidak bersemangat, nanti
itu akan menghambat dalam uji coba, jika kita tidak siap, kita mungkin akan
melakukan kesalahan saat melawan monster nanti." Aku terus menasehati dan
memberi sedikit dorongan agar dia sedikit lebih bersemangat.
"Um, iya."
Aku sedikit tersenyum melihat jawabannya.
Dia terlihat manis saat mengatakan itu, meski tidak terlihat
jelek saat gugup dan cemas.
Itu memiliki keimutan tersendiri.
Saat kami mengobrol, para murid akhirnya berkumpul semua.
Kemudian pengajar akademi memberi kami intruksi agar kami
mulai bersiap.
Dan kemudian datang dari gerbang akademi, kereta kuda satu
persatu.
Kemudian pengajar yang mengawasi kami menyuruh kami untuk
naik kereta kuda.
Setelah kereta kuda penuh, kereta kuda berangkat
meninggalkan akademi.
Dan begitu, itu diulang lagi, dan sampai yang terakhir
adalah giliran kami berdua untuk naik.
Kami berdua duduk di belakang, posisi yang sedikit lebih
jauh dari murid-murid yang lain.
Bukanya kami menghindari mereka, melainkan sebaliknya.
Mereka tidak mau dekat dengan kami.
Dan yang ada di hadapan kami adalah pengajar yang akan
mengawasi kegiatan uji coba ini.
Dari banyaknya murid yang melakukan uji coba dan pengajar
yang mengawasi.
Pasti akan ada yang terluka jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan.
Karena tidak mungkin para pengajar mengawasi kami semua.
Tapi aku tidak khawatir tentang itu, karena aku memiliki
kepercayaan diri pada keterampilan yang telah aku asah selama menjadi petualang
solo.
Yang aku khawatirkan adalah apakah nilai pembangunan milikku
bisa mencapai sepuluh ribu poin atau tidak.
Dan setelah itu apakah akan ada perubahan atau tidak. Jika
ada perubahan itu akan menjadi hal yang baik, tapi jika tidak, aku harus
berusaha untuk menjadi lebih kuat tanpa mengandalkan peningkatan level, dan aku
harus terus mengumpulkan poin pembangunan yang lebih banyak untuk mencari tahu
apa kegunaannya.
Saat aku dalam pemikiran seperti itu.
Aku merasa bajuku ditarik sedikit, tanpa menoleh aku tahu siapa
yang menarik bajuku, tentu saja itu adalah Nessa.
Aku tanpa berkata apa-apa, meletakkan tanganku pada
tangannya dan menggenggamnya dengan sedikit lebih erat.
Aku mendekati telinganya dan berkat, " jangan terlalu gugup,
lakukanlah secara normal."
Aku kemudian kembali ke posisi semula dengan sedikit senyum
di sudut bibirku.
Telinga dan wajah Nessa memerah dengan cepat aku berbisik di
telinganya tanpa aku menyadari semua itu.
Perjalanan kami baru saja dimulai dan masih memiliki jarak
yang jauh untuk sampai tempat tujuan, yaitu lokasi untuk uji coba.
Dari berita yang aku dengar, uji coba kami akan dilakukan di
gurun barat, itu berjarak sekitar dua atau tiga kilometer dari kota Vault.
Seperti namanya, gurun barat berada di barat kota Vault,
maka begitulah sebutannya.
Gurun barat adalah area yang dipenuhi dengan bebatuan keras dan
pasir yang luas. Tidak ada tanaman yang tumbuh dis sana, kecuali semak belukar
yang sangat ulet kuat dan dapat beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan
ekstrim.
Dan di padang pasir yang tumbuh adalah kaktus.
Pohon yang memiliki duri-duri pada batangnya, dia tidak
memiliki daun, hanya duri.
Tapi bisa memiliki buah.
Buahnya dapat dimakan dan batangnya juga mengandung banyak
air, itu dapat digunakan saat para petualang kehabisan air minum saat melewati
atau menjelajahi gurun pasir yang luas.
Selain kaktus yang normal, ada juga yang berubah menjadi
monster, dia memiliki kemampuan untuk menembakkan duri-duri tajam yang ada pada
tubuhnya, dan itu juga beracun.
Mereka sering menyamarkan diri mereka dengan berpura-pura
menjadi kaktus yang normal.
Maka itu kita harus berhati-hati saat melihat kaktus di
padang pasir. Jangan asal mendekat meski kita butuh minum karena kehabisan air
minum.
Tentu saja semua informasi ini di dapat dari guru Well, guru
Well memberikan banyak informasi tentang monster, apalagi monster yang dekat
dengan kota Vault.