Chereads / Kehidupanku sebagai Dungeon Master / Chapter 13 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] gurun barat

Chapter 13 - [Bab 2: Menjadi Dungeon Master] gurun barat

Keesokan harinya.

Bangun dari meditasi, aku membersihkan diri menggunakan

sihir "bersih" untuk menghilangkan kotoran dan bau yang ada di tubuhku.

Aku turun ke bawah dan melatih sedikit gerakan pedang dasar.

Dan setelah menyelesaikan satu set gerakan, aku mengakhiri latihanku.

Saat matahari pagi naik cukup tinggi, aku kembali ke kamar

dan memasukkan barang-barang yang aku butuhkan untuk uji coba.

Aku memasukkan mereka ke dalam tas penyimpanan.

Tas penyimpanan adalah tas dengan ruang yang berbeda melekat

padanya.

Harganya cukup mahal, tasku hanya memiliki luas satu meter

kubik, dan itu hampir menghabiskan uang yang telah aku kumpulkan selama hampir

setahun.

Setelah memasukkan semua barang yang dibutuhkan, aku

berangkat sendiri ke tempat berkumpul.

Tiga teman sekamarku sudah pergi terlebih dahulu, itu tidak

masalah lagi pula aku tidak memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mereka

meski aku telah tinggal satu kamar dengan mereka selama satu tahun.

Sesampainya aku di tempat berkumpul, sudah banyak murid yang

datang dan menunggu.

Ada juga pengajar yang mengawasi para murid.

"Glenn sini!" saat aku mendekat seorang gadis melambaikan

tangan padaku.

Dia memiliki pakaian seperti penyihir tapi itu bukanlah

penyihir.

Memiliki warna rambut berwarna emas dan juga pada matanya.

Dia terlihat seperti kecantikan barat saat di duniaku

sebelumnya.

Namanya Nessa, dia adalah seorang penyembah, memiliki

penampilan yang cantik tapi sedikit kikuk dan ceroboh.

Dan dia tidak bisa membaca suasana, mungkin.

Saat dia melambaikan tangan ke arahku dan memanggil namaku,

banyak murid yang melihat ke arah kami.

Dengan tatapan meremehkan atau merendahkan dan pandangan

lainya yang tidak menyenangkan.

Lagi pula kami berdua adalah orang yang memiliki peringkat

terbawah dari semua murid seangkatan.

Dan tentu saja aku adalah yang terakhir, dengan pekerjaan

yang tidak diketahui dan kekuatan yang lemah, itu adalah hal yang wajar.

Tapi berbeda dengan Nessa, dia adalah seorang yang memiliki

pekerjaan sebagai penyembuh, memiliki tingkat yang rendah tidak terlalu

memalukan karena dia tidak bisa menyerang musuhnya.

Tapi seharusnya ada banyak orang yang mau dekat dengannya

bukan?.

Kalian berpikir begitu.

Seperti yang telah aku sebutkan tadi, dia itu orangnya kikuk

dan sedikit ceroboh, dia tidak bisa melakukan penyembuhan dengan baik saat

dalam pertarungan, jadi tidak ada yang mau dekat dengannya apalagi membentuk

kelompok dengannya.

Kecuali aku, lagi pula aku juga akan sendirian jika aku

tidak bersama dengannya.

Itu adalah situasi win-win, kurasa.

Aku juga membalas panggilan dari Nessa, kemudian kami

berkumpul dan menunggu orang lain yang belum datang.

Aku tidak peduli dengan tatapan mata semua orang.

Aku hanya melihat mereka sebentar.

Kebanyakan dari mereka telah membentuk sebuah kelompok, aku

tidak begitu tahu banyak tentang mereka, tapi yang pasti setiap kelompok

memiliki formasi yang hampir sama.

Yaitu, penyerang (attack), pertahanan (defense), pendukung

(support), penyembuh (healer).

Dan tentu saja penyerang akan memiliki penyerang fisik dan

penyerang sihir, yaitu penyerang yang menghasilkan kerusakan secara fisik dan

juga sihir.

Dan selain itu terkadang ada tambahan yaitu pengintai, yang

bertugas menjelajahi jalan dan mendeteksi musuh.

Mungkin itu tugas pendukung?.

Aku tidak tahu, meski aku menjadi petualang aku tidak pernah

bekerja dalam kelompok jadi aku tidak tahu.

Mereka terlihat kuat dari penampilan mereka, kenyataannya

aku tidak tahu tapi yang pasti lebih kuat dariku.

Aku hanya mengandalkan latihan tapi mereka mengandalkan

latihan dan peningkatan level, maka kekuatannya jauh berbeda denganku.

Aku tidak merasa iri dengan itu, yang aku sesalkan adalah

aku lahir disaat yang salah, jika aku lahir di masa damai, aku tidak harus pergi

ke akademi dan belajar dan bertemu dengan sekumpulan anak-anak yang memiliki

pekerjaan yang luar biasa.

Tapi ada banyak keuntungannya juga, aku bisa belajar banyak

tentang monster dan pengetahuan yang lainnya.

Sihir dasar dan teknik bertarung dan pelatihan yang baik dan

benar, membuat diriku memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekuatanku walau

tidak meningkatkan levelku.

Jika tidak ditarik ke akademi, mungkin aku sekarang masih hanya

akan terus membunuh slime yang ada di dekat desa Seed untuk mengumpulkan poin

pembangunan.

Dan yang paling berharga adalah teknik meditasi, dengan itu

aku bisa meningkatkan sumber energi sihirku dan juga mempercepat peningkatan

pada atribut lainnya.

Setelah tinggal di akademi Vault, aku mengetahui banyak

berita meski aku tidak dengan sengaja mencari berita itu.

Banyak monster yang menjadi ganas dan berevolusi menjadi

lebih kuat dalam beberapa tahun terakhir.

Populasi monster yang semakin banyak, dan tanda-tanda luapan

monster dari dungeon.

Maka dari itu, banyak yang berspekulasi bahwa raja iblis

akan bangkit atau bahkan raja iblis telah bangkit.

Seperti yang terdengar dan banyak diketahui oleh

orang-orang.

Raja iblis adalah jelmaan dari kejahatan, kehancuran,

kegilaan dan yang lainnya.

"hei Glenn, apakah kamu gugup, aku sedikit gugup, apakah aku

bisa melakukannya dengan baik selama uji coba ini?", saat aku sedang melihat

para murid dengan pakaian lengkap dan kelompok yang sempurna.

Pertanyaan dari Nessa mengganggu pemikiran yang aku miliki.

Dia bertingkah tidak benar, dia benar-benar gugup,

Meletakkan tangannya di depan dadanya dan juga memegang

tongkat sihir.

" tidak apa-apa, jangan terlalu dipikirkan, jika terlalu

dipikirkan kamu akan merasa gugup, lagi pula ini hanyalah uji coba, akan ada

yang mengawasi kita jika terjadi kecelakaan."

Aku berkata dengan nada yang biasa mencoba menenangkan Nessa

yang sedang gugup.

"Oh, baiklah" balas dia dengan nada yang lemah.

"bersemangatlah sedikit, jika kamu tidak bersemangat, nanti

itu akan menghambat dalam uji coba, jika kita tidak siap, kita mungkin akan

melakukan kesalahan saat melawan monster nanti." Aku terus menasehati dan

memberi sedikit dorongan agar dia sedikit lebih bersemangat.

"Um, iya."

Aku sedikit tersenyum melihat jawabannya.

Dia terlihat manis saat mengatakan itu, meski tidak terlihat

jelek saat gugup dan cemas.

Itu memiliki keimutan tersendiri.

 

Saat kami mengobrol, para murid akhirnya berkumpul semua.

Kemudian pengajar akademi memberi kami intruksi agar kami

mulai bersiap.

Dan kemudian datang dari gerbang akademi, kereta kuda satu

persatu.

Kemudian pengajar yang mengawasi kami menyuruh kami untuk

naik kereta kuda.

Setelah kereta kuda penuh, kereta kuda berangkat

meninggalkan akademi.

Dan begitu, itu diulang lagi, dan sampai yang terakhir

adalah giliran kami berdua untuk naik.

Kami berdua duduk di belakang, posisi yang sedikit lebih

jauh dari murid-murid yang lain.

Bukanya kami menghindari mereka, melainkan sebaliknya.

Mereka tidak mau dekat dengan kami.

Dan yang ada di hadapan kami adalah pengajar yang akan

mengawasi kegiatan uji coba ini.

Dari banyaknya murid yang melakukan uji coba dan pengajar

yang mengawasi.

Pasti akan ada yang terluka jika terjadi sesuatu yang tidak

diinginkan.

Karena tidak mungkin para pengajar mengawasi kami semua.

Tapi aku tidak khawatir tentang itu, karena aku memiliki

kepercayaan diri pada keterampilan yang telah aku asah selama menjadi petualang

solo.

Yang aku khawatirkan adalah apakah nilai pembangunan milikku

bisa mencapai sepuluh ribu poin atau tidak.

Dan setelah itu apakah akan ada perubahan atau tidak. Jika

ada perubahan itu akan menjadi hal yang baik, tapi jika tidak, aku harus

berusaha untuk menjadi lebih kuat tanpa mengandalkan peningkatan level, dan aku

harus terus mengumpulkan poin pembangunan yang lebih banyak untuk mencari tahu

apa kegunaannya.

Saat aku dalam pemikiran seperti itu.

Aku merasa bajuku ditarik sedikit, tanpa menoleh aku tahu siapa

yang menarik bajuku, tentu saja itu adalah Nessa.

Aku tanpa berkata apa-apa, meletakkan tanganku pada

tangannya dan menggenggamnya dengan sedikit lebih erat.

Aku mendekati telinganya dan berkat, " jangan terlalu gugup,

lakukanlah secara normal."

Aku kemudian kembali ke posisi semula dengan sedikit senyum

di sudut bibirku.

Telinga dan wajah Nessa memerah dengan cepat aku berbisik di

telinganya tanpa aku menyadari semua itu.

Perjalanan kami baru saja dimulai dan masih memiliki jarak

yang jauh untuk sampai tempat tujuan, yaitu lokasi untuk uji coba.

Dari berita yang aku dengar, uji coba kami akan dilakukan di

gurun barat, itu berjarak sekitar dua atau tiga kilometer dari kota Vault.

Seperti namanya, gurun barat berada di barat kota Vault,

maka begitulah sebutannya.

Gurun barat adalah area yang dipenuhi dengan bebatuan keras dan

pasir yang luas. Tidak ada tanaman yang tumbuh dis sana, kecuali semak belukar

yang sangat ulet kuat dan dapat beradaptasi dengan berbagai keadaan lingkungan

ekstrim.

Dan di padang pasir yang tumbuh adalah kaktus.

Pohon yang memiliki duri-duri pada batangnya, dia tidak

memiliki daun, hanya duri.

Tapi bisa memiliki buah.

Buahnya dapat dimakan dan batangnya juga mengandung banyak

air, itu dapat digunakan saat para petualang kehabisan air minum saat melewati

atau menjelajahi gurun pasir yang luas.

Selain kaktus yang normal, ada juga yang berubah menjadi

monster, dia memiliki kemampuan untuk menembakkan duri-duri tajam yang ada pada

tubuhnya, dan itu juga beracun.

Mereka sering menyamarkan diri mereka dengan berpura-pura

menjadi kaktus yang normal.

Maka itu kita harus berhati-hati saat melihat kaktus di

padang pasir. Jangan asal mendekat meski kita butuh minum karena kehabisan air

minum.

Tentu saja semua informasi ini di dapat dari guru Well, guru

Well memberikan banyak informasi tentang monster, apalagi monster yang dekat

dengan kota Vault.