"Apa yang kamu lakukan disini sambil memakai baju pengantin?"
Ketika mendengar kata-kata penuh amarah itu, aku juga sangat kaget terutama ketika melihat siapa 'Pengantin Pria' yang akan menikah hari ini.
"Kenapa kamu diam saja? Liliana!! Coba jelaskan permainan apa yang kali ini kamu mainkan? Mana calon pengantin wanitaku?"
Aku sejujurnya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.
Pria yang ada didepanku adalah atasanku yang selalu menyiksaku. Tidak, lebih tepatnya, Pria yang sangat membenciku karena dulu di masa SMA pernah aku Bully.
Pertemuanku yang tidak terduga setelah bertahun-tahun, membuatku juga terkejut.
Namun apa yang lebih parah dari pada pertemuan sebagai atasan dan bawahan?
Tentu saja situasi memalukan yang aku alami saat ini.
Hari dimana, aku mengenakan pakaian pengantin wanita dan dia mengenakan pakaian pengantin pria.
Namun situasi ini bukan salahku sepenuhnya.
"Andrian, ini mungkin karena kamu terlalu sampah, sampai pengantin wanitamu kabur!!"
Aku bisa melihat sorot matanya yang penuh emosi ketika menatapku.
"Tuan Muda, apakah anda telah selesai bertemu pengantin wanitanya? Acara pernikahan sebentar lagi akan di mulai."
Aku mendengar seseorang mengetuk ruang ganti terlihat mendesak. Mendengar itu, aku juga menjadi gemetaran dan cemas.
Namun mendengar suara mendesak dari luar, Pria yang ada di hadapanku ini malah tertawa.
"Jadi begini cara dia untuk mempermalukanku? Kabur di Acara pernikahan, dan menyuruh orang untuk mengantikannya, berharap aku menggagalkan Acara Pernikahan ini dan bisa membuatku malu?"
Aku terdiam ketika mendengar itu, karena semua yang dikatakannya kurang lebih benar.
"Dan dari semua orang.... Kamu yang di pilih?"
Melihat nada kemarahan ketika menatap ke arahku aku otomatis mundur ke belakang, dan mulai memegangi luka di wajahku, yang membuatku terlihat jelek. Ini alasan utamanya kenapa aku disini.
"Sepertinya, kamu lebih cepat memahami situasi."
Namun melihat reaksiku, dia makin mendekatiku, membuatku otomatis berjalan mundur sampai tidak bisa mundur lagi ketika terdesak di dinding.
"Kamu pikir kamu bisa kabur? Kamu harus bertanggung jawab!!!"
"A--Aku sungguh tidak tahu apa-apa!!"
"Aku tidak mau tahu! Aku tidak ingin semua acara ini berantakan! Jadi sekarang ikut aku dan menikahlah denganku!!"
Aku jelas saja kaget dan syok ketika mendengar kata-kata itu.
Ukhhh...
Bagaimana situasinya menjadi seperti ini astaga...
Ini semua di mulai dari kebangkrutan Perusahaan Keluargaku dan hutang yang di tinggalkan oleh Ayahku yang sudah meninggal...
Hidupku yang awalnya baik-baik saja itu terasa hancur dalam semalam sejak hari itu....
Hari kematian Ayahku...
Mau baca lebih cepat? Cek di Aplikasi Karyakarsa, sudah sampai TAMAT Cek Link di Bio