Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

The Guardians The Hunt

🇮🇩Youko_Aihara
--
chs / week
--
NOT RATINGS
9.4k
Views
Synopsis
Dalam dunia yang penuh dengan kekayaan alam yang melimpah, manusia hidup dan berkembang biak, memperluas pengetahuan, menciptakan teknologi, untuk terus bertahan hidup. Tetapi mereka tidak sendirian, terdapat beberapa makhluk buas yang menguasai berbagai habitat yang di sebut dengan Monster. Tidak ada yang mengetahui dari mana mereka berasal, mereka bahkan sudah ada sejak lama, mereka hidup, berkembang biak, dan berevolusi. Karena takut akan adanya serangangan dari monster, terbentuk lah beberapa kelompok pemburu berbakat dari berbagai wilayah yang dikenal sebagai Guardians of the Hunt untuk menjaga keseimbangan alam dan melindungi umat manusia dari ancaman Monster yang meluas. Di sebuah desa bernama Astoria, seorang pemburu muda dan bersemangat bernama Aria mendapatkan kesempatan untuk bergabung ke Guardians of the Hunt setelah menjalani ujian yang melelahkan. Bersama dengan rekan-rekannya, mereka berpetualang melintasi berbagai daerah, menghadapi Monster yang menakutkan, menguak misteri Monster kuno, dan memperkuat ikatan sebagai Hunter.
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1 Teman Baru dan Pertualangan Baru

Desa Astoria, Tahun 3300 Era Bintang

Terdengar suara seorang gadis berambut merah yang tergerai lurus, dengan armor berwarna putih perak, sedang bersenandung sambil menatap sebuah cermin di kamarnya.

"Akhirnya hari ini tiba juga, hari di mana aku resmi menjadi seorang Hunter, setelah menjalani pelatihan selama enam bulan," ucap gadis itu, mengambil sebuah pedang panjang yang tersandar di dinding lalu melangkah keluar dari kamarnya.

Namaku Aria, usia 18 tahun. Aku lahir dan dibesarkan di sebuah desa bernama Elderia. Desa itu terletak di tepi hutan Eldergreen yang diapit oleh pegunungan besar. Sungai yang jernih mengalir ke seluruh desa, menambah keindahan alam dan menyediakan sumber mata air yang melimpah.

Aku meninggalkan desaku untuk menjadi seorang Hunter, berpetualang, dan menjelajah tempat-tempat baru yang belum pernah kulihat sebelumnya, serta mengasah kemampuanku agar dapat menjadi seorang Hunter yang hebat di masa depan.

Saat ini, aku tinggal di sebuah desa kecil bernama Astoria yang terletak di sebelah barat, di sekitar perbukitan Veridia. Astoria adalah desa utama yang menjadi pusat peradaban di wilayah tersebut. Desa ini dikelilingi oleh ladang-ladang subur dan pemandangan alam yang indah.

Rumah-rumah penduduk terbuat dari batu dan kayu, dengan jendela-jendela berwarna-warni yang mencerminkan keramahan penduduknya. Di tengah desa terdapat alun-alun yang menjadi tempat berkumpulnya penduduk dan pasar yang ramai, serta Hunter's Guild. Desa ini dipimpin oleh seorang Elder Village dari ras Wyverian, yang dikenal memiliki umur panjang dan pengetahuan luas.

Baba Ongga adalah salah satu dari ras Wyverian. Beliau dikatakan pernah memukul mundur seekor Elder Dragon setelah mematahkan tanduknya sewaktu masih menjadi seorang Hunter. Namun, kini beliau telah pensiun dan memilih untuk menjadi kepala desa di Astoria.

Setelah Aria melangkah keluar kamarnya, dia bergegas menuju ke alun-alun desa dimana Hunters Guild berada. Di sepanjang perjalanan, dia melihat banyak orang beraktivitas seperti, melakukan tawar menawar, menempa senjata, dan hal lainnya.

Sesampainya di depan pintu masuk Hunters guild, Aria mulai merasa agak gugup, lalu sambil mengambil nafas panjang, akhirnya memberanikan diri untuk masuk, sambil berkata "Mari kita lakukan,"Aria dengan hati-hati membuka pintu Hunters guild lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam.

Di dalam aula guild, suasana ramai dengan para Hunter yang sibuk beraktivitas. Beberapa dari mereka duduk di kursi, berbincang dengan Hunter lainnya, sementara yang lain terlibat dalam berbagai kegiatan seperti penjualan material monster dan tugas-tugas lainnya. Aria terpesona dengan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh para Hunter, namun perhatiannya tertuju pada beberapa makhluk berbentuk seperti kucing berbulu lembut yang berdiri tegak seperti manusia.

Sebagian dari mereka terlihat bersama para hunter, sebagian lagi bertugas untuk memasak, mengantarkan makanan yang di pesan para hunter, membersihkan guild, dan juga mengangkut monster yang telah di buru para Hunter sebagai ada yang sudah benar-benar mati, sebagai mengalami luka parah, sebagian lagi ada yang masih hidup tapi dalam keadaan tertidur.

Saat tengah sibuk memperhatikan para kucing itu, seorang resepsionis guild berteriak kepada Aria, "Hey kau yang disanadisan! tolong jangan berdiri di jalur para Felyrion itu, atau kau bisa tertabrak."ucap resepsionis itu kepada Aria

Aria mundur dari jalur Felyrion, kemudian beranjak menuju ke resepsionis untuk melapor untuk mengambil sertifikat Hunter sebagai tanda dirinya telah lulus ujian dari sekolah Hunter.

"Permisi, aku ingin mengambil sertifikat Hunter milik ku, nama ku Aeia, lulusan dari sekolah hunter tahun ini,"ucapnya pada resepsionis itu

"Sertifikat Hunter ya, tolong tunggu sebentar ya,"ucap resepsionis itu berbalik ke bagian belakang lalu memanggil resepsionis lainnya, yang terlihat mengurus beberapa kertas yang berisi dokumen penting tentang monster, sumber daya alam, peta wilayah, keadaan iklim, bahkan jumlah populasi monster yang berada di tiap wilayah.

Setelah berbincang-bincang dengan salah satu resepsionis yang mengurus bagian administrasi, serta dokumen penting, akhirnya resepsionis tadi memanggil Aria untuk segera mengambil sertifikat Hunternya. Setelah memberikan sertifikat itu pada Aria, resepsionis itu mulai memberi selamat kepada Aria lalu kemudian menjelaskan berbagai aturan yang harus di patuhi sebagai seorang hunter.

"Aria-san selamat karena telah resmi menjadi seorang Hunter, sebelum itu, saya akan jelaskan beberapa aturan yang harus di patuhi sebagai seorang hunters,"ucap resepsionis itu, sambil mengambil sebuah kertas yang bertuliskan aturan yang harus di patuhi oleh para hunter.

"Ada sepuluh aturan yang harus selalu di taati para Hunter yaitu: hormati alam dan ekosistemnya, berburu dengan etika,mengunakan sumbernya secara bertanggung jawab, pelajari monster,bersatu dan berkomunikasi, gunakan peralatan dengan bijak, hormati pihak lain, lindungi desa dan penduduknya, berfikir strategis dan adaptif, dan yang terakhir adalah tanggung jawab pribadi."

"Kemudian saya akan menjelaskan sistem peringkat dalam Hunter Guild. Peringkat dalam Hunter Guild dibagi menjadi tiga, yaitu: Peringkat Awal, Peringkat Menengah, dan Peringkat Tinggi.

Peringkat Awal adalah peringkat paling awal. Para Hunter yang telah menerima sertifikat Hunter dapat menjalankan misi-misi ringan seperti gathering dan perburuan yang sesuai dengan peringkat dan pengalaman mereka sebagai pemula.

Selanjutnya adalah Peringkat Menengah. Peringkat ini ditujukan bagi para Hunter yang sudah mulai berpengalaman dalam bertarung melawan monster. Misi yang bisa diambil akan semakin banyak dan bayarannya cukup tinggi, begitu juga tingkat bahayanya.

Terakhir adalah Peringkat Tinggi. Hunter yang berada di peringkat ini sudah terbiasa bertarung dengan monster yang kuat dan berbahaya. Tingkat bahaya dan kesulitan dalam misi ini akan semakin besar, bahkan resiko kematian pun sangat tinggi. Namun, dengan pengalaman yang didapat mulai dari peringkat rendah hingga peringkat tinggi, akan membantu menurunkan resiko kematian dalam misi."

Setelah mendengar penjelasan dari resepsionis itu, Aria pun menerima sertifikat Hunter miliknya kemudian bertanya ke resepsionis. "Apa ada misi yang bisa ku ambil sekarang ini?" Tanyanya dengan penasaran.

"Jadi kau ingin mengerjakan misi di hari pertama mu ya? Tolong tunggu sebentar aku akan mengecek apa masih ada misi yang bisa di ambil atau tidak. Akhir-akhir ini Hunter guild jarang menerima misi baru dari penduduk ataupun dari desa sekitar. Akan tetapi akan ku usahakan untuk mencari misi yang bisa kau ambil. Akan ku beritahukan jika sudah mendapatkan misi yang masih tersisa atau jika ada hunter yang mau berbagi misi dengan mu."

******************************

Setelah Aria menunggu beberapa saat, masih tidak ada panggilan dari resepsionis, ataupun hunter yang mau berbagi misi dengan dirinya. Karena tidak ada panggilan dan tidak ada hunter yang mau berbagi misi dengan Aria, dirinya pun memutuskan untuk pulang, tetapi saat akan meninggalkan guild, resepsionis itu mulai memanggil Aria.

"Aria-san tolong tunggu sebentar, ada beberapa hunter yang mau berbagi misi dengan mu, mereka bilang mereka menunggu di gerbang masuk desa untuk misi gathering."

Mendengar hal itu, Aria mulai membeli beberapa barang seperti whetston, dan beberapa potion, sebelum akhirnya menemani Hunters yang ingin berbagi misi dengannya. Setelah selesai bersiap, Aria pun bergegas menuju ke gerbang masuk desa Astoria, disana terlihat empat orang hunter sedang menunggu dirinya, bersamaan dengan kedatangan Ariya, kereta pengangkut terbuka yang di kendarai oleh Felyrion yang di tarik menggunakan tenaga monster herbivora bernama Arbuck, kereta itu di desain untuk mengangkut penumpang ataupun barang bawaan yang cukup berat seperti kotak peralatan untuk para hunter dan kotak untuk menaruh material monster, tanaman langka, jamur langka, telur monster, dan hal lainnya.

"Maaf membuat kalian menunggu, nama ku Aria. Seorang Hunter pemula yang memulai misi pertama ku hari ini. Mohon bantuannya dan terimakasih sudah mau berbagi misi ini dengan ku," Ucap Aria sambil menundukan kepalanya sambil memperkenalkan diri.

Setelah memperkenalkan diri seorang gadis yang memiliki postur tubuh yang ramping dan gesit. Memiliki rambut berwarna pirang keemasan dan panjang, yang diikat ke belakang agar tidak mengganggu saat berburu dengan mata berwarna biru cerah. Dia mengenakan pakaian yang ringan dan fleksibel, memungkinkannya untuk bergerak dengan bebas saat menggunakan busur. Dia membawa busur yang ramping dan kuat, dilengkapi dengan panah yang dipilih dengan hati-hati untuk berbagai situasi pertempuran.

"Senang bertemu dengan mu Aria, nama ku Lyra seorang hunter peringkat menengah keahlian ku adalah memanah, dan aku adalah penembak jitu di kelompok ini," Ucap Lyra dengan senyum ramah kepada Aria.

"Senang bertemu dengan mu juga Lyra senpai, mohon kerjasamanya untuk misi kedepan," Balas Aria sembari menundukkan kepalanya.

Tidak perlu seformal itu dengan ku, kau bisa memanggil ku Lyra saja oke. Oh hey, biar ku perkenalkan dengan anggota lain. Kita mulai dari adik ku Mira, dia spesialis petarung jarak dekat, dan dia juga sama seperti ku, seorang hunter rank menengah. Lalu ada Griffin, si pria rapi, meskipun dia lemah dalam pertarungan, tapi dia adalah seorang pengamat, peneliti, dan seorang Alchemist yang handal, dia bisa membuat ramuan apapun yang di butuhkan untuk melemahkan monster ataupun untuk kabur dan hal lainnya, lalu ada si serius Kaiden, rambutnya memang tidak teratur, dan terlihat selalu serius, tapi dia adalah leader yang bisa di andalkan dalam tim ini," Ucap Lyra sambil memegang tangan Aria membimbingnya naik ke kereta.

**********************

Setelah Aria naik ke kereta, Felyrion mulai menarik kekang Arbuck untuk membuatnya berjalan. Dalam perjalanan suasana di kereta agak tegang dan hening karena semua orang sibuk dengan diri mereka sendiri, Griffin membuat beberapa ramuan yang mungkin di perlukan dalam misi, Mira yang terlihat sengasah pedangnya, dan Kaiden yang terlihat serius membaca peta. Karena situasi sedikit hening, Lyra berusaha memecahkan keheningan itu dengan berkata, "Hei, apa kalian tidak terlalu tegang, kita ini hanya melakukan misi Gathering bukan misi perburuan Wyvern berukuran besar, jadi bisa kalian lebih santai, lagipula kita hari mengajari seorang hunter baru ini," Ucap Lyra memecah suasana hening tadi.

Saat Lyra memecahkan suasana hening tadi Kaiden yang tadinya terlihat serius pun mulai bicara.

"Maaf, aku terlalu sibuk membaca peta, jadi kau adalah seorang hunter baru ya, kalau begitu selamat datang di kelompok ku, jika kau berkenan kau bisa terus bersama kelompok kami, untuk belajar lebih lanjut tentang menjadi seorang hunter. Aku tidak memaksa mu untuk tetap di sini, kau boleh meninggalkan kelompok sementara ini setelah misi ini selesai, semua tergantung pada mu," Ucap Kaiden dengan sedikit senyum di wajahnya.

"Aku juga minta maaf, aku terlalu sibuk dengan proses Alchemist sehingga aku tidak menghiraukan diri mu, karena bisa gawat kalau sampai aku salah langkah sedikit saja, mungkin Felyrion yang di depan akan menarik kekang Arbuck secara mendadak membuat kita terlempar jauh dari lokasi tujuan kita," Ucap Griffin sedikit tertawa kecil dengan lelucon Alchemistnya.

Mendengar lelucon itu Mira pun membalasnya

"Lelucon itu sama sekali tidak lucu, jika sampai kita terlempar dan terjatuh, kita berseriko kehilangan kotak perlengkapan untuk misi gathering ini, dan kita harus membayar denda misi yang gagal kita lakukan," Ucap Mira dengan sedikit nada marah.

"Maaf atas lelucon tidak lucu milik Griffin, jadi Aria, apa juga tipe petarung jarak dekat seperti ku dan Kaiden?" Tanya Mira sambil menatap pedang panjang milik Aria.

"Iya, aku juga petarung jarak dekat seperti kalian, tapi aku tidak yakin apakah senjata ku ini cukup kuat dan tajam untuk membunuh monster," Jawab Aria singkat sambil membuka sedikit pedangnya dari sarungnya.

"Perlihatkan pedang mu pada ku, aku akan melakukan pengecekan singkat, anggap ini sebagai layanannya khusus dari senior mu,"ucap Mira dengan sedikit nada sombong.

"Baik, aku tidak terlalu ahli dalam urusan perawatan senjata, jadi aku tidak tahu apakah pedangku masih layak dipakai atau tidak," ucap Aria, menyerahkan pedangnya kepada Mira.

Mira mulai mengecek pedang itu, dan menemukan bahwa pedang itu di rawat dengan cuku baik.

"Pedangmu terlihat terawat dengan baik, tidak ada lecet sedikit pun di bilahnya, tapi untuk memastikan ini masih tajam, aku perlu mengujinya dengan sesuatu," ujar Mira sambil menengok ke kiri dan ke kanan.

Merasa tidak ada hambatan di jalan, Mira menarik sehelai rambut Griffin yang terurai keluar dengan satu sentakan.

"Aw... Kenapa kau lakukan itu, Mira? Itu sakit, tahu," keluh Griffin, memegangi tempat rambutnya yang ditarik.

"Sudah, jangan protes hanya karena sehelai rambutmu aku tarik. Kau masih punya banyak, bukan? Jadi, jangan protes," balas Mira dengan nada santai.

Sementara Mira mengecek ketajaman senjata Aria, Kaiden mulai menjelaskan lebih lengkap tentang misi gathering yang akan mereka lakukan.

"Aku akan jelaskan sedikit soal misi kita. Lokasi gathering kali ini adalah di wilayah Emerald Enclave, sebuah wilayah terpencil dan mempesona yang memadukan keindahan pulau tropis dengan kedalaman hutan perbukitan yang lebat. Kita hanya akan melakukan gathering di area pantai, hutan, dan perbukitan, karena terlalu berisiko membawa mu ke wilayah yang berbahaya. Keselamatan adalah yang utama," ucap Kaiden kepada Aria.

Setelah mendengar penjelasan dari Kaiden, Aria bertanya ke Mira, soal pedangnya, apakah itu masih layak di pakai atau kah tidak. Mendengar hal itu Mira berkata, "Kita akan tau setelah ini, "Mira mulai menjatuhkan sehelai rambut milik Griffin yang di tariknya ke bilah pedang Aria, dan saat rambut itu menyentuh bilahnya, rambut itu berhasil terpotong.

"Ketajamannya sudah cukup bagus, ini masih layak di gunakan, tapi meskipun aku bilang begitu kau jangan sampai lalai untuk melakukan perawatan senjata mu, itu saja saran dari ku," Ucap Mira mengembalikan pedangnya Aria.

*********************

Setelah perjalana panjang, tak terasa mereka telah sampai di lokasi gathering, kereta pun berhenti di tempat tebuka dengan banyak rumput. Karena kereta telah berhenti, dan mereka telah sampai di lokasi gathering, Kaiden dan Griffin membantu menurunkan kotak peralatan dan kota untuk mengumpulkan material yang ada di lokasi gathering.

Setelah kotak di turunkan, Felyron pun membiarkan Arbuck untuk istirahat sambil memakan rumput di sekitar lokasi, sementara Aria dan yang lainnya mendirikan kemah untuk menjadi tempat beristirahat bagi mereka.

~Bersambung~