Setelah kemenangan Kaiden melawan Myrgola, beberapa regu hunter dan Felyron medis datang membawa antidote serta potion pemulih untuk merawat para hunter yang terluka, termasuk Aria dan Kaiden.
Malam pun berganti menjadi pagi, dan cahaya mentari mulai menyinari area tempat Kaiden mengalahkan Myrgola. Semua hunter yang telah berjuang kini memulai proses carving pada tubuh Myrgola, mengambil bagian-bagian seperti daging, tulang, mata, kantung vokal, lendir korosif, kulit, cakar, dan racunnya.
*************************************************
Setelah proses carving dan perawatan para hunter yang terluka, mereka yang masih bisa bergerak dan tidak terlalu parah kondisinya mulai mendirikan tenda, sementara yang lainnya bertugas mengambil air bersih dan memasak. Beberapa jam berlalu, Kaiden akhirnya sadar. Dengan tubuh yang penuh perban, ia bangun dan keluar dari tenda, lalu bertanya kepada hunter lain, "Apa kalian melihat temanku? Dia seorang perempuan dengan rambut merah terang dan dua kuncir kecil di kedua sisi rambutnya."
"Jika kau mencari gadis itu, dia ada di tenda sebelah. Lukanya di bagian bahu cukup parah, tapi berkat penanganan medis yang cepat, kemungkinan besar dia akan baik-baik saja."
"Terima kasih sudah memberitahuku," ucap Kaiden sambil menundukkan kepala sebelum pergi menuju tenda tempat Aria dirawat.
*************************************************
Setelah sampai di tenda tempat Aria dirawat, Kaiden melihatnya sudah bangun dari tempat tidur, dikelilingi oleh beberapa Felyron Medis dan hunter yang membantu merawatnya. Sambil berbincang dengan para hunter, seekor Felyron Medis memberinya air minum dan tampak mengisyaratkan agar ia lebih banyak beristirahat.
Setelah Felyron dan hunter yang merawat Aria keluar dari tenda, Kaiden masuk dan menghampirinya sambil bertanya, "Bagaimana keadaan bahumu?"
"Bahu ku sudah lumayan, meskipun luka bakarnya cukup serius. Tapi mereka bilang aku akan sembuh dalam beberapa minggu jika aku cukup istirahat. Mereka juga sudah memberikan penanganan medis, jadi aku rasa akan baik-baik saja. Lalu bagaimana denganmu?" ucap Aria sambil tersenyum optimistis, kemudian balik bertanya kepada Kaiden.
"Aku sudah sering mengalami luka seperti ini. Aku selalu berusaha menghindari area vital, jadi dampaknya tidak terlalu parah," jawab Kaiden dengan nada santai.
"Pengalaman seorang yang sudah sering berburu berbagai monster memang berbeda dengan yang baru lulus dari pelatihan," ucap Aria dengan sedikit murung.
"Suatu saat kau juga akan terbiasa," jawab Kaiden sambil berusaha mengembalikan kepercayaan diri Aria.
*************************************************
Setelah tertawa dan bercanda bersama Kaiden, beberapa hunter berkata, "Hei, kalian berdua! Jika kalian sudah merasa baikan, kami akan berkumpul di luar tenda untuk membagi hasil perburuan Myrgola, Myrglet, dan yang lainnya secara merata. Mereka yang berkontribusi tinggi dan yang berhasil menaklukkan Myrgola akan mendapatkan material langkanya."
Mendengar hal itu, mereka berdua segera keluar dari tenda, dan di sana beberapa hunter mulai membagikan material serta hasil penjelajahan lainnya di wilayah Dukswillow Mire. Para hunter membagi bagian masing-masing tanpa ada yang protes sedikitpun dengan pembagian itu.
Semua orang telah mendapatkan bagian masing-masing, terutama Aria dan Kaiden yang memperoleh material langka seperti cakar racun Myrgola, cakar pelumpuh, dan poison sac, serta beberapa kulit, mata, dan daging dari Myrgola dan Myrglet. Namun, kepala Myrgola disisakan sebagai bukti penaklukan. Setelah pembagian hasil perburuan selesai, para hunter mulai merapikan tenda dan barang bawaan mereka, serta memadamkan perapian untuk memastikan tidak ada yang membakar hutan di sekitar.
*************************************************
Setelah keluar dari area Dukswillow Mire, beberapa kereta Felyron sudah menunggu mereka. Ketika semua orang sudah naik, kereta pun berangkat kembali menuju desa Astoria. Tidak seperti saat perjalanan menuju Dukswillow Mire yang melalui medan sulit untuk tiba secepat mungkin di lokasi, perjalanan pulang kali ini terasa lebih santai dan mulus, hingga membuat beberapa hunter tertidur. Setelah setengah hari perjalanan, para hunter akhirnya tiba kembali di desa Astoria. Saat memasuki Hunter Guild, beberapa resepsionis bersama para hunter yang disiapkan sebagai bantuan terkejut melihat kelompok hunter yang sebelumnya berangkat kini telah kembali, terutama dengan beberapa yang telah dirawat oleh Felyron medis.
Melihat hal itu, seorang resepsionis bertanya dengan nada cemas, "Apa yang terjadi pada kalian? Mengapa kalian tidak kembali dan meminta bantuan tambahan dari guild?"
Kemudian seorang hunter menjawab, "Kami berhasil menaklukkan Myrgola, dan ini adalah bukti penaklukannya," ucapnya sambil menunjukkan kepala Myrgola kepada resepsionis tersebut.
Resepsionis begitu terkejut hingga tak bisa berkata-kata. Dia hanya mengambil kepala Myrgola dan memberikan stempel khusus pada kartu guild para hunter yang berkontribusi dalam quest darurat tersebut. Stempel ini berfungsi sebagai tanda pengakuan dari pihak guild atas kemampuan mereka, dan juga sebagai syarat untuk mengikuti ujian kenaikan peringkat.
Setelah quest darurat dinyatakan selesai, para hunter yang tadinya disiapkan sebagai bala bantuan kini dibubarkan. Beberapa hunter segera meninggalkan guild untuk beristirahat setelah terjaga semalaman, sementara yang lain mengambil quest baru yang baru saja tiba, dan ada juga yang menyapa teman-teman mereka yang terluka.
*************************************************
Setelah para hunter yang menjadi bala bantuan dibubarkan, resepsionis memanggil semua hunter yang terlibat dalam quest darurat untuk menerima hadiah mereka, yaitu 5000 rinzt untuk setiap orang yang berpartisipasi. Setelah menerima hadiahnya, Kaiden bertanya kepada Aria, "Apa yang ingin kau lakukan setelah ini? Apakah kau punya rencana?"
"Aku tidak punya rencana khusus. Mungkin aku akan istirahat dan mengambil cuti beberapa minggu untuk memulihkan diri," jawab Aria sambil memegang bahunya yang terluka.
"Begitu ya. Kalau begitu, jika kau punya waktu luang, datanglah ke sini," ucap Kaiden sambil memberikan sebuah peta bertuliskan *Silverglade Homestead* kepada Aria.
"Aku dan yang lainnya akan berada di sana selama beberapa hari ke depan. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf karena melibatkanmu dalam situasi berbahaya dan membuatmu terluka," tambah Kaiden, sebelum meninggalkan guild dan berpisah dengan Aria.
Setelah berpisah, Aria menjalani liburannya dengan fokus untuk penyembuhan selama dua minggu. Setelah merasa lebih baik, ia teringat akan peta yang diberikan Kaiden. Tanpa berpikir panjang, Aria membuka peta itu dan menuju ke sebuah persimpangan desa. Di sana, ia melihat papan penanda kayu bertuliskan *Silverglade Homestead*. Mengikuti arah petunjuk, Aria tiba di sebuah tempat yang belum pernah dilihatnya sebelumnya: ladang subur penuh tumbuhan herbal dan bahan makanan, kebun buah, mata air pegunungan, serta banyak Felyron yang mengenakan armor dan senjata berkeliaran bersama para hunter. Saking terpesonanya, Aria tanpa sengaja menabrak seorang pria tua dengan armor kulit, beberapa luka di wajahnya, penutup mata, dan kaki palsu.
*************************************************
Aria terkejut dan terjatuh ke tanah. Melihat hal itu, pria tua tersebut mengulurkan tangannya sambil bertanya, "Apa kau baik-baik saja, nona?"
"Terima kasih sudah bertanya, aku baik-baik saja. Maaf, aku terlalu asyik melihat pemandangan di sini hingga tidak memperhatikan jalan," ucap Aria sambil meraih tangan pria tua itu, kemudian berdiri dan meminta maaf.
Pria tua itu tertawa kecil, lalu berkata sambil menghela nafas, "Benar, tempat ini memang luar biasa."
~Bersambung~