Setelah kemah didirikan, Kaiden dan timnya mulai mengambil peralatan mereka seperti picaxe, jaring serangga, pancingan, beberapa daging mentah yang bisa dimasak, serta peralatan lainnya.
*************************************************
Setelah semua peralatan disiapkan, Kaiden meminta waktu sebentar untuk menjelaskan kembali detail misi mereka.
"Semuanya, aku tahu kalian sedang sibuk menyiapkan peralatan, tapi aku ingin menjelaskan lebih rinci tentang quest kita kali ini," kata Kaiden kepada yang lainnya.
"Mungkin beberapa dari kalian sudah tahu apa yang harus dilakukan, tapi Aria mungkin perlu penjelasan lebih lanjut soal ini. Aku tahu ini mungkin membosankan bagi kalian yang sudah sering mendengarnya, tapi ini penting bagi Aria, jadi tolong dengarkan penjelasan quest kali ini lagi."
"Kaiden, kau bicara apa? Tentu kami akan mendengarkan penjelasanmu. Siapa tahu salah satu dari kami lupa tujuan quest kali ini," sahut Griffin sambil melirik ke arah Mira.
"Kenapa tatapanmu begitu? Kau meremehkanku, ya? Kau pikir aku akan lupa soal tujuan quest kita?" jawab Mira dengan nada kesal.
"Tidak, aku tidak mengejekmu. Tapi mungkin itu memang kenyataannya," ucap Griffin dengan nada menggoda yang terdengar seperti meremehkan.
Melihat kakaknya bertengkar, Lyra segera melerai keduanya dan berkata, "Itu bukan sikap yang seharusnya kalian tunjukkan di depan anak baru seperti Aria. Cobalah untuk sedikit lebih dewasa."
********************
Setelah pertengkaran kecil itu selesai, Lyra meminta Kaiden untuk melanjutkan penjelasannya.
"Seperti yang kalian tahu, kita akan melakukan gathering di wilayah Emerald Enclave, tepatnya di area 1, 3, 5, dan 6. Tujuan kita adalah memenuhi permintaan penduduk seperti mencari bahan makanan, rempah-rempah, tanaman herbal, jamur, beberapa serangga, ikan, batuan, dan mineral. Sampai di sini, ada yang ingin ditanyakan?" tanya Kaiden kepada yang lainnya.
"Aku ingin bertanya. Setelah kita mengumpulkan apa yang kita cari, di mana kita akan menyimpannya? Apa yang kita lakukan setelah menyimpan semuanya? Dan seberapa banyak yang perlu kita kumpulkan?" tanya Aria yang baru pertama kali mengikuti quest gathering.
"Hmm... Kira-kira secukupnya saja, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Jika kita mengambil terlalu banyak, keseimbangan ekosistem bisa terganggu. Itu bisa menyebabkan beberapa monster berpindah tempat atau bahkan saling memburu, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kepunahan spesies tertentu. Jadi, cukup ambil seperlunya saja," jelas Kaiden dengan tenang.
************************************************
Setelah dijelaskan lebih rinci tentang quest mereka, tim pun berpencar dan mulai mengerjakan tugas masing-masing sesuai dengan peran yang sudah ditentukan. Namun, Aria dipasangkan dengan Griffin agar lebih mudah mempelajari apa saja yang perlu diambil dan apa yang tidak.
Beberapa jam berlalu, Kaiden dan anggota tim lainnya kembali dengan membawa beberapa jamur, ikan, dan mineral. Sementara itu, Aria dan Griffin berhasil mengumpulkan beberapa serangga, rempah-rempah, bagian tubuh monster, madu, dan beberapa telur wyvern herbivora.
************************************************
Setelah semua barang yang dibutuhkan dalam quest gathering terkumpul, mereka menyimpannya dalam kotak khusus yang disusun berdasarkan kategori. Setelah selesai menyusun, Griffin mencatat barang-barang yang berhasil dikumpulkan serta mencatat peralatan yang rusak dan yang masih bisa digunakan.
Setelah semuanya siap, tiket pass khusus guild dimasukkan ke dalam kotak. Sebelum mereka berangkat meninggalkan lokasi gathering, Mira dan Lyra menyiapkan makan siang untuk seluruh tim. Saat makan siang, Kaiden menanyai Aria tentang kesan pertamanya dalam quest gathering ini.
"Jadi, Aria, bagaimana kesanmu tentang quest pertamamu ini?" tanya Kaiden dengan penasaran.
"Bisa dibilang, ini pengalaman baru bagi ku. Awalnya aku kesulitan membedakan jamur yang bisa dimakan dan yang beracun. Aku juga sempat mengira menemukan mineral langka, tapi ternyata itu hanya batu biasa," jawab Aria.
"Semua orang pernah mengalami hal seperti itu. Kadang apa yang kita pelajari di pelatihan hunter tidak sepenuhnya sama dengan kenyataan di lapangan," ujar Lyra sambil membagikan makanan kepada yang lain.
Setelah makan dan berbincang-bincang, mereka mulai mengemasi tenda, memasukkan peralatan ke dalam kotak, dan memuatnya ke dalam kereta. Ketika semua sudah siap, Felyron mulai menarik Arbuck dan kereta pun perlahan bergerak meninggalkan lokasi gathering.
Setelah menempuh perjalanan setengah hari dengan kereta Arbuck, akhirnya mereka tiba kembali di Desa Astoria pada sore hari. Kereta berhenti tepat di depan pintu Hunter Guild, kemudian Kaiden dan yang lainnya menurunkan kotak peralatan serta kotak berisi barang-barang hasil gathering mereka.
Setelah semua kotak diturunkan, resepsionis guild melakukan pengecekan untuk memastikan apakah semuanya sudah sesuai prosedur dan apakah barang-barang yang dibawa sesuai dengan permintaan quest.
"Barang-barangnya sudah diperiksa dan semuanya sesuai dengan yang diminta. Mohon tunggu sebentar, kami akan menghitung totalnya dan segera memberitahukannya," ucap resepsionis sambil memeriksa daftar yang ia bawa.
Beberapa menit kemudian, resepsionis itu kembali menemui Kaiden dan berkata, "Maaf telah membuat kalian menunggu. Kami telah menghitung semuanya, dan totalnya adalah 800 Rinz ditambah 1000 Rinz untuk mineral langka dan tanaman Truffle Bulan yang sangat dicari. Dengan ini, quest kalian telah selesai." Resepsionis itu kemudian memberikan stempel khusus guild pada lembaran quest gathering tim Kaiden.
************************************************
"Semuanya, quest kita sudah selesai. Sekarang aku akan membagikan uang ini. Masing-masing dari kita mendapatkan 360 Rinz, tidak kurang dan tidak lebih. Semuanya dibagi rata," ucap Kaiden sambil mulai membagikan Rinz hasil quest kali ini.
Saat Aria menerima bagiannya, ia berkata, "Apa aku benar-benar pantas menerima ini? Aku merasa tidak banyak membantu kali ini," ucapnya sambil mencoba menolak.
"Kau bicara apa? Bukankah tadi sudah kubilang, semua mendapatkan bagian masing-masing tanpa terkecuali, dan itu termasuk dirimu," tegas Kaiden, meyakinkan Aria untuk menerima uang itu.
"Baiklah, kalau begitu aku menerimanya dengan senang hati," ucap Aria sambil menerima bagiannya.
"Kalau begitu, quest sudah selesai, ya? Aku pulang duluan, ingin berendam di air panas untuk menghilangkan rasa lelah," ujar Mira sambil meregangkan tubuhnya.
"Kukira kau tak perlu berendam air panas, karena kau lebih mirip laki-laki daripada perempuan," sindir Griffin karena melihat Mira yang cenderung tomboy saat mengenakan perlengkapan hunter.
"Kau mengejekku, ya? Dari manapun dilihat, aku ini perempuan, tahu! Justru aku tidak mengerti denganmu. Kau sering eksperimen tapi wajahmu selalu terlihat bersih," balas Mira, menyindir Griffin.
"Kalian berdua sudah cukup, berhenti bertengkar seperti anak kecil. Kaiden, aku pamit dulu. Aku harus membeli beberapa bahan makanan untuk makan malamku dan Mira. Sampai jumpa besok," ucap Lyra sambil menundukkan kepala sopan kepada yang lain sebelum pergi.
"Aku juga pamit. Masih ada satu quest tersisa, aku perlu mengantarkan beberapa potion, serangga, bijih besi, mithril, serta beberapa kayu Aranea," ujar Griffin sebelum berpamitan dan pergi.
*************************************************
Setelah semua orang pergi, kini hanya Kaiden dan Aria yang tersisa. Keduanya terdiam selama beberapa menit sebelum akhirnya Kaiden mulai berbicara.
"Hei, Aria. Jika kau tidak sibuk, apa kau ingin berkeliling sebentar denganku? Atau mungkin mampir ke Hunter Guild?" tanyanya dengan ramah.
"Umm... Aku memang sedikit penasaran dengan Hunter Guild saat malam hari, dan mungkin aku bisa mengambil quest malam juga," ucap Aria sambil tersenyum ramah.
"Baiklah, kalau begitu, sebagai senior-mu, aku akan menemanimu dalam quest malam," serunya penuh semangat.
"Mohon bantuannya, senior," jawab Aria dengan senyuman lembut di wajahnya.
Setelah keduanya setuju, mereka berangkat menuju guild. Setibanya di Hunter Guild, mereka berpencar: Aria memeriksa papan quest, sementara Kaiden bertanya kepada resepsionis. Beberapa menit berlalu, dan tampak hanya ada quest gathering serta beberapa quest memburu serangga. Namun, tidak ada quest malam hari yang tertera dalam penjelasan quest.
Hampir satu jam mereka mencari tanpa hasil, dan saat mereka hampir menyerah, mereka melihat beberapa Felyron mengenakan seragam putih, topi, dan tas penuh peralatan medis, membawa dua orang hunter yang terluka dengan gerobak tandu. Diiringi oleh dua orang hunter lainnya dengan armor dan senjata yang terlihat terkorosi.
Melihat hal itu, resepsionis guild bertanya kepada mereka yang masih baik-baik saja, "Apa yang terjadi pada kalian?" ucapnya dengan nada cemas.
"Saat itu kami sedang menjalankan quest untuk memburu beberapa Scropitaur. Kami berburu di wilayah Duskwillow Mire, area yang dipenuhi lumpur dan dikelilingi pepohonan besar dan rindang. Teman kami yang berada di depan tiba-tiba diserang oleh sebuah lidah, yang menyebabkan armor dan senjata mereka terkorosi, dan seketika melumpuhkan mereka. Dari balik pepohonan, kami melihat mata merah besar menyala, lalu tiba-tiba serangan bola racun meluncur ke arah kami. Kami berdua masih sempat menghindar, tapi kedua rekan kami yang lumpuh terkena racun itu. Kami tidak tahu apa yang menyerang kami, jadi kami memutuskan untuk mundur saat itu juga, meski begitu kami juga sempat menerima serang korosif yang membuat perlengkapan kami rusak," ucapnya dengan wajah sedikit ketakutan.
"Dari cerita kalian, bisa disimpulkan bahwa kalian diserang oleh monster bernama Myrgola, seekor monster amfibi dengan racun dan korosi. Tolong beristirahatlah, kami akan panggilkan hunter lain untuk melakukan quest darurat untuk penaklukan Myrgola," ucap resepsionis sambil berteriak kepada para hunter yang ada di guild untuk segera melakukan penaklukan Myrgola.
-Bersambung-