Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Menang Telak

🇮🇩Kirana_Quinn
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.1k
Views
Synopsis
Kayla tak mengerti dengan apa yang terjadi pada dirinya, seorang isteri dengan wajah yang cantik selalu saja terbuai dengan kata-kata manis suaminya, bahkan ketika dia belum juga dikaruniai anak, suaminya selalu menghiburnya dan berjanji tak akan mengkhianatinya. Kayla benar-benar percaya, walau dia sempat meragukan pernyataan suaminya. Ditengah keinginannya untuk memperoleh momongan, seorang bayi ditemukannya di depan pintu rumahnya. Betapa bahagianya Kayla, saat mengadopsi bayi laki-laki itu, dia kemudian dinyatakan hamil. Namun ketika dia hendak melahirkan, terkuaklah bayi yang diadopsinya adalah anak kandung suaminya dari wanita lain. Kayla nyaris gila, dia bahkan divonis dokter mengalami depresi pasca melahirkan, berbagai terapi dilakukan sampai harus mendatangkan seorang tabib terkenal. Yang lebih memilukan lagi, sakit Kayla bukan hanya depresi tetapi juga akibat guna-guna dari seseorang yang menghendakinya mati. Lalu Tuhan berkehendak lain, ditengah-tengah upayanya untuk sembuh, anak kandungnya meninggal. Siapa pelakunya ? dan balasan apa yang harus diberikan Kayla untuk suami pecundangnya ?
VIEW MORE

Chapter 1 - Minum Kopi

"Bang, kita harus banyak minum kopi, agar nanti anak pertama kita laki-laki"

Kayla baru saja melakukan rutinitas paginya bersama sang suami, kebiasaannya sebelum pergi ke kantor untuk imunitas tubuh, itu yang diyakininya. Suaminya, Iyan mampu mengimbangi kebutuhan biologis isterinya itu. Mau dalam pose apapun keduanya selalu berakhir dengan senyum kepuasan setiap paginya.

"Kau itu jangan aneh-aneh Kay, kopi itu mengandung kafein, ingat lambungmu selalu bermasalah jika minum kopi. Sudahlah, bukankah aku sudah pernah katakan padamu, denganmu saja aku sudah sangat bahagia" kata-kata manis Iyan selalu menghibur Kayla yang terobsesi ingin anak pertama laki-laki dan anak Kedua perempuan.

Kayla yang berparas cantik diusia yang ke dua puluh, menikah dengan lelaki pujaan hati yang dikenalnya melalui media sosial. Kayla meninggalkan tanah kelahirannya dan ikut suami ke Kota T, kota kecil namun indah. Hanya dalam tiga bulan Kayla mampu beradaptasi dengan keluarga dan lingkungannya. Karena cerdas, gadis dengan postur tubuh bak foto model ini, jebolan universitas ternama di kotanya dengan predikat cumlaude, lolos tes CPNS pada instansi pemerintah daerah setempat.

Setahun yang lalu Kayla yang setelah tamat kuliah belum punya pekerjaan, menghibur dirinya dengan beraktivitas di dunia maya, lewat beberapa postingannya tiba-tiba Iyan meminta pertemanan. Iyan berprofesi sebagai fotografer, lumayan tampan bertubuh atletis dan banyak digandrungi para wanita cantik, namun Kayla yang mampu menarik hatinya. Dari seringnya membalas setiap komentar di setiap status media sosial akhirnya berlanjut pada pertemuan singkat. Iyan berkunjung ke kotanya, bak gayung bersambut, pertemuan itu sekaligus meresmikan hubungan keduanya sebagai pasangan kekasih.

Hanya dua bulan pacaran keduanya meresmikan hubungan yang halal didampingi sang kakak Tsabit sebagai wali nikah. Sebagai pengangguran bukanlah masalah bagi mertua, selama Kayla mau ikut tinggal bersama mereka. Jika kedua orang tua Iyan masih lengkap, namun Kayla tidak. Dia anak yatim piatu, dua bersaudara Tsabit yang pertama dan dia anak kedua. Berbeda dengan Iyan, dia anak pertama dari 3 bersaudara. Adiknya bernama Nadin kelas dua SMA dan Nathan kelas tiga SMA.

Tinggal dengan mertua harus ekstra sabar, kata orang. Awalnya Kayla akan membenarkan perkataan orang itu, karena betapa sulitnya awal pernikahannya dengan Iyan. Ayah mertuanya pensiunan TNI jadi karakternya sedikit keras, ibunya pensiunan Guru Sekolah Dasar. Ibu mertuanya terbiasa hidup bersih, sehingga tak bisa melihat rumah dalam keadaan kotor walau itu adalah bekas tapak kaki.

Kayla harus bekerja ekstra, mumpung belum punya pekerjaan tetap, jadi berusaha menjalankan tugas bagaikan cleaning service profesional. Jika melihat wajan yang kotor walau sudah di cuci, tetap juga mendapat kritikan. "Kurang bersih"

Pernah sekali Kayla tak sengaja menjatuhkan piring yang sedang dicucinya, piring itu pecah berkeping-keping dan tak sengaja melukai jempol kakinya. Ibu mertuanya marah, kemarahannya karena piringnya pecah dan tak perduli jempol kaki Kayla yang berdarah.

Lain lagi dengan ayah mertuanya, tak pernah sekalipun mereka bertegur sapa, jika Kayla berpapasan di dalam rumah, maka ayah mertua pura-pura tak melihatnya dan bergegas masuk kamar. Kedua adik iparnya masih lumayan bersahabat, mungkin karena mereka masih remaja jadi tidak terlalu mencampuri urusan rumah tangganya.

Merasa tak nyaman, Kayla berpikir keluar dari rumah itu.

"Bang, kita ngontrak rumah saja, aku ingin hidup mandiri"

Ketika mendengar kata-kata isterinya, Iyan menenangkannya. "Nantilah Kay, kita sekarang belum punya uang untuk biaya kontrakan, saat kita punya uang tak usah ngontrak tapi beli rumah atau perumahan"

Jika dipikir pikir, kata-kata Iyan ada benarnya, jadilah Kayla berpikir ekstra bagaimana menaklukan hati mertua. Dia ingin mematahkan anggapan orang diluar sana jika hidup dengan mertua itu identik dengan kesengsaraan.

Sampai bulan ketiga, terdengar sindiran ibu mertua.

"Iyan, jika kau tak kunjung memberi kami cucu, sebaiknya kami mencarikanmu wanita yang lebih subur dari Kaylamu itu"

Kayla terkejut mendengar suara ibu mertua, dia berdiri mematung, tujuannya hendak memasak di dapur urung akibat kata-kata itu. Dia menyadari jika sampai saat ini ia masih datang bulan secara teratur. Setiap bulan membeli testpack, terlambat dua atau tiga hari Kayla buru-buru memeriksa urinnya melalu alat tes kehamilan itu.

Lagi-lagi Kayla harus menelan kekecewaan, duduk merenungi nasib, matanya sedikit berembun dan tatkala Iyan masuk kedalam kamar suaminya mengucapkan kata-kata yang menghibur.

"Aku tau kau mendengar apa yang diucapkan ibu, tapi jangan dimasukin ke hati, kau mandul sekalipun, aku akan tetap bersamamu" Iyan mengecup kening isterinya.

"Bagaimana jika ibu memaksamu menikah ?" Kayla sangsi, walau sampai saat ini suaminya tak pernah menunjukan gelagat aneh, namun apa salahnya waspada.

Iyan hanya tertawa dan mengacak-acak rambut Kayla. Dengan wajah cemberut seperti ini, Kayla terlihat tetap cantik dan menggemaskan. Hal ini yang membuat Iyan tak pernah bosan mencumbunya, walau disudut hatinya yang paling dalam ingin memiliki keturunan, namun tanda-tanda kearah itu belum juga didapatkannya.

Bercinta dengan gaya yang bahkan lebih dahsyat dari film vulgar yang ditontonnya, tetap saja tak membuahkan hasil. Kayla bahkan mencari cara bercinta yang benar melalui internet, ia ingin memiliki anak laki-laki, karena menurutnya anak laki-laki pertama akan bisa melindungi adik-adiknya seperti apa yang dilakukan Tsabit padanya. Tsabit bagaikan sosok ayah sekaligus ibu baginya. Tsabit banting tulang mencari nafkah untuk biaya kuliahnya sampai selesai.

Sekali lagi ia mempertegas rasa ingin tahunya terhadap kata-kata suaminya.

"JIka sampai beberapa tahun aku tak juga punya anak bagaimana ?" Tanya Kayla dengan ragu. Ditatapnya wajah suaminya dengan ragu, ia menunggu kata-kata apa lagi yang akan diucapkan suaminya untuk menghibur hatinya.

Iyan semakin tertawa dibuatnya. "Kayla...Kayla...apakah kau meragukan aku ?"

Iyan benar, apakah ia ragu ? Tidak. Bukankah eratnya suatu hubungan itu dimulai dari saling memberi kepercayaan ? apa salahnya jika hari ini dia memberikan kepercayaan itu untuk suaminya. Kayla membuang jauh-jauh keraguan itu, toh semua kebutuhannya terpenuhi, lalu Kayla sejenak terdiam. Kebutuhan mana yang terpenuhi ?

Sejak menikah Iyan hanya memberinya uang dua ratus ribu, bukankah untuk kebutuhan sehari-hari uang itu tidak cukup ? malah terkadang dari uang itu Iyan memintanya lagi untuk beli bensin untuk motor maticnya. Jika dihitung-hitung, Iyan sama saja dengan tak memberinya uang untuk kebutuhan sehari-hari. Namun Kayla tak menuntut, simpanannya masih lumayan banyak untuk menopang kebutuhan sehari-hari. Kayla tetap pergi ke pasar untuk sekedar membeli lauk pauk, tinggal di rumah mertua tak membuatnya terlena.

Uang kayla semakin lama semakin menipis, tak ada pemasukan jadi dia bertekad untuk mencari kerja, sampai ketika dia membaca melalui koran harian penerimaan CPNS untuk formasi Sarjana Ekonomi sebanyak 3 orang membuatnya bersemangat, dia berharap dari tiga orang yang diterima maka salah satunya adalah dirinya. Harapannya terwujud, sekali ikut tes langsung lolos dengan nilai tertinggi.

Jadilah ia sekarang sebagai CPNS dengan golongan III-a, beradaptasi dengan kantor baru teman-teman yang baru. Sebagian teman wanita mencibir ketika melihatnya, mungkin saja mereka iri atau cemburu karena Kayla dengan kecantikannya mampu memikat banyak orang. Sampai ketika mereka tau jika Kayla sudah menikah akhirnya satu persatu para wanita itu mendekatinya.

Pegawai laki-laki merasa kedatangan seorang bidadari, sehingga setiap pagi mereka sekedar datang menyapa di ruangannya. Kayla membalas sapaan mereka dengan senyum manisnya. Namun tatkala mereka melihat suaminya sering mengantar dan menjemputnya, akhirnya dengan sendirinya mereka mundur perlahan.