Chereads / Menang Telak / Chapter 9 - Gelagat Aneh

Chapter 9 - Gelagat Aneh

Kayla kembali beraktivitas seperti biasa, pekerjaan di kantor tidak terlalu padat sehingga Kayla masih bisa berselancar lagi di dunia maya. Tak sengaja dia membuka postingan Iyan, Kayla membaca beberapa postingan suaminya, semuanya tetap seperti biasa gambar-gambar pemandangan dan fauna. Namun saat dia melihat postingan tepat dihari ulang tahun suaminya, Kayla tertegun membaca status yang disusul dengan photo Iyan masih dengan pakaian yang malam itu dia kenakan, tapi wajahnya terlihat berbinar.

"Hadiah terindah diulang tahunku yang ke dua puluh tiga, kuingin terus mengulanginya lagi"

Lalu terdapat beberapa orang yang memberikan like tanda suka dengan status dan photonya. Kayla melihat siapa saja yang memberikan jempol dan love. Terdapat tiga love masing-masing dari Faika, Bela dan Indah.

"Gak puas dirumah ya ? jadi ngeliat photonya ?"

Kayla tersentak karena tiba-tiba Faika sudah berdiri di belakangnya.

"Ah..tidak, kebetulan saja melihat postingannya" Kilah Kayla.

"Kau yang mengambil gambarnya ya ? terlihat sangat natural, sepertinya gambar itu diambil saat tengah malam, kalian merayakannya berdua ya ?" Ledek Faika di akhir kalimatnya.

Kayla hanya tersenyum masam. Seingatnya malam itu dia tidur dan bangun saat Iyan masuk kamar, artinya photo itu sebelum dia masuk ke dalam kamar. Lalu siapa yang membidikkan kameranya ? Kayla berniat dalam hati untuk menanyakan apa kamera itu bisa otomatis tanpa dipencet.

Kayla tak menanyakan keberadaan Bela dan Indah karena tadi dia sudah melihat pesan keduanya di group Dispora.

"Ada apa ? sepertinya kau sedang memikirkan sesuatu " Tebak Faika lalu menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Kayla. Ruangan kebetulan sedang kosong dan hanya mereka berdua yang ada di ruangan itu, yang lain sedang beraktivitas di luar.

"Aku hanya sedang memikirkan gimana aku bisa punya anak"

"Gampang kok Kay, berusaha dan berdoa, itu kuncinya"

"Sepertinya aku sudah melakukan semuanya" Gumamnya namun Faika tetap mendengarnya.

"Boleh aku bertanya sesuatu ? tapi agak privasi sih"

Kayla membalikan kursi putarnya menghadap ke arah Faika, "Apa ?"

"Selama ini gaya bercintamu bagaimana ?"

"Oh itu" lalu Kayla tanpa malu-malu memebebrkan rutinitasnya dengan polosnya.

"Ini dia masalahmu Kay. Mulai sekarang rubah gaya bercintamu, untuk orang yang sudah memiliki keturunan bebas bergaya apa saja, tapi yang belum usahakan ketika bercinta itu kau berbaring saja, dan jangan langsung bangun". Faika memberi penjelasan bagaikan dokter kandungan profesional.

Kayla menyimak penjelasan Faika, jika dipikir-pikir ada benarnya, selama ini dia lebih mendominasi dalam bercinta. Bahkan dia keseringan berada di atas.

"Baiklah, terima kasih atas pelajaran yang kau berikan hari ini" Kayla mencium pipi Faika. "Aku ijin dulu ya ? mau itu..." Kayla mengedipkan matanya.

Kayla mengirimkan pesan kepada suaminya agar cepat pulang karena hari ini dia merasa kurang enak badan. tentu saja itu hanya alasannya, dia ingin mempraktekan teori yang disampaikan Faika padanya.

Saat ojek yang ditumpanginya melewati hotel Batik, dia melihat mobil Indah terparkir disana, lalu dia juga melihat motor suaminya berada disitu juga. Dia meminta ojek berhenti sejenak dan dia mengirim pesan pada Bela. Tadinya dia ingin mengirim pesan pada Indah tapi nanti malah ketahuan.

Bela lama tak membalas pesannya, ditelepon ponselnya mati. Saat dia menelpon suaminya ponselnya juga mati, Kayla kebingungan, dengan berat hati dia mencoba menelpon Indah, ternyata teleponnya juga diluar jangkauan. Kayla akhirnya memilih pulang ke rumah dengan perasaan tak karuan. Dia merasakan gelagat yang aneh antara suaminya dan Indah. Jika dia mencurigai Bela rasanya tak mungkin, karena Bela sudah seperti saudara baginya, lagian Bela sudah punya suami. Kecurigaannya lebih tertuju pada Indah.

Dia mengirimkan pesan beruntun kepada suaminya, selang satu jam kemudian tiba-tiba suaminya menelpon.

"Hallo, maaf Kay, aku lagi melakukan pemotretan jadi tadi hp off"

Kayla terdiam sangat lama, tak masuk akal, sejak kapan Iyan mematikan ponselnya jika sedang memotrer. Ah itu alasanmu saja bang. Batinnya.

"Hallo sayang, apakah kau mendengarku ? sebentar lagi aku pulang"

"Hmmm" Hanya gumaman itu saja yang keluar dari mulut Kayla lalu menutupnya sepihak

Tak lama berselang pesan dari Bela masuk.

"Maaf Kayla, tadi aku sedang menemani suamiku checkup"

Lalu pesan dari Indah masuk lima menit kemudian.

"Tadi kau menelpon aku Kay ? sorry ya, lagi berduaan dengan calon suami jadi taulah...hehehe"

Semakin kuat dugaan Kayla jika ada apa-apa antara suaminya dan Indah. Dia ingin curhat pada Bela tapi dia melihat sekarang Bela lebih sering berdua dengan Indah. Jika curhat sama Faika takutnya juga malah sama.

Kayla membaringkan tubuhnya di kasur, dia mencoba membuang semua prasangka buruknya pada ketiga sahabatnya itu. Bukankah Allah itu akan mengikuti semua persangkaan hambanya kepadanya ?. jadi mulai sekarang Kayla harus selalu berprasangka baik agar yang baik juga akan di dapatnya.

Takutnya jika dia berprasangka suaminya selingkuh nanti malah adi kenyataan. Akhirnya dia memendam semua pertanyaan yang menumpuk dikepalanya. Sampai Iyan pulang dia tak lagi bertanya tadi dimana sama siapa dan sedang apa.

Apalagi ketika suaminya yang begitu datang langsung menciumnya.

"Sudah ah, abang mandi sana. Kok kayak bau amis gitu" Protes Kayla.

Dia tadi sudah luluran lalu mandi sehingga tubuhnya wangi, dia ingin berduaan dengan suaminya sehingga dia meminta suaminya itu mandi lalu tidur bersama siang ini.

Nampak Iyan keluar dari kamar mandi dengan masih berbelit handuk dipinggang, tadi ketika dia datang kelihatan lesu tapi setelah mandi dia sudah sangat segar. Kemudian Iyan mendekati Kayla yang terbaring di ranjang.

"Mau gaya bagaimana hmmm?" Goda Iyan lalu mengecup bibir isterinya sekejap.

"Aku mau gaya misionaris biar cepat punya anak"

Lagi-lagi Iyan tertawa dibuatnya, "Berapa kali aku harus mengulangi kalimatku lagi ?"

Iyan naik ke atas ranjang dan membuka daster isterinya, ternyata isterinya tidak memakai dalaman. Ini lebih baik, cukup pemanasan sebentar dan langsung ke intinya. Iyan ingin bertanya mengapa Kayla cepat pulang dari kantor namun jika bertanya nanti malah memperuncing masalah, sebaiknya Iyan meladeni keinginan isterinya saat ini, toh dia sudah minum vitamin kebugaran jadi bercinta lima ronde dalam satu hari ini dia bisa menyanggupinya.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, dia buru-buru mengangkatnya dan segera keluar dari kamar. Untunglah isterinya tertidur karena kelelahan.

"Halo, maaf aku tadi sedang mandi"

"Kau sedang tidak berbohong kan ?" Suara seorang gadis terdengar dengan segala tuduhannya.

Iyan berbisik pelan "Iya sayang, percayalah padaku"

Entah mengapa, Iyan sangat takut ketahuan jika dia baru saja bersama dengan isteri halalnya, dunia seakan terbalik. Tapi Iyan merasa ini adalah tantangan yang sangat menarik. Disisi lain takut ketahuan isterinya namun disisi lain diapun tak ingin mengecewakan kekasihnya.

Terdengar sesuatu berbunyi di dalam kamar. Iyan buru-buru mematikan ponselnya, mudah-mudahan Kayla tidak mendengarnya.