Chereads / Menang Telak / Chapter 3 - Suami Bela

Chapter 3 - Suami Bela

Persahabatan Bela dan Kayla patut diacungi jempol, di kantor itu jika orang tak melihat Kayla maka tanyanya pada Bela, begitu juga sebaliknya. Terkadang mereka membeli baju dengan corak yang sama, rambutnya juga sengaja dibuat sama, dipotong pendek sebatas bahu. Jika Kayla ke kantor menjepit rambutnya maka Bela akan melakukan hal yang sama.

Namun orang tetap akan bisa membedakan mereka dari warna kulit, jika Kayla berkulit putih bersih maka Bela berkulit kecoklatan.

Seminggu sekali Kayla berkunjung ke rumah Bela. Suami Bela tergolong pria tampan yang kaya, mereka punya seorang anak balita cantik berusia 3 tahun. Bela sedikit leluasa di rumah karena dia dibantu dua orang asisten rumah tangga, sehingga yang dilakukan Bela hanya menyiapkan menu makanan di atas meja dan menemani suaminya tidur. Anaknya sudah ada pengasuh yang menjaganya.

Suatu ketika Kayla berkunjung ke rumah Bela, suaminya ternyata berada di rumah. Kayla dipersilahkan masuk oleh sang suami.

"Ayo masuk, Bela sedang mandi'"

Kayla segera masuk dan duduk di kursi ruang tamu setelah di persilahkan.

Ari nama suami Bela menemaninya ngobrol.

"Aku boleh minta nomor ponselnya ?"

Tanpa tanya Kayla memberikan nomor ponselnya.

Tak berapa lama Bela keluar dengan mengenakan daster bermotif bunga warna merah muda. Dengan rambut yang terlihat sedikit basah, Bela nampak cantik alami. Tanpa menggunakan makeup saja cantik, pantasan suaminya betah di rumah. Begitu pikir Kayla.

"Tumben kesini Kay, ada yang bisa aku bantu ?" Tanya Bela setelah duduk disamping suaminya.

Suaminya meletakkan tangannya di bahu Bela, duh sungguh romantisnya pasangan ini.

"Aku cuman mampir aja, sekalian mau lihat resep baru puding kenari yang kau katakan kemarin" Jawab Kayla menatap Bela sesaat lalu memalingkan wajahnya ke arah dapur.

Kayla merasa jengah ditatap Ari suami bela, cara menatapnya penuh nafsu membuat Kayla merasa tidak nyaman. Di depan isterinya saja dia seperti ini, gimana dibelakang Bela ya ?

Untunglah saat itu Bela segera mengajak Kayla kedapur, menunjukkan hasil kreasinya membuat puding kenari.

Kayla mencicipinya sedikit, "Hmm..yummy..enak sekali Bela, berikan resepnya dong, ntar aku bikin di rumah buat suamiku" Bukan sekedar pujian. Puding buatan Bela terasa sangat enak menyentuh lidah, apalagi setelah dimasukkan ke dalam kulkas, dingin menggelitik.

"Udah bawa aja ini, aku buat banyak kok"

Bela menuangkan puding ke dalam tuperware warna hijau miliknya, lalu disodorkannya pada Kayla.

"Aduh...terima kasih, kau baik sekali. Oh ya aku pamit dulu, keburu malam"

Tak lupa Kayla pamit pada suami Bela.

"Hati-hati di jalan"

Kayla masih sempat melihat lambaian tangan Bela dan suaminya. Gadis cantik ini sedikit membatin, "Ih,..suami Bela tuh apa-apaan sih, ganjen..!" Gerutunya.

Kayla yang menggunakan jasa ojek online akhirnya tiba di rumah, suaminya belum terlihat batang hidungnya. Akhirnya Kayla hanya menaruh pudingnya di kulkas terus masuk kamar, berselancar lagi dengan dunia maya atau main ludo. Sesekali Kayla bermain ludo online saat waktu senggang, dia sering terhibur saat bermain dan mendapatkan tim main dari Pakistan atau Arab Saudi.

Terkadang Kayla senyum-senyum dan tertawa terpingkal-pingkal tatkala menyalakan voice chat dan terdengarlah nada protes teamnya yang dari Pakistan jika dia salah langkah. Bahkan teman mainnya itu tak segan-segan memarahinya pakai bahasa Urdu..

Saat sedang serius-seriusnya Kayla bermain ludo tiba-tiba sebuah notifikasi watshapp masuk. Kayla melihatnya sekilas, keningnya mengernyit, pesan itu ternyata dari suami Bela. Karena Kayla serius bermain ludo, tanggung akan menang jadi dia sedikit mengabaikan pesan itu. Lalu ketika permainan berakhir Kayla membuka pesan yang belum sempat dibacanya.

"Apa Kabar ?"Begitu bunyi pesan dari suami Bela.

Kayla masih menganggap ini hanya pesan biasa saja jadi dia pun membalasnya dengan sopan

"Alhamdulillah, baik pak"

"Jangan panggil pak, panggil bang Ari"

Kayla tak lagi membalas, menurutnya pesan itu tidaklah penting. "Ngabisin waktuku saja" Gerutunya.

Siapa menyangka, suami Bela yang tak juga menerima balasan pesan Kayla, langsung menelpon.

Tentu saja Kayla keheranan. Angkat tidak ya ? Kayla sempat ragu sesaat.

"Iya halo ?" Sapa Kayla ketika tersambung.

"Halo Kayla, bagaimana kalau kita bertemu di cafe carita malam ini ?"

Kayla tercengang sesaat, apa dia tak salah dengar ? "Oh dengan Bela pak ?"

"Kita berdua saja"

Hah ? Tanpa basa basi Kayla langsung menolaknya dengan halus dan langsung menutup teleponnya.

Sebelum gadis cantik ini bergegas keluar, masih dilihatnya notifikasi watshapp dari suami Bela yang dikirim beruntun.

Kayla tertegun, namun tak urung dia membaca juga pesan-pesan itu.

"Kau sangat cantik, bagaimana jika kita bertemu sebentar saja"

"Jangan khawatir, Bela tak akan tau pertemuan kita"

Gila..suami Bela benar-benar otaknya tak waras, bagaimana mungkin dia menggoda sahabat isterinya sendiri ? Punya isteri cantik di dalam rumah kok malah masih suka menggoda wanita lain.

Kayla mematikan ponselnya biar tak akan ada notifikasi yang masuk. Dia bergegas ke ruang tamu lalu menyalakan televisi sambil menunggu suaminya pulang.

Tak berapa lama, suara motor berhenti di pekarangan rumah. Iyan mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Kebiasaan mereka berdua selalu mengucapkan salam ketika masuk rumah. Ada orang dengan tidak di dalam rumah, tetap wajib mengucapkan salam.

Kayla berdiri lalu mencium tangan suaminya, dan mengambil tas ransel dari punggung suaminya lalu ditaruhnya di meja yang terdapat diruangan itu. Kayla tau suaminya sangat lelah setelah memotret seharian.

Pekerjaan fotografer terkadang bisa sehari penuh, apalagi jika suaminya itu dikontrak untuk mengabadikan photo pernikahan anak pejabat, tak tanggung-tanggung dari prosesi lamaran, prewedding sampe hari H, suaminya itu harus terus membidikkan kameranya dari setiap sudut. Untung saja dia tak pernah diminta mengabadikan photo yang tak senonoh.

"Capek ya bang, aku pijitin ya ?"

Sebagai seorang isteri Kayla harus pintar-pintar mengambil hati suami, itulah cara keduanya mempertahankan hubungan saat belum dikaruniai momongan.

Kayla tak pernah menuntut, suaminya pulang tak memberi uang sepersenpun, dia tak akan bertanya. Yang ditanyakan Kayla ketika suaminya tiba di rumah hanya jika suaminya tak mau menyentuhnya.

"Ada apa ?" Kalimat pendek itu yang selalu ditanyakan Kayla.

Namun kemudian suaminya itu akan tersenyum mencomel pipinya lalu menggendongnya masuk ke dalam kamar, dan melakukan rutinitas suami isteri sampai keduanya tertidur pulas. Dan saat mereka terbangun, mereka berdua akan tertawa bersama melihat kekonyolan mereka berdua.

Jika sudah seperti itu Iyan terkadang menggodanya tatkala dia meraih selimut untuk menutupi tubuhnya. Saat Kayla akan mengambil selimut maka Iyan akan melemparnya jauh dari jangkauan Kayla. Lalu keduanya berebutan selimut seperti anak kecil dan berujung pada selimut yang robek akibat ulah mereka.